NovelToon NovelToon
Mengandung Benih Kekasih Sahabatku

Mengandung Benih Kekasih Sahabatku

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Pernikahan rahasia
Popularitas:219.8k
Nilai: 5
Nama Author: SHy

Mengandung benih kekasih sahabatnya sendiri, sungguh bukanlah hal yang pernah terbayangkan oleh Meisya. Akibat obat perangsang yang tanpa sengaja ia minum di acara party membuatnya terjebak melewatkan malam panas bersama Kenzo. Teman sekaligus kekasih dari sahabat baiknya.

Niat hati ingin melupakan kejadian malam panas bersama Kenzo, Meisya justru mendapatkan kenyataan pelik karena ia dinyatakan hamil tepat sebulan setelah kejadian malam kelam itu.

“Menikahlah denganku demi anak kita, setelah anak kita lahir, kita akan berpisah.” Kata Kenzo ingin bertanggung jawab.

Tak punya pilihan, Meisya menerima tawaran Kenzo. Dengan syarat menutupi pernikahan mereka dari Bianca karena Meisya tidak ingin menyakiti hati Bianca bila dia mengetahuinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MBKS 34 - Kamu Kenapa?

“Tumben banget Kenzo pulangnya buru-buru kayak gitu, Bi. Biasanya gak mau pulang kalau kamu belum pulang?” Tanya Fajar. Dia menatap heran kepergian Kenzo barusan.

Bianca mengulas senyum. Sama sekali tidak menunjukkan keheranan seperti Fajar. “Kamu dengar sendiri tadi, kan. Ken lagi ada urusan. Jadi biarkan aja dia pulang.”

Fajar menghela nafas. “Lalu gimana sama kamu. Bukannya kamu perginya tadi bareng Kenzo. Masa pulangnya gak sama dia?”

“Aku bisa pulang pake taksi. Gampang kalau urusan pulang!”

“Gak-gak. Aku gak tega lihat kamu pulang naik taksi. Nanti pulangnya sama aku aja!”

Bianca mengangguk. Dia tanpa sungkan menerima tawaran Fajar. Toh Fajar juga adalah teman baiknya. Sama seperti Kenzo dulu.

“Oh ya, Bi. Kamu tau gak kalau Kenzo tiba-tiba aja hilang gak lama setelah kamu pulang saat itu?” Tanya Fajar saay keduanya sudah berada di perjalanan pulang.

Dahi Bianca mengkerut. Menatap wajah Fajar penuh tanya. “Saat kapan?” Tanya Bianca.

“Saat terakhir kita kumpul bareng di klub, Bi. Masak lupa?” Tanya Fajar.

Bianca terdiam beberapa saat. Dia mencoba mengingatnya. Setelah berhasil mengingatnya, Bianca merasa heran dengan perkataan Fajar barusan.

“Kamu gak salah ngomong, Jar. Kenzo pulang gak lama setelag aku pulang?”

Fajar mengangguk cepat. “Sama sekali gak salah, Bi. Dia emang tiba-tiba hilang. Aku heran dia pergi kemana. Soalnya gak kasih tau aku dan yang lain.”

Bianca kembali diam. Bingung sendiri dengan perkataan Fajar barusan. Perasaan saat itu Kenzo tak mengatakan seperti yang Fajar katakan. Ingin membantah perkataan Fajar pun rasanya Bianca enggan. Lebih baik dia meminta penjelasan pada Kenzo saja nantinya.

Kenzo kini sudah berada di depan apartemen tempat Meisya tinggal. Karena merasa tidak tenang memikirkan Meisya, membuat Kenzo memutuskan untuk datang ke apartemen istrinya itu.

Deg

Jantung Kenzo berpacu dengan cepat saat baru saja hendak keluar dari dalam mobil dan melihat Meisya keluar dari dalam mobil yang tidak asing di matanya.

“Meisya, dia pulang dengan Kak Rendy?!” Darah Kenzo terasa mendidih. Dia sungguh tidak suka melihat pemandangan barusan. Apa lagi Meisya keluar dari dalam mobil dengan wajah sumringah.

Tak sampai di situ saja, kekesalan Kenzo makin bertambah saat melihat Rendy keluar dari dalam mobil dan mengantarkan Meisya masuk ke apartemen.

“Apa-apaan ini maksudnya?” Rasanya Kenzo hendak menyusul pergerakan mereka. Tapi dia tidak bisa bersikap gegabah. Apa lagi kalau sampai orang lain melihat pergerakannya.

Menahan diri, Kenzo berdiam di dalam mobilnya. Menunggu Rendy kembali ke mobilnya dan melajukan mobilnya pergi meninggalkan apartemen. Setelah memastikan Rendy sudah tak lagi berada di sekitarnya, Kenzo segera keluar dari dalam mobil. Melangkah buru-buru ke dalam apartemen menuju unit apartemen Meisya berada.

Brugh

Seperti sebelumnya, Kenzo masuk ke dalam apartemen tanpa mengetuk pintu atau memberi aba-aba lebih dulu. Meisya yang merasa kaget melihat pergerakannya dibuat melotot.

