Pilihan Hailey Faye

"ngapain kamu senyum-senyum?"

Arlo hanya menatap dingin Hailey.

"kamu pikir aku akan menyukaimu?" ucap nya sinis.

Arlo terus menatap Hailey hingga membuatnya menjadi salah tingkah.

"apa?" Hailey memberanikan melihat Arlo.

Arlo mengeryitkan dahi nya, dia juga masih tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Sebenarnya dia ingin mencubit pipi Hailey karena dia terlihat menggemaskan. Tapi dia menutupi keinginan itu dengan sikap dingin nya

Hailey tidak bisa menahan rasa gugup nya ditatap oleh Arlo, dia pun berlalu meninggalkan Arlo menuju kamarnya.

Hailey menepuk pipi nya "Hailey sadar!"

Entah kenapa Hailey menjadi ragu dengan hati nya sendiri. Dia tidak pernah seperti ini sebelum nya, dia selalu yakin dengan hati nya. Tapi semenjak kejadian Arlo memeluk nya, hati nya seperti merasakan hal tidak masuk akal, rasa nya ada desiran setiap kali dia mengingat pelukan Arlo, dia selalu menepis rasa itu, dan mengembalikan rasa nya untuk Oliver.

"kamu sudah punya Oliver, Hailey!" dia berbicara sendiri.

>>>>sementara itu dirumah tuan Arthur>>>>>

"aku tadi ke apartemen Hailey, aku menyuruh nya datang kemari waktu weekend"

"hhhmm, baik lah, apa kamu melihatnya?"

Bianca mengangkat alis nya "Arlo?"

"iya, bagaimana menurutmu honey?" arthur memeluk istrinya

"baik, sikapnya cukup dingin, walaupun aku tau hati nya sangat hangat, aku percaya dia bisa menjaga Hailey"

"nice, aku tidak salah pilih "

"maksudmu?

"aku yang mengatur semua, setelah aku tau Hailey sedang mencari bodyguard baru, tidak sengaja aku menemukan nya, Dia adalah putra tunggal Tuan Sebastian Benjamin pemilik perusahaan real estate PT SB Tbk, aku mengetahuinya jika dia bekerja sebagai bodyguard di perusahaan ayah nya, aku memintanya langsung kepada Tuan Sebastian, dan dia langsung menyetujuinya tanpa Arlo mengetahui hal tersebut."

"kenapa dia tidak meneruskan perusahaan orang tuanya?" Bianca bingung

"Tuan Sebastian sudah menawarinya, tapi Arlo masih belum siap untuk terjun langsung ke perusaahan, alih-alih menjadi bodyguard dia masih mengawasi orang² yang licik terhadap perusahaan nya, dia juga sedang mempelajari perusahaannya tersebut, Arlo adalah pekerja keras dan bertanggung jawab, aku menyukai nya"

"jadi kamu menjodohkan nya secara diam-diam?" Bianca tersenyum

" bukan menjodohkan hanya memberi jalan saja, harapanku memang itu, mereka berjodoh, tapi kalau tidak ya sudah, kita tidak bisa memaksa hati seseorang walau itu anak kita sendiri" ucapan bijak tuan Arthur membuat istrinya tersenyum.

Bianca mengingat dulu Arthur adalah bodyguard kepercayaan ayah nya, Bianca mengetahui ayahnya adalah pengusaha yang cukup terpandang di kotanya setelah Arthur mendatangi panti asuhan tempat Bianca dititipkan waktu dia bayi dulu. Arthur memberitahu Bianca bahwa ayah, ibu serta adik laki²nya meninggal karena sebuah kecelakaan. Bianca dititipkan di panti asuhan karena dia anak perempuan pertama sedangkan nenek bianca menginginkan cucu pertama nya adalah laki-laki. Orang tuanya dengan terpaksa melahirkan Bianca secara diam-diam dan menyerahkan nya ke panti asuhan.

Arthur membawa Bianca kembali ke rumahnya, banyak yang tidak menyukai kehadiran Bianca yang tiba² pada saat itu, banyak orang yang ingin mencelakainya, namun Arthur terus berada disampingnya untuk menjaga dan melindunginya, tak bisa dipungkiri itu yang membuat Bianca jatuh cinta pada Arthur sampai saat ini, karena sikap Arthur tidak pernah berubah sekalipun kepadanya. Arthur sangat menyayangi dan mengasihi Bianca karena dia sudah berjanji pada ayah nya Bianca untuk menjaga nya sampai detik terakhir.