My Bodyguard My Obsession

Gemma mengeringkan rambutnya, di belakangnya Ethan masih sibuk dengan kegiatan nya menyiapkan makanan. Ethan akan mengantar Gemma sekaligus membawa sepeda nya untuk di perbaiki. Jika sepeda nya rusak, dia akan kesulitan untuk berangkat kerja. Dan itu akan. sangat menghambat segala nya. Jika mengingat perempuan kemarin ayng menabrak nya, Ethan benar-benar merasa kesal sekali tetapi dia tidakemiliki pilihan lain, selailergi dan tidak memperpanjang urusan. Karena perempuan itu sangat menyebalkan dan tidak mau mengakui kesalahan nya. Ethan sama sekali berharap agar tidak bertemu dengan perempuan gila itu.

Selesai mengeringkan rambut, Gemma menghampiri Ethan yang sudah menunggu nya di sofa. Mereka pun makan bersama. Gemma tersenyum dan memuji pancake buatan Ethan yang enak. Menyesap kopi buatan Ethan yang begitu nikmat. Ethan adalah seorang barista, dan Ethan tahu bagaimana membuat kopi yang enak di nikmati apalagi di suasana seperti ini.

"Kau kenapa memilih bekerja di kedai kopi itu??? Kau berkuliah di bisnis kan?? Kenapa tidak coba untuk bekerja di kantoran??? Apa tidak sayang dengan gaji nya yang tinggi itu???" Tanya Gemma.

Ethan melempar senyum. "Aku pernah tertarik untuk melakukannya tetapi entah kenapa pekerjaan ini lebih membuatku senang, karena aku butuh keahlian saja dan tidak perlu terlalu berat menggunakan otakku untuk memikirkan pekerjaan kantoran... Ya walaupun tidak menutup kemungkinan nanti aku mungkin akan melakukannya..."

"Keluargamu ada di Portland???" Tanya Gemma lagi.

Ethan tersenyum, menganggukkan kepala nya. "Keluarga besarku ada disana, banyak sekali..." Jawabnya.

"Woow pasti menyenangkan memiliki keluarga banyak.. Kau berapa bersaudara???"

"Aku memiliki banyak saudara, tetapi mereka semua bukan saudara kandungku, akan tetapi aku sangat menyayanginya mereka.. "

"Maksudnya???" Tanya Gemma bingung.

"Sejak kecil aku tinggal di sebuah panti asuhan, aku di besarkan disana lalu aku pergi keluar kota, kesini untuk berkuliah dan bekerja... Jadilah aku disini sampai saat ini.."

"Kau tinggal di panti asuhan???" Tanya Gemma lagi.

"Ya... Kenapa??? Apa kau tidak mau berteman denganku lagi setelah mengetahui nya???" Tanya Ethan balik.

Gemma menggelengkan kepala nya dengan cepat. "Ah tidak-tidak.. Bukan begitu... Maksudku bagaimana bisa kau ada di panti asuhan??? Dimana keluargamu???"

"Aku tidak ingat seperti apa keluarga ku, usiaku saat itu masih terlalu kecil, empat tahun... Dan orang di panti bilang kami mengalami kecelakaan, kedua orang tua ku meninggal di tempat, dan aku masih hidup, untuk menjamin kehidupanku, polisi menitipkan ku di panti asuhan karena memang kedua orang tua ku tidak memiliki keluarga yang bisa merawatku... Hiduplah aku sejak kecil di panti asuhan..." Ujar Ethan. Itulah cerita yang selama ini dia ketahui dari pengurusnya di panti asuhan.

"Astaga... Sorry... Sorry... Aku sama sekali tidak tahu jika kau punya kisah tragis seperti itu...."

Ethan melempar senyum nya. "Jangan mengasihani ku. aku sangat tidak menyukai hal itu.."

" Bukan... Bukan seperti itu... Kau pasti selama ini menjalani hal yang tidak menyenangkan...Hidup tanpa keluarga seperti itu.."

