cerita ini menurut sudut pandang Luna.
tentang Luna gadis introvert yang menyukai Raka, anak rajin dan pintar di sekolah nya. Namun ada Erlan yang menyukai Luna diam diam
selamat datang di cerita author, semoga suka dengan ceritanya.
Terima kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon I&p, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 14
"Kak! Aku percaya sama kak Erlan untuk mencari keadilan untuk kita! " Ucapku sambil menyerahkan flashdisk di tanganku kepada Erlan.
"Gimana kalo aku gagal buat vidio ini menjadi pusat publik? "
"Aku akan dukung kak Erlan. Jika aku harus terlibat untuk menjadi sorotan publik, aku akan ikut! "
"Tapi kita harus izin ibuku dulu! "
"Aku sudah minta izin. Gimana kalau nunggu kamu sembuh dulu? " tanya Erlan sedikit khawatir.
"Nggak kak, justru kalau aku lagi sakit bisa menjadi bukti! "
"Baiklah! kamu harus hati hati dan jaga diri, soalnya yang kita lawan adalah orang yang berkuasa! " ucap Erlan mengingatkan namun penuh kekhawatiran.
"tentu, kak! "
Setelah mengetahui bahwa Yuni adalah anak dari orang yang mempunyai kekuasaan, aku jadi tidak merasa bersalah lagi. Mungkin saja Yuni berbuat semena mena karena status keluarga nya.
"Aku dengar banyak korban pembullyan juga, kak? "
"Ya, kamu akan bertemu mereka di waktu yang tepat! "
"Makasih kak. "
setelah mendapat persetujuan dan dukungan dari ku, Erlan pergi bertemu Raka dan temannya Rudi. Katanya Rudi sudah memperbaiki rekaman memasuki toilet.
lokasi di rumah Rudi mereka berkumpul. Erlan membawa dan Raka membawa laptop mereka masing masing.
"Udah siap? "
"Sudah kak! "
"Sudah"
Erlan pun mengupload vidio itu di media tiktok. sedangkan Rudi dan Raka mencuri perhatian publik dengan memberikan komentar kritis pada perilaku pembully an.
Dalam waktu singkat Video mereka menarik banyak warganet berdatangan.
"Anak jaman sekarang miris, karena anak penjabat jadi semena mena! "
"perlu di selidiki kepala sekolah seperti ini, bisa jadi menerima banyak siap dari wali murid"
"Ayo para mahasiswa kita berdemo demi teman kita! "
Erlan juga menyewa konten kreator terkenal untuk memposting vidio serupa dengan dirinya.
"Apa ini akan berhasil? Takutnya vidio kita di Tackdown "
"aku juga khawatir, meski begitu kita harus tetap up vidio ini. kita cuma bisa minta bantuan publik "
Ponsel Erlan berdering, Erlan mengangkat telepon.
"Halo? "
"Terima kasih Kak, Aku kira kalian akan melupakan laporan ku! "
"ya, jangan lupa suport kami dengan komentar mu! oh ya, kamu harusnya bilang terimakasih sama Luna karena dia mau menyetujui vidionya di unggah! "
"baik, kami akan ikut dengan mu menemui Luna"
"Oke, " ucap Erlan lalu mematikan ponselnya.
"Sudah ku bilang Luna pasti setuju! dia gak akan masalah kalau jadi Korbannya! " Ucap Raka tiba-tiba.
"aku harusnya berterima kasih sama kamu " Erlan menepuk bahu Raka.
"Karena Raka aku akan berjuang, aku akan terang terangan mencintainya setelah masalah selesai " batin Erlan.
Raka masih tidak mengerti apa mangsud Erlan. apa Erlan berterimakasih karena kasus ini akan selesai?
"Ya, kasus ini selesai karenaku! "
"Dan kamu harus minta maaf sama Luna karena sudah membuat dia masuk rumah sakit! "
"Kak, itu bukan aku yang buat dia masuk rumah sakit, itu perbuatan Yuni! " Ucap Raka menjelaskan.
"Meski begitu kamu ada adil di dalamnya! "
Raka hanya pasrah. mereka menutup laptop mereka dan pergi ke rumah sakit bersama.
Di rumah sakit.
Para korban pembullyan itu berkumpul di rumah sakit menunggu kekehadiran Erlan dan Raka. Mereka melihat Erlan dan Raka berjalan ke arah mereka, para korban pembullyan itu pun menghampiri Erlan dan Raka.
"Sudah berkumpul semua? " tanya Erlan.
"Sudah kak! "
para korban pembullyan itu ada yang membawa buket bunga, parsel buah buahan, kue dan lain lain.
...****************...
Di pintu kamar rumah sakit Erlan meminta izin kepada ibuku. ibuku mengizinkan dan mereka masuk ke dalam kamarku.
"Kak Erlan? "
Awalnya aku melihat Erlan yang duluan memasuki kamar rumah sakit dan kemudian di ikuti yang lainnya.
"Nama kamu Luna kan? makasih ya udah menyetujui vidio itu di unggah! kalau ada masalah kami pasti akan bantuin kamu juga! "
"Sama-sama. Aku berharap dia di hukum setimpal dengan perbuatannya! " jawabku.
"Luna, kamu dan Erlan kapan jadian? kasian Erlan nunggu lama! " Rudi angkat bicara.
Erlan memelototi Rudi menyuruhnya diam.
"Maaf Luna, teman ku ini memang seperti ini. jangan di masukin ke hati! " Ucap Erlan menjelaskan agar tidak salah paham.
Tapi Rudi malah menjadi jadi,
"Kalau kamu di tempat Erlan mau gak? "
"Itu... "
Aku menatap ke arah Erlan. Erlan seperti terlihat panik namun penasaran.
"Itu masalah kita berdua! " Ucap ku dengan hati hati sambil menatap Erlan.
"Oke oke, Cuma bercanda kok! "
Erlan melirik Raka dan menyenggol tangan Raka memberikan Isyarat agar Raka meminta maaf kepadaku.
"Ehem.. Luna, maaf atas kejadian yang menimpa kamu. Ini salahku! " Ucap Raka sambil melirik kanan kiri.
"Gak papa, kalau kemarin tidak terjadi mungkin kita tidak bisa menjebak nya! " jawab ku .