Wanita lugu yang mengharap cinta suci dalam ikatan pernikahan, namun malah menjadi awal petaka di hidupnya. Memiliki suami patriaki dan kasar. Mampukah mira keluar dari jeratan api itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliana Rahmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pasca lamaran
Pertemuan antar dua keluarga itu akhirnya membuahkan hasil sesuai dengan harapan Dodi. Di tengah kehangatan mereka semua, Mira tampak mengamati dengan seksama orang-orang yang datang memberikan nya kejutan, namun Mira tidak mendapati orang tua Dodi hadir. Mira kemudian berbisik di telinga Dodi
"ayah sama ibu kamu tidak ikut pulang ke jawa?" tanya Mira dengan suara yang sangat pelan
"tidak" jawab singkat Dodi
Mira menggerutkan alisnya, ia merasa tidak enak hati saat itu
"tapi mereka tau kalau kamu kesini mau melamar aku?" Mira lanjut bertanya
"nanti saja aku ceritakan berdua" Dodi membisiki telinga Mira.
Paman yang melihat mereka berdua mengobrol dengan bisik bisik pun menjadi penasaran.
"aduh duh, ngomongin apa to kalian ini. Sampe bisik bisik gitu takut kedengeran yaa" ucap paman menggoda mereka berdua
"oh ini paman, Mira tanya katanya dia bau apa enggak, soalnya kan dia belum mandi haha" Dodi menjawab sambil mengejek Mira
Sontak semua yang mendengar jawaban Dodi pun tertawa terbahak-bahak. Mira langsung mengangkat sedikit ketiak nya dan mengendus baunya.
"ih engga, bukan kok. Aku gak bau" ucap Mira sambil memukul pelan Dodi.
Dodi tersenyum melihat tingkah wanita yang sebentar lagi akan menjadi calon istrinya itu.
"pak buk, nanti malam kalau tidak hujan, Dodi mau minta izin buat ngajakin Mira jalan-jalan boleh?" tanya Dodi untuk mengalihkan pembicaraan.
"iya boleh saja, tapi jangan berdua dulu ya. Mir kamu ajak si Anisa. Ga enak kalau keluar malam berduaan, nanti malah jadi fitnah" jawab Ibu
Mira mengangguk setuju.
Dodi beserta paman dan bulik pun berpamitan untuk pulang. Mereka kembali dengan perasaan lega.
Setelah Dodi pulang, Amir kakak Mira bertanya kepada Mira
"Kamu udah kenal Dodi berapa lama, kok langsung mau diajak nikah?" tanya Amir
"kenal nya udah 3 bulan mas, waktu pertama mas Dodi kesini itu dia udah ada niat deketin aku. Terus dia pulang ke padang, waktu LDR itu kita juga intens komunikasi kok" jelas Mira
"cuma 3bulan tapi kamu se yakin itu?"
"iya mas, mas Dodi orang nya baik kok"
"Mir, menikah itu gak cukup modal baik. Kamu tau bibit bebet bobot nya dulu harusnya, oh ya kamu udah tanya ke Dodi belum kenapa bapak sama ibu nya dia ikut kesini" tanya Amir
"Mira udah tanya, katanya nanti mau di jelasin pas berdua aja" jawab Mira
Amir masih merasa tidak puas dengan jawaban Mira. Memang sudah sewajarnya jika Amir berusaha untuk mengetahui tentang seseorang yang akan menjadi ipar nya itu.
Ibu yang sedari tadi mendengar pembicaraan mereka berdua kemudian meminta mereka menyudahi pembicaraan .
"sudah di bahas nanti saja. Biar Mira mandi dulu istirahat." ucap ibu
Amir kemudian meninggalkan ibu dan Mira di ruang tamu. Mira juga segera masuk ke kamar untuk meletakkan beberapa kado yang di bawa kekasihnya itu.
Mira duduk di depan meja rias nya, memandangi wajahnya dengan seksama.
Ia lagi-lagi bermonolog
"apa ini ya jawaban dari doa ku untuk mendapatkan suami yang ganteng dan kaya, duh jadi deg deg an"
Mira kemudian menyentuh kalung yang saat ini terpasang di lehernya itu. Ia kemudian tersenyum. Tiba-tiba Mira mengingat satu hal. Tadi siang dia di beri kue sama es teler oleh Riki. Bergegas Mira membuka tas nya. Mira kemudian menelfon Anisa sahabat nya.
