Lanjutan kisah Sudah Cukup Aku Sakit
kisah tentang Hendri dan Fitria.
Karena persaingan bisnis Hendri dijebak oleh Rekan bisnis yang ingin menjatuhkannya. Hingga Hendri berakhir diatas ranjang bersama Fitria. mereka digerebek oleh warga dan menikahkan mereka secara paksa.
Apakah keluarga Wijaya bisa menerima masa lalu Fitria dan memperlakukan dia dengan baik?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GeGra Mom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 Kedatangan Ian dan Ien
Sejak kepergian Fitria, hubungan Risal dan Valen semakin dekat, mereka kadang menghabiskan waktu bersama.
"Selamat siang dokter ada pasien anak emergency" ujar perawat pada dokter Risal yang saat ini sedang makan siang bersama dokter Valen di kantin rumah sakit.
"Baik terima kasih suster, saya kesana segera" jawab dokter Risal dengan ramah.
"Kuta pergi sekarang dokter" ujar dokter Valen pada dokter Risal
Bergegas mereka dengan langkah setengah berlari menuju IGD.
"Bagaimana keadaan pasien suster? " tanya dokter Risal
"Kejang suhu 39 derajat dokter"
"Baik" dokter segera melakukan tindakan medis. Kondisi anak berangsur-angsur mulai membaik
Risal kembali keruangannya karena ada beberapa pasien anak yang menunggunya disana.
"Kayaknya hubungan dokter valen dan Dokter Risal semakin mesra saja" ujar salah satu perawat di igd.
Ia semua berkat wanita itu, semoga dia bahagia dan anaknya mendapat tempat yang layak " jawab dokter Valen
Dokter Risal melarang mereka menyebut nama Fitria, dia tidak ingin ada yang mendengar dan mengetahui segala tentang Fitria.
Diruangan Hendri begitu murka mendengar kalau mereka belum menemukan keberadaan Fitria.
"Kalian semuanya tidak berguna, mencari keberadaan seorang wanita saja sampai berbulan-bulan? "
"Ia tuan, kami benar-benar kehilangan jejak dia tuan "
"Jangan harap aku membayar sisanya temukan dia"
"Baik tuan" jawab mereka dab pergi dari
Ian yang berads dibalik pintu terkejut mendengar suara daddy yang marah-marah pada beberapa pria yang berpakaian serba hitam tersebut.
"Siapa yang daddy maksud? Apa daddy melakukan hal yang jahat? " gumamnya dan kembali melanjutkan langkahnya masuk kedalam ruangan Hendri.
"Sayang kalian kamu kapan datang? Sama siapa? " tanya Hendri mendekati putranya itu.
"Semalam daddy, mommy dan Iel dirumah, aku kangen jadi datang temui daddy " jawabnya memeluk Hendri.
"Ia sayang daddy juga kangen sama kalian, gimana kalau makan siang bersama,? Kita jemput Iel dan mommy? "
"Nanti aku hubungi Iel, kalau mommy mungkin istirahat soalnya mommy sedang hamil ngak boleh kecapean " jawab Ian.
Mendengar itu wajah Hendri berubah muram, dan langsung menundukan kepalanya sedangkan Ian langsung menghubungi Iel.
"Daddy Iel sudah setuju nanti kita jemput"
"Baik sayang, kamu duduk sebentar daddy selesaikan pekerjaan daddy" baik daddy jawab Ian.
Hendri kembalii kemeja kerjanya dan melanjutkan memeriksa beberapa data dilaptopnya sedangkan Ian sibuk dengan gawainya.
'Sebenarnya apa yang daddy sembunyikan' batin Ian menatap Hendri.
Hendri dan Ian segera menjemput Iel dirumah Danuarta, disana Iel sedang menunggu bersama Gloria dengan perut membuncit didepan teras.
Dari kejauhan Hendri mengepalkan tangannya, dia masih menyimpan perasaan pada mantan istri yang disia-diakannya itu
"Daddy aku kangen " ujar Iel memeluk Hendri.
"Ia sayang daddy juga kangen sama kalian" jawabnya memeluk putrinya itu.
"Hay gimana kabarnya? Aku dengar kamu sudah menikah? " tanya Gloria.
"Hanya tragedi, ada yang ingin panjat sosial " jawabnya menahan amarah.
