Seorang wanita harus mengakui akan posisi dirinya transmigran ke tubuh seseorang wanita yang tidak dia kenali,bahkan posisi dia berubah menjadi seorang istri dan itu semua karena perjodohan yang sengaja direncanakan oleh keluarganya.
Mengira dirinya akan menikah dengan seorang pria tua,tapi kenyataannya bukan dirinya menikah dari seorang pria tampan dengan sifat dinginnya bahkan berlanjut sampai di pernikahan mereka karena perjodohan yang keluarga mereka lakukan.
Tapi semua berubah setelah semua terjadi dan tergantikan posisi seseorang wanita lain menempati tubuh wanita ini.
Apakah dia akan mendapatkan kebahagiaan dari semua pengorbanannya itu.Dan apakah dia bisa meluluhkan perasaan suaminya yang begitu dingin padanya.
Walaupun diam-diam dia memiliki rahasia yang besar yang dia sembunyikan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia lukita 1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35. Bersedia menuruti
Dave maju mendekati wanita itu."Diam kamu!" teriak Dave yang mulai kesal mendengar ocehan dari wanita itu.
"Saya mohon lepaskan,apa salah saya." Lily terus memohon dengan ekspresi takut bercampur menangis.
"Salah kamu sendiri berani mengganggu nona kami." balas Dave dengan tatapan sinis.
"Nona?"
"Iya ,aku." Miranda muncul tepat didepan Saudara tirinya dengan ekspresi dingin.
"Miranda!" teriak kaget Lily melihat kehadiran Miranda di tempat itu.
"Sepertinya kamu sudah mulai berani membuat masalah denganku ." ucap Miranda dengan tatapan tajam kearah Lily.
"Lepaskan aku,seenaknya kamu memperlakukan ku seperti ini." jawab lily uang nampak marah dengan apa yang dia lakukan.
"Itulah akibatnya berani bermasalah denganku,dan harusnya kamu tahu diri apa yang sedang kamu hadapi." ucap Miranda yang menatap tajam kearah Lily.
"Dave."
"Iya nona." jawab Dave yang segera berdiri dari arah samping nonanya.
"Kamu seret dia keluar ,antarkan dia keruang belakang,aku ingin memperkenalkan dia pada jiko." tanpa menunggu lama mereka semua keluar dari ruangan itu dengan posisi Lily diseret keluar oleh beberapa orang berbadan kekar
Akhirnya mereka sampai yang dimana ruangan itu begitu besar dan sekitarnya masih ada hutan.
"Sayangku jiko." sapa Miranda pada hewan peliharaannya.
Tiba-tiba saja dari balik kolam keluarlah seekor buaya besar yang mulai menampakkan tubuhnya yang besar.
Lily yang melihatnya mulai ketakutan."Buaya." batin Lily yang makin ketakutan melihat buaya yang begitu besar keluar dari kolam itu.
"Inilah jiko yang aku maksudkan,apa kamu mau berkenalan?" tanya Miranda yang melihat jelas ekspresi ketakutan dari Lily.
"Apa kamu gila!"
"Aku gila." jawab Miranda sembari menunjuk dirinya sendiri dengan nada tertawa.
"Bagaimana Dave jika target selanjutnya wanita ini?" tanya Miranda pada Dave.
"Saya setuju nona, sepertinya jiko sangat kelaparan." jawab Dave yang membalas dengan senyuman sinis.
"Aku tidak mau!" teriak Lily ketakutan.
"Baiklah kalau kamu tidak mau,apa mungkin kita pakai cara lain saja.Aku siapkan 3 pria itu untukmu?" tanya Miranda yang masih ada cara yang lainnya.
"Aku tidak mau,aku mohon lepaskan aku." Lily pada akhirnya memohon.pada Miranda.
"Melepaskan mu,itu tak akan mungkin." jawab Miranda dengan nada dingin.
"Sepertinya kita masukkan saja dia di kandang jiko nona,wanita ini makin membuat pekerjaan kita makin lambat." mendengar apa yang diucapkan oleh Dave.
"Aku mohon jangan,aku janji akan menuruti apa kemauan kalian .Tapi jangan masukkan aku ke kandang buaya itu." Lily memohon dengan menangis.
"Aku sebenarnya sudah muak dengan apa yang kamu lakukan dengan ibumu itu.Tapi kalian masih tetap saja mengganggu kehidupanku,apa kalian tidak lelah bahkan semakin lama kalian memancing kemarahanku ini.Seharusnya kalian sadar diri dengan apa yang kalian lakukan." jawab Miranda yang sudah muak dengan mereka.
"Aku janji akan menuruti apa keinginanmu,aku mohon berikan aku kesempatan sekali ini saja."
