The Magic Of Love

The Magic Of Love

1

Malam ini adalah malam reuni bersama teman -teman satu angkatan saat masih memakai seragam putih abu.

Acara reuni tahunan yang sudah dua tahun berturut -turut ini di laksanakan setiap malam pergantian tahun.

Panitia acara reuni tahun ini ada sekitar sepuluh orang saja. Dan panitia memilih puncak sebagai tempat ter -nyaman untuk mengadakan acara reuni saru angkatan itu.

"Vale ... buat bakar -bakaran sudah siap semua?" tanya Deri sebagai ketua panitia.

Sejak siang semua panitia sudah siap. Mulai sore, banyak teman satu angkatan yang sudah datang.

"Siap Der ...." jawab Vale lantang dari ujung taman belakang villa.

Emil juga sedang membuka cemilan yang akan di bakar nantinya. Ia letakkan di sebuah nampah besar. Ada sosis, nugget, bakso, otak -otak dan kentang goreng yang siap di goreng. Sengaja di persiapkan dua alat. Alat bakaran dan penggorengan.

Regina juga sibuk membuat bumbu. Campuran saos sambal dengan kecap manis untuk di oles sebelum di bakasr nantinya. Mentega dan saos mayonise juga sudah do siapkan.

Deri selaku ketua panitia sibuk dengan tempat dan dekirasi di banti dengan empat panitia lain.

Cahyo dan Nungki sibuk mempersiapkan jalannya acara. Karena mereka bertugas sebagai seksi acara.

Minuman soda ringan tanpa memabukkan sudah siap di meja prasmanan. Begitu juga air mineral dan orange jus dalam jumbo besar.

Malam itu acara reuni berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan. Semua teman -teman satu angkatan begitu senang dan menikmati jalannya acara sampai malam dini hari.

Tepat pukul dua belas malam. Acara reuni itu sudah selesai. Semua orang sudah mulai meninggalkan tempat acara. Ada yang ikut menginap di sana karena rumah mereka jauh dan ada yang langsung pulang karena masih memiliki acara lain.

Semua panitia berkumpul setelah membersihkan tempat. Mereka memang tergabung dalam kepengurusan OSIS di masanya.

"Kita bikin game yuk," ucap Deri sang ketua panitia. Deri juga mantan ketua OSIS dulu. Pesonanya membuat para kaum hawa masih menggilainya sampai saat ini.

Hanya tersisa delapan orang saja. Dua orang panitia sudah ijin untuk meninggalkan acara terlebih dahulu.

Delapan orang itu adalah, Valeria, Farel, Ferly, Deri, Emil, Cahyo, Nungki dan Regina. Semuanya duduk di dalam villa yeoat di ruang tengah melingkar.

"Game apa?" tanya Emil antusias sambil menyuapkan satu sosis besar ke dalam mulutnya.

Para panitia itu juga ikut berpesta. Mereka senang karena acaranya lancar semua.

"Truth and dare," ucap Deri tertawa keras.

"Waow ... Harus game itu kah?" tanya Nungki sewot.

"Kenapa gak? Loe takut? Lagi pula kita jomblo semua kan di sini?" tanya Deri menyelidik.

"Hah ... gue nyerah. Gue gak ikutan," ucap Regina ketus.

Regina dan Nungki adalah sepasang kekasih saat ini. Dulu, Regina itu tergila -gila dengan Deri. Namun, Deri sama sekali tidak merespon dan akhirnya Nungki berhasil menjadi kekasihnya.

"Kenapa? Kalian gak perlu takut dong," ucap Deri santai.

Ferly hanya diam menatap Deri. Pokoknya di sana mungkin terjadi cinta segi delapan. Deri hanya tersenyum menatap satu per satu wanita yang dulu menjadi anghota OSIS.

"Hayo ... kita mulai," ucap Farel datar.

Ia malas sebenarnya. Tapi, mungkin akan ada keseruan tersendiri main game ini.

Botol mineral dengan isi air setengah penuh.

Botol itu mulai di gerakkan dan tepat menunjuk ke arah Valeria.

Deg ...

Valeria panik. Ia takut akan banyak pertanyaan aneh nantinya. Jujur saja ia pernah menolak Deri dulu dengan alasan mau fokus pada ujian akhir.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!