NovelToon NovelToon
Cinta Terakhir Untuk Hito

Cinta Terakhir Untuk Hito

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Kisah cinta masa kecil / Idola sekolah
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ana_nanresje

Namanya Rahayu yasmina tapi dia lebih suka dipanggil Raya. usianya baru 17 tahun. dia gadis yang baik, periang lucu dan imut. matanya bulat hidungnya tak seberapa mancung tapi tidak juga pesek yah lumayan masih bisa dicubit. mimpinya untuk pulang ketanah air akhirnya terwujud setelah menanti kurang lebih selama 5 tahun. dia rindu tanah kelahirannya dan diapun rindu sosok manusia yang selalu membuatnya menangis. dan hari ini dia kembali, dia akan membuat kisah yang sudah terlewatkan selama 5 tahun ini, tentunya bersama orang yang selalu dia rindukan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana_nanresje, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6_Hito Dan Dirga

Kedua sudut bibirnya tertarik kearah berlawanan mengukir bulan sabit di wajah cantiknya. Senyumnya manis, seperti madu yang menjadi candu. Suaranya merdu seperti melodi sangat memanjakan telinga saat mendengarnya.

Rahayu Yasmina atau lebih suka dipanggil Raya. Gadis itu terus tersenyum dan tertawa tanpa henti karena lelucon yang keluar dari mulut Dirga cowok blasteran Indonesia dan Kanada. Senyumnya manis memiliki lesung pipit saat tersenyum. Wajahnya tampan, sepertinya Tuhan tersenyum saat menciptakannya. Tidak ada cacat sedikitpun Dirga memiliki wajah yang sempurna bak Dewa.

" Oh iya habis ini lo mau kemana lagi?" Tanya Dirga. Raya meminum minumannya lalu melirik Hito sekilas yang tengah menatap mereka datar.

" Mau beli beberapa barang. Kalo Lo?" Tanya Raya balik. Saat ini mereka baru saja selesai mengisi perut mereka. Duduk bertiga di salah satu Tempat makan yang ada di Mall itu.

" Emm... Gue udah nggak ada urusan lagi sih. Habis ini paling pulang. Ehh apa mau gue temenin?" Tawar Dirga.

" Nggak perlu, Ada gue." Hito segera menarik tangan nya, membuat gadis itu bangkit dari duduknya dan langsung pergi sebelum berpamitan. Dirga tersenyum miris, menunduk sesaat lalu kembali menatap kepergian mereka yang semakin jauh dari pandangannya.

" Lo gila?" Raya menghentakkan tangan Hito dari lengannya. Mereka sudah berada di lantai dua meninggalkan Dirga yang masih terdiam ditempatnya.

" Lo apa apaan sih? Etitude lo, lo kemanain? Gue tau kita satu sekolah tapi nggak gitu juga." Kesal Raya.

" gue nggak kenal dia."

" Hah?" Terkejut Raya dengan penuturan Hito" Omongan lo ngaco. Masa iya kelas bersebelahan lo nggak kenal Dirga?"

" Itu kenyataannya Gendut. Gue nggak kenal dan nggak mau kenal sama dia." Tegas Hito berlalu meninggalkan Raya.

Raya melangkah mengejar Hito yang berada di depannya.

" Lo bercanda kan? Masa iya Lo nggak kenal sama mantan ketua Osis di sekolahan Lo? Dia itu Dirga To, siswa berprestasi di sekolahan kita. Gue aja yang siswi baru tau banyak tentang dia, masa lo nggak?"

Dukkk

" Kalo mau berhenti ngomong dong. Punggung lo bukan kasur. Sakit nih." Ucap Raya sembari mengelus keningnya karena menabrak punggung Hito.

" Udah muji mujinya?" Tanya Hito setelah berhadapan dengan Raya. Gadis itu terdiam, bingung dengan sikap Hito saat ini " Jauhin dia dan jangan pernah bahas ataupun nyebut nama dia lagi di depan gue."

" Nggak bis...

" Sekali lagi gue ingetin jauhin dia, ngerti?"

" Ta--tapi Dirga it.......

" Udah gue bilang jangan sebut namanya di depan gue!" Gertak Hito membuat Raya memejamkan matanya takut. Para pengunjung mulai memperhatikan mereka karena saat ini mereka berada ditengah keramaian. Hito menarik lengan Raya membawa ke salah satu toko yang lumayan sepi lalu melepas kasar tanganya sehingga Raya hampir terjatuh karena kehilangan keseimbangannya.

