" Apa maksud dari keluarga mu bicara seperti itu mas? Apakah aku kalian anggap orang asing selama ini? Apa bakti ku pada suami serta keluarga ini tidak berarti apa apa?" Ria berkata dengan suara yang bergetar karena menahan tangis.
Selama ini ia hanya dianggap orang asing oleh keluarga suami nya sendiri padahal dia lah yang selalu ada untuk suaminya ketika sedang terpuruk bahkan dia rela menjadi tulang punggung mencari rezeki demi sesuap nasi karena suami yang dicintainya di PHK.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maharanii Bahar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 20
"uang dari mana aku ma untuk buat acara resepsi pernikahan dengan Winda sedangkan saat ini kita lagi kesusahan". Ujar Riyan
"Mama juga pusing apa kita jual aja dulu perhiasan kakak mu ,tapi nanti kamu ganti bisa ngamuk nanti dia kalau tahu perhiasan nya hilang". Ujar Bu Lila
"Mama tau di mana dia nyimpan perhiasan nya?". Ujar Riyan
"Dibawah lemari ada kotak hitam, nanti mama ajak dia keluar kamu ambil secukupnya jangan semua nanti kakak mu tau ". Ujar Bu Lila.
"Iya sekarang saja Bu alasan ajakin ke warung atau kemana ". Ujar Riyan
Bu Lila segera ke kamar putri dan mengajak nya untuk ke warung depan karna sudah larut dia takut jika pergi sendiri, putri awal nya tak mau tapi Bu Lila terus memaksa akhirnya dia menuruti keinginan ibunya, mereka pun mulai keluar rumah dan Riyan yang sedari tadi bersembunyi langsung bergegas ke kamar putri dia mencari di tempat yang di katakan ibunya tadi, dan akhirnya dia mendapatkan kotak hitam itu, dibukanya dan cukup terkejut karna kakak nya mempunyai perhiasan yang lumayan banyak, dia hanya mengambil gelang yang lumayan besar kalung beserta cincin dua bentuk.
Setelah mengantongi perhiasan kakak nya dia segera keluar takut ibu dan kakak nya pulang,setelah semuanya aman Riyan merebahkan badan dikasurnya, pikiran nya mulai melayang ke masa lalu dimana dia tidak pernah kekurangan karna istri nya begitu pengertian, disaat dia di-PHK istrinya yang bekerja sebelum bekerja menyiapkan segala kebutuhan dia dulu, pulang kerja juga tidak lupa dengan kewajiban nya, tidak pernah melawan bahkan meninggikan suara pada suami dia merindukan kehidupan nya yang dulu , tapi melihat mantan istri nya yang sekarang begitu tegas tidak ada harapan untuk kembali bersama apa lagi sekarang dia sudah kaya raya.
Tanpa sadar pintu kamar nya dibuka ibunya Riyan kaget dan langsung bangun .
"Mama bikin kaget saja". Ujar Riyan
"Gimana dapat gak tadi?". Ujar Bu Lila
"Dapat ma aman besok mau aku jual untuk modal resepsi". Ujar Riyan
"Iya besok mama ikut sekalian beli seserahan yang murah saja". Ujar Bu Lila dijawab anggukan oleh Riyan dan Bu Lila segera keluar , Riyan langsung tidur .
Keesokan paginya Bu Lila dan Riyan sudah bersiap untuk pergi namun tiba tiba putri memanggil mereka berdua .
"Ma ,Yan mau kemana ?". Ujar putri yang kedua orang itu seketika panik tiba tiba putri memanggil nya.
"Em itu anu put mama mau belanja iya belanja". Ujar Bu Lila terbata bata
"Yasudah aku titip bubur ayam ya ma". Ujar putri.
"Iya nanti mama belikan sepulang dari pasar, ya sudah mama pergi dulu takut kesiangan". Ujar Bu Lila dan diangguki putri.
Mereka pun bergegas mengendarai motor nya hingga sampai di pasar, memang pasar yang besar ada penjual toko emas Bu Lila dan Riyan segera memasuki toko tersebut .
"Ada yang bisa dibantu pak buk". Ujar penjaga toko
"Saya mau jual emas ini kira kira laku berapa ya". Ujar Bu Lila
"Sebentar ya buk kami periksa dulu". Ujar penjaga toko
"Iya" . Ujar Bu Lila dan penjaga toko tersebut langsung ke dalam , sekitar lima menit akhirnya penjaga tersebut keluar .
