NovelToon NovelToon
Andum

Andum

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:23.7k
Nilai: 5
Nama Author: Dfe

Farraz Arasy seorang pemuda biasa tapi mempunyai kisah cinta yang nggak biasa. Dia bukan CEO, bukan direktur utama, bukan juga milyarder yang punya aset setinggi gunung Himalaya. Bukan! Dia hanya pemuda tampan rupawan menurut emak bapaknya yang tiba-tiba harus terikat dalam hubungan cinta tak beraturan karena terbongkarnya rahasia besar sang calon istri sebelum pernikahan mereka terjadi!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ciyeee yang mau nikah (lagi)

Jam 07.00 pagi.

Matahari belum menunjukkan sinar gagahnya, namun suasana panas membara bisa dirasakan setiap orang yang ada di ruang tamu rumah Adi saat ini.

Karena insiden semalam, Arraz benar-benar akan menikahi Zea hari ini. Tepat satu hari sebelum dirinya menikahi Dewi keesokan harinya.

"Buk, aku mau bicara sama pak guru berdua. Boleh?" Tanya Zea pada ibunya.

Sekarang ini Zea sedang dirias oleh tetangga Yani yang kebetulan adalah seorang MUA. Aura bocahnya malah makin muncul karena make up yang MUA aplikasikan pada wajah Zea merupakan make up wedding flawless serta menonjolkan kesan glowing natural.

Mereka sedang berada di kamar Arraz. Kamar itu terlihat berantakan karena MUA bukan hanya memasukkan properti make up tapi juga kebaya dan aksesoris penunjang lainnya untuk dipakai Zea melakukan prosesi ijab kabul dadakan dengan Arraz nantinya.

"Ibuk panggilin mas Arraz ke sini kalau gitu."

Meski hati mungilnya belum ikhlas karena putri kecilnya bakal dinikahi orang yang jauh lebih dewasa dari pada putrinya, apalagi lelaki yang adalah majikannya itu bakal memiliki istri lain selain anaknya, Tias berusaha tak menunjukkan kekecewaan serta kesedihannya. Di mata Tias, Zea masih sangat polos. Yang sebenarnya belum matang untuk menikah di usianya yang belum genap 16 tahun.

Arraz datang ke kamarnya. Dia sudah menggunakan jas yang disiapkan untuk menikah dengan Dewi. Tapi siapa sangka, jas itu malah dia gunakan untuk menikahi Zea lebih dulu. Gadis yang belum genap satu minggu dia kenal karena ketidaksengajaan.

"Iya, Ze." Arraz datang.

Setelah semua orang yang ada di kamar Arraz pergi, Zea menutup pintu cepat-cepat.

"Pak guru, ini maksudnya gimana? Kita menikah? Kita?? Kan saya cuma bantu pak guru buat ngaku kalo abis dilecehkan, kok malah jadi merembet ke pernikahan. Ini ya gimana ceritanya?" Zea berdecak pinggang. Matanya melotot seakan hendak keluar. Tapi dia justru terlihat lucu sekali.

"Kamu mau bantuin saya kan? Ya jangan setengah-setengah bantuin nya, Zea." Arraz santai banget sambil duduk di ranjangnya.

"Saya rugi dong! Masa harus nikah sama pak guru! Terus sekolah saya gimana? Saya aja baru mau daftar masuk SMA Tadinya Mesra, pak!"

"Ya nggak gimana-gimana. Saya biayai kamu sampai lulus. Masuk ke perguruan tinggi. Sampai kamu meraih apa yang kamu cita-cita kan. Nggak usah mikirin biaya, semua saya yang tanggung."

"Tapi... Saya.."

"Saya nggak akan nyentuh kamu. Nggak akan merusak kamu, sampai batas waktu yang saya sendiri tidak tahu. Tapi, karena saat ini kamu masih di bawah umur, saya tidak akan memaksakan apapun keinginan saya pada diri kamu. Kamu bebas melakukan apapun yang kamu mau, tapi tetap harus ingat kalau kamu sudah menikah dengan saya."

