Path Of The Sovereign

BAB 14: Kultivator Kristal Abadi

Setelah kepergian para tetua dan juga murid Sekte Merak, Liu Xian meminta Qing Long memasang dinding formasi di sekitar gua agar tidak ada lagi yang mengganggu mereka. Sebenarnya, jika mau, Liu Xian bisa saja meminta Qing Long untuk mengalahkan ataupun membunuh setiap pengganggu yang datang, namun Liu Xian lebih memilih untuk menghindari masalah daripada menambah masalah.

"Beberapa bulan lagi turnamen kultivator muda akan diadakan di kekaisaran. Sebelum waktu itu tiba, aku harus menjadi lebih kuat lagi," gumam Liu Xian.

Liu Xian kembali menutup matanya dan mulai melakukan kultivasi. Sementara itu, kesadarannya masuk ke dalam dunia jiwa dan berlatih beberapa jurus elemen kristal. Selain itu, Liu Xian juga mempelajari berbagai macam hal di dalam dunia jiwanya, mulai dari alkemis hingga ilmu lainnya.

Waktu terus berlalu, dan setiap harinya Liu Xian hanya berkultivasi serta berlatih berbagai macam ilmu di dalam dunia jiwanya. Semua itu dapat ia pelajari dengan mudah karena segala pengetahuan yang ia butuhkan tersimpan baik di dalam otaknya, termasuk berbagai macam jurus senjata, sihir elemen, dan lain-lain.

Namun Liu Xian hanya berfokus pada jurus tombak, dan untuk sihir elemen, ia hanya berfokus pada elemen kristal. Jurus-jurus yang dilatih dan dipelajari oleh Liu Xian juga bukanlah jurus tingkat rendah, melainkan jurus-jurus tingkat Emas, Bumi, dan juga Langit.

Liu Xian hanya berhenti berlatih dan berkultivasi saat dirinya merasa lapar atau ingin membersihkan diri. Selebihnya, hampir setiap waktu Liu Xian hanya melakukan pelatihan dan fokus berkultivasi untuk meningkatkan kekuatannya.

**

Tanpa terasa, dua bulan telah berlalu dengan sangat cepat. Kekuatan Liu Xian juga telah meningkat dengan pesat. Kini kekuatannya berada di tahap Golden Core tingkat 9, yang artinya Liu Xian bisa menerobos kapan saja ke tahap selanjutnya, yaitu Nascent Soul.

Peningkatan kekuatan Liu Xian sangatlah luar biasa, bahkan di luar batas pemikiran manusia biasa. Jika mereka mengetahui usia Liu Xian yang masih tiga belas tahun, maka mereka akan benar-benar merasa sia-sia telah menjadi kultivator.

Biasanya, bagi seorang jenius untuk menerobos ke tahap berikutnya membutuhkan sumber daya yang sangat banyak dan juga waktu yang cukup lama. Setidaknya, mereka akan menghabiskan waktu kurang dari setahun untuk naik ke tahap selanjutnya, karena semakin tinggi tingkat kultivasi seseorang, maka semakin lama dan semakin banyak pula waktu serta sumber daya yang dibutuhkan.

Namun hal tersebut tidak berlaku bagi Liu Xian, karena dia memiliki ruang jiwa yang bisa mengatur waktu lebih cepat dari dunia nyata. Selain itu, ada juga energi misterius dalam diri Liu Xian yang dapat membantunya naik tingkatan dengan mudah, dan energi tersebut tidak lain adalah Energi Kristal Abadi.

Energi Kristal Abadi sendiri adalah energi khusus yang berasal dari kristal yang ada dalam tubuh Liu Xian. Energi ini berbeda dengan energi Qi ataupun energi lainnya yang membutuhkan sumber daya untuk meningkatkannya. Energi Kristal Abadi, seperti namanya, merupakan energi yang berasal dari esensi murni alam semesta itu sendiri, energi tanpa batas yang tak akan pernah habis.

Liu Xian sendiri masih belum menyadari adanya energi lain di dalam dirinya, meskipun sesekali ia bisa merasakan sesuatu yang terasa sangat asing di dalam tubuhnya. Alasan kenapa Liu Xian tidak menyadari adanya Energi Kristal Abadi adalah karena energi tersebut masih dibatasi oleh Liu Yuan, agar tidak menyebar secara berlebihan ke seluruh tubuh Liu Xian. Sebab, saat ini kekuatan Liu Xian masih belum cukup untuk menahan kuatnya Energi Kristal Abadi itu.

"Sekarang sudah waktunya untukku keluar dari tempat ini," gumam Liu Xian.

