NovelToon NovelToon
Ustadzah Untuk Mafia Kejam

Ustadzah Untuk Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Keluarga / Dijodohkan Orang Tua / Cinta setelah menikah / Mafia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: R²_Chair

Apa jadinya jika seorang Ustadzah harus menikah dengan seorang mafia yang terkenal kejam dan juga selalu bermain perempuan.
Apakah keduanya akan menerima pernikahan tersebut atau malah menolaknya ?

Antara Cinta dan ego
Antara dunia dan akhirat
Antara Hati dan Akal
dan
Antara Fara dan Althezza

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R²_Chair, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ustadzah 14

Pagi menjelang,Fara sudah siap dengan kopernya.Pagi ini ia dan AltheZ akan pulang,keluarganya yang lain juga sudah pulang meninggalkan dirinya dan Althez yang baru saja bangun.

Althez keluar dari kamar mandi dengan setelan santainya.Tidak bisa di pungkiri Althez semakin tampan dengan kaos berkerah yang begitu pas di badan dengan celana hitam pendek serta rambutnya yang terlihat berantakan.Tak tertinggal sebuah anting hitam menempel di telinga kiri nya serta piercing di alisnya tampilan badboy nya yang begitu ketara .

"Duduklah! Ada yang ingin saya bicarakan" Althez duduk di sofa yang di susul Fara.Keduanya duduk berjarak.

"Kita tidak akan pulang ke rumah mama ataupun kerumah kedua orangtuamu "

"Maksudnya gimana mas?" Lembut Fara membuat dada Althez kembali berdesir.

"Saya sudah menyiapkan rumah untuk kita,saya hanya ingin kita tinggal berdua saja" Jelas Althez dengan nada dingin.

Fara tertegun,entah ia harus senang,sedih,atau haru.Sifat Althez tak bisa ia baca,biasanya Fara bisa dengan mudah membaca sifat seseorang tapi untuk sang suami justru ia begitu sulit.

"Tapi mas,barang-barang Fara bagaimana?" Tanya Fara masih dengan suara lembutnya.

"Saya sudah berbicara kemarin dengan orangtua mu dan katanya nanti ibu mu akan meminta pembantu untuk membereskan barang-barangmu yang nantinya akan di kirim ke rumah baru mu nanti "

Fara dibuat bungkam dengan apa yang di lakukan Althez,tanpa berdiskusi dulu dengan dirinya Althez sudah terlebih dahulu memberitahukan kedua orangtuanya.

Fara menghela nafasnya,ia tidak tahu harus berkata apalagi.Althez sungguh tidak peduli atau menganggap dirinya.

"Kenapa? Kamu keberatan?"

"Tidak,Fara sudah menjadi istri mas jadi memang sudah menjadi kewajiban Fara mengikuti kemanapun mas pergi" Jawab Fara masih dengan nada lembut,namun dalam hati ia terus beristighfar guna meredam emosi dan kecewanya.

"Bagus lah,kalaupun kamu protes saya tidak peduli"

Ucapan dingin Althez sungguh melukai hati Fara,namun kembali lagi Fara harus menyadarkan diri jika inilah keputusannya,inilah takdirnya.

Keduanya keluar dari hotel setelah sarapan.Mobil milik Althez sudah terparkir di depan lobi.

Seorang supir membukakan pintu untuk Althez dan Fara.Pasangan pengantin baru ini duduk di belakang dengan tetap mengambil jarak.

Sepanjang perjalanan hanya terdapat kesunyian di temani suara bising dari knalpot kendaraan.

Langit terlihat cerah,jalanan pun tidak terlalu macet membuat mobil yang membawa keduanya melaju dengan lancar.

Satu jam kemudian,mobil memperlambat lajunya saat memasuki sebuah gerbang komplek perumahan yang tak kalah mewah dengan komplek perumahan milik Akhtar.

Fara memperhatikan jalanan komplek yang ia lalui,rumah-rumah megah berjejer rapi sepanjang jalan.Ia yakin komplek ini sama mahalnya dengan komplek milik keluarganya.

"Sudah sampai!" Suara dingin itu mampu membuyarkan lamunan Fara.

Fara menatap sekitarnya,sebuah rumah megah menjulang tinggi.Halamannya begitu luas dengan air mancur di tengahnya.Rumah yang tak kalah besar dari rumahnya.

Fara menatap Althez yang juga masih berdiam hanya saja ia sedang sibuk dengan hp nya.

"Mas!" Panggil Fara.Suara lembut yang mampu membuat dada Althez selalu berdesir saat mendengarnya."Apa ini rumahnya?" Tanya Fara dengan wajah penasaran.

