NovelToon NovelToon
Demi 9 Juta, Aku Jadi Istri Ke 2

Demi 9 Juta, Aku Jadi Istri Ke 2

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Fanfic / Tamat
Popularitas:391.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Dewi Ws

Kisah rahasia seorang gadis yang di perkosa oleh Bapaknya sendiri. Giska namanya, ia sudah kehilangan kesuciannya sejak ia masih belia.

Syock, malu, marah dan kecewa, semua ia rasakan dan ia pendam sendiri. Dengan segala cara ia berusaha melawan rasa traumanya. Ia ingin bisa terbebas dari bayang-bayang kejadian memilukan itu.

Karena tidak ingin terus-terusan menjadi tempat pelampiasan oleh Bapaknya,ia rela bekerja menjadi pembantu supaya ia bisa keluar dari rumahnya.

Tantangan demi tantangan ia hadapi, sampai suatu hari hanya demi mendapatkan uang 9 juta, ia terpaksa menjadi istri kedua dari pria asing yang baru ia kenal dalam beberapa hari.

Bagaimana kehiduapan Giska setelah ini? Akankah dia bisa bahagia, atau malah sebaliknya?

Yuk, mari simak kisah lengkapnya di sini...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Ws, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masalah lagi

"Apa semua orang kaya, selalu seperti itu?" Giska pun mengambil uang yang berserakan itu, meski hatinya merasa sakit, namun ia tak memperdulikan nya. Toh ia juga sudah biasa mendapat perlakuan seperti ini.

"Gis, kau di suruh ke ruangan, Bos." Panggil teman nya.

"Iya, Kak. Setelah ini, aku langsung ke ruangan, Bos."

Tok, tok, tok.

Giska mengetuk pintu di ruangan Bos nya, "Permisi, Bu." Ucap nya kemudian.

"Masuklah." Suara Bos nya menyahut dari dalam. Giska pun masuk ke dalam, ia berdiri di hadapan Bos nya, dengan menundukkan kepala nya.

"Kau di pecat! ini ambilah gajimu!" Ucap Bos nya to the point.

Giska terkejut, menerima kenyataan jika dirinya di pecat. "Saya minta maaf jika saya sudah melakukan kesalahan, Bu. Tapi saya mohon, berikan saya satu kesempatan lagi." Pinta Giska, ia mengatupkan kedua tangan nya ke depan.

"Tidak ada kesempatan lagi. Cepat ambil dan pergilah dari sini!"

Tubuh Giska melemas, "Baik, Bu. Terimakasih." Ucap nya sembari ia mengambil amplop di atas meja Bos nya. Ia pun pamit keluar dari ruangan itu.

"Baru juga satu minggu kerja di sini, sudah di pecat saja. Lalu, kemana aku harus mencari pekerjaan lagi." Giska berjalan keluar, sesekali ia terlihat mengusap air mata nya yang hampir membasahi pipi nya.

"Kenapa Bos memanggilmu, Gis?" tanya salah satu teman Giska. Ia datang menghampiri Giska.

"Aku sudah di pecat, Kak."

"Di pecat?"

Giska mengangguk, "Iya."

"Pasti gara-gara permasalahan dengan dua pelanggan tadi, Gis. Kau yang sabar, ya." Perempuan itu menepuk pundak Giska.

"Iya, Kak. Mungkin memang rezekiku bukan di sini. Ayo, aku akan berpamitan dulu, sebelum aku pulang." Giska mengajak teman nya ke bagian dapur, ia ingin berpamitan kepada semua pegawai yang ada di sana.

Giska pun langsung berpamitan kepada semua temannya yang ada di sana. Semua teman nya pun berhambur memeluk Giska, mereka meminta maaf, karena tak bisa membantu Giska sekarang ini.

"Sudah tidak apa-apa. Ya, sudah kalau begitu, aku pamit ya." Terselip senyum di sudut bibir Giska. Ia tak menyangka, semua teman nya sungguh baik kepada nya. Padahal mereka baru saling mengenal selama satu minggu ini.

