Mengejar Cinta Yang Ditinggalkan

Tiga minggu sudah berlalu, hubungan Elia dengan Reyhan pun semakin renggang. Elia semakin sibuk dengan pendidikan nya, tak pernah menggubris kehidupan Reyhan lagi. 'Selama masih di Jerman, Reyhan tak akan mungkin menganggu kehidupan Nihan dan kakaknya di Indonesia' pikir Elia. Jadi Elia tidak terlalu memperhatikan keseharian Reyhan. Cukup ia menyediakan makan, membereskan rumah. Seperti itu setiap hari tanpa adanya interaksi dengan Reyhan.

Reyhan sendiri juga sangat gengsi untuk memperlihatkan perhatian terlebih dahulu. Sebenarnya ia juga sudah mulai melunak saat Elia merawatnya dengan tulus saat ia sakit kemarin. Dan Reyhan menyadari, jika kesalahan putusnya hubungan Nihan dengan nya, tidak murni kesalahan Elia dan Aldo semata.

Reyhan duduk di sisi ranjang menatap foto kebersamaannya dengan Nihan. Pikirannya kembali menerawang saat pertemuan pertama dia dengan Elia. Saat itu Reyhan baru saja kembali dari Jerman, setelah menyelesaikan pendidikan, juga dirasa ayahnya mampu menjalankan perusahaan. Reyhan di perbolehkan kembali ke Indonesia.

Reyhan menghadiri sebuah acara mewakili perusahaan tentang kiat sukses, sedangkan Elia mewakili rumah sakit menjadi mentor kesehatan. Elia sangat pandai membangkitkan semangat para pengusaha untuk selalu menjaga imun tubuh, Elia juga melayani tanya jawab seputar kesehatan dengan para pengusaha yang hadir diacara tersebut.

Reyhan yang mengetahui Nihan bekerja di rumah sakit yang sama dengan Elia pun mendekati Elia, dengan sopan dan hangat.

Mereka terlibat komunikasi yang baik, sehingga Reyhan dengan tak sungkan menanyakan keberadaan Nihan. Elia menceritakan jika dirinya sangat dekat dengan Nihan. Bahkan ia berada di sini karena sedang menggantikan tugas Nihan yang sedang berada di Jerman, saat itu Nihan merawat sahabat baiknya Evelyn di Jerman, karena kebetulan suami Evelyn adalah orang yang berpengaruh di rumah sakit tempatnya bekerja. Bahkan Elia memberikan nomor ponsel Nihan pada Reyhan kala itu, tanpa Reyhan memintanya.

Akhirnya Reyhan menitipkan sebuah amplop, yang berisi foto foto kebersamaan Reyhan dengan Nihan sewaktu kuliah dulu. Juga Reyhan menulis sebuah pengungkapan rasa cinta yang ia pendam sejak pertama kali bertemu dengan Nihan.

Elia menerima amplop itu, dan dia berjanji akan memberikan pada Nihan. Karena kebetulan kakaknya Elia adalah asisten pribadi suami Evelyn, malam itu Aldo dan suami Evelyn akan menyusul istrinya ke Jerman, sehingga amplop itu akan lebih cepat sampai pada Nihan.

Sejak Elia memberikan ponsel Nihan pada Reyhan, komunikasi antara keduanya semakin dekat, dan bodohnya kenapa Reyhan tidak pernah menanyakan amplop yang ia titipkan pada Elia. Ia justru hanyut dalam pendekatan saja.

Sampai Nihan kembali ke Indonesia, mereka semakin dekat, tapi Reyhan tak kunjung menyatakan perasaannya. Ia berpikir jika Nihan sudah menerima amplop itu, dan menerima cintanya, karena kedekatan mereka sudah seperti layaknya sepasang kekasih yang saling memberi perhatian. Walau sejujurnya Nihan sendiri juga merasa bingung dengan hubungan yang mereka jalani. Karena dia tidak pernah melihat atau menerima amplop itu.

Padahal Amplop itu sengaja di bakar oleh Aldo. Karena pada saat itu, Aldo sudah diam diam menaruh rasa pada Nihan. Aldo tak rela jika Nihan mengetahui perasaan Reyhan padanya, akan membuat Nihan menjatuhkan hati pada Reyhan nantinya. Dan Elia sama sekali tidak tahu, atau bahkan terlibat dengan masalah Amplop itu. Tapi Reyhan menuduh Elia, selama ini sudah bersekongkol dengan kakaknya untuk memisahkan Reyhan dengan Nihan.

Reyhan mengingat peristiwa yang sangat membuatnya menyesal, dan itu juga murni kesalahannya sendiri, bukan kesalahan Elia.

Saat ia ingin membuat kejutan untuk Nihan dengan melamar dan memberikan hadiah rumah sakit untuk Nihan. Saat itu ia sedang berada di kafe dengan seorang klien nya wanita. Mereka sedang berdiskusi tentang pembuatan cincin pertunangan yang akan di berikan Nihan nantinya. Reyhan sedang memilih motif mana yang ingin ia mau.