"Hmm" Jawab Althez membuat Fara langsung faham.

Pintu mobil terbuka,keduanya langsung keluar dan berdiri di sisi mobil sambil menatap bangunan besar di depannya.

Fara berjalan mengikuti Althez,langkahnya semakin mendekati pintu rumah tersebut hingga tak lama pintu terbuka lebar.Nampak beberapa maid berjajar menyambutnya dengan kepala menunduk.

Fara di buat terkejut dengan semuanya,maid yang jumlahnya sepuluh orang itu tampak dengan seragam berwarna ungu.Dan..apa ini? Fara kembali di buat terkejut dengan isi rumahnya.

Beberapa perabotan berwarna ungu,salah satunya sofa besar yang berada di ruang tamu yang luas itu perpaduan warna ungu muda dan tua.Tak lupa gorden-gorden tinggi itupun ada sentuhan warna ungu.Belum lagi hiasan dinding pun masih terdapat warna senada.

"Selamat datang Tuan dan Nyonya!" Sapa seorang laki-laki yang umurnya sama seperti sang Kake. "Perkenalkan Nyonya saya Parmin Asisten di rumah ini,dan ini istri saya Ida sebagai kepala pelayan " Tunjuknya kepada seorang wanita paruh baya yang juga memakai seragam yang sama.

"Oh iya,salam kenal juga Pak Parmin dan Bu Ida kenalkan saya Faranisa atau biasa di panggil Fara" Salam Fara dengan suara lembut membuat semua pelan terkesima.

"MasyaAllah Nyonya suaranya lembut sekali" Puji Mbok Ida yang di angguki pelayan lainnya.

Hp dalam saku celana Althez tiba-tiba bergetar,ia mengerutkan keningnya saat melihat nama yang menghubunginya.Althez langsung melihat Fara yang juga sedang melihatnya. "Antarkan istri saya ke kamarnya" Perintahnya pada Pak Parmin

"Ikutlah dengannya,saya harus mengangkat dulu telpon" Jelas Althez yang di angguki Fara.

Althez buru-buru keluar rumah untuk mengangkat telpon yang sepertinya sangat penting.

"Ada apa?" Tanya nya

"Maaf Tuan barang pesanan untuk Mr.Alex di sabotase seseorang.Hingga saat ini barang tersebut masih belum sampai ke tangan Mr.Alex padahal anak buah kita sudah mengirimnya sejak kemarin " Jelas seseorang di ujung telpon sana.

"Ou sh*t, siapa yang berani mengusik bisnis ku" Marah Althez dengan wajah merah padam.

"Barang pesanan Mr.Alex mencapai satu lima milyar jadi kita akan memakan banyak kerugian jika sampai barang tersebut hilang"

"Anak buah kita tidak bisa dilacak kah?" Tanya Althez dengan nada tajam

"Maaf Tuan ,kami sedang berusaha melacak namun sepertinya orang ini bukan orang sembarangan"

"Br*ngsek siapa sebernarnya mereka.Lacak terus keberadaan mereka.Saya yang akan turun tangan langsung " Putuh Althez kemudian ia segera menghubungi asistennya.

"Siapkan tiket pesawat sekarang juga!Saya harus ke markas." Pinta Althez dengan tegas.

"Dan jangan lupa,kamu handle pekerjaan saya di sini" Perintahnya kembali seolah tak ingin di bantah.

Althez memijit kepalanya,badanya masih terasa lelah tapi ia harus berangkat sekarang juga.Keadaan di markas sana sedang genting,ia harus turun langsung menyelesaikan masalah tersebut.

Althez masuk ke dalam kamar,ia melihat Fara yang sedang menyusun pakaiannya ke dalam lemari.Althez menatap punggung wanita yang sudah menjadi istrinya itu.Ada rasa aneh dalam hatinya,seolah ada rasa berat namun Althez buru-buru menepisnya.

"Tolong siapkan beberapa pakaian untuk ganti saya"

Gerakan tangan Fara langsung berhenti,ia memutar tubuhnya agar menghadap sang suami yang duduk di sofa.

"Memangnya mas mau kemana?" Tanya nya

"Saya harus ke Negara J,perusahaan disana sedang ada masalah"

Fara diam sejenak.Ia memberanikan diri menatap mata sang suami yang begitu tajam.Fara bisa melihat ada rasa marah dan lelah dalam bola mata Althez."Mas berapa lama perginya?"

