NovelToon NovelToon
RUNGKAD

RUNGKAD

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Suami Tak Berguna / Penyesalan Suami
Popularitas:28.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dfe

Kecewa. Satu kata itulah yang mengubah Rukayah menjadi sosok berbeda. Hidup bersama lelaki yang berstatus suami tapi diperlakukan layaknya keset membuat Rukayah jengah dengan kehidupan rumah tangganya.

Bersabar bukan lagi jalan keluar. Dia tidak bisa terus bersama orang yang tidak menghargai dirinya.

Keputusan untuk berpisah sudah bulat meski suaminya, si Raden Manukan itu nantinya akan mengemis meminta untuk terus bersama.. I'm sorry mas, aku wes kadung rungkad!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rungkad 15

Selama proses gugatan perceraian itu berjalan, Ru memang memilih menghindari Raden. Dan sepertinya semesta memang mendukung rencananya, nyatanya sekarang Raden jadi jarang pulang ke rumahnya. Seminggu belakangan malah suaminya itu benar-benar tidak ngasih kabar apapun ke Ru.

Mungkin dengan bertindak demikian, Raden akan melihat Ru ngemis-ngemis minta Raden kembali pulang buat ngelonin dia atau setidaknya akan menelpon menanyakan kabar atau sekedar tanya mas suami lagi di mana, dengan siapa, semalem berbuat apa.. Di sini aku menunggumu dan bertanya!? Maaf, bukan seperti itu! Harapan Raden menguap bagai kentut di pagi hari karena memang Ru tidak pernah mencarinya, boro-boro dicari.. Ru saja nggak peduli sama Raden. Malah bagus kalau suaminya itu nggak pulang, di rumah juga cuma bikin sepet mata.

"Buk, aku pergi ke rumah Ru dulu. Mau cari sertifikat rumahnya. Jam segini kan dia mau berangkat kerja, pas aku nyampe rumahnya nanti pasti dia udah nggak ada di rumah. Aku bisa manfaatin kesempatan itu untuk ngambil sertifikat rumahnya." Raden sudah naik di atas motor, motor bininya!

"Ah iya lah sana. Cari sampai ketemu. Kalo udah ketemu cepet bawa ke sini, aku punya kenalan orang bank yang bisa ngasih pinjeman banyak, syaratnya gampang. Yang penting ada jaminan. Meski bunganya besar, tapi nggak apa-apa.. Nanti aku ambil utang atas nama Ru aja. Kan dia kerja, bisa lah buat nyicil bayar utangnya ntar!" ibu mertua modelan gini paling enak dimasukin ke dalam mesin cuci, biar noda di pikirannya hilang dan berubah jadi bersih bersinar!

"Tapi kan Ru juga baru kerja buk. Nggak tau juga sebulan dapet gaji berapa.apa dia sanggup jika dibebani utang kayak gitu? Buat makan aja susah.." Iya, itu Raden yang bicara. Entah malaikat mana yang nampol kepalanya sampai dia rada waras gitu.

"Oowh kamu lebih belain istri nggak tahu diri dan nggak menghargai orang tuamu ini Den? Dia nikah sama kamu tiga tahun, dan selalu bikin kamu ngeluh saben harinya. Ingat itu! Baru nggak dapet jatah malam seminggu aja udah bikin kepalamu kehilangan isinya?"

Ibunya Raden memicingkan mata, mencari tahu dengan keahlian menerka-nerka yang dia punya, apakah anak lelakinya itu mulai bloon karena nggak dapet jatah kelon!

Tidak ingin melanjutkan adu argumen dengan mamaknya, yang ujungnya dikatain sebagai anak durhaka, durjana, dan dur dur yang lainnya... Dia ngeri jika ibunya mengeluarkan jurus main tunjuk-tunjuk muka sambil bilang 'ku kutuk kau jadi maling kondang!'

Lebih baik melipir pergi, bukan ke rumah Ru yang jadi tujuannya. Nanti di sana Raden pasti dibuat kesal dengan ocehan tanpa henti Ru padanya, minta uang, suruh kerja, belum lagi dapet keluhan jika listrik udah natnit-natnit, beras tinggal segenggam, alah.. Mending Raden pergi ke warung aserehe milik mbak Lasmi aja. Di sana dia bisa minum kopi plus susu gratis, bisa main pijet-pijetan juga! Mau lepasin beban hidup, warung Lasmi solusinya. Setidaknya itu semboyan yang Raden buat sendiri.

Sedangkan Ru yang sudah dipastikan menolak bantuan juragan Maulana, kini seperti diberi kejutan dengan kedatangan pak Juki Cen ke rumahnya. Pagi itu, Ru yang akan berangkat bekerja menghentikan aktivitasnya karena mendengar bunyi ketukan di pintu.

Langkahnya terburu-buru ketika membuka pintu, dia pikir yang berkunjung di pagi hari adalah Lita. Kemarin dia sempat bilang akan menjemput Ru dan pergi bekerja bersama, naik motor? Naik sandal lebih tepatnya! Jalan kaki adalah pilihan sehat ngirit biaya pilihan Ru dan Lita.

