"Saya datang kesini, untuk meminta izin ustad untuk menikahi dokter Fajrina, putri anda ustad". Dengan lantang dan tegas elang meneritahu ustad Zaki alasannya datang ke rumah sang ustad
"Kau mau menikahi putri ku?". Ustad Zaki tersenyum
"Iya ustad, izinkan aku menikahinya". Di balik pintu Fajrina sedang mendengarkan pembicaraan pria kurang ajar itu dengan abinya. Fajrina yakin bahwa abinya tak kan menyetujui lamaran itu.
Ustad dzaki menatap netra pemuda itu, beliau tau pemuda itu yakin akan semua yang ia katakan barusan. Lagipula beliau sangat mengenal kedua orang tua pemuda itu, orang tua nya sangat aktif dan selalu menghadiri setiap beliau mengadakan kajian di pondok pesantren yang ketak nya tak jauh dari kediaman beliau.
"Apa kau yakin, elang?". Ustad dzaki kembali bertanya.
"Saya yakin ustad". Elang menjawab mantap
"Baiklah, elang.. bawa semua anggota keluargamu ke sini besok, sehabis isya, aku akan menikahkan kau dengan putriku besok".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon qunietha16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENANTUKU YANG CANTIK
Elang dan Fajrina memasuki pekarangan rumah keluarga Manggala , ketika mereka memasuki rumah, Fajrina di sambut pelukan oleh ibu mertuanya
"Menantuku yang cantik sudah kembali". Cindy memeluk Fajrina kemudian mencium pipi Fajrina
"Bunda." Fajrina terseyum malu, ia sangat beruntung memeliki mertua yang sangat mencintainya.
"Bagaimana acara honeymoon kalian". Cindy bertanya sambil merangkul menantunya
"Menakutkan". Elang menjawab pertanyaan sang ibu.
"Oh, benarkah .. apa karna kejadian penyiraman di cafe?". Ujar agung ketika mereka telah memasuki ruang tamu.
Agung tengah duduk di kursi favoritnya sambil menjelajahi laman sosial media yang berisikan berita itu
"Ayah tau?". Elang bertanya
"Tentu saja, sampai tranding topik , kau lihat ini.. wanita berhijab yang mencuri kekasih wanita lain..". Agung memberikan gadget nya pada elang. Elang kemudian dengan cepat menyambarnya
"Apa-apaan ini". Ujar elang
"Ayah sudah sejak dulu melarang mu berhubungan dengan gadis seperti dia, kau malah berhubungan secara diam-diam dengan nya". Agung menatap tajam elang.
Fajrina menahan nafasnya, ia tau sang ayah mertua sedang sangat marah pada suaminya. Cindy tersenyum menatap Fajrina
"Tak apa-apa, mereka memang sering bersitegang seperti itu". Fajrina menoleh ke arah Cindy kemudian ia menatap sang ayah mertua
"Aku sudah tak berhubungan lagi dengan nya ayah ". Ujar elang, ia berkata dengan jujur.
"Baik, bagaimana dengan yang ini". Kemudian agung mengambil gadgetnya dari tangan elang, kemudian memberikan nya kembali setelah ia menekan beberpa tombol.
Kali ini video elang memeluk Lusi yang akan menabrakkan dirinya ke mobil pun sama viralnya. Elang tak bisa berkata apa-apa, ia menoleh menatap istrinya
"Aku, hanya tak ingin ada yang terluka karna diriku ayah". Elang kembali menjelaskan situasinya
"Baik, tapi jika kedua video ini sampai ke ustad dzaki, mertua mu?".elang bingung harus berkata apa.
"Ayah..". Fajrina kemudian berjalan mendekati sang ayah mertua.
"Iya, menantu kesayangan ku". Wajah sang ayah mertua tiba-tiba berubah, ia yang tadinya sangat dingin ketika berbicara dengan anak nya , menjadi lembut ketika berbicara dengan menantunya.
Elang yang melihat itu , merutuki sang ayah yang terlihat begitu pilih kasih.
"Jangan marah, jika memang video itu sampai ke Abi dan umi ku, aku yang akan menjelaskan kepada mereka". Fajrina mencoba meredam kemarahan agung.
"Kau lihat itu elang, aku tau aku tak pernah salah memilih siapa wanita yang cocok menjadi menantuku". Cindy angkat bicara.
"Aku tau bunda". Elang menyerah, kedua orang tuanya sangat menyanyangi istrinya, sebenarnya bukan hanya orang tuanya saja, rupanya elang juga tak salah dalam memilih seorang istri
"Apa kau kecewa sayang atas kelakukan nakal suami mu". Cindy bertanya sambil mengusap punggung menantu kesayangan nya itu
"Aku sangat kecewa bunda". Jawab Fajrina, matanya berkaca-kaca
Aduh, mati aku. Ujar elang dalam hati
"Lalu , mengapa kau memaafkan nya, seharusnya kau memberikan hukuman padanya ". Cindy berkata sambil tersenyum lembut.
"Ia tak bisa menghukum ku bunda, aku yang telah memberikan hukuman padanya" elang tergelak. Namun dengan cepat agung memukul kepala elang dengan koran
"Bocah kurang ajar". Elang menoleh menatap ayahnya.
