Berniat memberi kejutan, Bella menemukan tunangannya melamar wanita lain, bahkan saat dia akan menghampiri pria itu, keluarga pria itu malah menariknya pergi dan mengusirnya dari rumah.
Bella tak terima, dia dibilang wanita rendah, yang berharap keuntungan dari jabatan tinggi Vero. Padahal yang membuat Vero bisa bekerja di tempat itu adalah Bella.
Merasa kesal, diperlakukan seperti itu, bahkan Vero memutuskan hubungan pertunangannya hanya dengan sebuah pesan.
Bella pergi ke sebuah klub malam, dia mabuk dan menarik seorang pria yang dikiranya penghibur di klub malam itu.
Padahal, pria itu adalah kakak dari wanita yang merebut tunangannya itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27. Alasan Ethan Menikahi Bella
Bella sengaja menunggu kedatangan Ethan di teras rumah ayahnya. Dia mau kasih Ethan briefing dulu sebelum bertemu dengan ayahnya. Tapi, saat Bella sedang menunggu kedatangan Ethan. Sang ayah juga keluar.
"Bella, pacarmu belum datang?" tanya Panji.
Bella tersenyum canggung. Kalau ayahnya juga berada di luar seperti ini. Bagaimana dia akan briefing Ethan dulu nanti kalau ditanya-tanya ayahnya.
"Belum ayah..."
Baru juga Bella bilang seperti itu. Sebuah mobil sudah masuk ke pekarangan rumah ayah Bella itu.
"Itu dia, orang yang akan ayah kenalkan padamu" kata Panji dengan sangat bersemangat.
Bella menghela nafas panjang.
'Ethan, kamu bahkan terlambat datang' gumamnya.
Tapi saat Bella melihat siapa yang turun dari dalam mobil itu. Bella terkejut.
"Ethan" gumamnya.
Dan lebih terkejut lagi, ketika Bella melihat sang ayah yang terus maju dan menyambut Ethan.
"Nak Ethan! selamat datang" kata Panji yang langsung memeluk suami Bella itu.
Bella kehabisan kata-kata. Dia sungguh dibuat terkejut dengan apa yang dia lihat.
"Bella, ini nak Ethan. Ethan Meyer. Dulu dia murid ayah, sekarang dia sudah punya perusahaan besar. Dia pemilik perusahaan Meyer tempat kamu bekerja!"
Deg
Bella terdiam. Perusahaan Meyer? tempatnya bekerja? bukankah itu artinya, pria yang menjadi suaminya itu adalah kakak Elena. Wanita yang sudah merebut tunangannya.
'Bagus sekali! jadi dia menikahiku karena ingin memuluskan jalan adiknya menikah dengan Vero? astaga, bodohnya aku!'
Bella langsung berbalik dengan kesal. Dia bahkan tak bicara apapun, dan langsung masuk ke dalam rumah.
Panji yang melihat Bella seperti itu. Segera merasa tidak enak pada Ethan.
"Nak Ethan, Bella..."
"Paman, sebenarnya orang yang diundang datang malam ini oleh Bella juga adalah aku"
Panji cukup terkejut.
"Jadi kamu, pacarnya Bella?" tanya Panji.
Ethan tidak membantah, tapi juga tidak juga mengiyakan.
"Anak itu benar-benar, ya sudah. Masuk dulu nak Ethan. Paman sudah masak banyak" kata Panji.
Ethan pun masuk ke dalam rumah. Di ruang makan, Bella yang masih memikirkan harga diri ayahnya juga terpaksa duduk di meja makan. Meski tanpa bicara.
"Bella, kenapa tidak mengatakan pada ayah. Kalau pacar kamu itu nak Ethan? pantas saja, Gery bilang pacarmu kolektor barang antik. Oh ya, lukisan di ruang ayah itu juga pemberian dari nak Ethan, Bella. Setidaknya katakan sesuatu padanya!" kata Panji.
Bella masih enggan menatap Ethan. Tapi dia berkata.
"Terimakasih"
Ethan tidak tahu apa yang terjadi pada Bella. Dia bahkan berharap kalau Bella malah senang, karena orang yang akan dijodohkan dengannya oleh ayahnya adalah suaminya sendiri. Tapi reaksi Bella memang diluar ekspektasi Ethan. Ethan menjadi bingung.
Hingga setelah makan malam. Panji yang sedang merapikan meja makan meminta Bella menemani Ethan bicara.
