Seorang pria kesepian yang berusaha mencintai dirinya sendiri, walaupun hatinya terus terluka oleh orang yang dia sayangi
"Otakmu dimana hah???!!".....
Tanpa dia ketahui Allah telah memberikannya sebuah keajaiban di hidupnya nanti.......
Seorang laki-laki dengan kisah hidupnya
"Kamu harus bisa menjadi dirimu sendiri"
"Tidak bisa......"
"Kamu tidak mengerti....."
Apa yang akan terjadi selanjutnya? pantau terus di setiap bab yang akan di update
note:update enggak nentu sesuai sempatnya:v
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Natasyatia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
percaya
"Iya, sayangnya belakangan ini begitu sepi pengunjung,sehingga ibu bingung bagaimana caranya agar usaha ibu bangkit, ibu juga berkeliling untuk mencari orang yang mau bekerja dengan ibu. Karena, secara langsung ibu sudah tua, dan anak ibu harus menjaga ibu" Kensano menganggukan kepalanya
"Alhamdulillah sekarang ibu sudah punya 2 pula, yang bakal membantu ibu sekuat tenaga bahkan demi ibu dan demi kita dapat penghasilan juga sih" dengan terkekeh di akhir membuat Kania tersenyum
"Ibu berikan uangnya dahulu ya nak?" Tanya Kania
"Siap ibu, jika memang benar-benar percaya bahwa aku ini amanah saya akan lakukan " kania bingung dengan ucapan Kensano
"Apa maksudmu?"
"Hahahaha maaf Ibu, kalau nanti aku akan membuat ibu kecewa karena hasil kerja kerasku, aku memang bukan orang yang bohong,tetapi aku tidak pernah di percaya oleh orang, orang lain malah tidak mau aku ada ......
"Maka dengan ini aku berusaha untuk bisa di percaya oleh oranglain dan orang yang pertama percaya bahwa saya ini amanah adalah ibu" sambil menunjuk Kania dengan semua jemarinya ia buka dan rapatkan
"Masya Allah, ibu yakin kamu pasti amanah nak, dari wajahmu yang teduh dan sifatmu yang pekerja keras, membuat ibu merasa kamu adalah orang yang hebat, tetapi saat mendengar bahwa kamu tidak di percaya oleh orang lain membuat ibu bingung apa yang membuat mereka merasa tidak percaya denganmu?"
"Mereka tidak percaya kepadaku karena bermula dari ibuku yang mengatakan kepada beberapa orang bahwa aku ini pembohong, bahkan tidak layak untuk di percaya..... Awalnya aku pikir hanya sebuah lelucon belaka....
"Rupanya hingga aku dewasa tidak ada yang percaya denganku"
"Semua menghindar dari hadapanku, seolah olah aku seharusnya tidak hidup " penjelasan Kensano membuat air mata seseorang menetes tanpa sepengetahuan orang lain.
"Berarti kamu harus bisa ungkapkan kepada mereka, bahwa kamu bisa mendapatkan kepercayaan itu tanpa harus berbohong kepada orang lain " cetus Ayase yang sejak tadi menyimak
"Pastinya kalau aku tidak mengungkapkannya sendiri lantas siapa?"
"Kau jaga kesehatan, ibu Kania juga butuh kamu " Kensano berbicara tanpa menatap Ayase
"Baiklah, saya akan melakukannya" ujar Ayase
"Oh iya ibu saya pamit undur diri Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu "
"Waalaikumsalam warahmatullah wabarakatuh, ini uangnya nak, ada 1 juta rupiah saja nanti jikalau kurang kembalilah"
"Tetapi barang akan di letakan dimana bu?" Tanya Kensano
"Barang bisa kamu simpan di toko, ini kunci pintu belakang, kamu bisa membuat baksonya tidak?" Tanya Kania
"Alhamdulillah aku suka sekali membuat bakso sehingga sudah berpengalaman setidaknya sudah paham "
"Alhamdulilah itu baik, aku yakin kamu bisa"
"Ibu, apakah di toko ibu ada kamar bu?" Tanya Kensano secara spontan
"Tidak ada nak, maka dari itu ibu menginginkan tempat tinggalmu dekat dengan toko ibu"
Kensano sedikit lesu saat mendengarnya
"Kau kenapa?" Tanya Kania
"Ah tidak apa bu hanya merasa sepertinya aku harus lebih kuat" Wajahnya langsung berubah menjadi sumringah agar tidak di curigai
Karena pada dasarnya, jarak antara rumahnya dengan toko sang ibu lumayan jauh jika di tempuh dengan jalan kaki atau sepeda
Lalu Kensano teringat dengan sebuah hal
"Aku pamit untuk berbelanja ya bu, eh tapi bagaimana dengan barang barangnya? Apa saja yang aku harus beli?" Tanya Kensano kebingungan apa yang harus ia stok
"Ah iya, waduh ibu lupa lagi, gimana yah" Kania bingung apa yang akan ia perintahkan kepada Kensano
"Bagaiman dengan keadaan sayuran bu, apakah stoknya banyak?" Tnya Kensano
"Untuk sayur akan di kirim sore hari nanti" Kensano menganggukan kepalanya tanda ia memahaminya
"Lalu bagaimana dengan bihun, sohun?, mie?" Tanya Kensano lagi
"Ah iya itu, ibu baru menyetoknya sedikit"
"Mau beli berapa ibu?" Kensano telah menyiapkan ponsel
"Ibu ingin membeli sebanyak 1 kardus masing masingnya" sebut Kania
"Apakah ada lagi?" Tanya Kensano
"Ada daging sapi juga"
"Oalah kirain daging sapinya di kirim bu" ucapan Kensano membuat Kania kebingungan
"Huft aku bingung karena mereka tidak menyukai jika aku memesan mendadak, mereka harus pesan dari 2 hari sebelumnya atau 1 hari sebelumnya, ah tidak apa kau bawa saja sedikit agar tidak memberatkanmu"
"Ingin membeli berapa kilogram bu?"