"Ayah kasar sekali".
"Apa yang kau lakukan pada Fajrina". Wajah nya kembali berubah menjadi galak
"Itu urusan kami ayah, ayah tak perlu tau.. ayo istri ku, kita harus istirahat, malam ini aku akan membawamu mengunjungi orang tua mu". Elang dengan cepat menarik jemari Fajrina.
"Anak kurang ajar". Agung menggerutu
"Aku mempelajarinya dari mu,". Elang berteriak sambil menutup pintu kamarnya .
"Tak punya sopan santun". Fajrina memukul bahu elang.
"Kau, melakukan kdrt padaku". Ujar elang sambil mengusap punggungnya.
"Dasar kau ini". Fajrina menatap galak pada elang. Elang berjalan mendekati Fajrina.
"Kita pindah saja". Ia kemudian memeluk tubuh Fajrina
"Kenapa?". Fajrina tak mengerti mengapa suaminya sangat ingin meninggalkan rumah itu.
"Kau tau, aku merasa tak nyaman jika kita sedang.. ya kau tau kan.. aku tak nyaman jika ada orang lain di sekeliling kita".
"tapi kau bahkan bermesraan dengan ku di hadapan kekasih mu". Fajrina berdecak kesal
"bukan soal itu, kau tau ketika kita tengah bermesraan , kau tak bisa mengendalikan suaramu, jadi lebih baik kita pindah , agar tak ada yang mendengar suaramu". elang terseyum nakal pada istrinya
"Aku tidak seperti itu". Fajrina sangat malu
"Ya, kau seperti itu". Elang terseyum
"Benarkah, apa sekencang itu". Fajrina menatap netra elang , pipinya masih memerah.
"Benar, apa kau mau mencobanya sekarang". Ulang terseyum dengan penuh makna
"Tidak, jangan macam-macam". Seru Fajrina sambil berjalan memasuki kamar mandi. Ia membersihkan dirinya, bekas kiss marks elang masih ada di leher putih nya.
Fajrina sangat malu, apa suara nya sekencang itu, apa elang lakukan padanya sangat membuatnya terbuai sampai ia tak menyadari hal itu. Lagi-lagi Fajrina tersipu malu. Sebenarnya sangat wajar mengingat dengan elang lah ia pertama kali melakukan itu.
Fajrina keluar secara perlahan dari dalam kamar mandi, ia bisa melihat elang yang sudah terlelap tanpa mengenakan baju, ia menatap dada bidang suaminya yang memang sangat mempesona. Fajrina menggeleng kan kepalanya.
"Kenapa aku menjadi mesum begini, aku tak bisa membiarkan nya, aku harus menutupinya dengan selimut". dengan mengendap-endap Fajrina mendekati elang dan menyelimuti tubuh elang.
kemudian ia melangkah keluar dari kamar nya, ia berjalan menuju dapur , ia butuh air dingin saat ini, karna ia merasa sangat haus, mengingat belum meminum apapun sejak ia pulang tadi.
"bagaimana rasanya?" Fajrina kaget kemudian menoleh, dia melihat dini telah berdiri di ambang pintu dapur
"maksud kak dini apa ya?". Fajrina sungguh tak mengerti
"jangan sok lugu ". dini menatap sinis Fajrina
"sebenarnya apa maksud dari kak dini". Fajrina balik menatap kakak iparnya itu
"ternyata di balik hijab itu tersembunyi iblis yang sangat menyeramkan ". dini terseyum sinis
"apa maksud kakak, aku tidak merasa pernah melakukan kesalahan apapun padamu". Fajrina sudah mulai hilang kesabaran. ia paling tak suka jika ada yang menghina hijab yang ia kenakan.
"kau sudah membuat Lusi hampir mengakhiri hidupnya". dini mulai menaikkan suaranya
"aku tak punya alasan untuk membicarakan ini dengan kak dini". Fajrina bersiap meninggalkan dini, namun dengan sekali sentak dini menarik hijab Fajrina hingga hijab itu terbuka. Joyo yang berada di belakang dini langsung terpukau melihat kecantikan Fajrina.
"rasakan". ujar dini
"apa yang kakak lakukan". Fajrina berteriak sambil berusaha meraih hijab nya. namun dini tak kan membiarkan Fajrina merebutnya
elang yang mendengar teriakan Fajrina dari bawah langsung terbangun dan dengan cepat berlari meninggalkan kamarnya. para pelayan bingung bagaimana cara mereka menghentikan kegilaan dini. dini tertawa terbahak sampai suara agung menghentikan nya.
"apa yang kau lakukan". agung berteriak sambil menampar wajah putri pertamanya itu. elang terlambat, ia melihat Fajrina terisak. kemudian merampas hijab itu dari tangan kakaknya dan berusaha memakaikan nya kembali ke kepala Fajrina.
"ayah". dini kaget melihat sang ayah berdiri di sana, sebelum melakukan hal itu dini sudah melihat situasi sekitar, ia hanya tau bahwa ayah dan bundanya akan menghadiri pesta pernikahan salah satu anak sahabat ibunya, namun tanpa dia ketahui bahwa sang ayah ternyata tidak pergi.
,
,.
. . .
, ,. .
,,,
0
, k.,.
,00
0.0
,
0=.