NovelToon NovelToon
Tangis Dan Doa Dalam Kegelapan

Tangis Dan Doa Dalam Kegelapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Pihak Ketiga / Ibu Tiri / Selingkuh / Janda / Cinta Terlarang / Romansa
Popularitas:819
Nilai: 5
Nama Author: Queen_Fisya08

Setelah bertahun-tahun hidup sendiri membesarkan putrinya, Raisa Andriana seorang janda beranak satu, akhirnya menemukan kembali arti cinta pada Kevin Wibisono duda beranak dua yang terlihat bijaksana dan penuh kasih. Pernikahan mereka seharusnya menjadi awal kebahagiaan baru tapi ternyata justru membuka pintu menuju badai yang tak pernah Raisa sangka

Kedua anak sambung Raisa, menolak kehadirannya mentah-mentah, mereka melihatnya sebagai perebut kasih sayang ayah nya dan ancaman bagi ibu kandung mereka, di sisi lain, Amanda Putri kandung Raisa, juga tidak setuju ibunya menikah lagi, karena Amanda yakin bahwa Kevin hanya akan melukai hati ibunya saja

Ketegangan rumah tangga makin memuncak ketika desi mantan istri Kevin yang manipulatif, selalu muncul, menciptakan intrik, fitnah, dan permainan halus yang perlahan menghancurkan kepercayaan.

Di tengah konflik batin, kebencian anak-anak, dan godaan masa lalu, Raisa harus memilih: bertahan demi cinta yang diyakininya, atau melepas

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen_Fisya08, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 Janji Amanda

Malam merayap pelan, lampu-lampu jalan mulai menyala, memantulkan cahaya kuning temaram...

Amanda berdiri di depan jendela kamarnya cukup lama, sejak ia pulang sekolah, hatinya gelisah, seperti ada sesuatu yang memanggilnya...

Sosok itu jelas sekali.

Mama.

Raisa tiba-tiba memenuhi kepalanya tanpa alasan yang jelas, ada rasa tidak enak yang bersemayam di dada Amanda, membuatnya tidak bisa tidur, tidak bisa fokus, bahkan membuatnya merasa ingin menangis tanpa sebab..

Akhirnya ia turun dari kamar, melangkah cepat menuju ruang tengah tempat neneknya duduk memandangi layar televisi yang menyala tanpa ia tonton...

“Nek…” suara Amanda lirih.

Bu Anggun menoleh, tersenyum kecil meski lelah terlihat jelas dari garis wajahnya. .

“Ada apa, sayang?” ucap Bu Anggun

"Amanda ingin menemui mama.. Manda tidak tahu… tiba-tiba teringat mama.” Amanda menggigit bibir nya

Ada jeda beberapa detik, Bu Anggun sebenarnya merasakan hal yang sama sejak sore: firasat buruk, bahkan jantungnya sempat berdegup lebih cepat tanpa alasan, tapi ia tidak berani mengungkapkan itu pada Amanda...

Ia hanya menarik napas dan berkata pelan, “Ya sudah… kamu hati-hati ya nak karena ini sudah malam.”

“Iya, Nek. Manda janji tidak lama.” ucap Amanda sambil mengangguk

Ia meraih tas kecilnya lalu bergegas keluar rumah, namun sebelum menuju rumah mama nya, yang harusnya menjadi tempat pertama ia datangi, entah mengapa hatinya justru menuntunnya ke arah lain, ke toko roti milik mama nya..

Tempat yang sejak kecil menjadi sumber kehangatan baginya, tempat di mana ia biasa duduk menunggu mamanya pulang bekerja, tempat yang selalu dipenuhi aroma roti manis dan tawa lembut Raisa, tempat itu terasa… memanggil dirinya..

Sementara itu, di jalanan kota… Audi mengemudi dengan kecepatan lebih tinggi dari biasanya, firasat buruk menghantamnya sejak tadi, setelah mengantarkan Raisa di perempatan jalan dekat rumah Bu Arum karena Raisa minta di turunkan disana dan tidak ingin aku menunggu nya karena dia bilang nanti pulang bersama Kevin

Namun tak berapa lama ia pergi, perasaan nya tidak menentu dan semakin ia mengemudikan mobil lebih jauh semakin gelisah ia merasa...