"Bagiku tidak juga... Karena mungkin aku masih terlalu kecil sehingga aku belum begitu mengerti apa yang dulu terjadi... Pengasuh ku di panti asuhan bilang si awal aku berada disana, aku selalu menangis memanggil Mama dan Papa ku, tetapi lama kelamaan aku mulai terbiasa karena memiliki banyak sekali teman... Dan lucu nya aku selalu menolak ketika ada yang ingin mengadopsi ku, aku terus menangis dan meminta kembali lagi ke panti, itu terjadi beberapa kali bahkan sampai aku sudah sekolah, aku tetap tidak mau pergi dari sana... Aku terlalu menyukai tempat itu..." Ethan tersenyum. "Dan kali ini ada rasa penyesalan di hatiku karena bodohnya aku dulu tidak mau di adopsi oleh orang, seandainya aku mau, mungkin hidupku tidak akan mengalami banyak kesulitan dulu.. Hahahaha..."

"Kau menghadapi banyak kesulitan???" Tanya Gemma.

"Iya dulu, tetapi untuk saat ini tidak lagi, aku sudah mulai menikmati hidupku dengan banyak bersyukur... Tidak lagi ada kata mengeluh di kamusku... Tuhan sudah menggaariskan hidupku seperti itu jadi aku menerima nya dengan baik.. Pasti suatu saat nanti akan ada kebahagiaan yang menunggu ku... Aku sekarang tinggal berjalan untuk mendapatkan kebahagiaanku... Orang tua ku pasti akan merasa bahagia disana melihatku bahagia disini.. " Ujar Ethan.

Gemma melempar senyum nya. Merasa bangga dengan cara Ethan menghadapi kesulitan nya. Lalaki itu seperti nya memaknai setiap perjalanan hidupnya dengan sangat baik dan banyak bersyukur. Mungkin itu juga yang membuat Ethan menjadi pribadi baik, sederhana dan luar biasa seperti saat ini.

Mereka sudah selesai makan, Gemma pun membawa piring dan gelas ke wastafel untuk di cuci. Setelah ini dia akan di antar pulang oleh Ethan. Gemma merasa senang sekali bisa menghabiskan waktu nya dengan Ethan semalam dan juga tahu mengenai kehidupan Ethan dulu. Masih ada banyak waktu untuk mengenal Ethan lebih jauh lagi, dan dia mulai merasa nyaman bersama dengan Ethan.

Setelah selesai membersihkan piring, Ethan mengambil jaket nya dan memakai nya sedangkan Gemma mengikat rambut nya, meraib tas nya. Mereka pun keluar dari flat Ethan.

Di luar, Mobil Leona berhenti di depan area tempat tinggal Ethan. Kaiaenunhukkan pada Leona jika Ethan tinggal di flat itu. Flat yang sederhana dan itu tempat tinggal itu hanya memiliki tipe studio dengan satu ruangan saja. "Dia pasti sedang bekerja... Aku ingin masuk melihat seperti apa tempat itu... " Ucap Leona.

"Kau ingin kesana???" Tanya Kaia.

"Ya, aku ingin kesanaa... Melihat bagaimana tempat tinggal pria menyebalkan dan tidak tahu diri itu..."

"Baiklah... " Kaia pun mmelepaskan seatbelt nya dan akan keluar dari dalam mobil.

"Ehhh jangan Kai.... Lihat itu????" Ucap Leona tiba-tiba ketika dia melihat ada dua orang keluar. Ada laki-laki dan perempuan. Dan itu adalah Ethan. "Itu pria sialan itu kan???" Tanya Leona pada Kaia.

Kaia menutup pintu mobil dan melihat ke jendela. "Iya itu laki-laki yang kemarin... " Ucap nya.

"Dia bersama seorang perempuan, itu pasti kekasih nya... "

"Mungkin saja... " Timpal Kaia.

"Mereka mau pergi kemana????" Tanya Leona.

Terlihat Ethan mengambil sepeda nya, dan Gemma menunggu nya. Setelah itu mereka pergi berdua. Tetapi karena rusak, Ethan hanya mendorong sepeda nya dan Gemma berjalan beriringan dengan nya. Mereka mengobrol sambil berjalan dan sesekali tertawa.

"Ikuti mereka... " Ucap Leona.

"Mengikuti mereka??? Kau bilang ingin masuk???" Tanya Kaia.

"Tidak jadi, kita ikuti saja dua sejoli itu, aku penasaran sekali dengan lelaki itu, dan aku juga ingin membuat perhitungan dengan nya.." Ucap Leona.

Kaia kemudian meminta supir mengikuti Ethan dari jauh sesuai dengan permintaan Leona.