Erina, gadis pekerja keras yang selalu mengedepankan gaya. Dia dijodohkan dengan seorang pengusaha sukses. Namun, apa jadinya jika sang pengusaha mempunyai pujaan hati lainnya?
Mampu kah, Erina menjalin rumah tangga dengan tantangan meluluhkan hati suaminya, agar hanya melihat dirinya seorang?
Yuk ikuti kisahnya!
Terimakasih ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muliana95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ketahuan
"Maaf, pintu depan tidak tertutup. Jadi, aku mendengar suara keributan. Makanya, aku masuk kesini." ucap Alex memberi alasan.
"A-aku tinggal di depan. Jadi, aku sering mendengar mbak ini teriak-teriak. Dan karena takut dia kenapa-napa, makanya aku masuk kesini." jelas Alex sedikit kaku.
Padahal, dia hanya mengantar, pesanan dari Clara. Karena sebelumnya, Clara sempat menghubunginya untuk membelikan soto.
Ervin hanya mengangguk dan berterimakasih pada Alex. Dan dia juga menjelaskan, jika sekarang dia dan Clara hanya mengalami sedikit kesalahpahaman.
Alex keluar dengan wajah datar. Dia sudah merasa bosan di nomor duakan oleh Clara. Namun, dia tidak bisa apa-apa. Karena selama ini, Clara lah, yang membiayai hidupnya.
Walaupun, sekarang Alex sudah bekerja sebagai sopir grab, namun itu semua tidak cukup menutupi semua kebutuhannya.
Kembali ke Clara dan Ervin. Clara tersedu, saat Ervin menasehatinya. Dia merasa jika sekarang, Ervin-nya telah jauh berubah.
"Bersabar lah Clara, makanya tadi siang aku mengajak Erina untuk menjadi penengah dalam hubungan kita. Namun, siapa sangka kamu membuat sesuatu yang di luar dugaan." ungkap Ervin.
"Berapa kali aku harus bilang sama kamu. Aku tidak seperti yang dia tuduhkan. Kenapa kamu lebih percaya padanya? Kamu udah mengenal ku begitu lama." sanggah Clara.
"Ya sudah, aku percaya. Maafkan aku!" seru Ervin memeluk Clara.
Bukan, Ervin bukan mempercayai Clara. Namun, dia ingin agar perdebatannya segera berakhir. Makanya, dia mengatakan hal itu.
"Lain kali, jika marah. Kontrol emosi mu ya. Jangan berantakan apartemen seperti ini lagi ya." pinta Ervin mencolek pipi Clara.
🍁🍁🍁
Di apartemen satunya, Erina sedang menikmati perawatan dari salon yang tersedia di gedung bawah. Dia mengundang tiga orang profesional untuk merawat tubuhnya, dan juga dua art yang bekerja untuknya.
Selain perawatan, Erina juga meminta mereka untuk memijat seluruh tubuhnya. Dia benar-benar memanjakan diri, dengan uang pemberian dari Ervin.
"Aku istrimu, jadi aku lebih berhak atas uangmu." batin Erina menatap dompet yang berada di ruang yang sama dengannya.
Sekarang, Erina dan kedua art-nya berada di salah satu kamar tamu. Mereka bercanda dan bergurau bersama.
Beruntung, umur mereka bertiga tidak berbeda jauh, jadi mereka tidak terlalu canggung saat-saat melakukan sesuatu bersama-sama.
"Ini pertama kalinya, daki aku di bersihkan orang lain." kekeh Sari, art yang bertugas sebagai tukang masak.
"Tenang, kedepannya kita akan sering melakukannya bersama-sama." balas Erina merasakan kenikmatan saat punggungnya dipijit.
Kemudian, mereka tertawa bahagia.
Hampir tengah malam, Ervin kembali. Saat membuka pintu kamar, dia terkejut mendapati Erina yang lagi-lagi memakai lingerie, padahal sudah jelas jika mereka tidak tidur bersama.
Iya, Ervin memilih tidur di sofa. Dia gak mau, jika nanti menyentuh Erina. Karena sampai sekarang pun, dia masih mencintai Clara.
"Tenang aja, aku gak merayu mu kok. lagipula, aku lagi dapat." ungkap Erina membuat Ervin menghembus napas gusar.
"Kenapa sih, kamu suka sekali pakai pakaian itu?" tanya Ervin saat hendak melangkah ke kamar mandi.
"Karena dulu, aku menyukai setelan seperti ini. Dan setelah berhijab, aku memang hanya memakainya lagi saat aku tidur. Apalagi, saat melihatmu menelan ludah, itu sebuah kebanggan untukku." kekeh Erina.
Ervin hanya menggeleng mendengar alasan yang di lontarkan oleh Erina.
Setelah mandi, Ervin pun mengambil laptop dan kembali melanjutkan desain yang sempat tertunda.
Sampai akhirnya, sebuah vidio dimana Clara sedang bersama lelaki masuk ke wa yang terhubung di laptopnya.
