Dihianati, di Fitnah dan diperlakukan curang oleh orang-orang yang disayangin dan dipercaya membuat kematian Azzura tidak terima dan bersumpah bahwa dendamnya akan terus menghantui mereka yang menyakitinya.
Azzura dihukum mati karena difitnah telah berzina dengan pamannya yang seorang jendral. yang mana sanga Paman juga dihukum mati.
Saat itu Azzura mengucapkan sumpahnya dihadapan para penghianat dengan tatapan mata tajam penuh dendam.
Setelah sadar ternyata dia kembali dikehidupan saat umurnya berusia 15 tahun. Disaat sang Ayahnya akan diangkat menjadi Raja.
Dan dari sinilah balas dendamnya dimulai.
Bagaimana kisah selanjutnya? ayo ikuti cerita Azzura...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon young bee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 15
Setelah Selir Luisa pergi,Azzura juga langsung menuju kamar Ibunya, dia ingin melihat kesibukan apa yang dilakukan Sang Ibu.
“Ibu…” Panggil Azzura perlahan dari balik pintu kamar orang Tuanya, karena tidak terdengar suara kesibukan apapun dari dalam.
Ternyata Nyonya Elena sedang membaca buku.
“Azzura? Masuklah.” Ucapnya Ketika melihat Azzura yang muncul dari balik pintu.
Azzura tersenyum melihat ibunya yang sedang duduk bersantai, langsung saja dia duduk disamping ibunya dengan merangkul manja pada lengan Sang Ibu.
“Apakah ibu sedang bersantai?” Tanya Azzura polos.
“Tidak juga, ibu baru selsai membereskan beberapa barang dan melihat ada satu buku lama yang menarik.” Ucapnya dengan menunjukan sebuah buku ditangannya.
Azzura melihat sesaat. “Bu apa kau tidak mau melihat Ayah?” tanya Azzura pelan.
“Ada apa dengan Ayah mu?”
“Tidak, dia tidak apa-apa. Hanya saja aku khawatir akan kesehatannya, dia terlihat sangat lelah akhir-akhir ini.’ Azzura berkata dengan sedikit melirik kearah ibunya.
Terlihat Nyonya Elena diam dan seperti sedang berfikir. “Bu, berikan lah perhatian pada Ayah.” Rayu nya.
“Kau ini bicara apa, “ ucap Nyonya Elena tersenyum.
“Tadi aku melihat Selir Luisa dari ruang kerja Ayah membawakan segelas teh. Sepertinya Ayah senang.” Azzura mencoba memanas manasi Ibunya.
Tanpa aba-aba Nyonya Elena langsung berdiri. ”Kau Kembali kekamar mu dan jangan berkeliaran lagi. Ini sudah malam.” Nyonya Elena pergi meninggalkan Azzura.
Melihat Ibunya bergegas pergi Azzura senang dan ini merupakan kemajuan yang bagus untuk orang Tuanya.
Setelah Nyonya Elena pergi dan tidak terlihat lagi. Azzura juga langsung kembali kekamarnya, karena dia akan menyelinap pergi malam ini.
Azzura harus mendapatkan informasi lebih dan juga harus bisa menyelamatkan orang-orang itu.
Sudah menjelang tengah malam. Para penjaga juga sudah tinggal beberapa orang diluar kkediaman sedangkan di dalam Mansion juga sudah berhenti dari kebisingan. Waktunya Azzura pergi meninggalkan kamar dan Mansion ini.
Saat Azzura akan pergi, pintu kamarnya tiba-tiba terbuka dan melihat sosok Lola yang membawa masuk beberapa kotak koper untuk merapihkan barang-barang Azzura besok pagi. Lola membuka pintu dengan perlahan agar tidak membangunkan Nonanya yang tidur.
Sebenarnya dia bisa melakukannya besok pagi, tapi karena bawaanya terlalu banyak nanti jadi dia mencicilnya sejak tadi. Azzura yang menyadari kedatangan Lola langsung saja bersembunyi. Lola melihat Azzura diranjang nya sudah terlelap jadi hanya menaruh koper itu dengan perlahan dan langsung pergi meninggalkan kamar Azzura.
Azzura menarik nafas lega. Jika saja itu Lola yang dulu maka Lola lah yang akan dia suruh untuk mencari informasi seperti inj. Namun Lola yang saat ini hanya gadis polos yang lemah dan tidak tahu apa-apa.
Azzura langsung menyelinap dan memanjat tembok mansion dengan cekatan, dia bisa keluar dengan dari mansion. Azzura pergi menuju sebuah tempat dimana seingat Azzira dikehuoannya yang lain Gudang itu adalah pemasok barang-barang mewah dengan cara illegal.
Azzura yang sudah samapi di lokasi yang dia tuju melihat hilir mudik orang-orang yang sibuk dimalam hari seperti ini. “Dugaan ku benar, Gudang ini sudah beroprasi sejak lama, dasar penipu.” Di ingatan Azzura, dialah yang membongkar pemasokan barang-barang illegal ini, karena mereka langsung berhubungan dengan pasar gelap.
