Jodohku Brandal Kampus

Ketika membuka matanya, Alissa merasakan ada sesuatu yang berat menimpa parutnya. Dia langsung membukatkan matanya terkejut ketika melihat sebuah tangan kelar melingkar dengan indah di perutnya.

Arghhh....

Alissa langsung berteriak ketika melihat Axelle tidur di sampingnya sambil memeluknya. Bukan hanya teriak, Alissa juga reflek menendang Axelle sehingga Axelle langsung terjatuh ke lantai.

Bughhh....

"Arghh... Kenapa kau menendangku?" ucap Axelle kesal sambil memegang bokongnya.

"Ma... maaf, Kak! aku kira tadi kakak ingin melakukan yang tidak-tidak," ucap Alissa melihat pakaiannya yang masih lengkap.

"Yang tidak-tidak! aku bisa melakukan apapun kepadamu sesuka hatiku. Apa kau lupa jika kau itu adalah istriku. Jadi semua yang ada di tubuhmu adalah milikku," ucap Axelle ketus lalu berusaha untuk bangkit.

"Pagi-pagi bukannya mendapatkan ucapan dan ciuman selamat pagi. Tapi malah di sambut dengan tendangan," ucap Axelle sambil mengusap bokongnya yang telah berciuman dengan lantai.

Melihat wajah memelas Axelle, Alissa hanya mampu memasukkan bibirnya merasa bersalah. Seharusnya dia menyambut Axelle dengan senyuman selamat pagi. Akan tetapi dia malah tendangan selamat pagi kepada suaminya itu.

Axelle langsung berjalan menuju kamar mandi sambil terus bergumam kesal. Sedangkan Alissa hanya bisa mendengarkan ocehan Axelle. Walaupun tidak ada satupun kata-kata Axelle yang melintas di pikirannya. Setelah melihat pintu kamar mandi tertutup, Alissa langsung bangkit. Dia mencoba membersihkan kamar mereka sambil menunggu Axelle selesai mandi.

Setelah selesai, Alissa menatap foto yang terpajang di kamar Axelle. Dari begitu banyaknya foto, Alissa tidak melihat satupun foto kebersamaan Axelle dengan keluarganya. Dari sana Alissa semakin yakin jika hubungan Axelle dan keluarganya memang tidak baik.

"Kau sedang apa?" tanya Axelle keluar dari kamar mandi hanya mengunakan handuk yang melingkar di pinggangnya.

Melihat itu, Alissa langsung menutup matanya. Walaupun sudah halal, akan tetapi Alissa belum terbiasa melihat penampakan yang sangat mengoda itu. Melihat Alissa yang malu-malu, Axelle malah tersenyum sinis. Dia langsung memikirkan ide jahil agar untuk mengoda Alissa istri lugunya.

"Apa kau mau melihat yang lain, sayang?" bisik Axelle tepat di telingga Alissa sehingga membuat bulu kuduk Alissa langsung merinding.

"Dasar mesum!" ucap Alissa kesal lalu melangkahkan kakinya menjauhi Axelle.

Namun, Axelle langsung menarik tangan Alissa, sehingga tubuh mungil itu langsung jatuh kedalam pelukannya. Dia melingkarkan salah satu tangannya di pinggang ramping istrinya itu. Sedangkan tangannya yang satu lagi mencoba menyentuh wajah Alissa yang merah merona. Dia bahkan mendekatkan wajahnya ke wajah Alissa, sehingga Alissa langsung memejamkan matanya.

"Dasar jorok!" ucap Axelle menghapus kotoran yang ada di mata Alissa.

"Aku 'kan belum mandi," ucap Alissa gugup lalu melepaskan pelukan Axelle.

Dia berlari kecil menuju kamar mandi dengan penuh kegugupan. Axelle yang melihat tingkah istrinya hanya bisa tersenyum kecil sambil mengelengkan kepalanya pelan.

Melihat jam yang terus berputar, Axelle langsung mengenakan pakaiannya. Dia bersiap-siap untuk pergi kuliah dan mengatur rencana untuk rumah tangganya dengan Alissa. Axelle memeriksa dompetnya dan melihat ada beberapa lembar lagi uang seratus ribu. Dia langsung mengeluarkan beberapa lembar dan menyisakan sedikit untuknya.

Sebagai seorang suami, Axelle sadar jika segala kebutuhan istrinya kini sudah menjadi tanggung jawabnya. Dia akan berusaha memenuhi semua kebutuhan Alissa dengan jeri payahnya sendiri. Walaupun harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan istrinya sambil kuliah. Axelle akan tetap mempertahankan rumah tangganya dan melaksanakan tanggung jawabnya sebagai seorang suami dengan baik.

"Kau sudah selesai?" tanya Axelle ketika melihat Alissa keluar dari kamar mandi.

"Sudah! tunggu sebentar ya," ucap Alissa mencoba merapikan rambutnya.

"Sini!" ucap Axelle mengambil sisir yang ada di tangan Alissa lalu menyisir rambut Alissa dengan lembut.

Melihat perhatian kecil dari Axelle, Alissa langsung menatap Axelle dari pantulan cermin dengan penuh kebahagiaan. Walaupun terkenal dengan jiwa brandal nya, akan tetapi Axelle ternyata memilki sisi lembut yang tersembunyi. Melihat istrinya yang sedang memperhatikannya, Axelle langsung mengembangkan senyumannya.

"Sudah! ternyata kau sangat cantik ya," puji Axelle sehingga membuat wajah Alissa kembali merona.

"Oh, ia! ini uang sakumu. Maaf ya, aku cuman ada segini dulu. Nanti kalau aku ada rezeki aku akan memberikannya lagi kepadamu," ucap Axelle memberikan sepuluh lembar uang seratus ribu kepada Alissa.

Melihat uang pemberian Axelle, Alissa langsung membulatkan matanya terkejut. Selama ia hidup, baru kali ini dia mendapatkan uang saku sebanyak itu. Karena selama tinggal bersama Ayah dan mama tirinya, Alissa hanya mendapatkan uang saku dua puluh ribu setiap harinya. Bahkan kadang tidak mendapat uang saku sama sekali. Sehingga Alissa sering berjalan kaki menuju sekolah.

"Ini banyak sekali kak! ini bisa buat uang sakuku selama sebulan lebih," ucap Alissa tersenyum bahagia.

Mendengar ucapan Alissa, Axelle langsung terdiam. Dia tidak menyangka jika uang segitu sangat berharga di mata Alissa. Padahal uang segitu tidak ada apa-apanya untuknya.

"Kau boleh mengunakan uang ini sesuka hatimu. Kau boleh membeli apapun yang kau mau. Ingat Alissa yang sekarang bukanlah Alissa yang dulu. Alissa yang sekarang adalah istri dari Axelle Arvinando. Jadi, kau tidak perlu susah payah lagi untuk penjualan di pinggir jalan lagi. Mulai sekarang kau adalah tanggung jawabku," ucap Axelle tersenyum lalu menarik hidung mancung Alissa.

"Ayo cepat. Ingat kau baru beberapa hari masuk kampus. Jangan sampai kau terlambat," ucap Axelle menarik tangan Alissa keluar dari kamarnya.

Bersambung......