"Apa kamu bilang,apa mungkin aku bisa percaya dengan mulut manismu itu." jawab Miranda yang masih meragukan itu.
"Aku mohon Miranda." Lily pun berlutut dan dia benar-benar ketakutan bahkan dia tak mau jika akhirnya dia mati dimalam itu juga.
Miranda menatap tajam kearah Lily." Sepertinya aku bisa memanfaatkan dia menjadi alatku." batin Miranda yang diam-diam memiliki rencana.
"Baiklah,tapi kamu harus mengikuti apa perintahku."ucap Miranda dengan senyuman sinis.
"Baiklah aku bersedia." jawab Lily yang membalas dengan menganggukkan kepala, dia pun terpaksa menurutinya.
Pada akhirnya Miranda memperingati Lily, dia benar-benar mengakui akan kesalahannya itu."Awas saja, kalau kamu sampai berulah lagi aku pastikan posisimu nantinya akan ada didalam kandang atau tidak aku bisa memerintahkan seseorang untuk menghabisi mu." Miranda benar-benar tidak main dengan ancaman itu.
Lily hanya terdiam mendengar ancaman dari Miranda dan hanya bisa menahan rasa ketakutan betapa kejamnya Miranda.
"Baik,aku janji."balas Lily yang masih ketakutan.
" Dan satu hal penting lagi, peringati ibumu itu untuk tidak ikut campur urusanku dalam hal apa pun.Jika kamu tidak mampu ,maka dirimu lah yang akan mendapatkan pelajaran dariku."
Lily makin ketakutan akan ancaman itu."Dan satu hal yang lebih penting,jangan sampai orang lain tahu tentang siapa sebenarnya aku.Jika mana kamu berani membocorkannya maka Dave akan turun tangan menghabisi mu." Dave yang mendengarnya menatap dingin kearah Lily.
"Baik nona,akan saya kerjakan." jawab Dave dengan sinis melihat lawannya hanya bisa terdiam setelah dia mendapatkan ancaman dari nonanya.
"Kamu mengerti kan apa perintahku?" tanya lagi Miranda pada Lily.
"Mengerti." jawab singkat Lily sembari menundukkan kepala.
"Dave, segera bawa keluar wanita ini.Dan jangan lupa perintahkan satu orang untuk mengawasi dia,kalau dia berani berulah lagi segera seret dia ke ruang bawah tanah." perintah Miranda pada Dave.
"Baik nona." Dave segera menyeret Lily untuk pergi dari tempat itu,sedangkan Miranda masih berdiri didepan kandang Jiko.
"Maaf ya sayang,malam ini tidak ada hidangan spesial untuk kamu. Aku janji akan aku ganti makanan yang lebih enak untuk kamu." ucap Miranda pada hewan peliharaannya.
Miranda segera kembali keruang kerjanya sembari melihat jam dinding yang waktu menunjukkan pukul 11 malam
"Ternyata sudah malam,waktunya aku harus pulang." gumam Miranda yang segera siap akan pergi, Tiba-tiba saja datanglah Dave yang langsung menemui nonanya.
"Maaf nona,semua tugas sudah saya saya kerjakan.Posisi wanita itu sudah pergi, bahkan saya memerintahkan satu orang untuk selalu mengawasi pergerakan wanita itu." laporan Dave pada Miranda.
"Bagus,kamu awasi betul wanita itu.Kita pun tak tahu juga wanita itu akan seperti apa nantinya." balas Miranda yang merasa penting untuk berjaga-jaga.
"Maaf jika saya lancang nona,kenapa tidak nona habisi saja?" tanya Dave pada Miranda,Miranda langsung melirik kearah Dave.
"Aku butuh alat untuk mengendalikan keluarga mereka,aku butuh informasi dari keluarga pemilik tubuh ini.Walaupun aku sedikit ragu dengan wanita itu,tapi aku lihat jika dia benar-benar takut akan ancaman kita." jawab Miranda yang mencoba mencari celah akan informasi dari si pemilik tubuh ini.
"Jadi itu yang mendasari anda untuk mempertahankan dia?" tanya Dave pada nonanya.
"Seperti itulah, kita jangan terlalu gegabah mengambil keputusan.Apalagi aku masih butuh informasi yang lengkap tentang kehidupan pemilik tubuh ini.Walaupun ini bukan tubuhku,aku akan tetap selalu menjaga dan melindunginya.Aku masih beruntung diberikan kesempatan kedua."balas Miranda yang masih bersyukur dia masih diberikan kesempatan untuk menikmati kehidupan. Walaupun dia tidak ditubuhnya sendiri dia pun mencoba menghargainya.
Alur ceritanya boleh juga.
So pasti boleh juga di jadikan referensi tuk bacaan kalaian..
Thanks ya Thor 👍🏼👌🏻✅