Perubahan Liu Xian tidak hanya dalam segi kekuatan, namun fisiknya juga ikut berubah. Kini tubuh Liu Xian tampak sedikit lebih tinggi dan lebih berisi. Rambut hitam keperakannya pun telah memanjang, membuatnya tampak lebih dewasa dan berwibawa.

Liu Xian berjalan perlahan keluar dari gua. Ia meregangkan seluruh otot-ototnya yang terasa kaku akibat terlalu lama duduk berkultivasi. Liu Xian kemudian menarik napas panjang untuk menghirup udara segar di hutan tersebut. Dari wajahnya tampak jelas raut kebahagiaan dan perasaan lega.

"Baiklah, saatnya pergi dari sini," ucap Liu Xian, kemudian menghilang dari tempat tersebut.

**

Tidak jauh dari tempat Liu Xian sebelum menghilang, terlihat sebuah kelompok yang terdiri dari lima orang pemuda tahap Golden Core tengah berhadapan dengan sekumpulan monster serigala kegelapan.

"Sialan, kenapa kita harus bertemu dengan kelompok serigala kegelapan!" ucap salah satu pemuda yang merupakan pemimpin kelompok tersebut.

"Saudara Yang, bagaimana ini?" tanya yang lainnya dengan napas tersengal.

"Aku juga tidak tahu. Yang jelas, kita harus bisa bertahan sampai bantuan dari sekte tiba!" jawab pemuda yang bernama Gao Yang sambil menghunus pedangnya.

Mereka berlima berusaha keras untuk tetap bertahan dari keganasan serangan Serigala Bayangan itu. Meskipun hanya berada di tahap Golden Core, namun berkat kerja sama yang solid, mereka masih mampu menahan gempuran demi gempuran serangan para serigala tersebut.

Di atas sebuah pohon besar yang tidak jauh dari tempat pertempuran, terlihat Liu Xian tengah mengamati jalannya pertarungan itu. Sebelumnya, saat hendak pergi, Liu Xian sempat merasakan adanya aura mengerikan di sekitar area tersebut. Karena penasaran, ia memutuskan untuk memeriksa sumber aura itu terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanannya.

Namun, saat sampai di lokasi sumber aura, Liu Xian sedikit terkejut karena mendapati sekelompok pemuda tengah bertarung melawan gerombolan Serigala Bayangan. Liu Xian sebenarnya ingin segera membantu mereka, namun di sisi lain ia tidak ingin identitasnya terbongkar.

"Bagaimana caranya agar aku bisa membantu?" gumam Liu Xian pelan.

"Tuan bisa menggunakan topeng untuk menutupi identitas tuan," ujar Liu Yuan.

"Aku juga tahu hal itu. Masalahnya, di mana aku bisa mendapatkan topeng di tengah hutan seperti ini?" jawab Liu Xian dengan nada kesal.

Liu Yuan tidak langsung menjawab. Beberapa saat kemudian, dari tubuh Liu Xian muncul bola energi kristal abadi yang perlahan memadat dan bertransformasi menjadi sebuah topeng berwarna hitam pekat. Topeng itu tampak terbuat dari batu obsidian, dengan lambang sisik naga transparan yang bersinar samar di bagian dahinya.

"Silakan, tuan. Ini sudah aku siapkan untuk tuan," ucap Liu Yuan dengan suara tenang.

Tanpa pikir panjang, Liu Xian langsung meraih dan mengenakan topeng tersebut. Begitu topeng itu menempel di wajahnya, aura di sekeliling Liu Xian berubah seketika, menjadi dingin, tajam, dan mematikan. Dalam sekejap, sosoknya menghilang seperti kilatan cahaya, lalu muncul tepat di depan salah satu Serigala Bayangan.

Dengan satu pukulan keras, serigala itu terpental sejauh beberapa meter, menghantam batang pohon besar hingga retak. Liu Xian kembali menghilang dan muncul di hadapan serigala lain, lalu memukulnya dengan kekuatan yang sama. Ia melakukan gerakan itu berulang kali dengan kecepatan luar biasa, membuat para serigala terpental satu demi satu.

Para Serigala Bayangan meraung marah, mata mereka memancarkan aura membunuh yang pekat, namun tidak satu pun yang berani langsung mendekat. Sementara itu, Kelima pemuda tadi hanya bisa menatap pemandangan tersebut dengan campuran rasa kagum dan tidak percaya.

"He-hebat... dia bisa membanting Serigala Bayangan hanya dengan satu pukulan biasa," ucap Gao Yang dengan nada takjub, sementara kilatan cahaya dari serangan Liu Xian masih berpendar di matanya.