"5 kilogram saja nak, kamu bisa buat 450- 500 butir bakso" ujar Kania
"Siap, apakah ada lagi bu?" Tanya Kensano
"Garam dan penyedap rasa"
Kata "garam" membuat Kensano terdiam
"Kenapa nak?" Tanya Kania saat melihat Kensano melamun
"Saya teringat kemarin, saya ingin membeli garam untuk memasak, ternyata bertemu dengan putri ibu yang di kejar oleh laki laki jahat" ungkap Kensano tanpa sadar
"Apaa? ya Allah bagaimana ini bisa terjadi nak?" Lalu Kensano mulai menceritakan segalanya
"Ya Allah nak, terimakasih telah membantu kami, ibu semakin yakin kamu bisa ibu percaya, setelah 1 minggu nanti kamu bekerja, ibu akan menggajimu" janji Kania
"Loh ibu jangan seperti itu, ibu belum melihat kinerja aku jangan langsung berkata seperti ini" Saran Kensano
"Ibu yakin kamu bisa, kamu adalah seseorang yang pantang menyerah, tanpa ibu harus banyak introgasi ibu pun sudah paham apa yang bisa kamu lakukan, Kamu adalah laki laki hebat, jangan sia siakan pekerjaan ini, walaupun gaji tidak seberapa tetapi setidaknya kamu bisa bahagia dengan gajimu itu"
Walaupun Kania belum menyebutkan berapa gaji yang akan kensano terima, ia tetap tidak menyerah. Karena ia yakin Kania akan memberikan yang terbaik untuk karyawannya yang baru ini.
"Apakah ada yang ingin ibu beli lagi?" Pengalihan pembicaraan membuat Kania melupakan ucapannya
"Sudah tidak usah banyak banyak, kamu sebutkan lagi nak"
"Mie, sohun, bihun masing masing 1 kardus, dan untuk daging aku akan membeli 5 kilogram, dan untuk telur aku akan membeli 2 kilogram, lalu?" Tanya Kensano
"Ada 1 lagi nak, kulkas sudah sangat kosong, jadi isi dengan beberapa minuman"
"Bagaimana jika aku melakukan promosi bu?" ide cemerlang di otak Kensano, seketika Kania berfikir sejenak untuk meng iyakan ide tersebut
"Promosi?, boleh juga tuh, apa yang ingin kamu lakukan?" Tanya Kania
"Aku ingin memberikan sedikit diskon untuk yang membeli di atas 50.000dan diskon nya, bagaimana bu?" Saran Kensano
"Kamu akan memberi diskon berapa per mangkuk?" Tanya Kania
"Ibu biasa menjual berapa bu?, bagaimana jika kita berikan diskon 15%? jika pembelian di atas 200.000 kita beri diskon 50%?" usul Kensano
"Wah bagus itu, lalu jika yang membeli di atas 100.000 di bawah 200.000 berapa kamu akan kasih diskon?"
"Bagaimana jika 30%?"
"Bagus aku setuju usulmu" Kania langsung menerima usulan dari Kensano
"Baik bu, Kensano pamit untuk membeli barang barang, ini nomor telepon Ken,jikalau ada hal yang ingin di beli lagi mohon untuk langsung menelpon Ken ya bu"
Kania menganggukan kepalanya, lalu Kensano berpamitan pergi
Pov Kensano
"Apa aku ke rumah Zidan dahulu ya?" Batin Kensano
DUARRRR
"Astagfirullahalazim kurang ajar kau Zid" omel Kensano
"Maaf hehehehe " Zidan cengengesan karena ulahnya
"Kamu mau bekerja tidak?" Kensano to the point
"Wahhh bekerja sebagai apa tuh?" Tanya Zidan dengan bersemangat
"Sebagai pedagang"
"Hah? berniaga? Sejak kapan kamu memiliki usaha?" introgasi Zidan
"Bukan, ini milik orang lain aku hanya membantunya saja, katanya kita bisa dapat gaji juga" wajah Zidan langsung berubah yang tadinya mengintrogasi Kensano sekarang menjadi bahagia
"Apakah iya?, siapa yang memiliki usaha itu? bagaimana bisa mengenalnya?" Runtutan pertanyaan Zidan membuat Kensano kebingungan
"Aku jawab yang mana dulu nih?" ejek Kensano
"Jawab aja semua ih" kesal Zidan.
"Hahahaha, kamu ingat perempuan yang kemarin aku ceritakan?" Tanya Kensano
"Ingat, kenapa?"
"Ibunya memintaku untuk bekerja dengannya, dan dia menjanjikan untuk memberikan gaji, tetapi dia hanya bisa memberikan gaji kepadaku, tetapi tenang saja. Jika kamu membantuku, aku tidak akan segan segan untuk memberikan setengah gajiku kepadamu, apakah kamu mau bekerja bersamaku dan mendapatkan gaji setara?" pinta Kensano