Yuan Chen, seorang yatim-piatu yang hidup dilanda kemiskinan. Direndahkan, dikucilkan, dihina, dan diperlakukan tidak baik oleh semua orang, sudah menjadi makanan sehari-hari baginya.
Di dunia yang mengandalkan kekuatan sebagai hal utama, Yuan Chen tak mempunyai kesempatan untuk berlatih, ia selalu sibuk setiap harinya hanya untuk mencari sesuap nasi.
Namun, kehidupannya perlahan berubah, di saat takdir mempertemukannya dengan seorang Kakek tua yang memberinya Batu Hitam yang memberikannya kekuatan dan menjadikannya sangat kuat. Dan saat itulah Yuan Chen pun bangkit dari keterpurukannya dan memulai perjalanannya di dunia kultivasi yang kejam ini. Inilah kisah Yuan Chen, seorang pemuda yang berhasil menguasai Tiga Alam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kompetisi Murid Baru - Babak 32 besar
"Babak 32 besar pertandingan pertama, Yuan Chen melawan Song Yang Xian. Silahkan kedua peserta untuk naik ke atas Arena Pertarungan." seru Wasit Rong Geng, mengumumkan.
'Akhirnya tiba giliranku.' batin Yuan Chen, penuh semangat. Yuan Chen pun segera bergegas naik ke atas panggung Arena Pertarungan.
Kali ini, ia akan melawan sosok yang tangguh. Di mana Song Yang Xian adalah seorang Murid yang telah berada pada tingkatan Ranah ketiga, Ahli Bela Diri. Bahkan dari segi pengalaman bertarung pun ia jauh lebih berpengalaman jika dibandingkan dengan Yuan Chen. Dan Song Yang Xian juga berusia dua tahun lebih tua dari Yuan Chen, berarti ia telah berusia dua puluh tahun, saat ini.
Di atas Arena Pertarungan, Yuan Chen berdiri di tepian. Ia berdiri tegak menatap lawannya yang berada di sebrang.
"Saudara Song! Mohon bimbingannya." ucap Yuan Chen dengan sopan.
Song Yang Xian pun segera menggambar segaris senyuman di bibirnya, kemudian menumpukkan kedua tangannya di depan sebagai tanda hormat akan sesama seorang praktisi pemula.
"Pertarungan pertama babak 32 besar, dimulai!" tegas Wasit Rong Geng, mengumumkan.
Baru saja sang wasit mengumumkan jalannya pertandingan. Tiba-tiba Song Yang Xian telah menghilang dari pandangan Yuan Chen. Membuat Yuan Chen terkejut, sehingga membuka lebar-lebar kedua matanya.
"Junior Chen! Bersiaplah!"
Suara Song Yang Xian terdengar jelas, tetapi hanya sekelebat bayangan tubuhnya yang terus berputar-putar mengelilingi arena pertarungan dengan sangat cepat. Seolah-olah tubuhnya adalah angin itu sendiri.
"Sial! Cepat sekali pergerakan Senior Song!" ucap Yuan Chen, ia pun semakin waspada akan serangan yang akan dilakukan oleh Song Yang Xian.
Kecepatan Song Yang Xian benar-benar sangat mengerikan, membuat sepasang mata Yuan Chen sama sekali tak dapat mengikuti pergerakannya.
Dari pergerakan Song Yang Xian, membuat pusaran badai angin, membuat Yuan Chen hampir terdorong mundur terkena hempasan udara yang begitu kejam.
Namun, di saat Song Yang Xian hendak melakukan serangan kuatnya, tiba-tiba Yuan Chen memusatkan energi spiritualnya pada kakinya, kemudian menghentakkan sebelah kakinya di atas lantai tembok Arena Pertarungan.
Yuan Chen berdiri tegak, kaki kanannya masih terangkat dan energi spiritualnya masih berkisar di sekitarnya seperti badai petir yang siap meledak. Badai angin yang sebelumnya menghempas arena pertarungan kini berhenti secara tiba-tiba, meninggalkan suasana yang sunyi dan tegang seperti kematian. Debu-debu yang terangkat ke udara kini jatuh kembali ke tanah dengan perlahan, seperti hujan abu yang menandakan datangnya bencana.
