Siapa yang akan menyangka, bahwa seorang gadis cupu yang telah mengubah pandangan seorang ceo yang super misterius dan arogan.
Pria itu adalah Son yan, pria muda yang usianya hampir 30 tahun dan belum menikah, dimana dia terpaksa menerima perjodohan yang telah dibuat oleh kakeknya.
Dimana jodoh son yan, adalah Nania seorang gadis belia yang baru saja menginjak usia ke -17 tahun, dan dia seorang siswi SMA di sekolah swasta milik keluarga son yan.
Sampai pernikahan itu benar-benar terjadi, dan membuat nania merasakan betapa menyakitkan sebuah ikatan pernikahan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwik Mayasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencari Alasan
Nania menutup kedua matanya saat akan mengganti baju son yan, namun mendadak son yan mulai siuman.
" biar saya ganti baju sendiri ... kamu tunggu di luar " kata son yan sembari mengambil baju tidur dari tangan nania.
hingga beberapa saat kemudian son yan keluar dari kamar mandi dengan memakai baju tidur nania bermotif bunga mawar.
Nania sebenarnya ingin tertawa, akan tetapi meligat wajah son yan yang begitu pucat dan masih menggigil kedinginan, ia menjadi tidak tega.
" saya buatkan teh hangat dulu " kata nania sambil beranjak dari tempat tidur , namun mendadak son yan pinsan kembali.
" mas ... mas ..." nania terlihat panik, ia mencoba memapah son yan keranjang, dan ia segera memeriksa tubuh son yan yang semakin dingin.
"dia terkena demam tinggi ... dan ... "nania menghela nafas panjang.
" tenang ... nia ... son yan adalah suami sah kamu ... secara hukum ... ini tidak salah " nania mulai meyakinkan dirinya sendiri.
nania sangat ragu-ragu saat ingin naik keranjang son yan.
" lebih baik segera melakukannya ... dari pada dia semakin parah " kata nania kemudian melepas bajunya, sehingga menyisahkan kaos dalamnya.
Nania segera memeluk son yan dengan sangat erat, meski ia dihinggapi rasa takut dan cemas, namun ia hanya bermaksud menolong son yan.
Drrrrt ... drrrrrt
Ponselnya berdering, hingga membuat son yan terbangun dari tidurnya.
" sudah pagi ... " batin son yan sembari membuka kedua matanya, dimana ia sangat terkejut saat melihat nania tertidur pulas sembari memeluknya.
" hallo sarah ... " suara son yan terdengar sangat lirih, ia takut nania terbangun karena suaranya.
" pagi ... pak ... apakah anda baik-baik saja ?" tanya sarah menyelidik.
" iya ... saya baik-baik saja " jawab son yan sembari memandangi wajah cantik nania.
" apakah anda akan tidak masuk kantor hari ini pak?ada beberapa dokumen yang harus di cek " tanya sarah lagi.
" saya kurang enak badan ... jadi kamu bisa pending dulu ... kerjaan hari ini"jelas son yan kemudian mengakhiri panggilan dari asisten barunya.
Son yan terkejut, saat nania sudah membuka kedua matanya saat ia menatap layar ponselnya.
" apakah ... anda sudah baikan tuan ?" tanya nania seraya memeriksa kening son yan.
" saya baik- baik saja "jawab son yan seraya tersenyum.
" maaf tadi malam saya terpaksa tidur disini , saya juga terpaksa memberikan piyama saya karena tidak ada baju lain lagi ... dan ... " saat nania ingin melanjutkan bicaranya.
son yan langsung mengecup bibir nania, hingga membuat nania terkejut.
" tuan ... " nania mendorong son yan.
" ada apa lagi sekarang ?saya sudah memutuskan hubungan saya dengan rena ... dan saya juga sudah berenang semalaman di laut untuk mencari mutiara hitam itu ... bahkan saya hampir ... " son yan terkejut saat nania membungkam mulut son yan dengan telapak tangan kanannya.
" jangan lanjutkan lagi " kata nania pelan.
" saya jatuh cinta sama kamu nia ... dan saya tidak ingin kita bercerai lagi ... saya mengaku salah sama kamu ... dan saya tarik kembali ucapan saya lima tahun yang lalu "jelas son yan seraya merapikan rambut nania yang sedikit berantakan.
" saya perlu waktu ... untuk mempertimbangkannya " tegas nania kemudian segera mengambil piyamanya kembali, dan ia segera pergi dari rumah itu.
***
Siang itu nania sedikit tidak fokus saat bertugas, hingga membuat putra dan via mulai protes, mereka berdua mengira nania sedang bertengkar dengan gilang.
Padahal nania sedang memikirkan tentang permintaan son yan, yang ingin melanjutkan pernikahan pura-pura mereka.
" hallo ... mas gilang " nania menjawab panggilan seluler dari gilang yang sedang berada di New york.
" aku kangen ... apakah kita bisa bertemu malam minggu besok ... biar hari ini aku beli tiket pesawat " gilang mengajak nania untuk bertemu.
" maaf ... mas ... apa tidak merepotkan kamu, bukankah ... kamu baru disana ? dan biayanya juga tidak murah ?" tanya nania.
" apakah kamu masih marah sama saya, karena tidak membantu kamu waktu itu ?" gilang mulai marah.
" aku tidak marah ... tapi " nania mencoba memberi penjelasan.