“Kenzo. Kamu ngapain datang ke sini?” Tanya Meisya. Andai saja Kenzo bukanlah suaminya, Meisya rasanya ingin mengusir dan memaki pria itu.

“Kenapa memangnya. Kamu gak suka, Mei? Aku ini suami kamu. Jadi aku bebas datang ke sini kapanpun aku mau. Toh memang seharusnya suami dan istri itu tinggal di rumah yang sama kan?”

Meisya mengerutkan dahi. Merasa aneh dengan jawaban Kenzo barusan. “Aneh banget. Dia sebenarnya kenapa?” Meisya bertanya-tanya sendiri dalam hati.

“Ngapain kamu pulang sama Kak Rendy tadi. Apa kalian habis jalan?” Tanya Kenzo tiba-tiba.

Meisya terkesiap mendengarnya. Tidak mengangka jika Kenzo melihat kebersamaanya dengan Rendy tadi.

“Jalan? Siapa juga yang habis jalan. Kebetulan aja tadi kami ada kerjaan di kantor. Jadi Kak Rendry nawarin aku buat pulang. Jadinya kami pulang bareng.” Jelas Meisya dengan santainya. Dia sama sekali tidak peduli jika Kenzo kesal mendengar jawabannya.

“Terus kamu menerima tawarannya gitu aja tanpa bertanya kepadaku dulu?!” Sentak Kenzo. Dia merasa tidak terima istrinya pulang bersama pria lain.

Meisya makin bingung saja mendengar perkataan Kenzo barusan. “Kamu ini kenapa sih. Makin ke sini pertanyaannya makin aneh aja. Masa aku menerima tawaran orang harus bertanya sama kamu dulu.” Meisya geleng-geleng kepala. Merasa tidak habis pikir.

Kenzo dibuat sebal mendengar jawaban Meisya yang sama sekali tidak sesuai dengan isi pikirannya. “Aku minta untuk ke depannya jangan lagi pergi kemanapun Bareng dia apapun alasannya!” Tegas Kenzo. dia sama sekali tidak main-main dengan perkataannya saat ini. Wajahnya pun kelihatan tegas saat berbicara.

Meisya makin dibuat heran. “Kenapa kamu terkesan mengaturku sekarang, Ken?!” Tanya Meisya. Rasanya dia harus mempertanyakan hal tersebut pada Kenzo.

“Karena aku suami kamu. Selama kita masih sah menjadi pasangan suami istri, kamu harus menuruti perkataanku!” Tegas Kenzo.

Meisya terkesiap. Kenapa dia merasa sikap Kenzo berubah. Kenzo juga seperti sudah melupakan perjanjian mereka.

“Dan mulai malam ini, aku akan tinggal di sini. Aku gak menerima penolakan apapun dari kamu!” Tegas Kenzo.

Meisya cepat menggeleng. Dia tidak terima dengan keputusan Kenzo barusan. Meski Meisya sudah menunjukkan penolakan, tapi Kenzo sama sekali tidak memperdulikannya. Dia tetap teguh pada pendirian untuk tetap tinggal di apartemen Meisya.

“Bagaimana ini. Jantungku gak akan bisa tenang kalau dia tinggal di sini bersamaku!” Gerutu Meisya dalam hati. Baru berhadapan beberapa saat saja dengan Ken, jantungnya sudah dibuat berdetak sangat kencang. Apa lagi jika harus tinggal bersama dengan Kenzo. Meski tidur di kamar yang berbeda.

“Anak papa, besok-besok kamu harus rewel ya kalau mama kamu lagi genit sama pria lain.” Bisik Ken di perut Meisya saat sudah berjongkok di hadapan Meisya.

“Hei, apa yang kamu katakan, Ken! Siapa yang kamu bilang genit?!” Seru Meisya. Merasa tidak terima dengan yang Ken katakan.

Ken sama sekali tidak menjawab. Dia justru menatap kesal wajah Meisya. Jujur saja, Ken masih belum bisa melenyapkan rasa kesal di dalam hatinya karena melihat Meisya bersama dengan pria yang ia rasa adalah saingannya.

Meisya menghela nafas. Sudah tak ingin lagi berdebat dan membiarkan Kenzo bersikap sesuka hatinya. Setelah masuk ke dalam kamar untuk beristirahat, Meisya segera mengunci pintu. Jangan sampai Kenzo masuk ke dalam kamarnya. Rasanya Meisya gugup sekali tinggal di apartemen yang sama dengan pria itu.

“Kenapa sikapnya kayak gitu sih. Udah kayak orang yang lagi cemburu aja?” Meisya dibuat bertanya-tanya.

Selama tinggal bersama dengan Meisya, Kenzo selalu memberikan perhatian lebih pada Meisya dan bayinya. Setiap pagi, dia membuatkan sarapan untuk Meisya bahkan menyiapkan vitamin dan susu juga. Sikap Kenzo yang seperti itu pun berhasil membuat Meisya kembali gugup berada di dekatnya.