Song Yang Xian terhempas ke belakang, jatuh ke lantai tembok batu bata dengan keras dan terguling beberapa kali sebelum akhirnya berhenti dengan wajah yang terbenam di atas permukaan tembok yang retak. Lantai tembok di sekitarnya retak dan bergetar, seperti gempa bumi yang dahsyat. Suara dentuman keras masih bergema di seluruh arena, membuat penonton terbelalak kaget dan tidak percaya apa yang baru saja mereka lihat.
"Bagaimana bisa...?" Song Yang Xian bergumam, masih terbaring di lantai dan mencoba untuk bangkit dengan wajah yang penuh dengan darah dan debu. Dia tidak percaya bahwa Yuan Chen bisa menghentikan serangannya dengan cara seperti itu. Matanya yang terbakar dengan api kemarahan menatap Yuan Chen dengan tatapan niat membunuh.
Yuan Chen menatap Song Yang Xian dengan mata yang tajam, energi spiritualnya masih berkisar di sekitarnya seperti api neraka yang siap membakar siapa saja yang berani mendekat.
"Aku tidak akan kalah," katanya dengan suara yang dingin dan penuh tekad, seperti suara dewa kematian yang menjemput jiwa-jiwa yang tidak berdosa.
"Kompetisi ini, aku pasti akan menjadi juara." Suasana di arena pertarungan menjadi semakin tegang, menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya dengan napas yang tertahan.
Song Yang Xian melompat bangun, wajahnya yang berdarah dan berdebu kini berubah menjadi wajah yang penuh semangat dan api pertempuran. Matanya yang terbakar dengan api kemarahan kini berubah menjadi mata yang penuh dengan antusiasme dan kesenangan. "Menarik! Ini sangat menyenangkan!" teriaknya dengan suara yang menggema di seluruh arena, membuat penonton semakin terobsesi dengan pertarungan yang sedang berlangsung.
Dia melangkah maju, tubuhnya yang terluka tidak membuatnya terhambat sedikit pun. Energi spiritualnya yang membara kini semakin kuat, membuat udara di sekitarnya bergetar dan bergolak. "Aku ingin melihat lebih banyak! Aku ingin melihat kemampuanmu yang sebenarnya!" teriaknya dengan penuh semangat, membuat Yuan Chen siap untuk menghadapi tantangan yang semakin berat.
Suasana di arena pertarungan semakin memanas, penonton semakin terobsesi dengan pertarungan yang sedang berlangsung. Yuan Chen menatap Song Yang Xian dengan mata yang tajam, energi spiritualnya yang membara kini semakin kuat dan siap untuk meledak. "Ayo! Kemarilah!" teriaknya, siap untuk menghadapi serangan Song Yang Xian yang semakin ganas.
Tiga dentuman keras menggema di arena pertarungan, membuat tanah bergetar dan udara bergolak. Energi spiritual berelemen angin yang menggebu-gebu dari tubuh Song Yang Xian membuat gelombang kejut yang kuat, menghantam Yuan Chen dengan kekuatan yang luar biasa.
Yuan Chen berdiri tegak, matanya yang tajam menatap Song Yang Xian dengan penuh konsentrasi. Energi spiritualnya yang membara kini semakin kuat, siap untuk menghadapi serangan yang datang. Udara di sekitarnya bergetar dan bergolak, membuat rambutnya terbang ke belakang.
Dengan gerakan yang cepat, Yuan Chen mengangkat tangan kanannya, dan sebuah gelombang energi spiritual yang kuat membuat sebuah dinding tembok. "Hyaaa!" teriaknya, melepaskan semua energi spiritualnya untuk menghadapi serangan lawan. Dua energi spiritual yang kuat bertabrakan, menghasilkan ledakan yang luar biasa dan membuat arena pertarungan berguncang.
Namun, itu belumlah sebuah pertarungan. Hanya sebuah gesekan energi spiritual yang kuat yang mampu menggetarkan arena.