"Lho pak Juki, ada apa pak?" Ru langsung mempersilahkan tamunya masuk rumah.

"Hmm, ini Ru. Surat yang musti ditandatangani sama Raden biar langsung di sidangkan gugatan kamu. Kamu nggak perlu dateng ke persidangan, hanya perlu tanda tangan aja. Urusan lain biar aku yang urus. Kalo sudah dapet tandatangan Raden, semua bisa cepat kelar Ru." Ucap pak Juki setelah dipersilahkan duduk oleh Ru.

Ru tercengang, pasalnya dia tidak tahu jika prosesnya bisa secepat ini. Dan dia baru berniat menggugat cerai suaminya, tapi kok sekarang sudah ada pak Juki yang datang langsung ke rumahnya dan bawa berkas perceraian di depan mata.

"Jangan heran, Lita dan bapaknya yang minta aku ke sini."

Bukan. Ru yakin bukan hanya paklek (paman) dan anaknya yang sedikit sableng itu yang sedang campur tangan membantunya. Ru tahu, menggunakan jasa pak Juki Cen memakan biaya yang tidak sedikit. Ekonomi keluarga paklek nya tidak semulus itu sampai punya lebihan uang untuk membayar pak Juki Cen sebagai calo untuk mengurus gugatan perceraian yang dia ajukan pada Raden.

"Oowh ya ya pak." Hanya itu kalimat yang Ru ucapkan. Dia tak ingin banyak bertanya pada orang yang pelit berbagi informasi pada dirinya.

Dipaksa seperti apa, pak Juki pasti akan tetap diam dan tidak membeberkan orang di balik layar mudahnya Ru mendapatkan status baru. Ya sudah lah.

Kali ini Ru sudah berada di depan pintu, beberapa menit yang lalu pak Juki pamit pergi setelah mendapat apa yang dia mau. Buku nikah, fotocopy KTP, surat keterangan dari pak lurah, juga salinan kartu keluarga sudah ada di tangan pak Juki. Semua beres!

"Kirain masih lama. Aku nungguin dari tadi."

Dengan kesal Ru menirukan ucapan Lita dengan gerakan bibirnya tanpa suara. Lita tertawa, temannya Ru satu ini emang ada gila-gilanya!

"Heh, kamu minta tolong pak Juki Cen? Punya duit dari mana kamu?" Ru langsung menodong pertanyaan itu pada Lita.

"Dari mas Maulana. Wong dia maksa-maksa mulu kok. Aku bisa apa lho Ru? Lagian udah lah.. Yang penting kan semua urusanmu beres! Iya kan?"

"Iya urusan jadi janda emang beres, tapi abis ini giliran otakku yang jadi nggak beres! Mikir mulu, dari mana gantiin duit pak Maulana.. Kamu dikasih berapa sama dia? Tak sekalian pasang harga!"

Lita mendelik. "Pasang harga? Mau jual apa kamu?!"

"Jual ginjal. Nggak mungkin jual diri! Nggak akan ada yang mau beli calon janda gembel muka pas-pasan kayak aku! Tak sekalian pasang iklan di Toko_NgePerdia biar bisa balikin duitnya juragan." Muka Ru memelas.

"Udah nggak usah. Hahaha, aku bohong Ru! Duitnya dari bapak. Bapak jual kambing. Hasilnya dikasih ke pak Juki Cen biar kamu cepet cerai sama Raden." Penjelasan dari Lita membuat mata Ru berkaca-kaca. Dia terharu, paklek nya ternyata berhati malaikat.

"Udah nggak usah terharu gitu. Jelek banget kamu sumpah kalo mewek gitu."

"Kamu merusak momen tau nggak Ta, nanti aku tak ke rumah mu lah. Mau bilang makasih sama paklek!" Ru menyeka air matanya. Dia menangis saking terharunya.

Lita terkejut. Bola matanya membesar, tapi dia berusaha bersikap santai. Yang sebenarnya uang pelicin yang diterima pak Juki Cen memang pemberian juragan. Lita disuruh merahasiakannya karena pasti Ru akan kembali menolak.

"Iya terserah. Tapi bapak mau ke kota, jual lima kambingnya yang belum laku. Mumpung mau lebaran haji kan, harga kambing naik. Yang lain mah korban kambing atau sapi kamu mah ngorbanin status," Ucap Lita dibuat senatural mungkin. Ilmu orang yang terbiasa bohong emang nggak bisa diragukan. Ru langsung manggut-manggut percaya.

"Kamu mau korban apa tahun ini Ta?" Tanya Ru mencairkan suasana.

"Kalo ngorbanin suamimu itu, boleh nggak?"

"Kamu dari kemarin kok ngincar mau bunuh dia mulu sih Ta. Nggak usah kamu apa-apain juga nanti mati sendiri kalau udah waktunya mati Ta."

