NovelToon NovelToon
Hujan

Hujan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Time Travel / Mengubah Takdir / Cinta Murni / Kutukan / Romansa / Tamat
Popularitas:2.1M
Nilai: 5
Nama Author: Aoxue

Original Story by Aoxue.
On Going pasti Tamat.
Ekslusif terkontrak di NovelToon, dilarang plagiat!

Di tengah hujan yang deras, seorang penulis yang nyaris menyerah pada mimpinya kehilangan naskah terakhirnya—naskah yang sangat penting dari semangat yang tersisa.
Tapi tak disangka, naskah itu justru membawanya pada pertemuan tak terduga dengan seorang gadis misterius berparas cantik, yang entah bagaimana mampu menghidupkan kembali api dalam dirinya untuk menulis.

Namun, saat hujan reda, gadis itu menghilang tanpa jejak. Siapa dia sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aoxue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 - Hujan

Bangunan itu tersembunyi di pegunungan, dikelilingi pagar otomatis dan sistem keamanan super ketat.

Halaman luasnya seperti istana, namun sunyi seolah waktu di sana berhenti.

Demian.

Sosok yang dulunya dikenal sebagai pria karismatik, jenius, dan pemimpin tak tertandingi dari keluarga Virelli, kini hanya disebut sebagai legenda yang 'menghilang dari dunia ini.'

Namun, di dalam kamar pribadi yang diselimuti tirai dan layar hitam, ia masih hidup.

Rambutnya acak-acakan, janggutnya tumbuh liar, dan mata tajamnya tampak kosong menghadap layar besar di depannya.

Di belakangnya, Yudai, tangan kanan setianya, berdiri dengan nampan makanan yang sudah dingin.

"Tuan Demian, ini makan siangnya," suara Yudai pelan, nyaris tak terdengar.

Demian tidak merespon. Yudai, seperti biasanya, meletakkan makanan itu di meja kecil dekat kursi tuannya. Dia menunduk dalam diam, tak berani menatap mata pria yang pernah mengguncang dunia bisnis internasional.

Namun, hari ini pria itu dengan tegas berseru, "Diam!" Suara Demian serak, namun mengandung tekanan yang membuat Yudai membeku di tempat.

Demian mencondongkan tubuhnya, matanya menatap layar CCTV besar yang menampilkan taman kota Tokyo.

Lokasi itu telah dia awasi selama lima tahun penuh.

Ia menolak percaya bahwa putrinya Liliana telah benar-benar lenyap, dan kini, bukti nyata muncul.

Liliana.

"Dia kembali?" bisik Demian, penuh keyakinan.

"Kau lihat itu, Yudai? Kau lihat, kan?!"

Yudai terdiam, dengan perlahan, ia mendongak, dan matanya membelalak.

Di layar itu, di taman kota Tokyo, seorang gadis berambut panjang dan gaun putih berjalan perlahan.

"Nona muda?" gumam Yudai, nyaris tak percaya.

Demian bangkit dari kursinya untuk pertama kalinya dalam bertahun-tahun, tubuhnya berdiri tegak dan tatapan matanya kembali hidup.

"Aku tidak gila, Yudai," katanya pelan tapi tegas.

"Aku hanya menunggu saatnya dan saat ini telah datang!"

Yudai menatap tuannya dengan perasaan campur aduk antara takjub dan ketakutan. Pria yang selama ini dianggap telah kehilangan akal kini bersinar kembali.

"Siapkan jet pribadi," kata Demian. "Aku akan pergi ke Tokyo untuk menjemput putriku kembali dan dunia harus tahu itu!"

Langkah Liliana melemah di trotoar sempit, di antara deretan apartemen yang kini tampak asing.

Wajahnya muram, rambutnya sedikit kusut karena angin, dan matanya terus memandangi setiap pintu, setiap sudut bangunan, berharap menemukan jejak Sean.

Akhirnya, dia berhenti di depan sebuah pintu besi tua yang sangat dikenalnya betul.

"Ini tempatnya, tempat Sean dulu tinggal," gumamnya pelan.

Namun, seorang ibu tetangga yang baru saja keluar membuang sampah, melihat Liliana dan berkata ramah, "Kau mencari anak muda yang dulu tinggal di situ? Sayang sekali, dia sudah pindah sebulan lalu."

"Pindah…?" suara Liliana nyaris tak terdengar.

"Iya, dia dan pacarnya, sepertinya, anak itu baik, tapi kelihatannya memang harus mulai hidup baru."

Liliana tersenyum kaku dan membungkuk pelan sebagai tanda terima kasih, sebelum berbalik dan berjalan menjauh.

Langkahnya semakin goyah.

Air matanya menetes tanpa bisa ditahan, meski hujan belum turun.

"Sean, kau benar-benar tak di sini lagi?"

"Apa aku benar-benar sendirian sekarang?"

Ia terus berjalan, menyusuri jalan yang tak tahu ujungnya, menghindari wajah-wajah asing, dan berharap sekecil apa pun akan ada keajaiban.

Tapi tubuhnya sudah terlalu lelah, kaki yang terlalu lama menapaki tanpa tujuan akhirnya menyerah.

