NovelToon NovelToon
Mahkotaku Telah Hilang

Mahkotaku Telah Hilang

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:50.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nia Nara

"Aku ingin mati saja, buat apa aku hidup toh semuanya sudah berakhir. Tidak ada yang bisa dibanggakan lagi dari diriku. Semuanya telah hancur. Keluargaku akan hancur bila mengetahui ini semua, akulah kebanggaan mereka tapi kini leyaplah semua" ucapku dengan melempar buku-buku. Aku duduk terdiam dengan fikiran menerawang entah apa yang aku fikirkan. Aku gak punya semangat lagi, seakan semuanya musnah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nia Nara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 15 AKU JUGA INGIN BAHAGIA

"Jangan bilang kayak gitu sayank. Apapun yang terjadi, aku tetap membelamu karena kamu adalah penyemangat hidupku, sebentar lagi kita akan wisuda dan aku mau nyari kerjaan agar bisa mandiri dan nafkahi kamu dengan uang hasil jerih payahku. Kita akan selalu bahagia dengan keluarga kecil kita. Kamu mau kan selalu dampingi aku" Ucap panji panjang lebar.

"Iya mas, apapun yang terjadi kita akan selalu bersama. Aku sayang banget sama mas panji" Najwa pun memeluk sang suami dengan begitu eratnya. Panji membalas pelukan sang istri. Hari ini mereka menghabiskan hari dengan mempelajari hasil skripsinya karena besok mereka akan ujian skripsi. Najwa selalu memberikan semangat pada suaminya agar besok bisa lulus dengan nilai bagus.

"Mas panji harus semangat ya biar dapet nilai bagus"

"Dengan dukunganmu, mas akan selalu semangat sayank, makasih ya selama ini udah mau nyemangatin mas terus sampai mas mau lulus kuliah tepat waktu" Panji menggenggam tangan Najwa dan menciumnya dengan lembut.

"Mas... Kalau kita udah lulus kuliah, Najwa boleh kerja gak" Wajah Najwa penuh harap.

"Boleh asal kamu harus ingat tugasmu yaitu seorang istri yang harus melayani suami"

"Iya mas, Najwa akan selalu ingat dengan kewajiban Najwa, makasih ya mas dah ngijinin Najwa" Senyum Najwa yang memperlihatkan gigi putihnya yang menurut panji senyumnya bikin meleleh.

"Aisssssss kalau mas udah liat senyummu, bikin mas pengen......... " Ucap panji sambil menaikkan alisnya.

"Hemmmmm semalem aja Najwa ampek remuk kayak peyek, tadi pagi juga nambah eehhh sekarang mau nambah lagi bisa-bisa Najwa jalannya ngesot mas" Panji tertawa mendengar ucapan istrinya.

"Haaaaaaaa kamu lucu yank bikin gemes aja"

"Mas kok udah lama ya deden sama iwan gak main ke sini"

"Mereka juga sibuk sama skripsinya mungkin yank. Entar mas whatsapp mereka ya"

"Mas si imel itu kok keliatannya pengen ngajak mas balikan ya, kayak sengaja banget deketinnya padahal dah tau kalau mas udah punya istri masih aja ganjen" Najwa memanyunkan bibirnya tanda protes pada suaminya.

"Terserah dia lah yank yang penting mas udah gak punya perasaan apa-apa sama dia. Sekarang mas mau fokus ke rumah tangga kita dan skripsi mas agar mas bisa secepatnya lulus dan kerja agar mas bisa mandiri dan nafkahi kamu. Rasanya gak enak bergantung terus sama papa. Aku pengen menanggung sepenuhnya kebutuhan kita yank. Mumpung kita belum punya anak, mas pengen nabung agar anak kita nanti hidupnya berkecukupan" Air mata Najwa jatuh mendengar semua kata-kata suaminya. Suaminya begitu bertanggung jawab atas kehidupannya.

"Terimakasih ya mas udah mau tanggung jawab dengan hidup Najwa"

"Loh kan sudah jadi kewajiban mas sayank menafkahi kamu. Sejak habis ijab qabul, kamu sudah sepenuhnya tanggung jawab mas. Jadi kamu jangan merasa gak enak karena sekarang hidupmu menjadi urusan mas. Sekarang kita bobok aja yuk, baru nanti sore kita keluar ketemuan sama anak-anak" Najwa menganggukkan kepala tanda setuju. Merekapun menyambut mimpi indah bersama.

******

"Yank udah siap belum? " Tanya panji pada istrinya yang sedari tadi belum keluar juga dari kamar. Panji sudah merasa lumutan menunggu diruang tamu.

"Iya mas udah, ini mau keluar" Teriak Najwa didalam kamar. Tak berselang lama, Najwa datang menghampiri panji yang sedang menikmati kopi.

