Jatuh Cinta Dengan Cewek Galak

Baim yang baru sadar akan perasaannya ke Nadya hatinya hancur berkeping-keping saat melihat Nadya dan Raidan. Dia tidak percaya bahwa Cewek yang walaupun baru dia cintai ternyata sudah memiliki pacar.

Dia merasa bodoh karena berharap bisa mendapatkan hati Nadya dengan memberikan bunga padanya. Dia merasa sia-sia karena sudah berusaha untuk menunjukkan perhatian dan kepedulian padanya.

Baim membuang bunganya ke tempat sampah . Dia tidak mau melihat bunga itu lagi. Dia merasa bunga itu hanya akan mengingatkannya pada kegagalan dan kesedihan yang dia rasakan. Dia berbalik dan berlari menjauh dari Nadya dan Raidan. Dia tidak mau melihat mereka lagi. Dia tidak mau melihat kebahagiaan mereka yang membuatnya iri dan sakit hati.

Baim berlari sampai dia sampai di sebuah taman. Dia melihat ada sebuah bangku kosong di bawah pohon. Dia duduk di sana dan menundukkan kepalanya. Dia menangis dengan pilu. Dia menyesali semua yang telah terjadi.

Dia menyesali bahwa dia tidak berani mengungkapkan pada Nadya sebelum Raidan datang. Dia menyesali bahwa dia tidak bisa melindungi Nadya dari Raidan yang dia anggap sebagai orang yang tidak pantas untuknya. Dia menyesali bahwa dia terlambat, terlambat akan perasaannya.

Baim menangis sampai dia merasa lelah. Dia merasa tidak ada harapan lagi untuknya. Dia merasa tidak ada alasan lagi untuk hidup. Dia merasa tidak ada artinya lagi untuk bernapas. Dia merasa ingin mati saja.

Sementara itu, di kampus, Nadya merasa bingung dan khawatir. Dia tidak mengerti mengapa Baim tiba-tiba berlari menjauh dari dia dan Raidan. Dia tidak mengerti mengapa Baim membuang bunganya. Dia tidak mengerti mengapa Baim tidak menjawab pertanyaannya. Dia tidak mengerti apa yang terjadi pada Baim.

Nadya merasa bersalah. Dia merasa mungkin dia telah membuat Baim marah atau sedih. Dia merasa mungkin dia telah menyakiti hati Baim. Dia merasa mungkin Baim dia telah salah paham tentangnya . Dia merasa mungkin dia telah melewatkan sesuatu yang penting tentang Baim.

Nadya merasa ingin mengejar Baim. Dia merasa ingin meminta maaf pada Baim. Dia merasa ingin menjelaskan pada Baim. Dia merasa ingin mengerti Baim. Dia merasa ingin membantu Baim.

Tapi, Nadya tidak bisa meninggalkan Raidan karena ada alasannya.

Nadya merasa terjebak. Dia merasa bimbang. Dia merasa bingung. tidak tahu harus berbuat apa.

Nadya hanya bisa menatap Baim yang semakin menjauh. Dia hanya bisa menatap Raidan yang tersenyum padanya. Dia hanya bisa menatap bunga yang tergeletak di tempat sampah. Dia hanya bisa menatap coklat yang ada di tangannya.

Nadya hanya bisa menangis dalam hatinya.

***

Hari Kamis ini, Baim masih menjadi sekretaris di dua jurusan, PKN dan Bahasa Indonesia. Dia menggantikan temannya yang berhenti karena tidak ingin melanjutkan jadi sekretaris. Baim merasa tidak ada pilihan lain selain menerima tugas itu. Dia merasa tidak ada gunanya menolak atau protes. Dia merasa tidak ada bedanya apa yang dia lakukan atau tidak.

Baim menjalankan tugasnya dengan tanpa semangat. Dia mengabsensi kehadiran teman-temannya sambil membaca novel Laskar pelangi Wajahnya tampak murung dan matanya sayu. Bibirnya bergerak-gerak mengikuti kata-kata yang dia baca. Telinganya mendengar apa pun selain suara hatinya yang berteriak-teriak tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya. Dia tidak peduli dengan apa yang dibicarakan oleh teman-temannya.

Baim hanya peduli dengan novelnya. Novel itu adalah satu-satunya hal yang bisa membuatnya lupa sejenak dari kenyataan. Novel itu adalah satu-satunya hal yang bisa membuatnya merasakan sedikit kebahagiaan. Novel itu adalah satu-satunya hal yang bisa membuatnya bertahan hidup.

Baim membaca novel dengan asyik. Dia menyelam ke dalam dunia yang berbeda dari dunianya. Dia menyelam ke dalam dunia yang penuh dengan petualangan, fantasi, dan romansa. Dia menyelam ke dalam dunia yang penuh dengan harapan, impian, dan cinta.