NovelToon NovelToon
Rahasia Kuil Naga

Rahasia Kuil Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Misteri / Epik Petualangan
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lien Machan

Di jantung hutan misterius, terdapat sebuah kuil kuno yang tersembunyi dan dirahasiakan dari dunia luar. Konon katanya, Kuil tersebut menyimpan sebuah kekuatan dahsyat yang bisa menggemparkan dunia.

Sampai saat ini banyak yang mencari keberadaan kuil kuno tersebut, namun sedikit orang yang bisa menemukannya.

Akan tetapi, tak ada satupun yang berhasil kembali hidup-hidup setelah memasuki kuil kuno itu.

Sebenarnya, kisah apa yang tersimpan di dalam kuil kuno tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lien Machan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 17

Bab 17~Memiliki teman baru.

Di lereng gunung Huayi.

Sepasang pria dan wanita tengah berlari menghindari sesuatu yang mengejarnya. Keduanya bergerak cepat agar tak terkejar oleh makhluk mengerikan di belakangnya, monster martial banteng petir yang memiliki kekuatan jiwa pemimpin tingkat emas.

Kekuatan yang sangat besar itu mampu membunuh mangsa dalam sekali serang, seperti monster martial yang pernah melawan Zhang Yuze di Pulau Tanpa Nama.

Banteng petir itu mengaum keras sambil terus berlari mengejar buruannya.

Pria dan wanita itu sudah tak bisa melawan lagi. Tenaganya sudah habis terkuras karena bertarung melawan sekte Ular Kobra sebelumnya dan kini harus dihadapkan dengan monster kuat.

Keduanya hanya bisa berlari menghindari serangan monster martial setelah melawan semampunya. Tak ada satupun kekuatan mereka yang berhasil melumpuhkan monster martial tersebut.

"Sial, baru lepas dari Sekte Ular Kobra malah bertemu monster kuat. Nasib kita buruk sekali, Gege." keluh Qin Ling.

"Bukan nasib kita yang buruk, tapi nasib mereka yang sedang bagus karena kondisi tubuh kita sedang lemah." pungkas Xu Ling.

Hosh ... Hosh

Napas keduanya tersengal karena terus berlari menghindari kejaran banteng petir. Sampai keduanya tiba di bibir Lembah Bintang.

"Whoooaaaaa!" Hampir saja kaki keduanya tergelincir dan jatuh ke lembah jika saja tak ada pohon besar di dekat sana.

Keduanya gegas melompat dengan berpegangan di akar pohon yang menjuntai untuk menghindari kejaran banteng petir.

Monster martial itu memang kuat, tapi cukup bodoh. Ia mudah ditipu hanya dengan bersembunyi dari pandangan matanya.

GROOOOOOOOAAARRRRR

HOSH ... HOSH

Monster martial banteng petir itu mengaum keras lalu mendengus sebelum pergi.

Setelah merasa cukup aman, barulah Qin Ling dan Xu Ling kembali ke atas. Tapi, keduanya sempat melihat sebuah cahaya bersinar dari dasar Lembah Bintang.

"Gege, apa ini yang dinamakan Lembang Bintang itu? Sepertinya tadi aku melihat sesuatu yang bersinar di dasar Lembah!" Qin Ling terus memperhatikan dengan seksama.

Xu Ling mengangguk membenarkan perkataan adiknya. "Kau benar, Xiao Mei-mei. Lembah ini bernama Lembah Bintang yang dihuni binatang spirit legenda, Phoenix Api." jelasnya.

Tiba-tiba saja Qin Ling merasakan sakit di bagian perutnya membuat Xu Ling khawatir.

"Apa kau baik-baik saja?" Xu Ling terlihat khawatir melihat sang adik kesakitan.

Qin Ling tak bisa menjawab. Perutnya seperti diaduk dari dalam membuat ia ingin muntah. Mungkin itu akibat pukulan yang diterimanya ketika bertarung melawan sekte

Xu Ling pun segera membawa Qin Ling menuju tempat aman, di mana tak ada satupun yang bisa menemukan mereka.

Setelah berjalan cukup jauh, akhirnya kedua beradik Ling itu menemukan sebuah danau di tengah hutan. Suasananya cukup sepi dan cocok dijadikan tempat beristirahat.