"Kenapa perasaanku nggak enak begini…” gumamnya.

Ia sempat hendak menghubungi Raisa, tapi ia tahan karena takut mengganggu..

Namun beberapa menit kemudian, Audi memutuskan untuk memutar balik mobil nya kembali ke rumah Bu Arum...

Tak jauh dari rumah Bu Arum, ia melihat taxi lewat dengan kecepatan cukup tinggi, di dalamnya Audi melihat jelas..

Raisa menangis, sambil memegang dada seperti menahan sesak..

"Astaga… Ra…” tanpa berpikir panjang, Audi langsung membelokkan mobil dan mengikuti taxi itu dari belakang....

Ia mencoba menelepon Raisa berkali-kali, tetapi tidak diangkat, hatinya semakin cemas..

Taxi itu akhirnya berhenti di depan toko roti Raisa...

Raisa turun tanpa menoleh, membuka rolling door toko dengan tangan gemetar...

Audi ikut parkir dan turun cepat, ia sampai tepat waktu ketika Raisa hendak menurunkan rolling door kembali, menutup dirinya dari dunia luar...

“Tunggu!” Audi menahan rolling door itu dengan kekuatan penuh...

Raisa tersentak, lalu ia menatap Audi dengan mata merah basah...

“Audi? Kamu… tahu aku di sini?” ucap Raisa gemetar

Audi menarik napas panjang, lega bisa menemukan sahabatnya itu...

“Karena perasaanku nggak enak, aku kembali lagi ke rumah Bu Arum, dan… aku lihat kamu naik taxi sambil… menangis.” ucap ku

Aku menutup wajah dengan kedua tangannya..

"Aku… aku nggak tahu harus ke mana, Audi…” ucap ku lagi

Audi masuk ke dalam toko, perlahan menutup pintu di belakang mereka, walaupun tidak di tutup rapat....

Lampu neon toko itu menyala, menampilkan ruangan yang sudah rapi dibersihkan, bau roti yang samar-samar masih tertinggal di udara...

“Ra… Ceritakan ada apa?” ucap Audi sambil memegang kedua bahu Raisa

Aku menggigit bibirnya hingga nyaris berdarah, lalu ia menceritakan semuanya.

Tentang Laras dan Dewi yang memfitnahnya, tentang Kevin yang harus menjelaskan semuanya pada ibu bapaknya, tentang bagaimana ia mendengar percakapan itu dari luar dan bagaimana perasaannya hancur saat mendengar bahwa Kevin tidak langsung menghubunginya...

Audi mendengarkan tanpa memotong sedikit pun, tatapannya lembut, penuh simpati, sesekali mengepalkan tangan karena marah terhadap Desi dan kedua anaknya...

"Jadi… kamu dengar semua itu?” tanya Audi pelan..

Aku mengangguk, air mata ku kembali jatuh...

“Aku… cuma ingin mereka menerimaku, Audi.... Aku hanya ingin menjadi ibu sambung yang baik… tapi… kenapa semuanya malah begini…?” Ucapku lirih

Audi menarik Raisa ke dalam pelukan... “Ra… kamu udah melakukan hal yang benar. Bahkan terlalu benar, kalau Kevin tahu kamu pergi karena salah paham, dia pasti nyusul sekarang. kamu harus bisa menghadapi mereka Ra, jangan lemah dan jangan ada air mata lagi yang kamu keluarkan karena kelakuan Desi dan kedua putri sambung mu itu" ucap Audi dengan penuh ketegasan

"Ya kamu benar Di, aku harus menghadapi mereka semua dan aku tidak tahu apa reaksi mas Kevin jika aku meladeni kedua anak gadis nya" ucapku

Audi tersenyum sambil menepuk bahu ku..

"Itu baru Raisa yang aku kenal"

Namun mereka tidak tahu… bahwa sejak beberapa menit lalu, seseorang berdiri di luar toko, tepat di samping rolling door toko...

Amanda...

