Kujual Tubuhku Demi Ibuku.

Mira segera memesan taksi online melalui aplikasi di ponselnya.Dia segera berangkat ke rumah Firza setelah taksi datang menjemputnya,dia sengaja naik memberikan alamat yang agak jauh dari rumahnya karena dia tidak ingin orang-orang curiga dengannya.

Setelah membayar ongkosnya dia segera masuk ke dalam rumah,beberapa wanita lain muali menatapnya dengan tatapan sinis.

" Masih ingat kamu datang ke tempat ini?" Hardik Firza setelah Mira menghampirinya.

"Maaf nyonya,aku tidak bermaksud tidak kembali ke rumah ini,cuma om Burhan bilang aku tidak usah kemari karena dia sedang perjalanan bisnis dalam beberapa hari ini." Jawab Mira mulai berani.

" Aku tau pria itu sudah membayar mu mahal,tapi bukan berarti dia bisa sesuka hati membuat peraturan di rumah ini.Sekali pun kamu tidak bisa menerima tamu kamu tetap harus ada di tempat ini.Sekarang kamu duduk disini tunggu para tamu yang akan datang,menemani mereka minum juga tidak masalah." Ucap Firza dengan lantang.Dia geram mendengar jawaban Mira.

Berhubung tamu sudah mulai berdatangan,Firza meninggalkan mereka semua,Mira merasa tidak nyaman dengan tatapan orang-orang disana akhirnya dia memilih menjauh dari mereka.

" Tunggu ...Kamu mau kemana,mentang-mentang kamu masih baru gaya mu sangat menjijikan,kamu tau tidak siapa saya disini?" Ucap Renata sembari menarik tangan Mira dengan kasar.

Mira menghempaskan tangan Renata yang menggenggam tangannya dengan kasar,dia menatap Renata dengan tatapan sinis.

"Memangnya kamu siapa? Anak pejabat? Atau anak presiden atau anak jendral kalau masih sama-sama jual diri di tempat kotor ini tidak usah saling siku,kita sama-sama cari makan." Jawab Mira dengan tegas membuat Renata terdiam.

Mira meninggalkan segerombolan wanita yang menatapnya dengan sinis,dia tidak peduli dengan mereka semua,dia menganggap mereka semua hanya orang iri kepadanya.

" Sial...Wanita itu membuatku kesal aku akan memberikan dia pelajaran lihat saja nanti." Ucap Renata setelah merasa dipermalukan Mira di hadapan semua orang.

" Om...Mau aku temani?"

Seorang pria dengan penampilan persis seperti orang kaya memasuki ruangan itu,semua wanita berlari menyambut pria itu.

" Wah.....Baru nongol ni bos batubara,dari mana saja sudah lama tidak kemari?" Firza menghampiri pria yang baru datang memasuki rumahnya.

" Aku sedang sibuk selama ini,bagaimana apa ada anak baru? Kasih yang segar-segar dong jangan yang sudah lama bosan." Ucap pria itu,yang tiba-tiba melihat Mira yang sedang duduk santai di sudut ruangan.

" Anak baru dia,cantik sepertinya dia masih muda." Ucap pria itu dengan tatapan nakal.

"Sama aku aja om,dia sudah ada yang punya." Ucap Renata menghampiri mereka.

" Aku maunya dia,ayo bawa dia padaku."

"Maaf ya bos,dia sudah dibooking seseorang selama sebulan ini,tidak mungkin aku memberikan dia padamu.Bagaimana kalau aku carikan yang lain untukmu tenang saja banyak kok yang tidak kalah cantik darinya disini." Ucap Firza dengan perasaan kecewa.

" Tidak usah,aku maunya dia saja, tapi kalau memang sudah di booking,nga papa kamu suruh dia menemaniku minum saja bawa dia ke atas,tenang saja aku tidak akan menyentuhnya,aku tau peraturan di rumah mu ini."Ucap pria itu dengan perasaan kecewa.Sudah menjadi peraturan di rumah itu sesama tamu harus saling menghormati,dilarang keras mengambil wanita yang sudah di booking tamu yang lain.