"Bebas? Saya boleh pacaran dengan orang lain?"

Arraz menggeleng. "Nggak boleh. Itu selingkuh namanya. Dosa."

Zea manyun-manyun. "Tapi kalau suatu hari nanti saya suka sama orang lain, apa pak guru mau menceraikan saya? Kita bisa berpisah baik-baik."

Arraz seperti sedang berpikir. "Kamu masih kecil. Ngapain mikirin cerai?"

"Dan saya masih kecil, kenapa malah nikahin bocil kayak saya?" Zea tak mau kalah.

Arraz tersenyum. Ini bocah kok pinter ngomong ya. Arraz menyuruh Zea duduk di sampingnya. Menepuk ranjang di sampingnya itu pelan. Zea menurut.

"Makasih ya, udah mau bantu saya. Bilang saja saya manfaatin kamu dengan menikahi kamu yang masih di bawah umur karena keegoisan saya ingin membuat calon istri saya sakit hati. Tapi, sebagai timbal baliknya kamu bisa minta apapun pada saya, asal jangan minta cuilan emas di Monas saja. Atau minta saya gotongin candi Prambanan buat ditaruh di depan rumah kamu, selain itu sepertinya saya masih sanggup. Saya memang bukan CEO, tapi saya akan bekerja keras untuk membahagiakan kamu."

Zea mengikik membayangkan lelaki di sampingnya ini manjat Monas, gelantungan di sana buat ngambil bongkahan emas di pucuk tugu tersebut.

"Oke. Deal! Saya ingin kuliah sampai jadi orang!"

'Kamu pikir sekarang ini kamu bukan orang? Kingkong? Simpanse albino?' Arraz menerima jabatan tangan Zea sambil menahan senyuman.

Keduanya keluar dari kamar dengan perasaan lega pada diri masing-masing. Yang satu sudah berdamai dengan keadaan dengan menjadi bini di usia dini, ingin memanfaatkan apa saja yang akan difasilitaskan calon suaminya pada dirinya nanti. Buang semua rasa nggak enak dan sungkan ke dalam perut bumi! Apa itu terpaksa menikah, dipaksa menikah?! spek pak guru Arraz yang ganteng, sopan dan ramah kayak gini mah nggak usah dipaksa-paksa juga Zea mau mau aja jadi bininya! Hajar!

Yang satunya berharap keputusannya ngambil start buat menikah lebih dulu dari calon istrinya, akan membuat si calon istri sakit hati dan membatalkan pernikahan mereka. Semoga saja.

Zea sudah dibantu memakai kebaya, sudah didandani cantik sekali. Bahkan Dewi kalah saja tak bisa menandingi kecantikan Zea yang imut-imut ini.

Ijab kabul sudah diucapkan. Sahutan kata 'SAH' menjadi tanda keduanya sudah resmi menjadi suami istri. Tentu saja mereka hanya sebatas menikah siri, Zea nya saja masih bau kencur! KTP aja belum punya. KUA nggak menerima calon pengantin yang hanya punya kartu pelajar atau KIA, apalagi daftar nikah pakai kartu BPJS. Nggak bisa ya dek ya!

"Huhuhuuu... Anak ibu udah jadi istri orang.. Mas, jaga Zea ya mas. Jangan sakitin Zea. Kasihan mas, Zea masih kecil.. Huhuhuuu. Kalau bisa jangan hamili Zea dulu. Biar Zea lulus sekolah dulu ya mas ya.. Huhuhuuu." Bi Tias berlinang air mata.

"Dilarang ngebuntingin dulu tapi semalem udah dibobol duluan. Ya semoga aja kecebong Arraz semalem mati semua, nggak ada yang nyampe ke sel telur nya si Zea." Fai bergumam di dekat suaminya yang jadi saksi pernikahan Arraz dan Zea tadi.

Fai diam ketika mendapat sorot mata menyeramkan dari sang suami. Mungkin jika diartikan, Delta sedang bilang kayak gini 'Mending diem aja deh yank!'