Ervin langsung shock, saat melihat betapa lihainya Clara bersama lelaki yang tidak terlihat wajahnya.
Ervin kembali memeriksa nomor yang mengirimkan vidio itu. Akan tetapi, nomor tersebut sudah tidak aktif.
"Ini pasti bukan Clara ..." Ervin menyakinkan diri sendiri.
Namun, saat di lihat lebih jauh. Tahi lalat di punggungnya menjelaskan jika itu memang Clara. Apalagi, kamar itu. Kamar yang begitu Ervin hafal di setiap detailnya.
Ervin memang sudah beberapa kali melihat tahi lalat Clara. Apalagi, Clara memang sangat suka memakai baju yang seksi dan agak terbuka.
Dengan hanya menggunakan kaos dan training, Ervin setengah berlari keluar dari kamarnya.
"Dia sudah keluar dengan buru-buru Bu ..." lapor Sari pada Belinda.
...🍁🍁🍁...
Seminggu setelah Ervin dan Erina menikah. Belinda memutuskan untuk menemui Alex.
Saat Belinda mengetahui, jika Alex bekerja sebagai sopir grab. Dia langsung membuat rencana, untuk bertemu Alex tanpa ada gangguan.
Disini lah, Belinda. Di dalam mobil yang sedang di kendarai oleh Alex.
"Aku sanggup membayar mu, berapa pun kamu mau." cetus Belinda setelah mengutarakan niatnya.
"Tapi ..." Alex sedikit ragu.
"Kamu sadarkan? Jika kamu hanya seorang pelampiasan? Atau lebih tepatnya, kamu hanya di perlukan saat dia butuh saja," papar Belinda. "Aku tahu, jika kalian sering melakukan hubungan suami istri. Namun, sekarang aku hanya ingin sebuah bukti. Dan kamu akan mendapatkan imbalan seperti yang aku janjikan." lanjut Belinda.
"Da-dari mana anda tahu?" tanya Alex yang tiba-tiba mengeluarkan keringat dingin.
"Aku pernah menyuruh orang untuk memata-matai Clara. Dan aku sempat mendengarkan obrolan kalian, dari rekaman yang di kirimkan padaku." sahut Belinda jujur.
"Apa, aku harus memperdengarkannya lagi padamu?" tanya Belinda.
"Ti-tidak, nggak usah." tolak Alex.
Ingin sekali, Alex membawa kabur Belinda dan melenyapkannya, namu saat sadar dua mobil hitam di belakang terus mengikuti kemana pun dia pergi. Niat tersebut, entah terbang kemana.
"Berhenti ... Ini nomorku." ujar Belinda menyerahkan kartu nama dan juga beberapa lembar uang merah sebagai ongkosnya.
Dan setelah memikirkannya berhari-hari. Akhirnya, Alex menerima tawaran dari Belinda.
Dia sengaja merekam secara diam-diam saat mereka sedang melakukan hubungan terlarang, untuk kesekian kalinya.
Alex meletakkan kameranya, saat Clara sedang ke kamar mandi. Dia langsung mencari tempat yang pas, dan agak tersembunyi.
Bukan karena uang, Alex melakukannya. Itu semua, karena Alex, merasa kecewa, ketika melihat raut wajah Clara, saat dia bersama Ervin tadi.
Ya, Clara memelototinya dan juga mengusirnya dengan tangannya.
...🍁🍁🍁...
Ervin tiba begitu cepat ke apartemen Clara. Setelah memasukkan sandi di pintu. Ervin menarik napas, untuk meredam emosinya. Walaupun, Ervin tahu jika itu tidak akan berpengaruh sama sekali.
Setelah mengatur napasnya. Ervin mendorong pintu kamar dengan keras, membuat sepasang sejoli yang sedang pulas itu terkejut.
"Brengsek ..." teriak Ervin mengambil pot bunga yang berada di atas nakas, dan melemparinya ke arah kasur.
Beruntung, pot itu hanya jatuh di tengah-tengah antara Alex dan Clara.
"E-Ervin ... Ka-kamu kembali?" tanya Clara tergagap.
"Ya, kenapa? Terkejut? Sama, bahkan aku lebih terkejut di bandingkan kamu." teriak Ervin.
"I-ini ,,, aku dijebak." bohong Clara berharap Ervin percaya.
Dan Alex hanya memutar mata, mendengar kebohongan yang Clara lontarkan.
"Dan kamu pikir, Ervin lelaki bodoh yang percaya begitu saja?" batin Alex.
ya ampun..
msih bgusan istrimu ke'mana2.... jgn nyesel ya... klo setelah ini km makin trsiksa dgn pnampilan aduhai istrimu.... tpi km g bisa mnyentuhnya... krn pasti erina jga males km jdikan cadangan di saat km trhianati😎😎
apa gunanya kekuasaanmu ervin....😅😅
kotoran upil ,ervin saja tidak punya
kekuasaan atasmu.