"Buk ini semua kami ambil dengan harga dua puluh lima juta". Ujar penjaga toko
"Apa tidak bisa tinggi lagi?". Ujar Bu Lila dan Riyan hanya diam saja karna memang dia tidak paham.
"Itu sudah pas buk, gimana mau gak?". Ujar penjaga toko
"Boleh deh , em mbak sekalian cincin yang ukuran kecil kisaran harga delapan ratusan nya satu ya". Ujar Bu Lila cincin itu nanti nya untuk mahar nikah mereka.
"Baik buk potong dari sini saja kan?" . Ujar penjaga toko
"Iya mbak". Ujar Bu Lila
Setelah selesai mereka langsung berbelanja untuk seserahan yang murah meriah karna mereka belanja dipasar ,Bu Lila sebenarnya tidak ikhlas jika memberi barang mahal karna nantinya Riyan juga tidak dapat apa apa ,bukannya untuk menikahi anak orang kaya malah buntung .
Berbelanja pun selesai mereka pun pulang tak lupa membelikan bubur ayam pesanan putri, setelah membeli bubur mereka melanjutkan perjalanan hingga berhenti dilampu merah , mereka berhenti tepat disamping mobil yang tergolong mewah, Riyan dan Bu Lila memandang ke arah mobil itu dan ternyata didalam sana adalah ria mantan menantu sekaligus mantan istrinya, tapi ria tak sadar dengan dua orang disamping mobilnya hingga lampu merah berakhir ria langsung melajukan mobilnya dan Riyan masih terpaku, klakson dibelakang membuyarkan lamunan nya dan segera memacu motornya , sekitar lima belas menit akhirnya mereka sampai dirumah, dan putri sudah menunggu di ruang tv .
"Lama banget ma timbang ke pasar doang". Ujar putri
"Ya lama lah orang sekalian belaja untuk seserahan adikmu". Ujar Bu Lila
"Ha seserahan apa? Kok aku gak tau?" .ujar putri bingung
"Adik mu amu nikah sama Winda karna Winda saat ini sedang hamil dan pernikahan mereka akan dilaksanakan seminggu lagi, mama bukan tak ingin memberi tahu tapi melihat mu kemarin masih terpukul jadi mama diam dulu ".ujar Bu Lila
"Di hotel mana pernikahan mereka dilaksanakan?". ujar putri
"Gak ada hotel hotelan orang tua nya Winda mau melepaskan Winda bahkan tidak akan memberikan warisan jika menikah dengan adikmu". Ujar Bu Lila
"Kenapa begitu kan mereka orang kaya dan juga Winda lah anak satu satu nya yang akan mewarisi semua harta mereka". Ujar putri
"Papa nya si Winda gak suka sama adikmu karna sudah terlanjur hamil jadi mau tidak mau mereka harus dinikahkan kalau adik mu menolak tanggung jawab maka akan dilaporkan ke polisi, mereka punya uang sudah pasti gampang untuk memasukan adik mu ke penjara". Ujar Bu Lila.
"Kurang ajar sekali mereka, kita buat mereka menyesal nanti ma karna sudah memaksa Riyan tanggung jawab dan tidak memberi harta sedikit untuk kita". Ujar putri
"Iya mama setuju, ya sudah mama mau masak dulu, kamu selesai makan cepat bantuin mama". Ujar Bu Lila
" Iya ma". Ujar putri dengan malas.
........
"Akhirnya kamu masuk juga". Ujar Julio
"Iya bosan juga dirumah gak ngapa ngapain". Ujar ria
"Ya sudah mumpung kamu kesini aku mau keluar dulu , mana tau pas keluar dapat jodoh hihi". Ujar Julio
"Iya pergilah kalau kamu pulang kesini nya cepat aku titip makan ya". Ujar ria.
"Iya nanti aku belikan makanan favorit kamu". Ujar Julio sembari keluar .
Ria menatap berkas yang tidak terlalu banyak karna sebagian sudah diselesaikan Julio hingga pekerjaan nya hampir selesai tiba tiba ada notifikasi masuk di hp nya .
"Kamu sibuk? Kalau tidak aku ingin bertemu di cafe kemarin". Ujar pengirim tersebut.