Akibat suami yang sering berkumpul dengan circle pertemanan yang belum menikah membuat Nayla khawatir jika suaminya itu terbawa pengaruh buruk.
Namun apa jadinya jika ia ikut berkumpul dengan teman suaminya itu dan salah satu dari mereka tertarik dengannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wind Rahma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Solusi Terbaik Adalah Ikut
Rega sudah tampak rapi dengan stelan hoodie hitam serta celana jeans berwarna krem. Wangi parfum yang entah di semprot kan berapa banyak membuat seisi ruangan terciun menyengat. Nayla yang baru saja selesai mencuci piring bekas makan malam mereka segera menghentikan langkah suaminya yang baru saja keluar kamar.
"Sayang, mau kemana?" Dengan cepat Nayla menghampiri suaminya sebelum dia pergi.
"Aku kan mau kumpul sama teman-teman," jawab pria itu tampak semangat di wajahnya.
Kedua mata Nayla memicing, Rega biasanya tidak sewangi itu. Tapi ada yang aneh dengan malam ini.
"Oh .. Kalau begitu jangan langsung pergi. Tunggu dulu sebentar."
"Mau apa?"
"Pokoknya jangan pergi dulu, tunggu sebentar. Okay!?"
Rega mengangguk sekali. Nayla bergegas masuk ke kamar sementara pria itu berdiri di depan pintu.
Lima menit berikutnya, Nayla belum juga keluar. Rega mengetuk pintu sembari memanggil istrinya.
"Sayang .. Kau sedang apa di dalam? Kenapa lama sekali?" teriak Rega.
Tidak ada sahutan dari dalam. Rega melirik jam tangan hitam yang melingkar di pergelangan tangannya. Sudah hampir jam setengah delapan. Dan Nayla selalu memberi batasan main itu sampai jam sepuluh malam.
"Nayla .."
Tok tok tok ..
"Sayang .. Aku pergi saja, ya." pamit Rega.
"Jangaaan ...!!!" teriak Nayla dari dalam.
"Habis kau lama sekali. Kau sedang apa memangnya di dalam?"
"Tunggu dua menit lagi!" teriak Nayla lagi.
Rega menghembuskan napas terdengar sedikit kasar. Kakinya sudah pegal berdiri di sana, akan tetapi Nayla belum kunjung keluar kamar.
Dua menit berlalu, akan tetapi Nayla belum juga keluar kamar. Dan dua menit berikutnya lagi, akhirnya wanita itu keluar dengan senyuman yang khas menawan.
Rega menatap istrinya dari ujung kaki sampai ujung rambut sedikit heran. Dan pandangan nya jatuh pada wajah wanita itu.
"Sayang, kau mau kemana?" tanya Rega kemudian.
"Kau ingat solusi terbaik yang pernah aku usulkan?"
Rega terdiam sejenak, ia bahkan lupa solusi apa yang Nayla maksud.
"Jika kau lupa, biar ku ingatkan kembali. Jadi, aku akan tetap mengizinkanmu untuk kumpul dengan temanmu. Asal aku ikut."
"Hah?"
"Iya, kenapa? Tidak boleh?"
"Sa-sayang .. Bukan begitu, tapi kau ini perempuan, sayang. Tidak baik jika ikut nongkrong sama teman-teman aku yang semuanya laki-laki. Aku tidak mau kau di pandang pria lain."
"Memangnya kenapa? Bukankah dulu kau pun sering mengajak aku ke tongkrongan dan dengan bangganya memamerkan aku sebagai pacarmu?"
"Iya, sayang, iya. Tapi sekarang kan beda, sayang."
"Bedanya?"
"Kita sudah menikah. Apa kata mereka jika seorang istri ikut nongkrong dengan banyak laki-laki?"
"Lalu apa bedanya denganmu? Seorang suami yang masih saja ikut nongkrong dengan teman-teman nya yang masih lajang. Sekarang tidak ada pilihan lain dan aku juga malas jika harus berdebat denganmu. Jadi pergi tapi aku ikut atau tidak pergi sama sekali?"
Pilihan yang sangat sulit. Lagipula Rega berniat untuk pergi kencan bersama Billa, bukan mau main ke tongkrongan.
"Kenapa jadi begini, sih?" gerutu pria itu dalam hati.
Akhirnya Rega memilih untuk pergi dan Nayla boleh ikut. Daripada di rumah yang ada ujung-ujungnya nanti akan debat lagi.
Dengan perasaan senang Nayla naik ke atas motor sport suaminya. Memeluk pinggang pria itu dengan sangat erat.
"Jangan ngebut-ngebut ya, sayang. Ingat, kau bawa istrimu yang cantik ini."
"Iya," jawab Rega malas-malasan.
_Bersambung_
Lebih parah temen yg udah punya istri 🤔