" Gue nggak bisa jauhin dia," Cicit Raya memilin ujung seragamnya.

" Kenapa?"

" Lo tau sendiri Dia itu bukan mantan Ketua osis aja tapi dia juga ketua kelas gue. Ya otomatis gue ketemu dia setiap hari."

" Gue bakal minta ke Kepsek buat mindahin lo ke kelas gue." Ucap Hito memutuskan.

Raya menggeleng membuat Hito semakin marah dibuatnya " Ck. Pergi gih. Kejar noh cowok pujaan lo itu. Jauh jauh Lo dari gue!"

" Hito lo ngomong apaan sih? Pujaan apa coba? Dengerin gue dulu," Raya menahan tanganya berusaha menjelaskan kesalah pahaman diantara mereka " Nggak ada yang perlu lo jelasin lagi Ray. Lo kejar aja tuh cowok emas Sekolah kita, sono kejar!"

" Hito,"

" Apa?"

" Bisa nggak sih sehari aja kita nggak ribut? Gue capek," Keluhnya berucap pelan " Gue capek To capek."

" Terus masalah buat gue apa huh?"

" Lo salah paham," Ucap Raya " Gue bukan nggak mau sekelas sama Lo tapi gue nggak bisa. Gue udah nyoba dan masih nggak bisa. Karena itu sudah keputusan Kepsek, kelas Lo udah penuh To, masih syukur gue bisa masuk di sekolah yang sama sama lo meskipun beda kelas tapi gue udah seneng."

" Please, lo jangan marah marah lagi."

" Ok. Tapi inget jauhin Dia, Ngerti Lo!" Raya hanya bisa mengangguk pasrah.

" Tapi gue nggak janji," Cicitnya pelan. Raya bisa bernafas lega setelah Hito tak lagi menunjukkan ekspresi kekesalannya. Raya hanya terdiam dan terus mengekori setiap langkah Nathan yang berada di depannya. Entahlah kenapa harus seperti ini? Raya tidak bisa melawan Hito, dia belum bisa. Karena hatinya terlalu takut untuk kembali berpisah dengan sahabat kecilnya ini. Maka dari itu biarkan untuk saat ini Raya yang mengalah.

Setelah mendapatkan apa yang Raya butuhkan, Raya dan Hito segera pulang karena haripun sudah mulai sore. Setibanya mereka di rumah Mbok Jum sudah datang, sedang membersihkan rumah dan menyiapkan makanan untuk mereka makan nanti.

" nih barang lo," Raya segera menangkap paper bag yang sempat Hito bawakan tadi, gadis itu mendengus kesal dengan sikap Hito yang tak berperasaan.

" Mami!" Raya segera memanggil Maminya saat sambungan telepon itu tersambung.

" kenapa? Kok suaranya kaya lagi kesel gitu?"

" Hito nyebelin Mi. Banyak aturan, Raya nggak bebas tinggal disini " Adunya dengan bibir mengerucut.

" Nggak bebas gimana?" Tanya sang mami penasaran.

" Dia ngatur ngatur Raya mi. Masa Raya nggak boleh temenan sama ketua kelas Raya? Aneh banget sih tu anak, Nyebelin pokoknya."

" Ketua kelasnya cowok?"

Raya mengangguk seolah olah maminya dapat melihatnya " Hem. Raya nggak bisa diginiin mi. Raya nggak suka diatur atur!"

" Dengerin mami. Mungkin Hito mau yang terbaik buat kamu. Siapa tau ketua kelas kamu itu kurang baik. Dia cuma ingin menjaga kamu nak."

" Mi, Dirga itu baik. Cowok terkeren dan populer di sekolah. Dia juga anaknya baik, pinter, mantan ketua osis, berprestasi lagi. Masa iya Raya nggak boleh temenan sama Dirga?"

" Raya sayang udah ya kamu turutin aja dulu ucapan Hito, Inikan mau kamu? Kamu yang kekeh pengen balik ke jakarta dan sekarang, masa iya kamu mau balik lagi ke jerman?"

Raya terdiam sejenak, mencerna perkataan maminya itu. Benar ini keputusannya dia yang terus merengek meminta untuk kembali ke jakarta dan sekarang dia harus menanggung resikonya " Tapi mi, Raya nggak janji buat nurutin kemauan Hito. Dirga itu baik kok, buktinya dia mau ngajarin Raya pelajaran yang sudah sudah. Dia juga bantuin Raya buat nyalin catetan, minjemin buku dan ngebantuin Raya buat ngerjain PR. Pokoknya Dirga itu baik Mi, nggak kaya si cungkring Hito, boro boro bantuin nerangin pelajaran orang kerjaannya marah marah mulu!"

