NovelToon NovelToon
Perjalanan Hadi

Perjalanan Hadi

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Romansa Fantasi / Pemain Terhebat / Epik Petualangan / Anak Lelaki/Pria Miskin / Harem
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: bang deni

perjalanan seorang anak yatim menggapai cita cita nya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pendi Di keroyok

Noply turun di pasar Tengah, sedangkan Hadi mengeneki Pendi, sampai jam 3 ,

" Gimana rame ga hari ini?" Tanya Hadi saat turun dari mobil angkot Pendi.

" Lumayan, udah dapet 50 gw, loe udah makan?" Balas Noply balik bertanya.

" Udah tadi, gw makan sama Pendi di terminal," Sahut Hadi.

" Ya udah, gw makan dulu yah" Ucap Noply sambil memberikan receh koin seratusan pada Hadi

" Ya udah makan dulu sana" Sahut Hadi dan langsung mulai memanggil penumpang.

" Woi!" Satu suara mengagetkan Hadi dari belakang, sontak Hadi menengok.

" Eh loe fer?, kok lewat sini?" Tanya Hadi saat mengetahui yang menegurnya Ferry, teman satu kelas di SMK Bhakti Utama

" Lagi nyari buku gw," Jawab Ferry

" Buku apaan?" Tanya Hadi

" Dasar elektronika, tapi ga ada di toko Fajar Agung " Jawab Ferry

" Ga ke perpus aja?" Saran Hadi

" He he he, kalau ke perpus harus di salin ke buku, gw males nulis, mana waktunya cuma 3 hari" Jawab Ferry sambil tertawa kecil.

" kalau saran gw mah walau loe udah punya bukunya bagusnya loe tetep nulis lagi, di rangkum yang perlunya aja" saran Hadi

" iya juga yah, kalau di rangkum isinya lebih padat dan ringkas" ucap Ferry

" loe ke gramedia di enggal aja di sana gw pernah liat buku dasar elektronika yang bagus, ada cara ngitung lilitan trafo segala" sahut hadi memberitahukan apa yang pernah dia lihat

" Ok, makasih, gw kesana dulu" ucap ferry berpamitan

" ya udah hati hati" sahut Hadi, setelah Ferry pergi, Hadi kembali memanggil penumpang untuk mengisi Angkot yang sedang ngetem.

namun di sore hari saat mereka sedang dari pasar tengah bagian bawah terdengar keributan

" Woi, bantuin temen loe , Si Pendi berantem" salah satu pedagang asongan berlari cepat dan memberitahu hadi dan noply

" eh beneran loe!" tanya Noply, sedangkan hadi langsung berlari ke arah keributan

" Wooi, banci beraninya keroyokan!" Hadi yang sampai di tempat keributan melihat pendi sedang di keroyok 3 lawan 1,

" Mampus loe!" teriak hadi sambil menerjang ke arah pengeroyok Pendi

" Wuuut"

" Dugh"

" Dugh"

"Plaaaak"

" Aaaaargh"

" Egh"

"Aduuuh"

Hadi menyerang membabi buta , tiga orang yang mengeroyok Pendi terpental dan menjerit kesakitan, Noply yang baru datang membawa gagang sapu langsung menyabet mereka yang baru terjatuh karena serangan Hadi

" Plaaaak"

" pletak"

" Bugh"

" Ampuuun Bang, ampuuun" teriak ketiga nya di hajar Noply.

" Wei , wei sudah mati nanti anak orang" hadi menarik Noply yang masih ingin memukul mereka

" Loe ga apa apa, apa kita ke rumah sakit aja?" tanya Hadi sambil membantu Pendi berdiri

" ga perlu ke rumah sakit nanti aja di urut di rumah" sahut Pendi

" ya udah biar gw anter ke rumah " Ucap hadi sambil membantu Pendi ke mobil angkotnya

Hadi membawa pendi pulang, ia yang mengemudikan mobilnya,

" lho, Pen, kenapa muka loe?" tanya Ibu Pendi saat sampai di rumah

" Pendi di keroyok mak, tapi ga apa cuma lebam doang" Jawab Hadi, sambil mendudukan Pendi di bangku panjang

" aduuuh" Pendi menjerit saat Hadi mendudukan nya

" ya udah, ibu mau panggil tukang urut dulu yah" ucap ibu Pendi sambil berlalu

" Udah jangan aleman, mak loe udah pergi" tegur Hadi pada Pendi

" he he he, " Pendi nyengir malu karena ketahuan manja saat ada ibunya.

