Setelah meminum racun dalam adegan syutingnya, Gu Zhi Yi tiba-tiba terlempar ke zaman kuno dan memasuki tubuh Putri Xu yang dipaksa mati demi mengikuti calon suaminya—Pangeran Xu.
Tidak ingin mengalami kematian tragis seperti yang ada di naskah, Zhi Yi pun berusaha keras mengubah nasibnya ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsme AnH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hantu atau Manusia?
"Pengawal, datang dan ikat orang bodoh ini!" Selir Liu menjatuhkan titah tak terbantahnya dengan penuh amarah.
Zhi Yi juga terpancing emosi, dia segera menggulung lengan bajunya dan bersiap memukul dengan mengangkat tangannya sambil berteriak garang. "Ayo, datang sini! Siyalan!"
"Hentikan!" Suara dingin yang diselimuti ketegasan menghentikan tindakan Zhi Yi, bahkan dua pengawal yang bersiap menangkapnya juga tidak berani bergerak.
Dengan telapak tangan yang masih mengambang di udara, gadis bar-bar itu langsung menatap ke sumber suara.
Bersamaan dengan itu, Selir Liu dan antek-anteknya juga melihat ke arah Pangeran Xu yang berdiri tegak dengan segala keagungan yang membawa aura mendominasi.
"Apa yang sedang kamu lakukan?" Pangeran Xu berjalan mendekati Zhi Yi.
"Yang Mulia, Pangxie menuduh saya mencuri bubur sarang burung walet. Putri hanya mencoba membela saya." Shongshu langsung mencoba menjelaskan, dia khawatir Zhi Yi akan mendapatkan masalah.
Terlebih, ekspresi Pangeran Xu saat ini sangat tidak sedap dipandang.
Pangeran Xu mengangkat tangannya, memberi isyarat pada Shongshu agar berhenti bicara.
Kemudian, dia menatap Selir Liu dan orang-orang di hadapannya, lalu berkata dingin. "Pangxie, Putri Xu selalu tidak sadar."
Mendengar Pangeran Xu menyebutnya tidak sadar seolah-olah dia dalam keadaan mabuk, Zhi Yi langsung melototinya.
"Itu tidak baik jika kamu terus mengganggunya!" Suara Pangeran Xu terdengar pelan, tetapi sarat akan ketegasan dan peringatan.
"Kamu yang tidak sadar!" Zhi Yi membalas dengan kesal. 'Dari matanya yang mana dia melihatku tidak sadar?'
"Yang Mulia, itu adalah Putri Xu yang memukulku lebih dulu." Pangxie membuat pembelaan untuk dirinya sendiri.
"Hey, aku—" Zhi Yi kembali mengangkat tangan hendak melawan Pangxie, tetapi pergelangan tangannya digenggam erat oleh Pangeran Xu sehingga kata-katanya pun hanya bisa dia telan kembali.
"Dingfei, aku memperlakukanmu seperti anakku sendiri." Suara lembut Selir Liu membelah perselisihan antara Zhi Yi dan Pangxie. "Zhi Yi selalu seperti ini, dan aku hanya membantu kamu mendisiplinkannya."
'Jadi dia hanya ibu tiri.' Zhi Yi menatap Selir Liu dalam diam.
Seorang gadis elegan yang sejak awal berdiri di samping Selir Liu melangkah maju dengan anggun.
Dia menatap Pangeran Xu dengan minat tersembunyi dan mengeluarkan suara jernih mempesona yang samar-samar terkesan menggoda. "Saudara Dingfei, Adik Zhi Yi memang selalu segila ini. Bibi punya niat baik, dia tidak mau Adik Zhi Yi menimbulkan masalah."
Dia adalah Liu Sanniang—keponakan Selir Liu yang sengaja menyebut Pangeran Xu dengan embel-embel 'Saudara' hanya untuk menunjukkan betapa dekatnya hubungan dia dengan sang pangeran.
Pada saat yang sama, Liu Sanniang juga enggan menyebut gelar Zhi Yi sehingga menggantinya dengan 'adik'. Itu juga membuktikan betapa dia berpikiran terbuka dan berlapang dada karena masih memperlakukan saingan cintanya dengan baik.
Pangeran Xu menatap Liu Sanniang dengan dingin, sementara tangannya semakin erat menggenggam pergelangan tangan Zhi Yi yang hendak melawan.
"Itu sebabnya, Bibi sering mendisiplinkan Adik Zhi Yi atas nama kamu."
Mendengar suara merdu Liu Sanniang, Zhi Yi yang seorang perempuan saja hampir jatuh cinta padanya.
Bagaimana jika itu seorang pria?
Bukankah mereka menyukai gadis lembut, pengertian dan berbudi luhur seperti Liu Sanniang?
Benar saja, Zhi Yi mendapati para pengawal pria yang berdiri tidak jauh darinya tampak terpikat oleh pesona Liu Sanniang.
