NovelToon NovelToon
My Teacher My Husband | Jaehyuck

My Teacher My Husband | Jaehyuck

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda
Popularitas:27.6k
Nilai: 5
Nama Author: Chryssa_Dike

Hanya menceritakan perjalanan cinta antara Achana si murid lugu dan Jeffery si guru arogan. Dengan sebuah peristiwa yang membuat mereka menjadi dekat dan menumbuhkan benih-benih cinta di antara mereka.

Kemudian apa jadinya jika orang yang saling mencintai itu kedatangan orang dari masa lalu mereka? Apakah mereka akan tetap bisa mempertahankan cinta mereka? Atau malah goyah karena ego masing-masing?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chryssa_Dike, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

"Ya sudah sini mom suapi" ucap Acha sambil menarik piring Nono ke dekatnya.

Mendengar kalau Acha setuju, Nono pun tersenyum senang. Dan mulai membuka suaranya.

"Telimakacih my"

"Sama-sama sayang" ucap Acha sambil mengusap rambut Nono halus.

Setelahnya Acha pun menyuapi Nono dengan hikmat, ia juga sampai melupakan acara makannya sendiri. Hingga ada sebuah sendok yang berada tepat di depannya. Mendapati itu, Acha pun kaget dan langsung menolehkan pandangannya pada orang yang memberikan suapan itu.

"Ayo buka mulutmu" ucap Jeffery sambil memberikan sesuap ayam katsu pada Acha. Sedangkan Acha langsung menggeleng cepat, karena menurutnya itu tidak pantas mereka lakukan.

"Ahh...tidak perlu pak, biar nanti Acha makan sendiri saja" ucap Acha canggung.

"Tidak apa, ayo cepat buka mulutmu,  tangan saya sudah lelah ini" ucap Jeffery masih dengan wajah datarnya.

Mendengar itu, Acha pun langsung melahap habis makanan yang di suapkan Jeffery untuknya. Sedangkan Jeffery tersenyum, melihat pipi Acha yang menggembung karena suapan darinya terlalu besar.

Setelahnya mereka bertiga pun fokus memakan makanannya dengan saling suap, acha yang menyuapi Nono, dan Jeffery yang menyuapi Acha dan dirinya sendiri.

Semua orang yang ada di restoran tersenyum saat melihat apa yang mereka bertiga lakukan. Karena mereka bertiga terlihat seperti keluarga bahagia yang sesungguhnya.

Setelah menghabiskan semua makanan, akhirnya mereka pun memutuskan untuk pulang. Namun saat di perjalanan Nono tiba-tiba ingin berhenti dan bermain di mall yang tengah mereka lewati.

"Dy, maw ain di cana" ucap Nono sambil menunjuk mall tersebut (Dy, mau main di sana)

"Nono mau main disana?" Tanya Jeffery dan di tanggapi anggukan oleh Nono.

"Baiklah mari kita kesana" putus Jeffery.

"Acha tidak papakan kalau kita mampir kesini dulu? Atau kamu saya antar pulang dulu?" Tanya Jeffery sambil menolehkan pandangannya pada Acha yang berada di sebelahnya.

"Ah tidak papa pak, Acha ikut bapak aja" ucap Acha sambil tersenyum pada Jeffery.

"Baiklah"

Jeffery pun mulai membelokkan setirnya kearah mall yang anaknya inginkan. Setelahnya Jeffery pun memarkirkan mobilnya dan segera mengajak Acha dan Nono untuk masuk.

"Ayo" ucap Jeffery pada dua orang yang sedari tadi menunggunya memarkirkan mobil.

Mereka bertiga memasuki mall dengan bergandengan tangan, dengan posisi Nono berada ditengah Jeffery dan Acha.

"My, Nono maw kecana" ucap Nono sambil menunjuk sebuah toko mainan. (My, Nono mau kesana)

"Nono mau kesana?" Tanya Acha pada Nono dan di balas anggukan oleh Nono.

Saat tau Nono ingin ke toko itu, refleks Acha langsung menolehkan pandangannya pada Jeffery dengan tatapan bertanya nya 'bolehkah?' dan ternyata Jeffery hanya mengangguk sebagai tanda dia mengizinkannya.

Setelah mendapatkan jawaban dari Jeffery, Acha dan Nono pun segera berlari cepat memasuki toko mainan itu.

Jeffery yang melihat kelakuan dua bocah berbeda umur itu pun hanya dapat menggelengkan kepalanya tidak habis pikir. Setelahnya ia pun mulai masuk dan mencari kedua orang tadi.

Dapat dilihat, Acha dan Nono kini sudah membawa banyak sekali mainan di tangan mereka masing-masing, sesekali mereka akan berbincang untuk saling menanyakan apakah mainan yang mereka pilih sudah bagus.

Setelah beberapa saat, akhirnya keduanya pun menghampiri Jeffery yang tengah duduk di ruang tunggu toko.

