Bagaimana jadinya jika seorang dokter justru terdampar ke masa lalu dan harus menikah dengan kaisar di kerajaan itu? Serta menjadi ibu susu dari anak sang kaisar?
"Jika gadis itu tidak bisa membuat bayiku tenang, maka penggal kepalanya!"
"Tidak! aku tidak mau mati! Aku akan membuat bayi ini menjadi perisai ku!"
Apakah Rosalia berhasil di kehidupan ini? Dan bagaimana kisahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagaimana?
Kata-kata di bibir Zhang Buyi belum lengkap. Karena matanya lebih dulu terpaku dengan apa yang dilihatnya. Lambaian lengan yang panjang serta kibasan berbentuk lingkaran yang terbentuk dari hanfu yang bergerak menjadikan sosok yang tengah latihan itu terlihat memukau di matanya.
Setiap gerakan dari pedang, membuat untaian rambut itu ikut bergerak, ditambah dengan angin yang seolah mendukung meksipun hanya sejenak. Wajah dengan kulit putih dan wajah yang berkilau terkena sinar matahari membuat penampilan dari gadis itu mempesona. Apalagi rambut yang tergerai itu, dan hanya dihiasi hiasan kecil.
"Yang mulia..." Panggil Kasim dengan hati-hati.
"Yang mulia..."
"Iya! Iya! Aku bilang padamu kenapa, kenapa dia..."
"Latihan kaisar. Latihan pedang." Jawab Kasim.
"Aku tau dan bisa melihat nya. Kau...." Zhang Buyi merasa geram sendiri dan memilih mendekat pada sun Zheni.
Sun Zheni yang tengah berlatih tampak menyadari sesuatu dan dalam sekejap, sun Zheni melayangkan pedang nya dan ujung runcing tajam itu berhadapan tipis dengan manik biru pemilik wajah dengan rahang tegas itu.
Tapi sun Zheni tidak menurunkan pedang itu, matanya justru bersitatap dengan manik biru yang beberapa hari ini sering ia temui. "Kau ingin menghabisi Kaisar?" Ujarnya.
"Tidak. Apa terlihat begitu?" Jawab balik sun Zheni.
"Kalau begitu turunkan pedang mu." Jari tangan Zhang Buyi menurunkan pedang di depannya perlahan-lahan.
"Sudah turun." Jawab sun Zheni.
"Apa yang kau lakukan?"
"Kaisar pasti melihatnya bukan? Bahkan, dua Kasim yang ada di sana dan mengawasi ku dari jauh bisa melihatnya, apalagi kaisar. Kecuali...."
"Kecuali apa? Kau pikir apa?" Sun Zheni tersenyum kecil sebelum menjawab nya.
"Rabun jauh!" Ucap sun Zheni yang langsung berlalu dengan meletakkan pedang nya dengan tepat di posisi nya.
"Apa! Dia bilang apa!" Kedua Kasim tampak terkejut dengan suara Kaisar yang lantang, tapi bagi Sun Zheni....
Gadis itu memegang telinga nya dan berekspresi dengan polos. "Aku tidak dengar." Gerak bibirnya.
Sun Zheni tengah bersantai di gazebo. Gadis itu tampak menikmati taman yang ada disekelilingnya. Hidungnya tampak menghirup udara yang begitu menyegarkan. "Segarnya! Begitu asri! Indah! Tidak salah negara ini menjadi salah satu negara terindah dan seimbang dengan kemodernan dan pemandangan masa lampau nya.
"Lihat saja bangunan yang istana ini. Pasti sangat besar! Dan diselingi dengan keindahan alam seperti ini. Sungguh luar biasa!" Jelas sun Zheni tak henti-hentinya merasa kagum dengan apa yang dilihat dan ia rasakan.
"Sshhh... Aku merasa..." Sun Zheni meraba dadanya, dia merasakan sesuatu. Gadis itu merasakan air yang keluar dari dadanya dan membuat pakaiannya mulai basah.
"Ehh, sudah jam berapa sekarang? Tampaknya ini sudah waktunya untuk menyusui. Tapi, bayi tampan nya...." Sun Zheni mulai beranjak dari tempat santai nya dan mencari keberadaan bayi Wei.
Wajah panik dan langkah terburu-buru terlihat dari seorang pelaut dengan bayi di gendongan nya. "Kaisar, kaisar!" Panggilnya.
"Apa? Kenapa? Apa yang terjadi?" Bukan kaisar yang menjawab, tapi sepasang suami istri yang pastinya dikenali.
"Ibu suri... Yang mulia yang agung." Sapanya.
"Pangeran terbangun dan menangis. Mungkin haus." Jelasnya.
"Kenapa tidak dibawa ke ibu susunya?" Jelas Guang Lei.
"Kaisar Zhang Buyi meminta hamba..."
"Berikan Wei padaku. Kita akan mengantarkan nya." Jelas Qian pada suaminya.
"Iya, sekalian aku ingin melihat ibu susu untuk cucu kita. Tampaknya Zhang masih dalam urusan istana." Keduanya membawa bayi Wei.
"Nona, pangeran akan datang jika memang lapar." Jelas Kasim.
"Tapi ini sudah waktunya! Kau tidak mengerti! Ini waktunya dia menyusu. Pasti dia sudah lapar! Ajak aku ke kediaman pangeran, aku akan kesana.....
"Nona, jangan... Nanti kaisar....."
"Aku akan...." Sun Zheni terpaku melihat kedatangan Qian. Tapi tak lama, karena perhatiannya langsung tertuju pada sang bayi mungil.
"Pangeran ku.... Sini, waktunya minum susu." Sun Zheni memberikan senyuman pada Qian sang ibu suri sebelum membawa Wei untuk disusuinya.
"Lihat suamiku? Bagaimana menurut mu? Kau merasakannya bukan?" Jelas Qian pada suaminya untuk memberikan penilaian pada sun Zheni.
Bersambung......
jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak. Dan ya, untuk kemarin author cuma up satu karena ada kesibukan hingga Rabu ini. Tapi author sempatkan untuk update, karena itu berikan dukungan nya ya 🙏🙏🥰🥰
semangat salam ❤️🙂🙏
jeng jeng jeng... apakah yang akan terjadi pemirsah /Chuckle/
terllu tinggi keinginanmu su zheni
bikin penasaran ayo Thor up lg semangat 💪