Mereka berjalan sampai tak terasa sudah berada di tempat kerja. Dari jauh Lita bisa melihat si mas mas juragannya itu masuk ke dalam mobil, menggunakan setelan rapi, si juragan selalu terlihat tampan rupawan versi sesungguhnya!

"Gila ya Ru itu juragan satu kok keliatan sempurna banget. Nggak ada cacatnya! Asyem lah, nyampe ngiler aku liat dia.." Lita beneran mengelap ilernya yang menerobos keluar dari mulut tanpa permisi.

"Hahaha dasar gila! Dulu juga aku liat Raden kayak gitu Ta. Ganteng, nggak ada cacatnya! Tapi pas udah jadi bininya baru deh aku tau, emang nggak punya cacat apa-apa tapi bobrok banget. Nyaris nggak bisa diselamatin lagi pokoknya saking bobroknya! Mana dia punya keluarga juga belain kebobrokannya lagi hahaha." Ru menertawakan kegoblokannya sendiri karena bersuamikan Raden.

"Nggak usah nyama-nyamin. Dilihat pake mata penuh belek juga antara Raden dan mas Maulana itu beda! Jauh banget bedanya! Raden Manukan, gelar sarjana tapi males kerja.. gayanya sok sosialita petentang-petenteng nggak guna. Umur udah nyaris kepala tiga tapi isi otaknya cuma kemakmuran perut sama kesejahteraan selangkangannya aja."

"Beda banget sama mas Kaisar Maulana Mahespati, pengusaha sukses di usia muda. Ramah, rajin, ulet, bijaksana meski udah nggak punya orang tua tapi punya sopan santun dan unggah ungguh yang nggak perlu diragukan lagi! Dia mok bandingkan sama si Raden ya kayak batu permata bersanding dengan batu kali Ru!" ucap Lita menggebu-gebu.

"Kirain mau bilang batu akik vs batu nisan! Lagian kamu detail banget infonya tentang si Raden sama pak Maulana. Jangan bilang kamu ngincer Raden ya Ta? Hahaha.." Guyon Ru membuat mata Lita ikutan tertawa.

"Iya ngincer dia buat tak jadiin tumbal, tapi demit mana yang mau nyicipin dia? Bisanya cuma makan, tidur sama kelonan doang gitu.. Dia cocok jadi anak buahnya kolor ijo atau kacungnya genderuwo!" Lantang Lita makin membuat keduanya ngakak tanpa memperdulikan sekitarnya.

1
尺o𝐙⃝🦜
gak salah sih emaknya lita yang mikir mas maul suka sama Lita secara kan selama ini gak ada cwok yang deket apalagi baek mau ngasih ini itu ke Lita,
ditambah ada unsur ngarep.com juga ya Mak pengen mantu cakep Baek bin kaya😂 tapi ternyata emak salah sasaran karna target mas maul itu ru
尺o𝐙⃝🦜
dasar nimas maling teriak maling, sendirinya yang obral pangkal paha orang lain yang dijelek2in
Moms Raka
perutku bs kram thooorr ketawa trs 😅😅😅👍👍💪💪💪💪
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍🌼
coba kamu critanya samaku, Litt..
pasti ku ketawain juga kok
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍🌼
ya smoga aja di catet malaikat Lit😅
ucapan kan doa
Lyta Thalita
😂😂😂😂 jika pagi harinya Raden sepi damai gk bisa dispeed lah itu main kuda2 an nya
Lyta Thalita
iya bareng bolo kurowo
halu lah kau nimas😏
Me mbaca
makanya Lita...jangan terlalu lemez itu mulut, jadi kena batunya deh .
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍🌼
puter aja puter 😒
yg bilang gitu siapa coba😤
Susanty
kaum Dhuafa yang perlu di santunin, lagian Lita ngambil barang banyak bgt, berasa aji mumpung ada yang bayarin 🤣🤣🤣
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍🌼
makanya jadi org gosah julid bae
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍🌼
aduh aduh, gak kapok nih Nimas
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍🌼
namanya juga bujuk rayu
kamu aja terlalu buduh, percaya modelan cwo mokondo
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍🌼
iya Thor iya 😌
selow aja jgn ngegas gitu
Viranha Kawaii Na Fahla
ngakak parah ihh Lita ya ampun /Facepalm/
ⓉᵃᵗᵅⒽ ᵃˡⒷᶥⓇᵘnʸ 𒈒⃟ʟʙᴄ
nah aku suka caramu ruuu🤭🤭🏃‍♀️🏃‍♀️
Lyta Thalita
hmm dibuang embel2 mbak nya, jangan bilang pingin ganti panggilan adek terus meningkat jadi sayang lanjut ke jenjang istri
eakkkk🥰🤣
Lyta Thalita
pengaman nya bocor kalee
terlalu irit lah kamu mas ciko, seharusnya sekali pake buang.. lah buat nyoblos berkali2 ya jebol😑😑
Susanty
lanjut Thor🤭🤣🤣
Me mbaca
wah Lita aji mumpung nih... mumpung ada gratisan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!