Ia tiba di depan toko tepat ketika Raisa dan Audi masuk, rolling door belum tertutup, dan pintu pun masih tidak tertutup rapat....

Amanda mendengarkan percakapan ibunya dari celah pintu ..

Saat Raisa menyebut nama, Desi jantung Amanda langsung terhenyak...

“Desi?” bisiknya pelan.

Dalam ingatannya, muncul wajah seorang wanita yang pernah ia temui...

Tante Desi, wanita yang tersenyum padanya di acara pernikahan mama nya, wanita yang memberi nomor ponselnya kepada Amanda untuk menghubungi nya..

Dan tiba-tiba, teka-teki itu terpecahkan...

“Apa… tante itu… orang yang mama maksud?”

Amanda memejamkan mata, mencoba mengingat jelas.

Tante Desi.

Wanita dengan parfum menyengat.

Wanita yang memuji kecantikan ku dengan nada licik tersembunyi.

Wanita yang menatap mama dari jauh dengan tidak biasa ..

Amanda membuka mata, kini dengan tatapan yang sepenuhnya berbeda, tajam.

Penuh tekad...

“Kalau memang dia orangnya…” gumam Amanda, suaranya bergetar menahan amarah yang meledak.

"Aku tidak akan membiarkan dia menyakiti mama.” ucap ku sambil mengepalkan tangan..

“Tidak juga Laras, tidak Dewi, dan tidak siapapun.” ucap ku lagi

Wajahnya berubah dari polos menjadi penuh kewaspadaan.

“Aku… akan mengikuti permainan mereka.” air matanya jatuh, tapi bukan karena lemah, melainkan karena amarah yang menuntut balas...

"Aku akan cari tahu maksud mereka…” pandangannya mengarah pada ibunya yang sedang di peluk Audi..

"Dan aku akan melindungi mama, walau harus berpura-pura baik pada mereka.” gumamnya dalam hati lagi

Amanda menatap lantai sambil berbisik, setengah sumpah, setengah ancaman.

"Aku janji.”

***

Di dalam ruang depan, Raisa akhirnya duduk di kursi kecil dekat etalase roti, ia terlihat sangat lelah, baik secara emosi maupun fisik...

"Minum dulu, Ra.” ucap Audi sambil menyodorkan segelas air

Raisa meminumnya perlahan.

"Terima kasih, Audi, kalau kamu nggak mengikuti aku tadi… aku mungkin masih menangis disini"

"Ya iyalah. Kamu itu sahabat aku. Aku nggak akan tinggal diam.” jawab Audi sambil tersenyum

Namun di balik kalimat itu, ada sesuatu yang ingin Audi katakan..

Tentang Kevin yang mencoba menghubunginya saat Audi sedang menyetir mengejar Raisa, tentang chat Kevin yang tidak bisa menghubungi Raisa karena telpon nya tidak di angkat, tetapi Audi memilih menahan diri, ia tidak ingin menambah beban Raisa sebelum Kevin datang sendiri menjelaskan.

Di luar, Amanda melangkah mundur perlahan, tidak ingin ketahuan dan bergegas mengambil motor nya yang ia parkir tidak jauh dari toko mama nya...

Angin malam berhembus perlahan, tetapi hati Amanda terasa panas terbakar kemarahan...

“Jadi selama ini tante itu… sumber kekacauan…” gumam nya dalam hati

"Kalau memang begitu……aku akan masuk ke dalam hidup mereka.” Amanda mengepal kan tangan erat

Ia akan berpura-pura membantu Desi dan ia akan berpura-pura baik di depan Laras dan Dewi, ia akan berteman agar bisa tahu apa rencana mereka.. ia akan menjadi mata dan telinga yang menyamar, agar bisa melindungi mamanya dari dalam...

“Aku… tidak takut dan itu baru awal.” Bisik nya dalam hati

1
Setsuna F. Seiei
Tidak hanya cerita, tetapi juga pengalaman hidup. 🤗
•°ꫀꪜꪖ°•
Gak nyangka bakal se-menggila ini sama cerita. Top markotop penulisnya!
kappa-UwU
Seru abis 🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!