"Mungkin satu atau dua minggu"

Fara melotot,selama itu suaminya pergi.Padahal keduanya baru saja menikah.Walaupun Althez belum bisa menerimanya namun Fara sudah bertekad akan berusaha membuat suaminya bisa menerima pernikahan mereka dengan ikhlas.

"Selama itu ?" Tanya nya kaget.

"Sudah saya bilang,jangan terlalu berharap dengan pernikahan ini" Jawab Althez dingin,membuat hati Fara terasa perih namun Fara tahan.

"Kemarilah!" Perintahnya tanpa ingin di bantah.

Fara mendekati Althez,ia duduk di sisi Althez sambil menunduk.

Althez membuka dompetnya dan mengeluarkan beberapa kartu hitamnya.Sebuah kartu hitam ia berikan pada Fara. "Pakai untuk belanja kebutuhan rumah"

Kemudian Althez menyodorkan kembali sebuah kartu hitam "Dan yang ini untuk membeli kebutuhan pribadimu"

Fara bergeming,ia masih menatap kedua buah kartu unlimited yang ada di tangannya.Bukannya ia tidak tahu,bahkan ia sendiri pun punya.Satu dari sang Buya dan satu lagi hasil dari keuntungan pabrik sawit warisan sang Grandpa.

Fara tidak menyangka Althez akan memberikannya nafkah lahir,padahal ia nampak tak peduli.

"Belilah apapun yang kamu mau" Ucapnya terakhir sebelum beranjak ke kamar mandi,waktunya tidak banyak ia harus segera berangkat agar masalahnya bisa segera selesai.

"Mas.." Panggil Fara membuat langkah Althez terhenti.

"Apa Fara masih boleh bekerja?" Tanya Fara hati-hati.

"Lakukanlah apapun yang kamu mau tapi tetap ingatlah batasanmu.Saya sudah pernah bilang untuk tidak mencampuri urusan masing-masing.Jadi saya tidak akan melarang apapun"

Deg.

Fara mematung,rasanya kalimat itu menusuk langsung kedalam jantung.Fara berusaha bangun dari mimpinya,ia harus sadar dan jangan banyak berharap pada laki-laki dingin dan kejam itu.

"Fara tau,Fara hanya tidak ingin langkah Fara di laknat Allah karena tidak di beri izin suami Fara.Walaupun mas belum menerima Fara dan pernikahan ini tapi tetap saja bagi Fara mas adalah suami Fara yang wajib di hormati.Makanya Fara meminta izin pada mas,selain agar di beri kelancaran Fara juga ingin meraih pahala sekecil apapun.Jadi biarkan Fara meraih syurga Fara melalui mas"

Althez merasa tertampar dengan kalimat-kalimat yang keluar dari mulut Fara.Namun kembali lagi,ego nya begitu tinggi hingga membuat Althez tidak menghiraukan Fara sedikitpun.

Fara sendiri hanya diam,yang penting dirinya sudah izin pada sang suami.Biarlah jika memang Althez tak peduli.

...🌸🌸🌸...

1
Puji Hastuti
Lanjut kk
Puji Hastuti
Altez kenapa kamu gak jujur aja
Puji Hastuti
😍😍😍😍😍lanjut kk
Puji Hastuti
Ada kemajuan si altez bicara panjang kali lebar
Puji Hastuti
Kenapa hatiku ikut sakit, fara menangislah, setelah itu kamu gak boleh nangis lagi
Puji Hastuti
Altez kenapa kamu keras seperti batu
Puji Hastuti
Di sekolah anaku blm terealisasi MBG, tapi dah parno aja ini, banyak kasus keracunan
Puji Hastuti
Ia sekarang lagi marak keracunan MBG, semoga anaknya cepat sembuh ya kk, 💪💪
Puji Hastuti
Mksh kk udah up
Puji Hastuti
Lanjut kk
Puji Hastuti
Zenita 😍😍😍
Puji Hastuti
Selamat berpusing² altez
Puji Hastuti
Fara sabar ya 💪
Puji Hastuti
Altez awas ya kamu, ntar bucin lho
Puji Hastuti
Duh kak, kok aq gak dapat notif novel ini ya
Dinar Almeera
udah gak sabar nunggu kebucinan.mereka
Dinar Almeera
🌹🌹 aku kirim dua mawar untuk angpao pernikahan kak Fara selamaaatt
Dinar Almeera
Kak aku kirim 🌹🌹🌹 yuk lanjutkan lagi hehe
SecretChair: MasyaAllah Tabarakallah...makasih kaka 😍
total 1 replies
Dinar Almeera
Yuk lanjut yuk kak ditunggu bucinnya
Puji Hastuti
Zenita kamu cerdas 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!