"Xiao Mei-mei, duduklah di sini sebentar. Aku akan mencari tanaman herbal dan makanan untuk kita," ujar Xu Ling pada adiknya.

Qin Ling mengangguk pasrah. Tenaganya seperti lenyap bahkan untuk berkata sekalipun.

Menoleh sekitaran untuk memastikan tak ada siapapun di sana, Qin Ling hendak menceburkan diri ke dalam air.

Namun, sebelum masuk, tiba-tiba saja seorang pria tampan keluar dari dalam air dengan keadaan bertelanjang dada.

Matanya membulat sempurna melihat pemandangan tersebut. "Whoooaaaaa, dasar mesum!" Mendadak Qin Ling penuh energi ketika berteriak.

Keduanya terlibat pertengkaran sebelum Qin Ling memuntahkan darah sambil berlutut kesakitan.

Zhang Yuze berusaha membantu namun ditolak keras karena Qin Ling masih tak percaya padanya. Ia dituding sebagai orang suruhan Tetua sekte Ular Kobra. Bahkan Zhang Yuze diancam dengan pedang milik Qin Ling.

"Nona, sepertinya kau terkena pukulan asap kegelapan." ujar Zhang Yuze.

Xu Ling yang baru saja datang bergegas mendekat dan bertanya. "Apa maksud perkataanmu barusan, Tuan?"

Sebelum menjawab pertanyaan Xu Ling, Zhang Yuze bertanya pada Qin Ling. "Apa perutmu sakit seperti ada yang menusuk dan merasa mual seperti diaduk dari dalam?" Wanita itu mengangguk. "Tubuhmu terasa lemas tak bertenaga?" Kembali Qin Ling mengangguk. "Berarti benar, kau terkena pukulan asap kegelapan Sekte Ular Kobra." tukasnya kemudian.

"Bagaimana kau tahu tentang Sekte Ular Kobra?" Keduanya bertanya penasaran.

Zhang Yuze pun menceritakan bahwa dirinya pernah bertemu dengan murid-murid sekte tersebut ketika hendak mendaftar Pipei.

Pipei ialah sejenis pertandingan antara murid-murid beberapa sekte untuk memperebutkan kedudukan tertinggi. Kebetulan sekte Ular Kobra juga ikut dalam Pipei dan bertemu dengan sekte Angin Utara, tempat Zhang Yuze menimba ilmu.

Kedua sekte tersebut pernah bertarung sengit dan mendapat hasil seri dalam pertandingan di babak semi final. Namun, keduanya dikalahkan oleh sekte Timur Ghaib yang memiliki banyak jenius kultivasi.

"Bisa dibilang kami memiliki dendam lama," imbuh Zhang Yuze kemudian.

Kedua bersaudara Ling itu mengangguk paham.

Zhang Yuze pun mengeluarkan pil bumi untuk diberikan pada Qin Ling. "Obat ini bisa menyembuhkan luka dalam Nona. Minumlah!"

Qin Ling tampak ragu. Ia belum percaya sepenuhnya pada Zhang Yuze dan pemuda itu memakluminya karena tidak mungkin bagi seseorang yang baru dikenalnya memberikan pertolongan secara percuma.

Namun, Zhang Yuze memiliki hati yang tulus hingga ia tak memaksakan untuk mereka mempercayainya tanpa tindakan pembuktian.

Tiba-tiba Zhang Yuze menarik pedang Xu Ling lalu mengarahkan ke lehernya. "Jika aku menipumu, maka pedang saudaramu akan menebas leherku!" ucapnya sungguh-sungguh.

Xu Ling dan Qin Ling terkejut atas tindakan Zhang Yuze. Tanpa ragu lagi Qin Ling pun menelan pil bumi dan merasakan khasiat dari pil penyembuh tersebut.

Rasa panas serasa dibakar api membuat Qin Ling berteriak kesakitan disertai cucuran keringat. Namun Zhang Yuze menjelaskan bahwa itu adalah reaksi dari pil penyembuh ketika mengobati dari dalam tubuh.

Zhang Yuze juga mengatakan bahwa pil tersebit bisa memperbaiki Meridian yang rusak akibat pukulan asap kegelapan.

