NovelToon NovelToon
Haruskah Aku Berbagi Suami

Haruskah Aku Berbagi Suami

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cerai / Wanita Karir / Penyesalan Suami
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Faza Nihaya

Setan apa yang telah merasuki suamiku. Dengan teganya ia bermain dibelakangku. Terlebih didalam kamar yang sering aku dan suamiku memadu kasih.
Aku buka perlahan knop pintu itu. Dan untungnya tidak terkunci. Perlahan aku melangkah. Namun aku dikejutkan dengan dua sosok manusia yang sedang berada dalam satu selimut. Aku mendekat. Aku tarik rambut perempuan itu. Tak peduli ia merasakan kesakitan atas perlakuanku.
Dan sejak saat itu. Aku Ajeng Shafanina akan membalaskan atas luka yang mereka torehkan kedalam hatiku. Dan aku akan buktikan bahwa aku pun bisa tanpanya. Tanpa seorang Yudha Mahardika, suami yang tak tau diri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faza Nihaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Belum Sembuh Dari Luka

Hari ini hari minggu, dimana Ajeng ingin menghabiskan waktunya bersama putrinya. Dari mulai membereskan tempat tidur. Membuat sarapan, mereka lakukan bersama-sama dengan canda dan tawa. Dilanjut dengan membersihkan diri masing-masing, pun Ajeng saat ini sudah bisa sedikit demi sedikit lupa akan masalahnya.

Namun mereka berdua dikejutkan dengan kedatangan Yudha dan Fiona yang kini sudah berdiri di tengah pintu.

"Kalau kesini usahakan ketuk pintu dulu. Bisa kan?" Cetus Ajeng, sementara Qeera begitu lihat sang ayah, ia langsung berlindung dibalik tubuh sang ibunda.

"Aku kesini mau memberikan ini, sekaligus ingin bertemu dengan putriku." Ujar Yudha mendekat dan memberikan surat itu dan tentu disambut dengan tangan terbuka oleh Ajeng.

Tapi Fiona malah bergelayut manja dengan memeluk lengan kekar lelaki yang kini memilih dirinya dibanding Ajeng yang sudah menemaninya dari nol.

"Qeera, sini Nak, ayah kangen banget sama kamu." Kata Yudha mendekat sambil merentangkan kedua tangannya.

Namun Qeera tetap berada dibalik tubuh ibundanya.

"Qeera." Lirihnya lalu duduk menyamakan tinggi putrinya.

"Ayah ngapain kesini, aku gak mau ketemu ayah. Ayah udah gak sayang lagi sama aku dan bunda." Ujar Qeera.

"Tidak Nak, ayah sayang banget sama kamu."

"Buktinya kenapa ayah selalu bersama tante itu." Sentak Qeera sambil menunjuk ke arah Fiona yang menatapnya dengan senyuman remeh.

"Sayang, ayah tau ayah salah, tolong sekali ini saja ijinkan ayah memelukmu Nak." Yudha terus mendekat. Tapi Qeera tetap tidak mau, gadis kecil itu malah menangis.

"Mas, jangan paksa dia. Kalau kamu terus memaksanya, aku takut dia trauma saat lihat kamu nantinya, sedangkan kamu lihat sendiri kan? Bagaimana reaksinya saat melihat kamu. Dan itu artinya luka yang kamu torehkan begitu membekas didalam hatinya." Desis Ajeng yang kembali menahan sesak, padahal ia sudah sangat tegar menghadapi semuanya, namun saat berhubungan dengan putrinya, nyatanya ia tak setegar itu.

"Hehh Ajeng, kamu jangan so baik, kamu sendiri kan yang membuat Qeera membenci ayahnya sendiri." Cetus Fiona membuat Ajeng menatap tajam padanya.

"Tutup mulut kamu Fiona!" Bentak Ajeng.

"Halaaahh memang dasar maling gak mau ngaku, kalau ngaku ya penjara penuh." Katanya sinis.

"Tante jahat, tante telah memfitnah bundaku. Bundaku tidak pernah mengajarkan itu sama aku." Teriak Qeera di tengah isakannya.

