Perjalanan 2 sahabat yang saling menyayangi namun mati secara tragis, dan kembali di pertemukan di dimensi yang berbeda.
Menikahi seorang pangeran dan menghadapi berbagai intrik politik di dalam istana
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 15
Keesokan harinya, persidangan keluarga perdana mentri Wang pun di gelar, para bangsawan dan para pejabat juga rakyat turut hadir menyaksikan hukuman yang akan di berikan oleh kaisar kepada keluarga Wang tersebut.
"Ampuni hamba yang mulia, hamba dan keluarga hamba di jebak" mohon perdana mentri Wang
"Di jebak? Siapa yang menjebakmu perdana mentri? Apa kau punya musuh?" tanya kaisar acuh, para pejabat dan bangsawan yang hadir pun seketika riuh mencibir tindakan perdana mentri wang itu
"Lihatlah perdana mentri wang itu! Benar-benar tak tahu malu" ucap pejabat A
"Lihatlah para selir dan juga anak-anak nya yang j****g itu, benar-benar memuakan" ucap pejabat B
"Nona Wang selalu menunjukan wajah yang polos, tidak di sangka dia seorang j****g" balas yang lain
Perdana mentri Wang yang mendengar cibiran dari para pejabat dan bangsawan yang hadir disana pun merasa malu, mengepalkan tangan nya di balik lengan hanfu nya sambil terus bersujud memohon ampun. Tiba-tiba ada 2 orang laki-laki yang datang menghadap kaisar
"Hormat hamba yang mulia kaisar dan juga permaisuri, semoga yang mulia di berkati umur panjang seribu tahun lagi" ucap keduanya sambil membungkuk
"Siapa kau? Dan apa tujuanmu?" tanya kaisar
"Nama hamba Do Feng yang mulia, hamba ingin menyerahkan benda ini kepada yang mulia" ucap Do Feng sambil menyerahkan kotak yang di pegang nya. Kasim pun langsung menerima kotak itu dan menyerahkan nya kepada kaisar.
Kaisar pun terbelalak melihat isinya, botol racun dan juga bukti-bukti korupsi sang perdana mentri, titah untuk membunuh An Xia dan Ai Li, dan juga beberapa bukti penyelewengan lain nya
Kaisar pun berdiri dan langsung mengumumkan keputusannya
"Perdana mentri Wang terbukti bersalah telah melakukan korupsi, mencoba untuk membunuh dan meracuni putri Han Ai Li dan juga calon istri pangeran ketiga, dengan ini maka perdana mentri Wang akan di cabut jabatannya. Dia beserta keluarganya akan di eksekusi hari ini juga" ucap kaisar tegas.
Perdana mentri yang tak terima pun mengambil belati dari betisnya dan berusaha untuk membunuh kaisar, tapi berhasil di gagalkan oleh pangeran ketiga. Akhirnya keluarga Wang pun di arak ke lapangan dan di eksekusi
...****************...
Kaisar beserta permaisuri dan juga para selir sedang melakukan rapat untuk penyambutan An Xia dan pernikahan pangeran ketiga, permaisuri beralasan tidak enak badan.
Akhir nya kaisar pun meminta selir agung untuk menyiapkan acara dan juga perjamuan untuk pernikahan pangeran ketiga. dan selir agung pun menyetujui nya.
Sejak pagi istana sudah sangat ramai oleh para pelayan dan juga prajurit yang mendekorasi istana untuk penyambutan An Xia dan juga pernikahan pangeran ketiga.
Selir Agung berjalan menuju ke paviliun putra nya, alangkah kaget nya selir agung melihat paviliun anggrek bulan yang indah dan megah, kepala nya menggeleng ke kiri dan ke kanan melihat hasil desain menantunya itu yang benar-benar menakjubkan
"Salam yang mulia selir agung" prajurit yang menjaga kediaman pangeran kedua pun membungkuk
"Aku ingin bertemu dengan putraku dan juga menantuku" jawab selir agung
"Sebentar yang mulia, hamba akan segera memanggil pelayan untuk mengantar anda" jawab prajurit itu. Tapi tiba-tiba saja pelayan selir agung yang bernama yuna itu marah pada para prajurit
"Apa kau tuli prajurit? Buka pintu gerbang nya! Selir agung akan masuk" teriaknya
"Maafkan hamba selir agung, tapi..." ucapan prajurit itu pun terpotong karena yuna sudah mendobrak pintu gerbang nya
BRAAAK...