Kebetulan saat itu Nihan sedang menelponnya, dan karena Reyhan ingin segera menyelesaikan pertemuan itu, ia tidak mengangkat panggilan dari Nihan. Reyhan justru menganggap telepon Nihan sebagai candaan, 'Jika Nihan sudah merasakan getaran akan menerima surprise darinya, sehingga melakukan panggilan'. Dan kata kata gurauan itu disambut tawa oleh klien wanitanya itu sehingga mereka berdua tertawa bersama. Namun siapa sangka kejadian itu di lihat oleh Nihan, dan menjadi salah paham yang berakibat fatal. Karena kejadian itu membuat Nihan sakit hati. Ia bahkan sudah bertekad untuk benar benar memilih Aldo menjadi pasangan hidupnya. Dan karena kejadian tersebut dengan mudahnya Nihan memberikan kesuciannya pada Aldo begitu saja. Nihan saat itu sudah benar benar kecawa pada Reyhan, yang dalam fikiran Nihan, Reyhan sudah berselingkuh, bahkan menertawakan dan mengejek Nihan saat menelponnya saat itu.

Reyhan yang tidak tahu jika Nihan sudah memutuskan pilihan, pagi itu mendatangi rumah sakit. Saking semangatnya, Reyhan datang terlalu pagi. Kebetulan yang sudah sampai di rumah sakit justru Elia, mereka masih terlibat perbincangan yang hangat. Bahkan mereka saling bercanda dalam tawa.

Hingga ia melihat Nihan sampai di rumah sakit di antar seorang pria, yang baru ia ketahui dari Elia yang memberitahu jika laki laki itu kakaknya. Reyhan berusaha mengejar Nihan yang melewati dirinya dan Elia begitu saja. Ia masih mengikuti Nihan sampai pada ruangannya. Terjadilah pertengkaran disana. Nihan yang tidak terima dengan keputusan Reyhan yang mengabaikan panggilannya, dan saat itulah Reyhan baru tahu , jika telah terjadi kesalah pahaman. Reyhan masih dengan sabar menjelaskan kesalah pahaman yang terjadi. Bahkan dia menunjukan cincin, beserta surat surat rumah sakit. Namun sayangnya Nihan sudah tidak lagi bisa melanjutkan hubungan mereka, yang pada dasar belum mereka mulai. Nihan lebih memilih Aldo yang mengutarakan jelas maksut dan tujuan hubungannya. Saat itu Reyhan menjelaskan, jika dirinya sudah lebih dulu mengutarakan maksud dan tujuan hubungannya, lewat sebuah amplop yang di titipkan pada Elia. Dan pada saat itulah ia baru tahu jika amplop itu tidak pernah sampai pada Nihan.

Nihan sudah benar benar memantapkan pendiriannya, untuk menjadikan Aldo sebagai pendamping hidupnya. Bahkan dengan entengnya Nihan memberitahukan, jika dalam waktu dekat ini ia akan menggelar pernikahannya dengan Aldo. Reyhan bersikukuh ingin tetap mempertahankan Nihan, bahkan ia lepas kendali sempat mencium bibir Nihan secara paksa. Jika Nihan tidak menamparnya, ia tidak akan tersadar dengan semua yang terjadi.

Reyhan masih memohon pada Nihan agar mau kembali, tapi justru Nihan memberitahukan, jika dirinya sudah tidak suci lagi. Reyhan masih tetap bisa menerima keadaan itu, ia tidak perduli apakah Nihan masih suci atau tidak. Reyhan berjanji akan menerima kekurangan Nihan, dan tidak akan mengungkit di kemudian hari. Namun itu semua tidak merubah keputusan Nihan yang sudah bulat.

Reyhan pergi meninggalkan, ruangan itu setelah diusir oleh Aldo yang menyusul di Nihan ke rumah sakit. Dengan langkah gontai, Reyhan meninggalkan rumah sakit. Tapi naas bagi Elia, tadinya ia ingin memohon maaf atas perlakuan kakaknya, justru menjadi sasaran balas dendamnya Reyhan pada Aldo. Ia menarik paksa Elia ke dalam mobil dan membawanya ke apartemen, hingga merebut kehormatan Elia secara paksa di sana.

Reyhan Putra Mandala.

Hai reader setiaku.....❤️❤️❤️ Kira kira hati Reyhan tersentuh dan mengakui kesalahan pada Elia secepatnya gak ya,,Setelah lama termenung mengingat masalalu yang sebenernya dia juga salah 🤔🤔🤔 . Cuz komen di kolom komentar. 🔽🔽🔽. Tak lupa ku tunggu like dan gift kalian ya. Muuuaaach....🥰🥰🥰