"Ibuk nggak tau lagi mau ngomong apa.. Ini terlalu mengejutkan. Tapi, ibuk berharap yang terbaik buat kalian." Meski mangkel dan gondok, Yani tetap berdoa untuk kebaikan anak dan menantu pertamanya.

"Bu, bisa nggak besok mas Arraz nggak usah nikah sama mbak Dewi? Kasihan Zea bu.." Bi Tias masih menangis, dia berharap putrinya akan jadi istri Arraz satu-satunya.

"Mana bisa kayak gitu bi Tias. Pernikahan Arraz dan Dewi kan udah direncanain jauh-jauh hari. Ini aja saya juga bingung bagaimana jelasinnya ke calon besan saya kalau mereka tahu jika Arraz sudah menikah dengan perempuan lain, malah menikah sehari sebelum acara yang kami rencanakan digelar. Mau ngasih alasan apa kami bi Tias? Kepala saya sudah mau pecah rasanya." Yani memegang kepalanya, mumet sekali dia.

Meninggalkan kemumetan Yani dan keluarga besarnya. Arraz mengajak Zea ke kamarnya, masih di rumah orang tua Arraz.

"Setelah ini, kamu tinggal sama saya ya?!" Arraz melepas kembali jasnya, nggak digantung dia taruh sembarangan. Besok mau dipakai lagi buat halalin perempuan lain. Kok kesannya kayak Arraz ini bejat sekali ya?

"Iya. Ibuk juga ikut kan pak guru?" Tanya Zea dengan polosnya.

"Nggak, Zea. Hanya kita berdua saja."

"Bertiga kali. Lha calon istri pak guru nggak diitung?"

"Dia biar tinggal di sini aja. Bareng ibuk sama ayah saya saja."

"Wah kalo gitu namanya bukan membina rumah tangga tapi membina rumah duka! Pak guru nggak boleh pilih kasih, harus adil dong pak!"

"Lho, kamu nggak keberatan kalo Dewi ikut tinggal bareng kita di rumah saya?" Arraz mencari sorot kesedihan di mata Zea, siapa tahu bocah itu hanya berusaha tegar aja di depannya. Tapi nyatanya, bocah itu keliatan baik-baik saja.

"Nggak tuh. Biasa aja. Ngapain juga keberatan. Malah bagus kan, kita jadi ada yang nemenin. Kata orang, kalo laki-laki sama perempuan ada di satu ruangan itu yang ketiga adalah setan pak guru! Jadi nggak boleh kita berduaan aja."

"Kamu ngatain Dewi setan? Wah.. Aura permusuhan udah muncul di awal." Arraz tertawa.

"Iih nggak gitu! Kok pak guru muter-muterin omongan sih?!" Zea manyun.

"Iya iya saya paham. Tapi, Zea. Kita kan udah menikah. Mau dalam satu ruangan, satu kamar, satu tempat tidur sekalipun, itu halal hukumnya Zea. Nggak apa-apa. Nggak usah takut setan segala. Oke?"

"Nggak oke! Kan katanya sebelum kita nikah tadi pak guru nggak bakal ngapa-ngapain saya, sampai bila bilaaaaaa!"

Arraz tertawa lagi. "Kamu lucu. Saya suka." Arraz menoel hidung bangir Zea.

______

Pagi harinya lagi. Hari pernikahan Arraz dan Dewi.

"Ze, kamu ikut mobil saya." Ajak Arraz sudah memakai jas dan kemeja kemarin. Sekarang dipakai lagi. Nggak dicuci!

"Saya nggak ikut pak guru, saya mau liat pengumuman siswa yang diterima di sekolah Tadinya Mesra aja." Tolak Zea sopan.

Yang mendengar itu pasti berpikir jika Zea merasa sakit hati karena suaminya akan menikah lagi. Tapi nyatanya Zea tak berpikir apa-apa kecuali memang ingin melihat pengumuman di sekolahnya.

