Aleia punya kesempatan untuk menyelamatkan Diora ketika kecelakaan menimpa mereka berdua. Namun Aleia pilih membiarkan sahabatnya itu mati.
Keesokan harinya setelah pemakaman Diora, dia meminta sang ayah untuk menikahkannya dengan Arkan-suami Diora dan menjadi ibu sambung Bryan-bayi yang masih berusia beberapa minggu.
Masuk ke dalam pernikahan yang seperti di neraka, tapi Aleia bukanlah wanita yang lemah. Bersama baby Bryan dia hadapi suaminya yang kejam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
FM Bab 15 - Penuh Maksud
"Dan pasangan ku adalah kamu." timpal Aleia, masih dengan panggilan yang terhubung dengan Jerry.
Seketika membuat pria di ujung sana mendelik dan menelan ludahnya dengan kasar.
Glek!
Bagaimana dia bisa pergi bersama dengan istri sang Tuan?
Astaga. Batin Jerry. Tapi semua perintah sang nyonya pun tak pernah bisa dia tolak.
Selain tahu kuasa yang Aleia punya, tapi dia pun merasa iba pada wanita cantik itu. Sebagai istri Aleia selalu diabaikan oleh sang Tuan.
Padahal di mata Jerry, telah banyak pengorbanan yang dilakukan oleh nona muda keluarga Carter itu.
"Baik Nyonya," jawab Jerry pasrah.
Aleia mulai bersiap. Duduk di meja riasnya dan mulai berdandan. Saat mencari lipstik, Aleia tanpa sengaja membuka laci yang ada hasil tes DNA milik Arkan dan baby Bryan.
Sesaat dia tertegun.
Sejak pertama kali hasil ini keluar dan hasilnya negatif. Aleia sengaja menyimpannya di tempat ini, di meja yang tidak akan pernah Arkan datangi. Meja yang bagi pria itu hanya berisi barang-barang tidak penting miliknya.
Aleia tidak ingin mengatakan perihal ini secara langsung, hatinya merasa tak tega pada baby Bryan tiap kali ingin mengungkapnya.
Hatinya terlalu lembut, tak kuasa membayangkan bagaimana nasib baby Bryan setelah ini. Ibunya meninggal, sementara ayah kandungnya entah dimana.
Semenjak kecelakaan itu, Jack tidak pernah nampak. Aleia mencari tahu jika pria itu tengah berada di luar negeri.
Sedangkan Arkan? ah entahlah, bagaimana reaksinya tak pernah bisa Aleia tebak.
Dan yang paling penting dari semua itu adalah, saat ini Aleia pun telah sangat menyayangi baby Bryan. Dia tidak ingin kehilangan bayi mungil itu.
Sudah Aleia katakan, bahwa dia ingin keduanya. Arkan dan baby Bryan.
Karena itulah, hingga kini rahasia itu tetap dia simpan rapat.
Malam ini, Aleia tidak hanya datang dengan Jerry. Dia juga membawa baby Bryan bersamanya. Di apit oleh 2 pria tampan sekaligus, membuat Aleia merasa sempurna malam ini.
Tiba di depan pintu ballroom Lin Luxurious Hotel tempat di adakannya makan malam, Jerry merasa sangat gugup.
Sangat berbeda dengan Aleia yang begitu percaya diri. Senyumnya yang lebar sampai membuat wajahnya terlihat lebih berseri daripada biasanya.
Apalagi malam ini Aleia mengunakan gaun malam yang begitu indah, membalut tubuhnya dengan sempurna, berwarna hitam senada dengan jas yang dikenakan oleh Jerry.
Meski menggendong baby Bryan, tidak sedikitpun mengurangi pesonanya. Malah terlihat semakin seksi.
"Jalan di sampingku, jangan di belakang," titah Aleia.
Jerry menurut.
Mereka berdua masuk ke dalam ballroom dan seketika menjadi pusat perhatian semua orang.
Sebagian tertegun dengan pesona nyonya Bright itu, sebagain bertanya-tanya pula, kenapa Aleia tidak datang bersamaan dengan sang suami.
Arkan malah bersanding dengan sekretarisnya, Helena.
Pria berwajah dingin itu mengepalkan tangannya kuat. Menatap tajam pada sang asisten yang seolah telah jadi penghianat.
Jerry mati kutu, seperti berada di antara 2 mafia.
Dan tatapan Arkan itu semakin tajam saja saat melihat Aleia memeluk lengan Jerry dan mulai menyapa semua tamu.
"Baby Bryan lucu sekali," sapa orang-orang dan Aleia menjawabnya dengan bangga ...
"Tentu saja, karena dia adalah anak ku." Jawaban itu tentu disambut baik oleh semua orang.
Sebagai ibu sambung, Aleia telah berperan dengan sangat baik. Bahkan baby Bryan nampak dekat sekali dengan ibu sambungnya itu.
Ketika ada orang lain yang ingin menggendongnya, baby Bryan menangis. Tapi ketika kembali ke dekapan Aleia, seketika bayi itu tenang.
Aleia tak sadar, jika malam itu yang menatapnya lekat bukan hanya Arkan.
Tapi juga Jack yang ada di salah satu meja.
Pria itu tersenyum penuh maksud.
karena cinta Aleia jadi lemah walaupun dia tangguh,, tapi dihadapan arkan selalu lemah dan karena keiinginan aleia untuk merawat bryan,, arkan memanfaatkan keleman lea,, untungnya keluarga carter liat jadi enaklah langsung kena bogemm😅