Hoek

Saat sedang fokus memasakkan nasi goreng untuk Meisya pagi itu, Kenzo mendengar suara muntah Meisya dari dalam kamar mandi. Buru-buru Kenzo menghampiri wanita itu setelah mematikan api kompor lebih dulu.

“Meisya, ada apa?” Tanya Kenzo. Untung saja kamar mandi dalam kondisi tidak terkunci hingga Kenzo bisa langsung melihat keadaan Meisya di dalam sana.

Meisya mengatur nafasnya yang terasa tidak beraturan setelah muntah berkali-kali. “Gak tau. Rasanya mual banget baru bangun tidur.”

Kenzo mengingat hal apakah yang harus ia lakukan di saat istrinya sedang mual-mual seperti itu. “Ya sudah, ayo ke kamar dulu!” Kenzo membantu Meisya kembali ke dalam kamarnya. Kali ini tidak ada perlawanan apapun dari Meisya. Dia membiarkan Kenzo mengantarkannya masuk ke dalam kamar.

“Tunggu sebentar, ya. Aku buatin air jahe dulu.” Kata Kenzo. Dia sudah bergerak cepat kembali ke dapur setelah mendapatkan respon dari Meisya. Tak lama Kenzo sudah kembali membawa air jahe dan membantu Meisya untuk meminumnya.

“Sekarang istirahat, ya. Kalau perutnya udah enakan, aku suapin nasi goreng.” Kata Kenzo setelah Meisya meneguk habis air jahe yang ia buat.

Melihat bagaimana Kenzo begitu perhatian dan memperdulikan dirinya, membuat Meisya merasa terharu. Meski bayi yang tumbuh di dalam kandungannya bukanlah hal yang Kenzo harapkan, tapi pria itu sangat sayang dan peduli pada bayi mereka dan dirinya sendiri.

“Bisakah untuk ke depannya kamu jangan terlalu perhatian kepadaku seperti ini, Ken?” Tanya Meisya tiba-tiba saat Kenzo hendak pergi meninggalkan kamarnya.

Langkah Kenzo seketika terhenti. Dia menatap wajah Meisya dengan tatapan bingung. “Maksud kamu, Mei? Kenapa kamu meminta seperti itu?”

Bukannya menjawab, Meisya justru tertunduk dan menangis. Membuat Kenzo makin bingung dengan sikapnya saat ini.

“Meisya, kamu kenapa nangis?” Tanya Kenzo yang sudah berada di dekat Meisya.

Lagi, Meisya tak menjawab. Justru makin menangis dengan kencang hingga membuat Kenzo merasa cemas melihatnya.

***

Jika teman-teman suka dengan cerita Meisya dan Kenzo, tinggalkan komentar dan klik tombol suka sebelum meninggalkan halaman ini. Satu lagi, jangan lupa kasih rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ seperti biasanya.

Untuk seputar info karya, teman-teman bisa follos akun instaggram @shy1210 yaaa

Terima kasih🌺

1
Dwi Winarni Wina
Bianca menuduh meisya lah yg menjebak kenzo sampai hamil, urusannya jd rumit kan bianca salahpaham, dr awal meisya dan kenzo seharusnya jujur ke bianca....

Kenzo membela meisya bianca menuduh meisya, pdhal kenzo dan meisya sama2 terpengaruh obat merasa pd saat melakukannya....
Meisya terpaksa menikah sirih sm kenzo sudah hamidun....
Bianca merasa meisya merebut kenzo darinya.....
ElHi
runyammm nh
tse
makin seru...
lanjut..
Retno Harningsih
lanjut
Hanima
lanjut kk
Sri Hendrayani
lanjut donk..
tambah seru
Naufal Affiq
lebih bagus ketahuan,ketimbang selalu bersembunyi,
Bu Kus
lanjut
Maya Sari
nah loo ketahuan,,asiiik seru nih ,,lanjut dong ka shy
Retno Harningsih
lanjut
Amel_
ditunggu kelanjutannya kak shy
Farani Masykur
hayo lho apa jawaban kalian
Salim ah
lanjut donk Thor aq tunggu bab berikutnya
anonim
keingin-tahuan Bianca terhadap Kenzo membuahkan hasil - menguntit Kenzo sampai apartemen yang di sewa Konzo untuk Meisya.
Bianca mendapati Kenzo sedang bersama Meisya.
Lovita BM
lanjut dong kak, tp tetep ya jgn pisahin meysha dg Kenzo,
Mery Ola
lanjutt
Sugiharti Rusli
entah apa nanti si Bianca akan membeberkan pengkhianatan mereka ke publik apa tidak yah
Sugiharti Rusli
apalagi si Meisya sampai hamil anak Kenzo, yah sudah ga tertolong lagi lha cap itu ke si Meisya nantinya
Sugiharti Rusli
mereka harus bersiap dibenci oleh Bianca seumur hidup sih, karena dianggap menjadi pengkhianat
Sugiharti Rusli
apalagi selama ini si Bianca dengan bodohnya menceritakan tentang hubungannya dengan Kenzo ke Meisya yang dia anggap sahabatnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!