"Ikut aja. Nanti kamu bisa turun di depan sekolah aja. Pulangnya saya jemput. Nggak usah naik ojol."

"Owh. Oke pak guru."

Maka satu keluarga masuk mobil. Delta dan Fai ada di mobil yang lain. Mereka menuju rumah Dewi beriringan.

Mobil berhenti di depan sekolah Tadinya Mesra, Zea turun dari sana. Arraz mengantarkan Zea masuk sampai gerbang sekolah.

"Nanti chat saya kalo sudah mau pulang ya." Arraz begitu perhatian pada istri kecilnya.

"Siap pak! Hati-hati di jalan ya pak! Semoga nikahnya lancar! Semangat!!" Zea mengepalkan tinjunya ke udara. Memberi semangat pada suaminya untuk menikah lagi.

"Dasar bocah. Udah masuk sana." Arraz tersenyum dengan kelakuan Zea.

Zea mengangguk. Lalu berucap.. "Ciyeee yang mau nikah."

Sambil mengedipkan satu matanya ke arah Arraz. Kedua tangan Zea bahkan membentuk pistol lalu menembakkan ke arah Arraz beberapa kali. Arraz berpura-pura terkena tembakan lalu memegang dadanya dibarengi matanya yang terpejam. Keduanya tertawa.

"Ini yang gila kita apa mereka sih yah? Kok mereka bisa sehappy itu? Kepala Ibu lho udah mau meledak rasanya mikirin gimana cara ngomong sama orang tuanya Dewi nanti."

Adi diam aja. No coment pokoknya.

1
Dewi kunti
😂😂😂😂😂 nganti apal
Dewi kunti
Yo gede anu ne kok🤭🤭🤭
99% Menuju Tobat😇
seperti apa?
maaf aku yg polos ini bertanya dengan nada dering selembut2nya.. tolong dijawab, jangan dijokiin😐
Alya Karunia
dari senyum" terus nyengir eh kok bablas ketawa baca bab ini 😄😄
Hikari Puri
akhirnya setelah sekian kali diphp othornya,kelakon jg adegan kokop mengkokopnya🤭🤭
vanilla
kayane udah gak buka lowongan deh Thor...buat gantiin patungnya
vanilla
mungkin rokok...
vanilla
hadeuhhh thorrr...làgi makan pagi inihhh
vanilla
readers kecewa gak jdi kokopan..
Alya Karunia
ga bisa berkata kata lagi sama kelakuan mu Wi Wi 😡
99% Menuju Tobat😇
mungkin tulang patah🤔
𝐙⃝🦜尺o
cinta koq punya selingan, ancen gendheng si dewi
Ⓜ️αɾყσɳσՇɧeeՐՏ🍻¢ᖱ'D⃤ ̐
rai gedeg si Dewi Kunti ini malah buka aib didepan mertua dan emaknya hahhah wes budhe gek akenen megat wae mantu bosokmu iku hahahah
ora mangan nongko keno pulute awakmu arr kuapokkkkk
Dewi kunti
ak Ki gur gemes pingin ngruwes Sik jengger pitik
Mrs. Dinold
semangat semangat yg nulis..,,selalu d tunggu up nya..🥰🥰🥰
🍊 NUuyz Leonal
urat malunya udah di bikin bakso kayak nya si Dewi 🤦🤦🤦
🍊 NUuyz Leonal
kan kan akhirnya kamu membuka bobrok nya kamu sendiri 😏😏
🍊 NUuyz Leonal
ini ternyata maksudnya 😫😫😫
🍊 NUuyz Leonal
Baru tau perumpamaan nya udah di ganti ya🤣🤣🤣
99% Menuju Tobat😇
tengah jalan loh ini.. mau digerebek trus dinikahkan lagi?🤔🤔🤔🤔
99% Menuju Tobat😇: tolong jgn terulang lagi😳😳😳
Dfe: ya ampuuuuun idenya bagus bingoooooo🤩🤩
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!