yuna pun memandu selir agung, tapi tiba-tiba saja mata mereka melotot melihat pemandangan di depan paviliun itu
Dua ekor harimau putih sedang bersantai di depan paviliun anggrek bulan. Keduanya pun menggeram melihat orang asing memasuki paviliun nya. Untung saja ai li keluar dari paviliun nya dan melihat selir agung
GGRRRR...
"Juuuun... Jiiiin..." panggil Ai Li.
Kedua ekor harimau itu pun berjalan ke arah Ai Li dan menggesekan kepala nya dengan manja ke kaki Ai Li. Ai Li pun mengelus kedua harimau itu dengan sayang,
"Pergilah berjemur, jangan mengganggu mereka, itu adalah selir agung mertuaku, kalian harus menghormati mereka" perintah Ai Li.
Jun dan Jin pun langsung duduk tenang, ai li pun menghampiri selir agung
"Salam kepada ibunda" Ai Li membungkukan badan nya
"Bangun lah putriku" jawab selir agung sambil memperhatikan wajah menantu nya yang baru saja dia lihat saat ini.
"Kau terlihat sangat cantik dan juga menggemaskan jika tidak menggunakan cadar" lanjut nya
"Terima kasih pujian nya ibunda" jawab Ai Li tersipu malu
"Ayo kita masuk, ini adalah pertama kali nya ibunda mengunjungi kediaman kami" ajak Ai Li kemudian. Selir agung pun mengikuti Ai Li sambil mengagumi paviliun putra nya
"Ayo masuk ibunda" ajak Ai Li
Selir agung pun mengikuti Ai Li dan masuk ke ruang tamu, matanya terbelalak kaget melihat kemewahan dan kemegahan paviliun itu.
"Ini benar-benar indah, paviliun yang sangat mewah dan megah" ucap selir agung sambil mendudukan b****g nya di sofa
"Kursi ini benar-benar empuk dan nyaman" pujinya kembali
Tiba-tiba pangeran kedua datang bersama Peng dan membuat selir agung semakin syok
"Putraku, kau sudah bisa berjalan?" tanya selir agung dengan mata yang berkaca-kaca
"Benar ibunda, ini semua berkat menantu ibunda yang hebat ini. Akhirnya semua racun dalam tubuh ku sudah hilang" jawab pangeran kedua. Selir agung pun langsung memeluk pangeran ke dua, hatinya benar-benar bahagia melihat putranya bisa kembali berjalan
"Tapi ibu, tolong rahasiakan dulu hal ini dari yang lain" pinta pangeran kedua
"Baiklah nak, ibu akan merahasiakan nya" jawab selir agung sambil kembali memeluk putra nya
"Apa ibu mau menginap disini?" tanya Ai Li
"Putrimu ini telah menyiapkan kamar yang khusus untuk ibunya" sambil menggandeng tangan selir agung, Ai Li pun membawa nya ke lantai dua, dan membuka pintu kamar nya
"Nak, kamar ini benar-benar indah" ucap selir agung berkaca-kaca sambil memeluk tubuh Ai Li
"Tentu saja Ibunda, ini adalah kamar yang istimewa dan tentunya di persiapkan untuk orang yang istimewa juga" jawab Ai Li sambil membalas pelukan selir agung.
"Ayo, aku bawa ibu ke kamar pangeran ke tujuh" ajak Ai Li.
Selir agung tidak menyangka kalau Ai Li juga mempersiapkan kamar untuk putra bungsu nya.
"Ini adalah kamar untuk adik ku, pangeran ke tujuh" ucap Ai Li
"Ya ampun nak, kamar ini juga sangat indah" ucap Selir agung kembali memuji.
"Tentu.. Untuk keluargaku, semuanya harus indah" jawab Ai Li tanpa melepaskan pelukan nya
"Terimakasih nak, semua kejutan ini benar-benar membuat ibu sangat bahagia"