Seorang gadis cantik berusia 20 tahun yang bekerja sebagai barista di sebuah cafe tiba tiba membuat seorang CEO jatuh hati pada nya.
Entah apa yang dia perbuat sehingga pria tampan dan kaya itu jatuh hati pada nya.
Bagaimana kah kisah mereka selanjutnya, yuk mampir di karya author.
Dan mohon dukungan nya semua yah..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deby cahya Karmila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pertama Bekerja.
Keesokan pagi nya.
Edward menatap diri nya dari pantulan cermin yang ada di kontrakan nya, pria itu benar benar berubah drastis.
Bagaimana tidak, pakaian yang di berikan oleh calon ayah mertua nya, hanya sebuah baju kaos murah dan celana pendek kain,sebatas lutut.
"Aku seperti bukan Edward, pakaian yang aku pake biasa nya pakaian mahal dan jas jas berkelas, tapi liat lah sekarang, demi mengejar cinta pertama ku, aku rela berpenampilan seperti ini,"batin nya.
tak berselang lama Martin pun ikut keluar dari dalam kamar nya, pria itu juga menggunakan pakaian yang sama seperti Edward.
"Ayo berangkat,"ucap Edward, yang di angguki oleh Martin.
Kali ini dia memilih jalan kaki menuju rumah Alisa, ini juga adalah salah satu permintaan dari calon ayah mertua nya, dia harus terlihat sederhana selama di desa ini.
Alisa yang sedang menyiram bunga di halaman rumah terkejut melihat kedatangan Edward.
Walaupun pria itu menggunakan pakaian murah itu, tapi ketampanan nya tidak pernah tertutupi.
"Tidak usah memandang ku seperti itu, aku tau aku tampan,"Ucap Edward.
Alisa memalingkan wajahnya, bisa bisa nya dia menatap Edward dengan tatapan kagum seperti itu.
Bahkan kini wajah nya sudah merah karena malu.
"Sudah datang,"ucap tuan Gunawan.
"Eh iya tuan,"lirih Edward tiba tiba merasa canggung.
"Berangkat lah bersama Rafi, di sana dia yang mengurus peternakan bersama beberapa pekerjaan lain nya,"
Edward mengangguk dan segera naik ke atas motor Rafi, mereka berboncengan menuju peternakan tuan Gunawan.
" Apa kamu anak tuan Gunawan,"ucap Edward.
Pria itu mengangguk.
"Berarti kamu saudara kandung Alisa,"ucap Edward lagi, yang di angguki kembali oleh fari.
"Astaga sabar Edward sabar,"batin nya.
Setelah tiba, Edward turun dari motor Rafi.
Pria itu benar benar tercengang melihat peternakan ayam dan sapi yang begitu luas.
"berikan sapi sapi makan setelah itu mandi dia,"ucap Rafi
"Tapi aku belum mengerti bagaimana cara mengerjakan nya,"ucap Edward.
"Ikuti yang lain nya saja, kalau masih ada yang belum di pahami, kamu bisa bertanya pada mereka,"ucap rafi.
Edward mengangguk, setelah itu dia pun mulai mengerjakan pekerjaan itu..
"arrrggghh busuk sekali kotoran sapi ini,"ucap Edward.
"Namanya juga kotoran, tentu saja busuk,"ucap Rafi.
Edward hanya mengangguk.
"hahhh Alisa Alisa, seandai nya bukan karena dirimu, aku tidak mau mengerjakan pekerjaan kotor ini, masa iya seorang CEO muda dan sukses ini memandikan sapi.
Setelah memandikan nya, Edward memberikan nya makan, dengan menata rumput rumput di hadapan nya.
Bertepatan pada saat itu salah satu sapi yang ada sebelah nya membuang kotoran nya yang langsung mengenai kaki Edward.
"Oh astaga,"ucap Edward kesal.
"Kenapa kesal seperti itu? Apa kamu sudah tidak sanggup bekerja di sini,"ucap Rafi.
"Ah tidak kak, maaf,"lirih Edward.
Martin hanya tersenyum melihat raut wajah kesal bos nya, Martin mengerti dengan perasaan bos nya, dia pasti tak bisa menerima ini semua, karena sedari kecil dia selalu di manjakan oleh kemewahan.
Dan sekarang harus di hadapkan oleh kotoran kotoran sapi, demi mendapatkan hati sang pujaan hati.
"Tuan, ini sudah jam 12, ayo makan dulu,"ucap Martin.
"Apa kamu yakin ingin makan di sini?"ucap Edward.
"Tentu saja tuan, kalau tidak di sini, di mana lagi, aku sudah merasakan kehidupan seperti ini jadi aku tidak masalah,"ucap Martin.