Perjodohan berkedok menyambung silaturahmi dengan sahabat Daddy nya membuat Atlas Ferdinand yang sudah berusia matang harus menikahi gadis belia atas permintaan keluarga nya .
" Lala nggak suka sama Om " kata Azila yang baru melihat wajah pria itu saja sudah kelihatan pemarah nya .
" Kau pikir aku menyukaimu?" pertanyaan Atlas yang kalau tidak terpaksa juga tidak mau menikahi bocah ingusan itu.
" Masa Om nggak suka , Lala cantik loh" kata gadis kecil itu dengan centil tersenyum.
" Cantik? bocah ingusan seperti kamu cantik ?" tanya Atlas ulang merasa geli melihat gadis kepedean itu .
" Sembarang bilang Lala bocah ingusan sebulan lagi Lala lulus SMA" katanya tidak terima dikatai bocah ingusan .
" Terserah aku tidak peduli " ketus Atlas memangku kedua tangannya.
" Bagaimana nak apa kalian cocok ?" pertanyaan orang tua mereka begitu datang dan ikut duduk bersama mereka .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22
Sepulang sekolah Lala berjalan di trotoar menikmati suasana sore ditengah kesibukan orang-orang dan suasana pusat kota yang begitu ramai .
" Wahhh, ikan nya cantik-cantik banget " ucap Lala berhenti didekat penjual ikan dan menatap beberapa jenis ikan yang memiliki warna terang .
............
" Tempo hari aku memecah aquarium milik Om Atlas karena kesal padanya dan kata pelayan itu ikan kesayangan nya " ucap Lala yang jadi teringat Atlas melihat ikan-ikan cantik yang dijual ditepi jalan .
" Tapi kenapa Om Atlas tidak memarahi aku atas ikan itu , apa dia lupa ?" batin Lala berpikir .
" Nak apa kamu ingin beli ikan hias?" tanya penjual nya menatap gadis yang masih memakai seragam sekolah berdiri terdiam memperhatikan ikan-ikan.
" Berapa satu Om ?" tanya Lala .
" Hanya 50 ribu " ucap penjual menjadi bersemangat karena seperti nya gadis itu berniat membeli .
" Kalau pakai Aquarium bulat ini berapa Om ?" tunjuk Lala .
" Jadi 450 " ucap penjual itu karena Lala menunjuk aquarium paling bagus diantara yang lain .
Lala langsung merogoh saku rok karena tasnya berada dimobil dan jaraknya cukup jauh .
" Tapi uang Lala cuma 24 ribu Om " kata Lala mengeluarkan semua sisa uang jajan nya yang tertinggal.
" Kalau begitu tidak dapat nak bahkan dengan uang segitu jangankan aquarium untuk membeli ikan nya saja uang mu tidak cukup " ucap penjual itu masih tersenyum tanpa merendahkan Lala .
" Tukar sama ponsel Lala boleh Om?" tanya Lala tanpa pikir panjang .
" Astaga nak jangan, nanti orang tuamu bisa marah jika kamu menukar ponsel semahal itu hanya dengan ikan " ucap penjualnya menatap Lala yang seperti masih begitu lugu .
" Ehhh, iya " ucap Lala menepuk jidatnya bagaimana mungkin Lala menukarnya .
" Tapi Lala benar-benar ingin minta maaf dan mengganti aquarium Om Atlas" batin Lala .
" Om tunggu disini sebentar Lala ambil uang di mobil dulu " ucap Lala yang akan segera pergi .
" Maaf nak tapi aku harus segera tutup karena akan menjemput putriku disekolah nya , dia akan sangat sedih jika menunggu terlalu lama " ucap penjual ikan itu .
" Om tapi,"
" Baiklah aku akan memberimu seekor ikan secara gratis jika kamu memang menginginkan nya " ucap penjual ikan itu dengan murah hati .
" Mmm, mau sama aquarium nya Om " kata Lala seperti tidak tau diri saja .
" Aquarium itu cukup mahal nak aku tidak bisa memberikan nya secara percuma padamu karena sebagian dari modal dagangan ku ada disana " ucap penjual ikan itu memberi pengertian.
Lala tanpa berpikir keras pokoknya dia menginginkan aquarium itu dan harus dapat namun sialnya Om itu akan segera pergi sehingga Lala tidak sempat untuk menjemput uang di mobil .
" Om bagaimana kalau tukar dengan gelang Lala " kata Lala tiba-tiba punya ide melepas gelang di tangan nya .
" Putri Om akan sangat senang jika diberikan gelang ini " kata Lala yang melihat Om itu sepertinya sangat menyayangi putrinya .
" Tapi nak gelang ini tetap saja masih jauh lebih mahal jika ditukar dengan aquarium" ucap penjual itu memegang gelang Lala yang ada campuran emas nya .