" ya sudah ... kalau kamu tidak ingin aku pulang !!!" gilang langsung mengakhiri panggilan selulernya tanpa berpamitan terlebih dahulu.
Nania mencoba bersikap tenang dan melanjutkan tugasnya untuk menemui bebarapa pasiennya siang itu.
Sekitar pukul 14.00 siang, rena dan ibunya datang menemui nania di Rumah Sakit.
" nia ... bantu kakak kamu ... untuk membujuk son yan agar tidak membatalkan pertunangan mereka" pinta seorang wanita paruh baya sembari merangkul nania.
" lihatlah ... mulai tadi malam, kakak kamu menangis dan belum makan ... karena son yan memutuskan hubungan secara sepihak " sahut wanita itu membuat nania sedikit tidak nyaman.
" entah iblis wanita mana yang sudah menggoda son yan " rena mulai menyahut.
" pokoknya ... kalau memang ada orang ketiga ... aku akan benar-benar membuatnya menderita" ancam rena sembari menghapus air matanya.
Melihat hal ini, tentu saja nania merasa sangat bersalah dan tidak bisa berpikir normal, hingga beberapa saat kemudian setelah rena pulang ia memberanikan diri untuk mendatangi son yan dirumah barunya.
" Tuan ... " nania masuk kedalam rumah son yan tanpa mengetuk pintu terlebih dulu, hingga membuat kakek billy dan nenek ria terkejut.
" hai cucu mantu sudah datang "sapa nenek ria sembari menghampiri nania.
" kenapa ... anda tidak bilang ... kalau mereka datang ?" nania mencoba tersenyum pada son yan sembari mengangkat sebelah alisnya.
" mereka ingin melihat rumah baru kita, dan memberi kejutan pada kita ... "jelas son yan.
Niat awal nania yang ingin mengeluh tentang kakaknya pada son yan menjadi gagal, kini ia harus kembali bersandiwara untuk menjadi istri yang baik saat dirumah.
" mereka akan tinggal disini tiga hari, jadi saya minta tolong ... kamu carilah alasan keluar kota pada ibu kamu ... agar kamu bisa tetap disini tanpa membuat mereka curiga "pinta son yan.
" astaga ... tuan ... " nania mencengkeram jemarinya sendiri.
" dan satu lagi ... kamu siap-siap, sebentar lagi akan ada tamu dari luar kota " sambung son yan.
" siap-siap ... maksudnya saya pakai baju dinas saya ?" tanya nania sembari mengernyitkan dahinya.
" saya akan bawah kamu kesalon "bisik son yan sembari tersenyum.
Setelah memberi kabar pada ibu jihan, bahwa ia akan pergi keluar kota selama tiga hari, nania segera pergi kesalon kecantikan bersama son yan untuk merubah penampilannya.
Bella beauty.
Disini, nania mulai menjalani perawatan wajah, tubuh dan rambut , bukan hanya itu son yan juga meminta sarah membelikan beberapa pakaian baru untuk nania lengkap beserta sepatu dan tas bermerk.
" Apa ini tidak berlebihan ?" tanya nania seraya menatap son yan yang tak berkedip sedikitpun saat melihat penampilan baru nania.
" Kamu sangat cantik " bisik son yan sembari tersenyum.
"dasar ... buaya " nania meledek son yan.
" dan ada yang kurang" bisik son yan lagi.
" sekarang apalagi ?" tanya nania.
" cincin kawin "jawab son yan seraya memberikan sebuah kalung untuk nania.
" bukankah ... " nania ingin memberikan penjelasan.
" lihatlah ... mutiara hitan ini sangat berbeda " jelas son yan seraya memakaikan dileher nania.
***
Malam itu nania terlihat sangat anggun dan cantik, ia bukan hanya membuat tamu son yan terpukau ,namun nania mampu membuat son yan langsung mendapatkan kontrak kerja dari clientnya tanpa ada pertimbangan yang panjang.
Bahkan malam itu nania tidak bisa mengendalikan son yan yang mulai mabuk karena kebanyakan minum anggur merah.
" kamu ini bisa tidak menjaga kesehatan kamu sendiri " nania mulai memarahi son yan.
"saya tidak mabuk ... saya hanya takut ... setelah ini kamu akan pergi meninggalkan saya ... bahkan ... saya berharap ini mimpi yang indah "son yan menatap nania dengan tajam.
"sudahlah ... saya mau ganti baju dulu " nania mencoba menghindari son yan.
Byuuup ... !
son yan menarik tangan kiri nania yang hendak pergi, sehingga nania jatuh kedalam pelukan son yan.
" bagaimana lagi saya membuktikan kalau saya mencintai kamu nania ... ? apakah sedikitpun didalam hati kamu ... tidak ada perasaan untuk saya ?" tanya son yan seraya mendekap tubuh nania.
" tuan lepaskan saya ... ?" nania mulai memberontak.
" saya tidak mau ... !" son yan menolak.
" baiklah saya akan berteriak "nania mengancam.
" boleh ... kedengarannya sangat menarik " son yan mulai bercanda.
nania menggigit telinga son yan , seperti 5 tahun yang lalu.
Akan tetapi untuk kali ini, son yan langsung menghindar , ia malah terlihat sengaja menghadap wajah nania agar bisa melihat ekspresi wajah nania saat marah.