Gagalnya Sebuah Pernikahan

Hari ini Maharani pulang dari kampus ke rumah ibunya karena ia kangen dengan ibu dan neneknya dengan di antar Deni . "Kamu mau nginep di rumah ibumu ?"Deni saat dalam perjalanan ." Iya , boleh kan ?"Maharani meminta ijin pada Deni suaminya .

Dalam hati Deni merasa bahagia dengan begitu ia lebih leluasa bisa berduaan dengan Meira . "Boleh ," jawabnya singkat , mobil sudah sampai di depan rumah Setyani Maharani turun dan masuk ke dalam rumah diikuti Deni dari belakang .

Nenek Wasilah mendengar seseorang dari ruang tamu keluar dari kamar , ia sangat bahagia melihat Maharani pulang lalu memeluknya , “Hani , Deni , apa kabar kalian ayo duduk di ruang tengah saja ," sapa Wasilah mengajak ke ruang tengah.

"Kami baik kok nek ,,, ibu mana kok sepi ," ibumu sedang pergi ke pasar membeli bahan makanan karena nanti malam akan ada acara syukuran di rumah Bu Lisa , dia pesan sama ibumu ,"jelas Wasilah .

Maharani masuk ke dapur membuat minum untuk Deni dan dirinya lalu kembali ke ruang tengah meletakkan minuman di atas meja ."Minum dulu ," Maharani menawarkan minumnya kepada Deni .

Selang beberapa menit Setyani pulang membawa belanjaan banyak turun dari motor dan membawa belanjaan ke dalam rumah , ketika masuk melewati ruang tengah melihat Maharani dan Deni berhenti , Maharani dan Deni memberi salam dan mencium tangan Setyani .

"Kalian sudah lama pulangnya?" tanya Setyani lalu melanjutkan membawa belanjaan ke dapur . “Baru kok , Bu ," jawab Maharani . Deni gelisah bingung mau ngomong apa , meminum .

"Ibu ada pesanan ya , aku bantu biar cepat selesai ," Maharani menawarkan diri membantunya . “Memangnya dibolehin sama suamimu ?" Setyani melihat wajah Maharani dengan serius .

"Boleh dong Bu , membantu ibu sendiri masa tidak boleh ," Maharani dengan senang hati sambil memilah beberapa bahan . Deni masuk ke dapur melihat Maharani dan ibunya sedang sibuk mendekat ,

“Kalau begitu aku pulang dulu ya ,,kalau misalkan mau pulang hubungi aku ," Deni pamit kepada istrinya lalu ibu mertuanya tidak lupa pamit sama nenek .

"Suamimu perhatian sekali kelihatan banget gitu ," Setyani memuji Deni namun beda dengan ekspresi wajah Maharani yang malas menanggapi perkataan ibunya .

Menjelang malam makanan sudah matang dan siap di antar ke rumah Bu Lisa ." Sudah semuanya kan Bu , aku saja yang mengantarnya ," Maharani siap membawa makanan yang sudah dimasukkan ke dalam kantong kresek .

"Bu , perasaanku kok gak enak kenapa ya ,“ Setyani bicara pada Wasilah duduk sambil minum teh . "Aku juga sama sepertimu , apa kita tanya saja sama Hani ?" Wasilah memberi ide ,

“Nanti kita tanyakan tapi pelan-pelan ya ,Bu ," Setyani ragu . "Kamu tidak usah memperlihatkan wajah sedihmu bersikap biasa saja agar tidak ketahuan ,“ jawabnya ,

Maharani pulang langsung ikut bergabung dengan ibu dan neneknya di ruang tengah . "Ada apa sih kok serius banget ?" Maharani merasa aneh ,

Ke dua generasi itu saling melirik lalu mengangguk , "Hani ,,, ibu mau bertanya sama kamu jawab jujur ,, kamu ada masalah apa selama di rumah mertuamu ?" Setyani menatap wajah Maharani lekat .

"Aku tidak apa-apa dan tidak ada masalah di rumah mertua , ibu sama nenek kenapa sih kok jadi aneh gini ," jelas Maharani dengan menutupi rasa sesak di dalam hatinya dengan senyum bahagia .

Maharani masuk ke kamar lalu merebahkan tubuh dengan pikiran menerawang jauh .