" Tidak apa-apa Om, Lala pengen aquarium ini dan semoga anak Om senang " kata Lala memilih ikan bewarna biru muda.
" Baiklah" penjual itu memberikan ikan dan Aquarium yang Lala inginkan.
" Terimakasih Om " senang Lala , walaupun dia harus kehilangan gelang kesukaan nya tapi tidak apa-apa asal dia bisa menebus kesalahannya pada Atlas .
...........
" Huhhh, ternyata emang udah jauh juga Lala jalan " ucap Lala ngos-ngosan berjalan membawa aquarium berisi ikan sampai ketempat dia memarkirkan mobilnya.
Setelah nya Lala pulang kerumah dan telat setengah jam bahkan mobil Atlas sudah parkir dihalaman.
" Tapi 2 mobil ini punya siapa ?" kata Lala mengambil jaket lalu membungkus aquarium dan membawanya masuk kedalam rumah .
Atlas yang duduk bersama beberapa tamunya menoleh begitu Lala masuk membawa sesuatu yang dipeluknya, namun Lala berjalan tanpa menoleh pada Atlas sampai menaiki tangga lalu masuk kedalam kamar .
Lala menyimpan dengan cepat aquarium itu ditempat yang tidak mungkin Atlas tau lalu segera mandi karena merasa lelah .
..........
Sekitar 1 jam berlalu Atlas yang sudah selesai mengobrol dengan tamunya masuk kedalam kamar untuk menemui Lala .
" Lala sudah tidur ?" ucap Atlas duduk ditepi ranjang menyelimuti Lala yang sudah tertidur dengan ponsel masih menyala ditangan nya .
Atlas menutup ponsel Lala dan menaruhnya diatas meja , dengan gerakan lembut membelai kepala Lala dengan rasa sayang .
" Bagiamana bisa dia tidur dengan rambut basah seperti ini " Atlas langsung mengambil hair dryer untuk mengeringkan rambut Lala yang masih sangat basah , sepertinya Lala langsung tidur sehabis mandi tanpa mengeringkan rambut nya dulu .
" Om " Lala langsung duduk begitu terbangun melihat Atlas duduk di dekat nya .
" Baby mengapa tidur dengan rambut basah nanti ,"
" Lala ngantuk Om " kata Lala mengucek matanya.
" Yasudah tidurlah kembali " ucap Atlas mematikan hair dryer setelah selesai mengeringkan rambut Lala.
" Ehhhh, Lala ada sesuatu untuk Om " ucap Lala bahkan matanya langsung jreng begitu teringat.
" Sesuatu ?" Atlas hanya tersenyum menatap Lala yang berlari kedalam ruang ganti .
Atlas menatap Lala yang berjalan sambil membawa aquarium berisi ikan dari ruang ganti , sekarang Atlas tau jawaban atas pertanyaan nya .
Sesuatu yang Lala bawa saat pulang sekolah yang ditutupi jaket adalah aquarium.
" Ini Om" kata Lala duduk berhadapan dengan Atlas lalu memberikan.
" Kenapa kamu memberikan nya?" tanya Atlas menerima aquarium yang Lala berikan untuknya .
" Sepertinya Om lupa sesuatu hingga tidak jadi memarahiku kemarin " kata Lala terkekeh.
" Aku tidak lupa, kalau tempo hari kamu memecah Aquarium hingga ikan kesayangan ku jadi mati " pernyataan Atlas menatap ikan yang Lala berikan sebagai gantinya tak kalah indah .
" Lalu kenapa Om tidak marah , Lala siap mendengar omelan Om atau kalau mau pukul La,".
" Tidak Baby, aku tidak marah padamu karena kamu jauh lebih berarti dari seekor ikan yang tidak ada apa-apa nya jika dibandingkan kamu " Atlas menaruh aquarium itu diatas meja lalu mengelus kepala Lala dan menatapnya penuh cinta .
" Tapikan itu ikan kesayangan Om , bahkan Om sudah menyayangi nya jauh sebelum aku datang " kata Lala , sebab itulah Lala jadi merasa sangat bersalah .
" Lala , kamu dan ikan itu memiliki tempat yang jauh berbeda di hati ku " ucap Atlas .
" Ohhh, Ya . Lalu apa yang membuat Om menyayangi ikan itu ? Apa orang yang memberikan nya orang spesial?" tanya Lala berkesimpulan.
" Sangat spesial, bahkan dia selalu ada dalam pikiran dan hatiku serta setiap hari aku selalu berjalan dalam bayangan nya yang selalu menjaga ku " ucap Atlas tersenyum ketika ingat wanita yang memberikan ikan itu .