"Ya, Gis. Semoga kau segera mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dari ini."

"Iya, Kak. Terimakasih."

Giska pun keluar, ia berjalan dengan langkah yang berat, hingga ia sampai di tempat Kost nya. Beruntung kost nya tidak jauh dari warung makan itu, jadi dengan berjalan kaki, kurang lebih 10 menit, ia sudah sampai di Kost an nya.

Ceklek

Giska membuka pintu kamar kost nya.

"Gis..." Panggil seseorang dari belakang. Giska pun mengurungkan niatnya yang hendak masuk ke dalam.

"Iya, Dek." Jawab Giska.

"Kok sudah pulang?" tanya Kadek.

Giska tersenyum pelik, "Aku di pecat, Dek."

"Sini dulu, duduk sini." Kadek meminta Giska duduk di lantai depan kamar nya. Giska pun langsung mendaratkan tubuhnya, hingga terduduk di lantai itu.

"Kok bisa di pecat?" tanya nya.

Giska pun menceritakan semua kejadian yang terjadi di warung tadi.

"Brengsek sekali orang itu, coba saja aku ada di sana, pasti sudah ku hajar dia." Ucap Kadek, ia terlihat kesal setelah mendengar cerita dari Giska.

"Biarkan saja, Dek. Semoga, aku tidak pernah bertemu dengan kedua orang itu lagi." Ucap Giska, ia juga merasa jengkel kepada dua orang suami istri itu.

"Ya, Gis. Terus rencanamu apa? kau akan mencari kerja dimana?"

"Aku belum tau."

"Bagaimana kalau kau kerja di warung bakso milik teman ku. Ya, untuk sementara saja, selama kau belum mendapatkan pekerjaan yang lain." Tutur Kadek.

"Kenapa harus sementara? kalau memang aku di terima kerja di sana, untuk apa aku mencari kerja lain nya, Dek." Ucap Giska.

"Temanku baru merintis usaha itu. Jadi, kemungkinan, dia tidak bisa memberimu gaji yang banyak."

"Baiklah, aku mau, Dek. Untuk yang lain nya, aku pikirkan nanti saja, yang penting, aku bisa kerja lagi sekarang." Ucap Giska, matanya berbinar bahagia.

"Terimakasih, Dek. Kau sungguh baik kepadaku." Giska memeluk Kadek.

"Kau sudah tidak takut lagi berdekatan denganku, Gis?" ledek Kadek. Giska pun langsung melepas pelukan nya.

Giska tersenyum, "Karena aku sudah mengetahui, jika sebenarnya kau adalah perempuan, Dek." Giska terkekeh.

"Dasar kau!" Kadek memukul lengan Giska pelan.

Ya, Kadek adalah tetangga Kost Giska, sekaligus teman baru Giska. Awal pertemuan mereka, Kadek lah yang lebih dulu menyapa Giska, namun, karena penampilan Kadek yang seperti laki-laki, Giska pun tak merespon Kadek sama sekali, Giska selalu menjauh. Ya, karena Giska mengira jika Kadek adalah seorang laki-laki. Namun, 2 hari setelah nya, ada seorang tetangga kost nya juga, yang memberitahu Giska, bahwa Kadek adalah perempuan. Giska merasa malu, karena ia sudah salah mengira, namun Kadek pun tak mempermasalahkan nya. Dan dari situlah awal Giska dan Kadek berteman.

"Terimakasih Tuhan, kau selalu mengirimkan orang-orang baik, untuk membantuku." Giska tak henti-henti nya mengucap syukur.

***

Beberapa hari kemudian

Setiap orang pasti selalu menginginkan hal-hal baik, bertemu dengan orang-orang baik, menjalani hari-hari yang baik. Tapi, tidak semua keinginan setiap orang akan berjalan dengan kemauan nya. Ya, seperti hari ini, Giska kembali di pertemukan dengan suami dari wanita yang menyebabkan dirinya di pecat waktu itu.

"Mbak, bakso nya 1." Pesan pria itu, sesaat setelah ia duduk.