"Sudah sayang, sekarang Qeera pergi ke kamar dulu ya?" Titahnya dan Qeera mengangguk, lalu ia berlari ke kamarnya. 

Yudha hendak mengikutinya namun dicegah.

"Stop Mas, biarkan dia sendiri." Kata Ajeng.

"Atas dasar apa kamu melarangku, aku ini ayahnya." Bentak Yudha dengan menatap tajam pada Ajeng.

"Ya aku tau kamu ayahnya, tapi kamu lihat sendiri kan? Bahkan dia pun takut saat melihatmu." Cetus Ajeng yang tak kalah tinggi suaranya.

"Berani sama aku?" Kembali Yudha membentak.

"katakan! Apa alasanku untuk takut sama kamu." Tekan Ajeng.

"Aku ini masih suami kamu." Yudha sangat geram dengan sikap Ajeng.

"Ya, tapi kamu lihat kan tulisan di kertas ini. Sudah baca kan?" Kata Ajeng sambil memperlihatkan kertas itu. "Sebentar lagi kita akan resmi berpisah."

"Dan itu memang keinginanmu sendiri. Kalau saja kamu mau berbaik hati menerima Fiona, itu semua tak akan terjadi." Papar Yudha.

"Dan perpisahan itu juga tak akan terjadi kalau kamu tak menikahi perempuan lain." Tekan Ajeng.

"Aku akan kasih kesempatan sekali lagi. Kalau kamu ingin rujuk aku akan memaafkanmu. Dan kita mulai dari awal lagi." Ujar Yudha membuat Fiona tersentak dan menoleh padanya.

"Mas, kenapa jadi begini sih." Cetus Fiona tak suka.

"Ckk.... kamu keterlaluan sekali! Semua masalah ini seolah aku yang salah. Tapi ... sekalipun kamu menceraikan Fiona sekarang juga, tetap aku tak sudi kembali lagi pada lelaki sepertimu." Tekan Ajeng.

"Jangan sombong kamu Ajeng." Bentaknya.

"Pintu ada di belakang kalian kan? Apa harus aku antar?" Kata Ajeng menatap tajam.

"Sok bahagia kamu! Padahal hatimu sekarang menangis karena menyesal telah meninggalkan Mas Yudha." Timpal Fiona.

"Oh ya? Tau darimana kamu?" Timpal Ajeng. "Kenapa  kalian masih disini? Cepat sana pergi."

"Dasar perempuan licik. Aku tak yakin kamu akan bertahan dengan garis kemiskinan. Sebentar lagi kamu akan mengemis padaku." Kata Yudha kemudian mereka berdua pergi dan Ajeng pun segera menutup pintu itu.

Ajeng membaca surat yang ia pegang. Sidang akan di lakukan minggu depan.

Ajeng meneteskan air matanya, merasa malu pada almarhum kedua orangtuanya karena rumahtangganya harus kandas.

"Ayah, ibu, maafin Ajeng. Ajeng gak bisa mempertahankan rumahtangga Ajeng sendiri." Lirihnya dengan linangan airmata.

Didalam mobil, Yudha dan Fiona saling menoleh.

"Kenapa tatapanmu seperti itu?" Tanya Yudha.

"Aku marah saat kamu bilang kasih kesempatan lagi sama dia. Itu artinya kamu masih mengharapkannya kembali." Papar Fiona kemudian menatap lurus kedepan.

"Jujur, aku memang masih ada sedikit rasa untuknya. Tapi ... entah kenapa aku sekarang jadi membencinya karena kesombongannya." Kata Yudha membuat Fiona menyipitkan matanya.

"Sekarang aku akan fokus denganmu, hanya kamu Fiona, satu-satunya wanita harapanku karena aku ingin sekali mempunyai banyak keturunan." Ujar Yudha membuat Fiona terkesiap dan menelan paksa salivanya.

"Sekarang kita pulang, aku ingin menghabiskan waktu denganmu saja dirumah." Yudha tersenyum menatapnya sementara yang di tatap malah takut. Takut tak akan bisa memberikan keturunan.