"Lama amat sih yank kayak mau ketemu presiden aja, kita itu mau ketemu para cecunguk-cecunguk haaaaa" Goda panji yang hanya dibalas senyuman oleh Najwa.

"Udah yok kita berangkat takut mereka udah pada ngumpul"

"Ok honey" Panjipun menggenggam tangan Najwa dan segera keluar dari kontrakannya. Saat mereka mengunci pintu, handphone panji berbunyi, panji segera melihat layar handphone nya ternyata yang telfon adalah imel, panji mengabaikan telfon tersebut karena dia gak mau Najwa salah paham. Najwa tersenyum melihat kecuekan suaminya. Najwa bersyukur suaminya tipekal cowok yang cuek terhadap lawan jenis, panji itu orangnya susah jatuh cinta dan kalau sudah jatuh cinta bisa bucin banget malah over protektif. Najwa berharap semoga suaminya selamanya bersikap seperti itu terhadap perempuan yang berniat untuk menghancurkan rumah tangganya. Najwa juga berharap panjilah sebagai pelabuhan terakhirnya sampai maut memisahkan.

"Terimakasih sayank sudha mau menjaga perasaanku dan menjaga hatimu dari orang lain" Ucapnya sambil menggenggam tangan sang suami.

Panji membalasnya dengan senyuman dan lecupan di kening Najwa. Merekapun segera berangkat dengan menggunakan motor kesayangan panji. Motor perlahan-lahan meninggalkan halaman kontrakan dan segera menuju ketempat dimana teman-temannya janjian untuk berkumpul. Najwa kangen pada teman-temannya tak terkecuali ifa dan desi yang dulu seperjuangan dengan Najwa. Mereka berdua sekampung dan sekelas dulu jadi persahabatan mereka sudah seperti saudara kandung. Bahkan orang tua mereka juga berteman. Tak terasa panji dan Najwa sudha sampai ditempat yang dituju dan mereka segera turun dan mencari-cari teman-temannya. Pandangan Najwa bergerilya kesana kemari mencari sosok teman-temannya namun tak kunjung menemukan akhirnya panji menelfon iwan.

"Hallo wan, mana teman-teman yang lain kok gak ada disini? " Tanya panji dengan nada kesel karena sedari tadi panji dan Najwa mencarinya.

"Sorry ji, kami masih dijalan. Kamu nyari tempat duduk ya soalnya sebentar lagi kami sampai heeee"

"Kalian tu ya " Emosi panji dengan langsung mengakhiri telfonnya dengan iwan.

"Kenapa mas? " Tanya Najwa karena melihat wajah suaminya yang terlihan kesel.

"Kita disuruh nyari tempat duduk soalnya mereka masih dijalan"

"Yaudah kita nyari tempat duduk dulu, kamu gak usah kesel gitu dunk entar gantengnya ilang" Goda Najwa agar suaminya gak cemberut terus. Perlahan lahan panji tersenyum mendengar godaan istrinya. Mereka pun memilih duduk dipojok agar tidak terlalu mengganggu yang lain ketika teman-temannya berisik karena Najwa dan panji sudah hafal kalau mereka berkumpul pasti akan sangat sangat berisik. Tidak berselang lama teman-temannya berdatangan satu persatu, kini giliran iwan yang datang bersama ifa, otomatis mengalihkan perhatian teman-temannya tak terkecuali Najwa dan panji. Karena heran saja biasanya ifa dan iwan bak seperti tom and Jerry, setiap berkumpul pasti berantem gak pernah akur tapi pemandangan kali ini ada yang beda, mereka adem ayem dan sering tersenyum satu sama lain membuat kami heran.

"Hemmmm kayaknya ada yang beda dech" Celetuk Najwa.

"Iya nech hemmmmm kayak ada bau bau aroma cinta" Goda deden yang melihat iwan dan ifa hanya senyum-senyum saja.

"Apa lo" Sahut iwan yang merasa tersindir.

"Lah mang aku bilang kamu, kan aku gak nyebut merk woyyy"

"Yaa siapa lagi kalau bukan aku yang kamu sindir wkwkwkwk" Iwan merasa gugub karena ketahuan salting.

"No no no kan bisa aja aku nyindir desi, panji iya kan"

"Bodo amat" Sahut iwan yang disambut ketawa sama yang lain.

1
Noermhamama Gibran
👍🏿
Nurmania Nia
sangat bagus
Alexander
Coba deh baca ini, jamin deh puas banget sama ceritanya!
Codigo cereza
Bahagia meluap
ANDERSON AGUDELO SALAZAR
Keren! Bagus banget ceritanya.
Quản trị viên
Hebatnya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!