Floretta Ace Zuriel tak menyangka jika diri nya akan menjadi seorang ibu di umur 26 tahun, yang bahkan tidak tahu siapa ayah dari anak yang ia kandung.
Kehidupan nya berubah 180 dari yang suka party tiba-tiba menjadi seorang ibu yang telaten.
Bagaimana keseruan cerita nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eppi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Edward sudah tidak ada tenaga untuk marah-marah karena waktu boarding sebentar lagi.
"Maaf Tuan sudah menunggu lama" ucap Hank pada Edward yang sedari tadi diam.
"Lupakan dan jangan di ulangi lagi" jawab Edward singkat lalu memejamkan mata nya kembali.
"Baik Tuan, terimakasih" kata Hank yang merasa bersalah karena sudah membuang waktu yang lumayan.
Empat puluh lima menit kemudian mereka sampai di airport dan langsung boarding pass.
Perjalanan yang di tempuh dari Singapur menuju New York adalah 18 jam sungguh sangat melelahkan bukan.
Edward manfaatkan untuk tidur karena ia belum juga istirahat dari pulang dari perusahaan nya.
Tring
Di keheningan di dalam pesawat membuat nada dering notifikasi terdengar nyaring sekali.
Edward membuka mata nya dan langsung membuka ponsel nya, lalu ia melihat ke arah Hank dengan wajah yang bingung.
"Apa maksudnya?" tanya Edward.
"Bukan kah Tuan, menyuruh saya untuk mencari tahu informasi mengenai Floretta" jawab Hank.
"Dan kebetulan Floretta wanita yang pernah anda tiduri di hotel, lalu meninggalkan anda dengan memberikan uang $200".
"Begitu kah? Lalu?" tanya Edward penasaran.
"Kan sudah ada bukti cctv kenapa tidak liat secara teliti" batin Hank.
"Jangan menggerutu dalam hati Hank, aku mendengar nya" cibir Edward.
"Macam cenayang bos ku ini" gumam Hank.
"Malam itu ada pertemuan dengan rekan yang ingn bekerja sama di hotel X , di tengah kesepatan yang terjadi Tuan tanpa sengaja meminum minuman yang sudah di campuri obat dan membuat anda langsung bereaksi" terang Hank menjelaskan situasi sembilan bulan yang lalu.
Edward langsung meningat kejadian dimana ia di tinggalkan begitu saja oleh wanita yang ia tiduri.
"Whatt... Pantas saja wajah nya seperti tidak asing dan ternyata dia wanita malam itu dan juga pegawai ku di perusahaan, Oh my GOD.. "ucap Edward sembari mengusap kasar wajah nya.
*SEMBILAN BULAN YANG LALU
"Sial" umpat Edward karena merasakan tubuh nya panas setelah meminum alkohol yang sudah di campuri obat oleh rekan nya.
Edward lalu keluar dari kamar rekan bisnis nya menuju kamar nya sendiri karena sudah mersakan sesak di bagian inti nya.
"Bisa-bisa nya mereka melakukan dengan cara yang licik" cibir Edward lalu mata nya menangkap sosok wanita yang sangat cantik sedang pegangan pada dinding.
Edward langsung menarik pinggul dan membekap mulut Flo agar tidak teriak lalu membawa nya ke kamar yang tidak jauh dari Flo berdiri saat menerima panggilan telepon.
"AAkhhh" teriak Flo saat tubuh nya di hempaskan di atas ranjang yang berukuran besar lalu Edward menindih nya sembari mencium paksa bibir Flo yang sangat sensual.
"Hmmmtt" Flo terus memberontak dan memukuli dada Edward.
Karena sudah di penuhi kabut nafsu, Edward tidak begitu mendengarkan teriakan demi teriakan yang di keluarkan oleh Flo, Edward menarik paksa dress yang dipakai oleh Flo.
"Sexy sekali" ucap Edward saat melihat tubuh Flo yang masih terbungkus bra dan juga cd.
Flo sangat takut dan teriak histeris ketika Edward menarik paksa dress nya.
"Jangan.. Jangan please.. Aku bisa memberikan uang jika kamu butuh uang ... Tolong jangan perkosa aku" pinta Flo memohon agar tidak menyetubuhi nya.
Flo yang terus memberontak membuat Edward langsung dengan permainan inti nya tanpa ada nya pemanasan.
"Aakhhhh SAKITTT" teriak Flo sangat benda tumpul memasuki pangkal paha Flo dengan paksa.
Edwar merasakan seperti ada cairan yang mengalir di bagian inti Flo namun Edward mengabaikan nya.
"Aaakhhh ini sempit sekali tidak seperti wanita lain yang sering aku tiduri" gumam Edward sembari memaju mundurkan pinggul nya dengan pelan karena sayup-sayup ia mendengar teriakan Flo yang mengerang kesakitan.
Permainan pun semakin pelan dan menikmati tidak ada paksaan dan kekerasakan lagi sampai-sampai Flo ikut terhanyut dalam permainan Edward dan Edward tidak kepikiran untuk memakai kondom, jika biasa nya ia akan memakai agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Akhhhh" desah Flo saat Edward memainkan dada Flo yang sangat pas di tangan nya.
Edward terus memberikan sentuhan-sentuhan manis agar Flo semakin terangsang oleh nya,
Bibir mereka pun saling menyesap satu sama lain seolah-seolah saling menginginkan kembali.
Mereka pun terus melakukan nya sampai rasa nikmat nya terpuaskan dan Edward terus membuang benih nya di dalam tanpa berpikir panjang.
**
Keesokan hari nya, Flo bangun lebih dulu karena ingin buang air kecil.
"Akhh" pekik Flo saat merasakan pangkal paha nya sakit.
Flo berjalan pelan ke kamar mandi agar Edward tidak bangun dan melihat nya.
Karena dress yang digunakan semalam robek tak berbentuk , Flo memakai kemeja Edward yang kebesaran di tubuh nya.
Flo langsung pergi dan meninggalkan uang $200 dari kamar Edward tanpa melihat wajah yang sudah mengambil paksa kesucian nya.
Lalu menelpon Elia untuk menjemput nya di hotel yang sama.
Lima belas menit setelah kepergian Flo, Edward pun terbangun dengan meregangkan otot-otot yan terasa kaku. Ketika melihat ke samping ia tidak melihat wanita yang semalam ia gagahi namun ia malah melihat uang yang FLo tinggal nya.
"Sial, dia kira aku laki-laki bayaran" ucap Edward dengan emosi lalu menelpon Hank untuk ke kamar nya sembari membawa baju untuk diri nya.
"Tercaya dia masih perawan" ucap Edward ketika melihat bercak merah di sprei putih nya.
**