Sementara itu ditempat lain. Luthfan tak bisa berkonsentrasi saat membuat rancangan pola untuk ia tunjukan di ajang fashion show nanti.

Pikirannya terus tertuju pada satu wanita yaitu Ajeng.

Saat pertama kali bertemu hatinya merasa berbeda, ada yang mendesir disana. Apalagi saat melihat senyumannya yang sungguh manis. Mata indahnya telah membiusnya untuk tak bosan menatapnya.

"Ada apa aku ini? Kenapa aku selalu memikirkan dia." Gumamnya. Dan ia memilih untuk tak melanjutkannya lagi. Ia tinggalkan dulu pekerjaannya. Dan duduk bersandar di sofa.

"Siapa sebenarnya perempuan itu? Apa dia sudah bersuami? Tapi ... kenapa saat aku melihatnya ia selalu sendiri." Kata Luthfan berbicara sendiri.

Ia pun berniat akan mencari Ajeng. Tapi ia juga tak tau harus mencarinya kemana. Karena benar-benar tak tau tempat tinggalnya.

Lalu ia pun mengunjungi butik miliknya, ingin bertanya pada karyawannya soal siapa dua perempuan kemarin saat datang ke butiknya.

"Linda." Sapa Luthfan.

"Iya Pak." Jawab Linda mengangguk sopan.

"Kamu kenal dua perempuan kemarin saat berkunjung kesini?"

"Yang mana ya Pak? Karena biasanya juga banyak para perempuan yang datang kesini." Balas Linda sambil mengerutkan dahinya.

"Itu yang ... ahhh lupakan." lutfhan tak melanjutkan kata-katanya lagi. Ia memilih pergi dan kembali menaiki mobilnya.

"Ada apa dengan Pak Luthfan ya. Gak biasanya kayak gitu." Gumam Linda heran.

"Kemana lagi aku harus mencari kamu Ajeng."

1
Olga Kandou
karma pelakor
martina melati
permisi thor... bikin novel tentang guna2 istri muda ato guna2 duda gt/Ok/
martina melati
hasna dpasangkan dg luthfan aja thor
martina melati
apa gk pindah skul aja nih...
martina melati
kepo y, bu laras...
martina melati
ato bersih2 rumah y/Facepalm/
martina melati
walopun sahabat, mungkin yudha tidak bercerita tentang fiona (padahal pernah dekatkn/pacaran) pd abian.
martina melati
permisi thor, sepertiny ada yg typo nih... _aku gak mau punya bunda lagi_ seharusny ayahkan?
Lala lala
ini kknsepnya gmn..katanya ajeng balik ke rmh ortunya dan perjalan sampe 2 jam..knp bs ketemuaan dg kwn husna dg mudah, knp bs sekolah qeera kyk dekat rumah eyangnya..mobil yudha jg bs samaan..kyk msh satu kota aja..
Jumiah
haduh cari masalah sih ibu...
y nma jua lg kesel y bu..
nasib yudha jd apes setelah pisah sma
istri ...
Jumiah
ia bian jangan sampai nyesal lg klo
kmu lambat..quien jua suka sma kmu ..
Jumiah
sdh yuda gk kerja lg ,baru fiona kasih tau klo kemungkinan kecil bisa punya anak..
Jumiah
jangan mau jeng ,ucapan suami mu ,lain di mulut lain dihati ,
bersukur sdh lepas dri suami mu...
kalea rizuky
egois bgt sumpah Hasna
Tri Utari Agustina
Ceritanya bagus banget thor khusus utk laki-laki memilih selingkuh dari pada istri akhir mennyesal
Tri Utari Agustina
Karma berlaku Yudha menyiak istri mu nanti terjadi padamu
adeeva channel
alur ceritanya bagus
Aya Vivemyangel
Kebanyakan menyeka sudut mata ini si ajeng 😌
Aya Vivemyangel
Agak berbelit ya ,,,
Intan IbunyaAzam
Hasna yg memilihnya Ajeng ksian dy
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!