"nis, nanti kesini ya, dandan yang cantik. Kita jalan-jalan" Ucap Mira tanpa basa basi saat Anisa menerima panggilan telepon nya.
"kemana? Tumben banget ngajakin pergi nya malam malam?" tanya Anisa
"udah nurut aja, oh ya ini ada makanan enak juga. Jangan lama-lama ya" Mira langsung mematikan telfon.
Mendengar bahwa Mira mempunyai Makanan enak, Anisa pun langsung berganti pakaian dan membawa make up nya ke rumah Mira.
"Mir, aku udah sampe. Aku masuk ya" Anisa teriak dari luar rumah
Mira yang merasa baru saja mematikan telepon langsung kaget, bahkan dirinya sendiri pun belum mandi, malah si Anisa sudah sampai.
"anjir, naik burok apa gimana kamu. Cepet banget" tanya Mira saat pertama melihat Anisa datang
"mana makanannya, udah ga sabar nih. Kebetulan 3 hari belum makan. Haha" ucap Anisa
"giliran makanan aja cepet. Nih kamu makan duluan, aku mau mandi dulu"
Mira menyodorkan kue dan es teler yang sudah tidak menjadi es lagi. Tanpa bertanya asal kue ini, Anisa langsung melahap nya.
"wah kalo ini bukan 3 hari gak makan, tapi sebulan, busettt" ucap Mira sambil meninggalkan Anisa di kamarnya.
Setelah selesai mandi, Mira pun masuk dan mendapati sahabat nya itu sudah rebahan di atas kasur dengan kondisi kekenyangan, tidak tersisa sedikit pun kue yang di bawa Mira tadi.
"loh udah habis, aku ga di sisa in?" tanya Mira sambil mengeringkan rambut nya.
"enggak, kamu tak panggil dari tadi gak nyahut sih. Tak kirain gamau, yaudah tak habisin" ucap Anisa
Mira kemudian mematikan hair dryer dan duduk menghadap Anisa
"kamu gak penasaran kue itu dari mana?" tanya Mira
"emang aku harus tau?"
"ya iya lah harus. Itu kue dari Riki. Gara gara kamu waktu itu minta kue ke dia sekarang di bawain beneran kan, itu sama es nya sekalian malah" ucap Mira
Anisa langsung bangun dari tempat tidur nya.
"anjir beneran? Lah aku kan cuma bercanda" ucap Anisa kaget
"dia nganggep nya serius njir, mana tau nya aku yang minta lagi. Harus klarifikasi sih ini" ucap Mira
Anisa memperhatikan tubuh Mira dengan seksama, ia baru sadar kalau Mira memakai kalung dan cincin baru.
"widih perhiasan baru nih" ucap Anisa sambil memegang kalung Mira
"Iya ini pemberian mas Dodi, dia tadi kesini buat ngelamar aku" jawab Mira santai
"sumpah! Demi apa! Mas mas Sumatera itu beneran serius sama kamu?, teru terus gimana?" tanya anisa exited
"ya aku terima"
"anjirrr, besti ku mau nikah. Bakal jadi bini orang nih bentar lagi. Dikasi apa lagi sama mas mas Sumatera tadi?"
Mira kemudia mengeluarkan semua hadiah yang di bawa Dodi tadi.
"busett banyak banget. Wah gilaa. Sat set banget ya dia. Ini juga boneka nya lucu banget" ucap Anisa memegang boneka bulan milik Mira
"ya dong, aku kan cinderella jadi nikahnya juga sama pangeran dong" jawab Mira
Anisa terlihat sangat antusias saat membuka kado milik Mira. Ia ikut senang melihat sahabat nya bahagia.
"oh ya ngomong omong kamu mau ngajakin aku kemana sih, Pake acara nyuruh dandan segala" tanya Anisa
"oh itu, kamu tak minta temenin aku sama mas Dodi jalan-jalan. Hehe" ucap Mira tertawa meledek
"Anjir, cuma mau di jadiin obat nyamuk ternyata. Ogah ah. Aku pulang aja"
"eh jangan dong, yang minta ibu. Katanya biar kita ga keluar berduaan. Nanti malah di gibahin tetangga. Mau ya plisss" ucap Mira memohon.
"kalau gitu kamu habis ini aku make up in biar mas mas Sumatera tambah klepek klepek sama kamu" ucap Anisa mengeluarkan kosmetik dari tas nya.