NovelToon NovelToon
The Magic Of Love

The Magic Of Love

Status: tamat
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama / Tamat
Popularitas:13.3k
Nilai: 5
Nama Author: Humairah_bidadarisurga

Mencintai dalam diam sewaktu sekolah. Akhirnya, cinta itu tertaut dan saling merespon.

Bagaimana kisah cinta dua sejoli ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Humairah_bidadarisurga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15

Farel sudah duduk di tepi ranjang kamar Ibu Maryam. Ibu Maryam sudah rebahan di kasur empuknya sambil berselimut kain jarik yang panjang. Farel memijat kaki ibunya dengan pelan.

"Bu ... Ibu masih gak mau berobat?" tanya Farel pelan sambil memijat bagian telapak kaki Ibu Maryam.

"Ibu sudah tua, rasanya percuma kalau berobat juga. Tidak akan sembuh, Rel," ucap Ibu Maryam pelan sekali. Tubuhnya mulai lemas dan tak bertenaga. Ibu Maryam memang tidak boleh capek, harus di jaga makannya, harus di jaga pikirannya juga.

"Ibu kok bilangnya gitu sih? Ibu pasti sembuh dan bisa sehat seperti dulu kala. Memangnya Ibu gak mau lihat cucu dulu," tanya Farel kemudian.

"Mau Rel. Ibu mau cepat punya cucu terus Ibu gendong, nanti Ibu yang jaga selagi kalian masih kuliah," cicit Ibu dengan tulus.

"Kalau Ibu mau lihat cucu Ibu, Ibu harus sehat. Farel gak akan ijinkan Ibu menjaga dan menggendong cucu Ibu kalau Ibu gak sehat," ucap Farel mencoba membuat Ibu mau berobat.

Raut wajah Ibu seketika menunduk lemah.

"Ibu kenapa? Farel salah ngomong ya?" tanya Farel yang merasa bersalah.

"Ibu kangen sama almarhum Bapakmu, Rel. Rasanya Ibu ingin ikut Bapak saja, biar Ibu bahagia," ucap Ibu Maryam mulai meracau tak jelas.

"Hus ... Ibu bicara apa sih? Ibu jangan begitu ngomongnya. Kalau kangen Bapak, besok kita ke makam Bapak bersama, mumpun maau bulan puasa, mau ajak Valeria juga biar kenal Bapak. Ibu jangan pernah bicara yang tidak -tidak ya. Ibu gak kasihan sama Kia? Kia masih butuh Ibu. Farel dan Vale juga masih butuh Ibu. Kita semua sayang sama Ibu," ucap Farel dengan wajah serius.

Farel berhenti memijat kaki Ibunya dan duduk tepat di samping tubuh Ibu Maryam. Kedua tangan Ibu Maryam di genggam erat oleh Farel. Anak lelaki tertua itu ingin membuat Ibunya merasa kuat, sabar, tabah dan mempunyai semangat hidup yang tinggi serta termotivasi untuk sembuh.

"Rel ... Bagaimana kalau kalian tinggal di sini saja?" tanya Ibu Maryam memohon pada Farel.

"Pindah Bu?" tanya Farel pelan.

"Iya ... Pindah kesini. Kuliah disini, bekerja disini juga. Biar kita bisa selalu berkumpul. Ibu suka merasa kesepian gak ada kamu, Rel. Ibu merasa tidak ada orang yang bisa Ibu ajak bicara. Kamu tahu kan, Kia itu masih terlalu kecil, masih anak -anak juga, jadi belum bisa Ibu ajak ngobrol serius," ucap Ibu Maryam pelan.

"Besok, Farel akan ajak Ibu ke makam Bapak, lalu kita berobat. Kalau memang Ibu harus menjalani pengobatan rutin dan teratur rawat jalan, Farel akan tinggal disini, Farel dan Vale akan minta pindah kampus dan menjaga serat merawat Ibu," ucap Farel pelan.

"Janji? Kamu mau tinggal disini bersama Vale dan membuatkan cucu untuk Ibu?" tanya Ibu Maryam memastikan agar ia tiak kecewa lagi.

Rasanya tidak enak berpisah dari anak laki -lakinya di saat suaminya juga sudah tiada. Rumah terasa kosong, sunyi dan hambar.

"Farel janji Bu. Asal Ibu mau sembuh juga," titah Farel pada Ibunya.

"Iya ... Ibu janji, Ibu pasti akan semangat untuk sembuh demi cucu Ibu. Kamu makanya cepat bikin cucu untuk Ibu," pinta Ibu serius.

"Iya Bu. farel juga sudah berusaha. Tapi kan kita baru saja menikah, masa bisa langsung hamil Valenya," ucap Farel jujur.

"Jadi kalian sudah begituan? Ekhemm maksud Ibu, kalian sudah malam pertama?" tanya Ibu antusias. Kalau memang sudah, minimal mereka memang sedang berusaha.

"Sudah Bu. Malam pertama kemarin, Farel bilang sama Vale untuk tidak menunda memiliki anak. Vale setuju, makanya kita bisa langsung eksekusi," ucap Farel dengan menunduk malu.

"Hemmm ... Anak Ibu sudah pintar, bisa jadi imam, tanggung jawab. Seorang laki -laki itu yang terpenting mau berusaha, adapaun hasilnya bagaimana, tapi kalau berusaha tentu ada hasil. HAsil yang halal yang kamu berikan untuk keluarga kecil kamu," ucap Ibu menasehati.

"Ibu ... makasih ya, sudah jadi Ibu yang baikdan selalu sayang sama farel. Semua jasa Ibu emmang tidak akan pernah tergantikan," ucap Farel sambil memeluk Ibunya dengan erat.

Kedua anak dan Ibu itu saling memeluk erat dengan penuh kasih sayang. Keduanya merasa tersupport satu sama lain.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!