" Eh mending gw aja yang ngurut Pen," ucap Hadi tiba tiba saat melihat ada palu di bawah bangku

" Emang bisa loe?" tanya Pendi tak percaya, Hadi tak menjawab tapi mengambil palu yang ada di bawah bangku

" Bisa pake ini" ucap Hadi sambil mengacungkan Palu yang di pegangnya

" ah, gila loe, patah semua tulang gw yang ada" gerutu Pendi

" Ha ha ha, becanda doang," Hadi tertawa melihat Pendi yang mengkeret

" Coba loe ceritain kenapa loe sampe di keroyo?" tanya Hadi kemudian sambil menaruh kembali palu ke tempat semula.

" awalnya gw kenalan sama cewek, di Pasar bawah, trus ga lama jadian kita, eh dia marah karena rupanya dia juga naksir cewek gw, kemaren dia nyegat gw terus beramtem gw menang , gw kira udah beres ga taunya dia ngajak temannya ngeroyok gw" tutur Pendi bercerita

" oalah, rupanya masalah cewek to, dah nanti kita samperin aja rumahnya maunya apa mau damai apa terus" Kata Hadi

" Tapi keluarganya banyak Di, ragu gw?" Ucap Pendi ia jelas tahu yang mengeroyoknya tadi satu keluarga besar di Gang Kiwi

" Loe tenang aja, nanti kita rembukan sama sopir dan kenek yang lain, yah buat jaga jaga aja kalau mereka mau main keroyokan" Sahut Hadi.

" ok, tapi nunggu gw sehat yah, linu nih badan gw" ucap Pendi

" ya udah loe istirahat aja, gw pulang dulu" sahut Hadi berpamitan,

" loe narik aja kalau ga, sayang mobil gw nganggur tuh" celetuk Pendi

" ngawur loe, punya SIM aja ga gw, dah gw balik dulu jangan narik dulu kalau belum sehat" pesan Hadi mengingatkan

" siap " sahut pendi, hadi segera pulang ke rumahnya, saat sampai rumah pas azan magrib berkumandang

" Masak mie aja lah" kata hadi dalam hati, karena mau masak nasi sayang kalau cuma sedikit

" Tok"

"Tok"

" Tok"

tiba tiba pintu belakang kost-an Hadi di ketuk, Hadi segera membuka pintu belakangnya

" Yuni?" ucap Hadi saat melihat siapa yang mengetuk pintunya

Yuni tak menjawab tetapi langsung menarik Hadi ke dalam

" Emph" suara hadi tertahan saat Yuni dengan ganas menciumnya, setelah merasa kehabisan napas Yuni baru melepas ciumannya dengan terengah engah

" loe kemana aja sih, ga tau gw kangen!" gerutu Yuni.

" Gw kan kerja Yun, di bengkel Om Siregar lagi sepi, bang Ginting sekarang di jakarta, gw harus nyari kerjaan di luar jadinya" tutur BHadi membuat Yuni terdiam,

" Iya juga sih, tapi gw kangen" Yuni ngelendot manja pada Hadi, hadi memeluk Yuuni dan menatap matanya

perlahan Yuni mendekatkan wajahnya dan tak lama bibir mereka saling bertautan

" emmmmph"

Yuni menggumam pelan saat mereka beradu bibir, tangannya dengan penuh kasih sayang mengusap rambut Hadi, lalu memegang tangan Hadi dan mengarahkan pada bukit kembarnya

" oooooh" Yuni melenguh saat Hadi mulai meremas sementara bibir mereka masih bertautan , satu persatu pakaian di tubuh mereka terlepas , perlahan ciuman Hadi turun ke bukit kembar Yuni

" aaaaaaah"

" Sssssssssh"

Yuni mendesah seperti kepedasan saat ciuman Hadi , tangannya ikut meraba raba tubuh Hadi, namun hanya itu saja yang mereka lakukan karena walau sering membaca buku stensil mereka tak tahu apa itu penetrasi jadi mereka hanya bisa bercumbu sebatas dada saja

Pas jam delapan malam, Yuni berpamitan pulang karena jika lewat dari jam itu ia pasti di cari oleh keluarganya.

1
Afifah Aliana
lanjut author
Afifah Aliana
lanjut
Yuliana Tunru
yuni x yg agresif ..hati2 besok2 bisa kebablasan ingat msh kecil ya
Yuliana Tunru
q mampir bang smoga up lancar dan byk pembaca x 💪💪
Blue Angel: Terima kasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!