Seketika, tatapan Zhi Yi jatuh pada Pangeran Xu.
Ekspresi Pangeran Xu masih sama seperti tadi, tidak memberikan kesan apa pun sehingga sulit bagi Zhi Yi untuk menebak isi pikiran pria itu.
'Huh!' Zhi Yi membuang wajahnya ke samping, menatap teriknya matahari sepertinya lebih menghangatkan hati daripada menatap wajah dingin Pangeran Xu.
"Aku tidak bisa menerima niat baik Selir Liu, masalah istriku biar aku yang akan mengurusnya." Pangeran Xu dengan sengaja menekankan tiap kata yang diucapkannya untuk mempertegas. "Aku tidak membutuhkan perhatian Anda."
Tanpa menunggu respon dari Selir Liu, Pangeran Xu sudah beranjak pergi sambil menarik tangan Zhi Yi.
"Heiii! Ke mana kamu membawaku?" Zhi Yi terkejut, tetapi Pangeran Xu sepertinya tidak peduli.
"Saudara Dingfei ...."
Pangeran Xu mengabaikan semua orang dan tetap melangkah pergi dengan menyeret Zhi Yi, sementara Shongshu setia mengekor di belakang.
Merasa diabaikan, Liu Sanniang langsung menyentuh lengan Selir Liu dan mengadu, "Bibi, lihat dia—"
"Diamlah!" Dengan ekspresi masam Selir Liu menepis tangan Liu Sanniang.
Pada akhirnya, Liu Sanniang hanya bisa menundukkan kepalanya dengan kesedihan yang berbaur dengan kebencian.
***
"Untuk apa kamu menarikku? Aku akan menyelesaikan masalah dengan mereka jika kamu tidak menarikku." Nafas Zhi Yi sudah terengah-engah, tetapi Pangeran Xu masih belum berhenti menariknya.
"Kamu semakin konyol!" Pangeran Xu melepaskan Zhi Yi, lalu memarahinya. "Bagaimana kamu bisa mengalahkan semua orang sendirian?"
Zhi Yi berhenti meregangkan otot tangannya dan langsung melayangkan tatapan sengit pada Pangeran Xu saat mendengar ocehannya. "Aku konyol? Kaulah yang konyol!"
Detik berikutnya, dia menatap ke sekeliling dengan waspada, lalu berkata dengan suara pelan. "Seseorang di kediaman ini sedang mencoba menyakitimu. Apakah kamu tahu?"
Pangeran Xu memutar bola matanya dan bertanya tanpa minat, bahkan terkesan tak peduli. "Siapa yang mau melakukan itu?"
Menurutnya, apa yang Zhi Yi katakan hanyalah omong kosong.
"Aku tidak tahu," sahut Zhi Yi tanpa daya, dia belum sempat melihat kedua orang misterius itu saat Pangeran Xu tiba-tiba menyeretnya pergi kemarin malam. "Aku mendengar seseorang berniat meracuni kamu."
"Awalnya, aku pikir kamu mati karena sakit misterius atau kecelakaan. Aku baru mengetahuinya setelah melakukan perjalanan waktu ke sini dan dihidupkan kembali."
Mengingat bagaimana dia dibawa pergi, Zhi Yi kesal lagi sehingga dia dengan berani memarahi Pangeran Xu. "Saat di Danau Teratai kemarin, aku baru ingin melihat wajah orang itu, tapi kamu sudah membawaku pergi ke hutan. Kalau saja kamu tidak membawaku pergi, aku pasti bisa melihat orang itu dan tahu siapa dia."
Zhi Yi benar-benar mengekspresikan kekesalannya, sementara Pangeran Xu justru menatapnya dengan aneh seperti sedang melihat orang gila yang lepas dari tempat penangkarannya.
Perjalanan waktu.
Dihidupkan kembali.
Omong kosong apa yang dia bicarakan?
"Siapa yang ingin membunuhmu?" Zhi Yi mencoba memeras otaknya yang mungil.
"Benarkah?" Semakin lama, Pangeran Xu merasa Zhi Yi semakin tidak masuk akal dan dia mulai lelah mendengarnya.
"Iya." Zhi Yi menjawab dan mengangguk ke arah Pangeran Xu dengan penuh keyakinan.
Pangeran Xu melipat kedua tangannya di depan dada, ekspresi di wajahnya berubah serius dalam sekejap. "Sepertinya, kamu tidak bodoh."
"Memang tidak," sahut Zhi Yi dengan kepercayaan diri.
"Namun, kamu gila."
Zhi Yi ternganga, rahangnya hampir jatuh saat mendengar kata-kata dan melihat ekspresi tanpa dosa Pangeran Xu.
Pangeran Xu mengernyitkan kedua alisnya dan mengutarakan isi pikirannya tanpa sungkan. "Melintasi waktu apa? Kamu dihidupkan kembali sebagai manusia atau hantu? Terlalu banyak omong kosong!"
semangat kak...🥰🥰🤗