Ethan yang bingung, kenapa Bella bersikap seperti itu padanya segera meraih tangan Bella.
"Sayang, sebenarnya kamu kenapa?"
Bella menepis tangan Ethan.
"Aku tahu, aku sudah tahu alasan kenapa kamu menikahiku. Kamu pria jahat. Kamu sengaja menikahiku. Karena kamu ingin adikmu itu bahagia dengan Vero kan? aku sudah bilang, aku sudah melupakan Vero. Aku sudah melepaskannya. Pria jahat itu dan keluarganya. Kenapa malah membohongiku, apa aku memang sebodohh itu sampai kalian semua mempermainkan aku..."
Bella berjongkok. Dia tidak kuat menahan emosinya. Air matanya jatuh. Apa memang dia sebodohh itu. Sampai semua orang mempermainkan dirinya.
Ethan sekarang paham. Apa yang membuat Bella marah padanya. Semua itu karena Bella mengira, dia sengaja merencanakan pernikahan itu. Untuk membuat Bella menjauh dari Vero.
Ethan duduk di lantai. Di samping Bella tanpa menyentuh wanita yang sedang marah itu. Saat ini Bella sangat emosional, semakin disentuh Bella akan semakin menolak. Semakin Ethan menyangkal, semakin Bella tidak percaya.
"Aku bahkan tidak tahu pada awalnya kalau kamu adalah mantan tunangan Vero"
Bella tetap tidak memberikan respon. Dia tidak percaya pada ucapan Ethan itu.
"Aku benar-benar baru kembali dari luar negeri. Ketika aku bertemu klien penting di klub malam itu. Aku masih disana, karena menunggu supir menjemputku malam itu. Lalu kamu masuk, sangat mudah mengenalimu Bella. Wajahmu masih sama seperti 7 tahun yang lalu"
Bella mulai menghentikan tangisnya. Meski dia juga masih belum mau menoleh ke arah Ethan.
"Ingat saat kamu menemani ayahmu di kampus? seorang pemuda duduk di dekat pos satpam. Dia menangis! kamu ingat?" tanya Ethan.
Bella terdiam, dia tidak ingat persis. Karena memang dia sering sekali menemani ayahnya ke kampus dulu. Dia suka menyusul ayahnya selepas sekolah sejak dia SD sampai SMA.
"Kamu masih pakai seragam putih abu-abu saat itu. Saat itu, aku kehilangan ayah dan ibuku. Beban begitu berat aku rasa memenuhi pundakku. Itu semester akhir, tapi aku bahkan tidak tahu, apa aku bisa lanjut atau tidak kuliah. Sampai kamu datang, kamu bilang 'seberat apapun ujian, akan selalu datang dengan kemudahan. Kalau Tuhan memberikan ujian itu padamu. Artinya Tuhan yakin kamu mampu. Teruslah berpikir kamu bisa melewati semua ini, maka kamu akan bisa melewatinya' lalu kamu memberikan sebuah permen padaku. Aku tanya siapa namamu, tapi guru memanggilmu. Kamu berteriak ayah, lalu menghampiri guru" Ethan menoleh ke arah Bella.
Bella yang merasa memang pernah mengalami hal itu menoleh ke arah Ethan. Dan pria itu, mengeluarkan sesuatu dari saku jasnya.
Sebuah permen, yang didalamnya ada lima isinya. Warna kuning dan putih bungkusnya. Rasanya manis, asam dan asin. Dan sama sekali belum dibuka.
"Kamu ingat, ini kamu berikan padaku 7 tahun yang lalu"
Bella tidak tahu harus berkata apa. Dia tidak menyangka, pemuda saat itu adalah Ethan. Bahkan dia masih menyimpan permen yang diberikan Bella sampai sekarang.
"Aku mengingat apa yang kamu katakan itu sampai saat ini. Saat aku lelah, aku akan katakan pada diriku sendiri 'Aku tidak lelah, aku bisa' aku selalu mengingatmu. Bahkan jika malam itu kita tidak bertemu di klub malam. Percayalah, saat kamu menikah dengan pria manapun. Aku akan menunggumu!"
Tes
Tes
Air mata Bella menetes. Tapi kali ini bukan karena kesal.
"Bella, sejak saat itu. Aku jatuh cinta padamu"
***
Bersambung...
trims kak sehat sukses terus dlm berkaryanya🙏💐
happy ending😍