"Pak ayo kita bayar" ucap Acha membuyarkan fokus Jeffery pada handphonenya.

Sedangkan Jeffery yang tau kalau keduanya selesai pun, segera mengantungi handphonenya dan mulai berdiri.

"Ayo bayar" ucap Jeffery

Nono dan Acha berjalan di belakang Jeffery. Mereka berjalan sambil terus berbincang tentang rencana mereka untuk bermain nanti. Jeffery sendiri jadi merasa tengah mengasuh dua bocah yang seumuran.

"Silakan tuan"

"Ini mbak" ucap Jeffery sambil memberikan mainan yang tadi di bawa sang anak. Namun saat ingin mengambil milik Acha, Jeffery malah tidak mendapati perempuan itu.

Dengan segera Jeffery pun menolehkan pandangannya untuk mencari perempuan itu. Setelah beberapa kali menolehkan pandangannya, akhirnya ia pun melihat Acha sedang mengantri bayar di meja sebelahnya.

"Sebentar mbak" ucap Jeffery pada sang kasir.

Dengan segera Jeffery pun berjalan mendekati Acha dan menarik perempuan itu untuk kembali ke dekat Nono.

"Ngagapin kamu di situ?" tanya Jeffery pada acha.

"Mau bayar, pak" ucap Acha polos.

"Siniin mainan kamu" ucap Jeffery sambil menarik mainan Acha dari tangan perempuan itu.

Setelahnya, Jeffery pun mulai membayar semua mainannya. Setelah melakukan transaksi pembayaran, mereka bertiga pun memilih melanjutkan nya dengan berjalan-jalan, berbelanja, makan malam dan bermain di mall itu. Karena terlalu asik, mereka jadi lupa waktu dan menyebabkan mereka pulang sedikit kemalaman.

***

"Terimakasih pak, dan maaf ya pak. Acha merepotkan bapak" ucap Acha saat akan keluar dari mobil jeffery. Tidak lupa ia juga membawa mainan yang tadi ia beli bersama Nono.

Sekarang ini Acha memang tengah di antarkan Jeffery pulang kerumahnya. Dan untuk Nono, Nono sudah terlebih dahulu mereka antarkan ke rumah. Walaupun dibumbui dengan sedikit drama Nono yang tidak ingin ditinggal oleh sang mommy, karena malam ini ia ingin tidur dengan sang mommy.

Tapi setelah dibujuk dan diberitahukan bahwa ia tidak boleh tidur disana, akhirnya Nono pun mau menuruti asal mommy nya nanti sebelum tidur harus video call dulu.

Mendengar itu, Acha pun mengangguk, dan mengatakan bahwa ia akan melakukan panggilan video call sampai Nono tertidur, dan barulah setelah itu ia diperbolehkan pulang oleh Nono.

"Tidak papa Cha, tidak merepotkan sama sekali kok, malah seharusnya saya yang minta maaf pada kamu, karena Nono nono kamu harus pulang semalam ini" ucap Jeffery sungkan.

"Tidak papa, Acha tidak masalah kok pak, Acha malah seneng bisa main sama Nono"

"Iya terimakasih ya Cha"

" Ohh iya tolong jangan panggil saya bapak ya, jika kita sedang berduaan seperti ini" ucap Jeffery dan di hadiahi Acha tatapan bingung.

"Terus Acha harus panggil apa dong pak" tanya Acha polos.

"Emm....mungkin panggil mas saja, agar tidak terlalu canggung, tapi jika di sekolah panggil saya bapak"

"Ah....baik pak, eh maksudnya baik mas" ucap Acha sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

'Jantung Acha kenapa ya? Kok berdetak kencang? Apakah acha sakit' batin Acha sedikit panik.

Mendengar panggilan baru dari Acha, telinga Jeffery seketika memerah. Ia merasa senang sekaligus malu dengan panggilan baru itu.

Acha yang merasa malu pun langsung pamit untuk pulang dan berlari masuk ke dalam rumahnya.

"Kalau begitu Acha masuk ya pak" pamit Acha dan langsung berlari cepat.

'Mommy, kenapa jantung Acha selalu berdetak sangat kencang jika bersama Pak Jeffery ' batin Acha sambil terus berlari masuk kedalam rumah.

Melihat perilaku sang murid, Jeffery pun tersenyum Dan setelahnya ia langsung menancap gas segera keluar dari kompleks itu, untuk pulang ke rumahnya sendiri.

1
Dewi Nuraeni
ga nyambung bnget panggilan ortunya Acha masa Daddy sm Mae sih
Haura Az Zahra
Luar biasa
Reni Anjarwani
lanjut
Susana Ana
semangat kak
Tōshirō Hitsugaya
Terperangkap di dalamnya
Meyla
Ceritanya sangat bagus...
Meyla
Semangat updatenya kakak❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!