Mami Raya terkekeh mendengar penuturan putri tunggalnya itu membuat Raya kesal dan meneriaki maminya " tau sendiri dari dulu kamu nggak pernah akur sama dia. Ya tuhan mami nggak bisa bayangin kalo kalian ribut. Pasti Tante Ririn kerepotan."

" Tante Ririn belum pulang mi!"

" Belum pulang?" Tanya Maminya " Bukannya......

" Bukannya apa?" Tanya Raya saat maminya menggantung ucapannya.

" Nggak apa apa. Mungkin dia ada job baru. Yaudah kamu baik baik disana. Jangan bikin Hito marah mulu, okey?"

" Iya mi iya. Mami mah gitu, udah tau Hito yang bikin aku marah mulu juga. Udahlah mami jangan lupa makan, istirahat yang cukup juga. Love you mami."

" Love you too sugar." Setelah panggilan itu terputus Raya pergi ke kamarnya tak lupa membawa barang belanjaannya tadi. Setelah membersihkan diri dan berpenampilan rapi, Raya keluar dari kamarnya dengan baju tidur Doraemonnya.

Setelah selesai makan malam Raya memutuskan untuk menikmati malam minggunya dengan menonton TV. Cemilan dan minuman sudah dia siapkan untuk menemaninya malam ini.

Darrrr

Kyaaa

Brukkk

" Awws!" Raya meringis merasakan sakit pada pinggangnya yang baru saja terjengkang dari sofa.

"Ra,,, Raya?!" Ciko terkejut karena yang dia kejutkan dan dia dorong bukanlah Hito temannya melainkan seorang gadis yang bernama Raya.

" Sorry sorry. Gue nggak sengaja, Gue pikir lo itu Hito." Ciko dan Rian membantu Raya untuk duduk di sofa kembali. Gadis itu nyaris berteriak saat lagi Ciko tak sengaja menyentuh pinggangnya yang masih sakit.

" Pinggang gue!" Ringisnya menahan sakit. Ciko dan Rian merasa tak enak melihat kondisi Raya karena ulah mereka.

" Lo nggak apa apa?"

" Mata Lo pada nggak apa apa? Nih pinggang gue encok. Sakit tau!" Tangan Raya terus memijit pingginggangnya, berharap tangannya itu mampu untuk meredakan sakit di pinggangnya.

" Sorry Ya Ray, kita kira lo itu Hito mangkannya kita dorong lo tadi." Ucap Rian tak enak.

" Mata lo pada udah soak kali ya? Nggak bisa bedain mana cowok sama cewek. Postur tubuh gue sama Hito aja beda jauh, gimana kali."

"Kan nggak keliatan Ray, oh iya ko lo ada disini?" Tanya Ciko.

" Ya gue emang tinggal disini!"

Uhukkk

Rian yang tak punya ahlak itu langsung mendapatkan karma karena meminum minuman milik Raya. Dia tersedak terbatuk dengan hebat sampai membuat kegaduhan di ruang keluarga.

" Lo serius?" Tanya Rian setelah membaik. Raya mengangguk mebuat kedua pria itu saling lirik satu sama lain " Sejak kapan?" Tanyanya kompak.

" Kemarin." Jawab Raya seadanya. Gadis itu tidak memperdulikan keterkejutan mereka, dia lebih asik menikmati acara yang disuguhkan oleh TV dengan mulut yang terus mengunyah cemilannya setelah dirasa pinggangnya membaik.

" Lo tau Raya tinggal disini?" Tanya Ciko berbisik pada Rian.

Rian dengan cepat menggelengkan kepala tanda dia tidak tahu apa apa " Tuh bocah punya hutang penjelasan sama kita." Ciko mengangguk membenarkan. Karena tidak ingin berlama lama berdebat Ciko dan Rian ikut bergabung bersama Raya.

" Ray, Hito nya ada nggak?" Tanya Rian.

" Ada kok, tar gue panggilin dulu." Sahutnya " Cung. Cungkring." Teriak Raya dari tempatnya" Cungkring. Hito peang. To Ada temen temen Lo nih. Turun Lo jangan ngamar mulu, udah kaya anak perawan aja Lo. To, Hito Weiii ada temen Lo budek!" Rian dan Ciko meringis dan menutup kedua telinga mereka saat mulut kecil Raya itu memiliki suara yang melengking dan kencang.

" Udah gue panggilin, tunggu aja oke." Ucapnya nyengir kuda.