Dulu mereka mengaku baru sekitar tiga tahun beroprasi, namun nyatanya sudah sejak sebelum Ayahnya menjadi Raja. “tapi sepertinya Gudang ini masih baru,” Azzura memperhatikan dalam gelap sekeliling area itu dengan seksama.
Dia mencoba masuk lebih dalam ke area Gudang, dan ingin tahu lebih jauh lagi. Dengan cekatan Azzura menyelinap, tubuh kecilnya memudahkan Azzura melompat dan menyelinap dengan baik. Beberapa hari ini Azzura sudah melatih tubuh kecilnya ini dengan baik tanpa diketahui orang lain supaya dia bisa membiasakan dengan tubuh kecilnya. Juga dia tidak akan kehilangan ilmu beladiri dan ilmu pedangnya.
Azzura memperhatikan setiap Gerakan orang-orang yang bekerja, dia mencari sosok yang diincarnya.Para pekerja itu dipaksa untuk bekerja keras bahkan mereka diperbudak dengan semena-mena. Padahal Ayahnya sangat menentang jenis perbudakan apapun itu. Jika terbukti ada pedagang, pejabat atau bangsawan yang melakukan perbudakan. Maka Ayahnya dengan tidak segan memberi mereka hukuman.
Itu sudah dilakukan dan sudah diumumkan secara terbuka beberapa waktu yang lalu. Azzura melakukan ini karena Gudang pemasok ini sungguh merugikan Kerajaan. Harga Jual yang tinggi dan tidak ada nya izin edar bahkan mereka menghindari pajak.
Azzura terus memperhatikan sekeliling, dan menemukan sosok yang dia cari. Dia langsung berfikir bagaimana cara menyelamatkan mereka semua akhirnya dia mendapatkan sebuah ide.
Setelah memastikan dengan seksama dia langsung kembali menyelinap keluar, dan merencanakan penyelamatan itu besok saja. Karena dia tidak bisa langsung melakukannya hari ini seorang diri yang jelas orang itu sudah dia temukan.
Azzura sudah berada didekat manaion dan akan masuk dengan cara yang sama saat dia pergi. Namun saat akan masuk dia langsung dipergoki oleh orang seseorang.
“Siapa kau? Apa yang kau lakukan dikediaman Cariann?” Ucap laki-laki itu.
Azzura panik, dia takut ada yang mengetahui identitasnya dan apa yang dilakukan. Terpaksa Azzira berfikir harus melumpuhkan orang itu. Dia menyerang dengan pisau pendek yang disimpannya, namun laki-laki itu langsung menghindar dan melawan semua serangan Azzura.
“Sial, dia hebat juga.” Karena cahaya lampu yang redup membuat Azzura tidak bisa melihat sosok laki-laki itu dengan jelas.
Azzura sudah sangat panik mencoba terus menyerang dan memukul mundur laki-laki itu namun dia bisa menangkis semua serangannya.
“Tubuhnya kecil namun serangannya tepat dan kuat. Siapa orang ini.” Batin laki-laki itu.
Tidak lama beberapa orang datang dan Azzura semakin panik. Karena melihat Azzura yang bingung laki-laki itu menarik cadar yang digunakan Azzura. Tepat saat ini mereka berada dibawah lampu yang terang, Laki-laki itu melihat wajah Azzura, Azzura pun melihat wajah laki-laki tersebut namun tidak mengenalinya.
Laki-laki itu langsung terpana dengan kecantikan Azzura, disaat dia diam dan melamun Azzura dengan cepat pergi dan menghilang. Pangeran Andres langsung tersadar mencoba mengejar namun kehilangan jejak.
Beberapa orang datang mendekat. “Pangeran apa anda baik-baik saja?” Ucap pengawal itu.
“Tidak apa-apa. Sepertinya ada yang mencoba menyusup kekediaman calon Raja.” Ucap Pangeran Andres.
“Beri kabar pada Tuan Cariann besok untuk memperketat penjagaan kediamannya sebelum penobatan.” Perintah Pangeran Andres.
Dan dibalas anggukan beberapa pengawal yang datang.
Pangeran Andres adalah Pangeran dari Kerajaan Timur yang cukup berkuasa, dua Kerajaan ini merupakan sekutu yang kuat untuk Kerajaan Barat, Ayah pangeran Andres sendiri merupakan Sahabat Tuan Cariann, mereka pernah ikut dalam beberapa acara Kerajaan Bersama.
Saat ini Andres ditugaskan untuk membantu penjagaan Penobatan Ayah Azzura, karena mereka mengetahui Tuan Cariann tidak memiliki anak laki-laki. Kemungkinan ini juga menjadi kelemahan Tuan Cariann Ketika akan naik menjadi Raja.
Andres hanya diutus untuk menjaga lingkungan tanpa ikut campur urusan yang lain. Jadi dimasa depan Azzura yang lalu dia tidak pernah bertemu dengan Pangeran Andres.