Setelah beberapa saat Qin Ling merasa mual dan memuntahkan darah kehitaman, tapi setelahnya tubuhnya terasa segar kembali.

"Terima kasih, Tuan ...?"

"Zhang Yuze atau kalian bisa memanggilku Yuze saja!"

Qin Ling dan Xu Ling mengatupkan kedua tangan di dada seperti memberi hormat. "Xie Xie, Yuze Gege!"

"Tidak perlu sungkan, karena aku memang senang membantu yang kesulitan." ujar Zhang Yuze. "Sepertinya aku tidak bisa tinggal lebih lama karena harus kembali ke Desa." pamitnya sembari mengatupkan kedua tangan.

"Berhati-hatilah dalam perjalanan. Jika kau menemukan kesulitan, kami siap membantu." kata xu Ling. "Oh iya, kau belum tahu nama kami. Aku Xu Ling dan dia Qin Ling. Kami murid dari sekte Taring Macan." sambungnya lagi.

Zhang Yuze pun membalas ucapannya dengan senyuman.

Ketiganya saling melambaikan tangan sebagai tanda perpisahan.

Baru saja Zhang Yuze berjalan keluar dari hutan tersebut, tiba-tiba saja sekelompok orang menyergapnya dengan menodong tombak.

"Jangan bergerak! Kau ditangkap karena dituduh menganiaya keluarga Kerajaan!"

Zhang Yuze terkejut menanggapi tudingan prajurit yang menyergapnya. "Menganiaya keluarga Kerajaan apa? Aku bahkan tidak pernah bersinggungan dengan pihak Kerajaan!" tampiknya cepat.

Selembar kertas bergambar dirinya dilemparkan ke wajah Zhang Yuze begitu saja.

"Apa maksudnya ini? Kenapa wajahku ...?"

"Jangan banyak bicara! Cepat ikut kami ke penjara Istana!"

Zhang Yuze diseret kasar oleh para prajurit tersebut.

Tentu saja ia meronta. "Hei!"

...Bersambung ......

Kira-kira apa yang terjadi? Mengapa Zhang Yuze dituduh melakukan penganiayaan, padahal tidak bertemu satupun pihak kerajaan?🤔🤔

1
Kaum rebahan
lanjut
y@y@
👍🏼🌟👍🏾🌟👍🏼
y@y@
💥👍🏾⭐👍🏾💥
Mamat Stone
/Gosh/
Mamat Stone
/Panic/
Elisabeth Ratna Susanti
top markotop 👍
Elisabeth Ratna Susanti
paket komplit karya ini, visualnya keren, kisahnya keren, dan seru pollll. like plus subscribe 👍
MoonShape
secara logika Shizen termasuk org yg memiliki tekad kuat sampai bisa bertemu dengan kuil naga kuno... aku baca ulang klan Gui yg ngejar Shizen mati di tempat jdi itu mungkin keinginan hatinya(?)... berarti, shizen juga termasuk orang yg meminta sesuatu utk 'kejahatan' 🤔😵‍💫
MoonShape: jadi Shizen hidup!
Machan: Shizen cuma minta diselamatkan maka dia akan mengabdi pada dewa selamanya. untuk suku Gui memang gak bisa mendekati kuil naga sebab mereka manusia siluman yang bermusuhan dengan dewa hingga mereka dibasmi karena kejahatannya, bukan karena permintaan Shizen🤗
total 2 replies
MoonShape
wah, Shizen ini...
MoonShape
karena kehendak author
Machan: 😅😅othor berkuasa
total 1 replies
Mamat Stone
💪🔥💪
Mamat Stone
🔥💪🔥
Mamat Stone
sukses selalu Thor
Mamat Stone
sehat selalu Thor
Machan: makasih, kak. sehat selalu juga untukmu🤗
total 1 replies
y@y@
💥👍🏻👍🏼👍🏻💥
y@y@
🌟👍🏿👍🏾👍🏿🌟
y@y@
⭐👍🏼👍🏻👍🏼⭐
Mamat Stone
/Facepalm/
Mamat Stone
/Silent/
Mamat Stone
/Casual/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!