"Jangan menilai orang seperti itu, belum tentu yang kamu pikirkan adalah kebenaran ingatlah penyesalan selalu terlambat disaat kita sudah benar-benar kehilangan "
"Apa maksudmu? " tanya Hendri
"Aku pikir kamu sudah berubah. Tapi sayang sikap kamu sangat kejam "
"Aku tidak ingin membahas hal ini, karena kamu bukanlah siapa-siapa, hanya mommy dari anak-anaku? "
"Aku hanya kasihan dengan dirimu, kukira kamu lebih dewasa udahi sifat burukmu tiada, ternyata aku salah "
"Ya kamu salah, sangat salah anak-anak ayo kita pergi, opa dab oma sudah menunggu kita " jawabnya tanpa menatap Gloria yang masih santai
Perdebatan mereka tanpa sengaja dilihat dan didengar oleh Ian, ian yang masih penasaran dengan beberapa pria di. Ruangan hendri.
Mereka bergegas pergi dari sana sebelum Hendri melampiaskan amarahnya pada wanita yang sangat dicintainya itu.
Tiba dikediaman wijaya mereka disambul oleh opa dan oma.
"Selamat datang cucu-cucu opa dan oma, kangen sekali" ujar oma.
"Kami juga kangen opa dan oma" jawab Ian.
"Bagaimana kabar kalian, apa ayah vincent perlakukan kalian dengan baik? " lanjut oma.
Raut wajah Ian berubah, dia tak menyukai pertanyaan oma.
"Ayah sayang sekali pada kami dan mommy " jawab Iel.
"Baguslah, kalau dia marah atau kasar sama kalian oma akab ambil kalian kembali bersams daddy kalian "
"Ngak oma" jawab Iel.
Ian lebih memilih diam diam, dia sangat tidak menyukai sikap daddy dan oma yang seakan-akan menjelek-jelekan ayah Vincent yang sangat sayang pada mereka.
"Masuklah oma sudah siapkan makanan kesukaan kalian " ujar oma
"Baik oma, aunty sonia mana oma? " tanya Iel
Sontak raut wajah mereka berubah marah mendengar nama itu.
"Aunty keluar sebentar sayang" jawab opa berbohong.
Semua tak lepas dari pandangan Ian
Mereka menuju ruang makan, disana ada Deddy dan kedua anak kembarnya
"Hy ankle, Andrew quin" sapa ian dan iel
"Hy Ian Iel, apa kabar? "
"Kami baik, kalian semua apa kabarnya? "
"Baik juga" jawab mereka
Mereka mengambil posisi duduk dimeja makan, opa dan oma terlihat sangat bahagia akan kedatangan cucu-cucu mereka.
"Setelah makan siang mereka semua berkumpul diruang keluarga Hendri sengaja tidak kembali ke perusahaan dia akan menghabiskan waktu bersama kedua anaknya.
Sebuah taxi berhenti didepan teras Sonia masuk bersama anaknya Kenzo.
"Aunty, Kenzo" ujar Iel berdiri menghampiri dua orang yang baru saja masuk.
"Hat sayang, kalian kapan datangnya? Kok kakaknya cuek saja pada aunty dan adek Kenzo " ujar Sonia pada Ian.
"Hy Aunty, hy Kenzo" ujar Ian tersenyum malu-malu.
"Kaka Ian kaka Iel, oleh-olehku mana? " tanya Kenzo mengulurkan tangannya.
"Kenzo ngak sopan kamu sama kaka-kakamu, sana masuk makan" ujar oma menatap datar cucunya itu.
Deddy dia. Tanpa menatap mereka, sejak perdebatan mereka tentang Fitria hubungan mereka sedikit renggang mereka juga membenci Kenzo karena wajahnya sangat mirip dengan Sonia.
"Sayang kita makan dulu ya? " ujar Sonia
"Baik mami" jawabnya memegang tangan Sonia.
Sonia membawa Kenzo kedapur, mereka akan makan disana.
Sudah 2 bulan Deddy menghentikan jatah bulanan untuk istrinya Sonia, kartu debitnya pun diblokir, semua perhiasan Yang diberikan disimpan dalam brankas hanya menyisakan perhiasan Sonia yang dibeli sejak belum menikah dengannya.
Semua barang-barang Sonia bersama Kenzo dipindahkan ke kamar tamu, Deddy melarang mereka naik kelantai 2.
"Sayang kita makan disini ya? Ngak papa lan? "
"Ia mami dimana saja asalkan bersama mami aku senang "
"Makasi ya sayang," jawab Sonia mencoba menahan airmata yang akan jatuh membasahi wajahnya, dia tidak ingin Kenzo melihatnya.
Semua tak luput dari mata Ian yang pura-pura kedapur.
'Ada apa dengan mereka? Sepertinya hubungan aunty dab ankle tidak baik-baik saja ' batin Ian kembali keruang keluarga.
Andrew dan Quin terlihat cuek dengab mami dan adiknya Kenzo.
Setelah makan, Sonia membawa Kenzo menuju taman belakang dia tidak ingin mengganggu kebahagiaan keluarga suaminya itu.
.