Tubuhnya jatuh, di tengah trotoar, di antara keramaian, seorang gadis cantik tergeletak seperti kehilangan dunia.

Namun, seseorang mendekat cepat, langkah tegas dan tangan hangat yang menyentuhnya perlahan.

"Kau tidak apa-apa?"

Suara itu, suara yang tidak asing dan begitu dirindukan.

Liliana mendongak pelan, dan di depannya, Sean.

Matanya terbelalak, mulutnya sedikit terbuka, ingin memanggil nama itu, namun kata-katanya tersangkut di tenggorokan karena rasa syok dan haru.

"Sean?"

Sean membantunya berdiri, senyum tipis muncul di wajah pria itu, terasa hangat, lembut, namun asing.

Sebelum Liliana sempat berkata apa pun, ponsel Sean berdering.

Dia mengambilnya, melihat layar sebentar, lalu mengangkatnya tanpa ragu.

"Halo? Iya, Sayang, aku baru selesai dari toko. Iya, aku beli semua yang kau minta, hah? Oh, aku di jalan pulang sekarang, tunggu ya!"

Liliana membeku.

‘Sayang’...?

Tangannya yang masih digenggam oleh Sean perlahan terlepas.

Sean tersenyum padanya sopan, lalu berkata, "Maaf, aku harus buru-buru, jaga dirimu, ya! Jangan sampai terjatuh lagi!"

Kemudian, Sean berbalik, melangkah pergi. Tak ada satu pun memori di matanya tentang siapa gadis itu, tentang Liliana, tidak satu pun dia mengetahuinya.

Liliana berdiri di sana, membisu.

Dunia terasa runtuh lagi untuk kesekian kalinya.

Liliana berdiri terpaku, langit Tokyo perlahan berubah kelabu.

Sean pria yang selama ini dia cintai,

berjalan menjauh tanpa mengenalinya sedikit pun.

"Sean…"

"Jangan pergi…"

Air mata membasahi wajahnya yang pucat.

Langkah Sean makin menjauh.

Satu-satunya hal yang dia inginkan hanyalah Sean.

Tak peduli takdir, tak peduli siapa pun.

Dia ingin mengejarnya.

Dengan tekad yang menyala di matanya, Liliana hendak melangkah.

Namun, tepat saat dia hendak berlari, seseorang mencengkeram pergelangan tangannya.

Sosok tinggi, gagah, dan penuh karisma.

"Ayah…" bisik Liliana pelan, kaget.

Demian.

Mata sang ayah yang selama ini terlihat kosong, kini tajam, penuh emosi, begitu protektif dan sangat tegas, tak mau melepaskan Liliana.

"Cukup, Liliana."

"Kau tidak bisa mengejarnya."

"Kau tidak tahu apa yang sudah dia lupakan, Kau tidak tahu apa yang akan hancur jika kau mendekat lagi."

Liliana menggigit bibirnya, tubuhnya bergetar.

"Tapi, aku mencintainya, Ayah!"

"Aku hanya ingin, Sean."

Demian menatap putrinya dengan penuh luka yang tak terucap.

"Dan ayah hanya ingin kau tetap ada."

"Jika kau terus menentang takdir, kau akan benar-benar hilang, Liliana."

"Apa kau ingin ayah kehilangan satu-satunya orang yang tersisa?"

Liliana memejamkan mata, menahan gemuruh dalam dadanya.

Tangannya masih dicengkeram erat dan Sean kini sudah tak terlihat. Hanya bayangannya yang tertinggal di tengah kota Tokyo yang ramai.

"Sean, kalaupun kau sudah melupakan aku…"

"…bisakah kau setidaknya… mencintaiku sekali lagi?"

1
M miftahus Sururi Aas ikuloh
keren banget xue... nice
girl
itu teracabut, katanya emang teracabut apa tercabut
girl: makasih dah kasih tau
Aoxue: ga salah, emng belum tau
total 6 replies
girl
udah serius baca eh ada typo🤣
Aoxue: mna typo nya
total 1 replies
girl
apakah tidak bisa dipersatukan krmbali?
girl
sad sih emang kalau terlalu mencintai berlebihan
girl
kadang pengharapan yang tinggi justru menjatuhkan lebih dalam
girl
jika kembali dengan versi lebih baik itu sepertinya akan terlihat bagus
girl
kasihan
girl
bisa balikin ingatannya gak sih thor, kasihan liliana
girl
up soalnya masih bingung
girl
jadi waktu itu ternyata dicuekin emang belum kenal yah
girl
lagi nunggu lanjutan yg kemaren
Dark
apa karna dia kau mau kesana lagi karma? dan uhm apakah yang terjadi sampai kalian bisa selamat dari kejadian malam itu?
Dark
jangan bilang lu jatuh bareng 🏃🏃🏃
Dark
ck kaga jadi niih,haiss aku udah nantiin kamu jump loh 🤣🤣
Dark
wkwkwk jadi kaga fokus bundirnya yah🤣🤣
Yunia Afida
kayak kecuten
Yunia Afida
magic iniya
Desilia Chisfia Lina
jadi dia mau bunuh diri karena perundungan
YouTrie
Oh jadi ini alasanya gak mau sekolah di situ ternyata karma dibuli
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!