" gue kira manggilnya keatas eh taunya teriak. Kalau gitu doang mah Ray gue juga bisa." Ucap Ciko memberitahu.

" Hehe. Maaf ya gue lagi males naek keatas, pinggang gue masih sakit." Ucapnya berbohong, padahal pinggang nya sudah membaik. Rian dan Ciko terus memperhatikan Raya, tanpa Raya sadari sampai akhirnya gadis itu membuka suara.

" Nih Sinetron napa lagunya gini terus ya?" Tanya Raya saat mendengar OTS dari salah satu sinetron yang Raya tonton.

Rian dan Ciko terkekeh ikut menyomot cemilan yang ada di meja sembari menunggu Hito turun. Budek beneran kalo teriakan Raya tidak Hito dengar karena mereka yakin sampai depan komplekpun suara Raya pasti terdengar.

" udah nggak aneh. Mau Sad atau happy ending sinetron ini tuh Lagunya ya itu terus." Jawab Rian.

" Yoii, Dirumah juga nyokap nonton ginian terus pagi siang sore malem yang diputer lagunya ini ini aja sampe hafal gue lagunya." Imbuh Ciko terkekeh.

" Ini juga gue nonton gara gara Mbok Jum. Kayaknya asik gitu nonton sinetron ini eh taunyaa,"

" Ya lo udah tau gini malah lo tonton terus!"

" Eh Cikolatos, ya nggak apa apa kali gue nonton ginian. Jarang jarang di jerman ada yang kaya gini. Lo mah sirik mulu dah." Rian terkekeh saat mendengar Raya memanggil Ciko dengan pelesetan yang terdengar lucu. Berbeda dengan orang yang memiliki nama Ciko mendumel dalam hatinya.

" Bukan sirik Ray, bosen aja gue liatnya. MasyaAllah banget dah dramanya. Ngalahin drakor." Balas Ciko.

" Bisa aja lo ngelesnya. Ngomong ngomong nih temen lo lo pada kok belum turun ya? Dia masih idup apa udah mati? Apa suara guenya yang kurang kenceng?"

" Lo Ray kalo ngomong asal aja. Kalo Kedengeran Hito abis lo sama dia."

" Tau. Abis. Kaya gini!" Imbuh Rian mencontohkan kacang polong yang langsung dia masukkan kedalam mulutnya.

" Nggak takut gue," Balas Ara bodo amat " Oh iya kalian kenal Dirga nggak?" Tanya Raya tiba tiba. Raya masih tidak percaya dengan perkataan Hito yang tak mengenal Dirga. Dengan bertanya pada mereka mungkin saja Raya bisa mendapatkan informasi apa yang membuat pria itu melarang dirinya untuk berteman dengan Dirga.

" Dirga Mantan Ketua Osis." Imbuh Raya memperjelas, Rian dan Ciko baru mengangguk.

" Kenal kok, kenapa emang?" Tanya Rian, Raya terdiam sejenak. Benar dugaannya sepertinya ada yang tidak beres antara Dirga dan Hito.

" Kalo boleh tau kok Hito kayaknya nggak suka sama Dirga ya? Kalian tau kenapa dia bersikap seperti itu?" Raya menanti jawaban Mereka. Namun Rian dan Ciko malah saling lempar tatapan satu sama lain membuat Raya dibuat penasaran setengah mati.

Raya tersenyum penuh kemenangan saat Ciko mulai membuka Suara, dia memasang telinganya dengan benar siap untuk mendengarkan alasan kenapa Hito bisa bersikap seperti itu pada Dirga.

" Sebenarnya.......

" Ehemm. Mau ngapain heum?" Raya mengutuk Hito dalam hati. Kenapa pria itu muncul di waktu yang tidak tepat? Selangkah lagi, tinggal selangkah lagi dia akan mendapatkan jawaban kenapa Hito tidak suka dengan Dirga dan pria itu malah muncul di detik detik Raya akan menemukan jawabannya.

Brengsek dan sialan. Raya terus mengumpat lalu memasukkan cemilan pada mulutnya dengan Rakus sampai dia terbatuk karena tersedak.

Hito brengsek. Gagalkan rencana gue. Teriak batinnya tak terima.

1
Hatus
Padahal jalan masih luas tapi sukanya lewat jalan yang sempit kayaknya memang suka cari perhatian.😑
Celeste Banegas
Wow, aku suka banget dengan kejutan di tiap chapternya. Keren! 🤯
OsamasGhost
Cepat update, jangan biarkan kami menunggu terlalu lama!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!