" Baiklah bos,aku akan bawa dia ke atas." Jawab Firza.Pria itu segera naik ke lantai atas ruangan yang dijadikan sebagai club.

" Kalian tidak ada lagi yang laku,cepat cari tamu sana,aku akan pecat kalian semua kalau kalian tidak mendapat tamu-tamu kaya." Ucap Firza dengan wajah marah lalu dia pergi menemui Mira yang masih duduk santai sembari memainkan ponselnya.

" Mira...Ikut aku." Ucap Firza lalu menarik pergelangan tangan Mira dan membawanya naik ke lantai atas.

"Nyonya aku mau dibawa kemana? Aku tidak bisa bersama pria lain kata om Burhan." Mira menarik tangannya setelah mereka sampai di lantai atas.

" Jangan belagu kamu,ayo temani pria itu,jangan pernah membuatnya kecewa,kalau sampai dia kecewa,aku akan menghabisi mu."Ancam Firza,lalu membuka pintu dan mendorong Mira masuk ke dalam ruangan yang sangat ribut.

"Anak manis mari temani om minum." Ucap pria itu dengan ramah lalu menarik Mira duduk disampingnya.

Jantung Mira berdebar saat bersama pria itu,apalagi saat pria itu mulai mengelus punggungnya,membuat Mira sangat ketakutan.

"Tenang saja aku tidak akan menyentuh mu,aku tau batasan." Ucap pria itu sembari berbisik di telinganya.

Untung saja pria itu menepati janjinya,sampai akhirnya pria itu pamit pulang dia tidak menyentuh Mira.

Mira sangat senang,walau hanya menemani pria minum ternyata dia mendapat uang yang lumayan banyak.

Mira turun dari lantai setelah memasukkan uang yang diberikan pria itu kepadanya,malam sudah semakin larut dia berniat untuk kembali ke rumahnya dia takut ibunya curiga dengan pekerjaan yang dia lakukan.

Setelah sampai di lantai bawah ternyata suasana sudah mulai sepi,dia bersyukur karena tidak bertemu lagi dengan rekan-rekan kerjanya.

"Syukurlah mereka tidak disini,malas banget kalau berurusan dengan mereka,tatapan sinisnya membuat ku jijik."Ucap Mira dalam hati.

" Nyonya,aku sudah bisa pulang? Ibuku menunggu di rumah?" Tanya Mira saat menemui Firza bersama beberapa pria.

" Hmm...Silahkan,jangan lupa besok datang lebih awal." Jawab Firza.

" Siapa dia cantik sekali,besok aku booking dia."

Mira mendengar obrolan mereka sebelum dia meninggalkan tempat itu,dia tidak peduli dia segera keluar dari tempat yang telah menjadikannya wanita kotor.

Mira membayar ongkosnya setelah sampai di depan gang menuju rumahnya,dia masih memilih tetap turun di depan gang untuk menghindari kecurigaan orang-orang kepadanya.

Belum sempat dia mengetuk pintu,malah pintu rumahnya sudah terbuka dan ibunya sudah berdiri menyambutnya dengan hangat.

" Ibu belum tidur? Bu..Ibu kan harus banyak istrahat kenapa malah begadang sih Bu?" Sungut Mira sembari masuk ke dalam rumah setelah menyalami ibunya.

"Syukurlah kalau kamu selamat,ibu tidak bisa tidur karena kamu belum kembali.Ibu merasa heran emangnya pekerjaan mu seperti apa kenapa bekerja sampai selarut ini,mana bisa ibu tenang di rumah kalau anak ibu belum kembali." Jawab ibunya sembari mengikuti Mira masuk ke dalam rumah.

" Bu..Ibu harus membiasakan diri tidur walaupun aku belum pulang,aku bekerja di sebuah CV yang beroperasi dua puluh empat jam nah..Kebetulan aku bekerja setiap jam malam tapi gajinya lumayan makannya aku terima." Jawab Mira berbohong lagi.

🌹🌹🌹 bersambung 🌹🌹🌹