"Baik, Pak. Minum nya apa, Pak?" tanya Giska.

Pria itu pun menoleh menatap Giska, "Kau? kenapa kau selalu ada dimana-mana?" tanya pria itu.

"Pria ini, lagi! kenapa harus aku bertemu dengannya lagi!" gerutu Giska.

"Bapak, mau minum apa?" tanya Giska kembali. Ia mengacuhkan pertanyaan pria itu. Terselip senyum di bibir Giska, ia berusaha untuk tetap ramah.

"Es jeruk. Es batu nya, kasih yang banyak." Ucap pria itu singkat.

"Baik, Pak. Mohon di tunggu sebentar." Ucap Giska, ia pun pamit ke belakang.

"Bukankah dia orang kaya? kenapa dia mau makan di warung bakso pinggir jalan seperti ini?" batin Giska, sembari meracik bakso pesanan pria itu di mangkok. "Kenapa juga aku pusing-pusing mikirin, terserah dia lah, mau makan di mana saja." Giska terkekeh dengan pertanyaan nya sendiri.

Dengan sangat hati-hati Giska membawa bakso dan es jeruk untuk pria itu, ia tak ingin mengulang kejadian yang membuatnya sampai di pecat.

"Silahkan, Pak." Giska meletakkan bakso dan juga es jeruk itu, di meja pria itu.

"Yes, tidak tumpah lagi." Giska tersenyum, ia bersorak gembira di hati nya, karena ia berhasil meletakkan minuman, tanpa menumpahkan nya.

"Kenapa kau senyum-senyum sendiri?" tanya pria itu.

"Tidak, Pak. Saya permisi. Selamat menikmati." Ucap Giska, ia hendak berjalan kembali ke belakang, namun, pria itu malah menariknya, hingga Giska terduduk di pangkuan pria itu.

"Apa-apa an sih, Pak!" Giska beranjak bangun, lalu segera kembali ke belakang.

"Dasar laki-laki, suka tidak tau diri. Nanti kalau aku bersikap tidak sopan kepada nya, pasti aku juga yang kena masalah. Padahal kan, dia duluan yang kurang ajar!" Gerutu Giska.

"Kau kenapa, Gis? sejak tadi ngedumel terus." Tegur Wayan sang pemilik warung bakso ini.

"Eh, tidak apa-apa, Mbok." elak Giska, ia menyelipkan senyum di sudut bibir nya.

"Oh, aku kira, ada apa." Wayan tersenyum, "Eh, Gis, hampir saja aku lupa, kau di panggil, oleh Bli Bobby. Kau di suruh menemaninya makan." titah Wayan.

"Bli Bobby siapa?"

"Itu, pria yang duduk di kursi itu." Wayan menunjuk kursi yang di duduki oleh pria kurang ajar itu.

"Hah! Kenapa aku harus menemaninya, Mbok? aku kan masih banyak pekerjaan." Tolak Giska. Ia merasa aneh, kenapa juga harus menemani seorang pengunjungnya makan. Di sisi lain, ia juga masih takut jika terlalu dekat dengan pria, apalagi ini pria asing. Pria yang masih Bapak nya saja mampu berbuat hal buruk kepada nya, apalagi pria asing. Begitu pikir nya.

"Sudah, sana pergilah, Gis. Nanti Mbok Wayan yang akan terkena masalah, jika kau menolak." Bujuk Wayan.

Giska mengela napas, "Baiklah, Mbok."

"Aku lagi, aku lagi. Masalah lagi, masalah lagi." Gerutu Giska sembari berjalan menghampiri pria itu.

"Permisi, Pak. Ada apa, anda memanggil saya kemari?" tanya Giska.

"Duduklah!"

.

.

Bersambung...

1
Safa Almira
syuka
Sonya Bererenwarin
Luar biasa
Silvi Vicka Carolina
ini lah pentingnya edukasi sex sejak kecil ....jadi gak polos polos bgt ...di beri perngertian mana yang boleh di sentuh dan tidak boleh di sentuh sama orang lain ...meskipun itu bapak nya sendiri ...
Mizra May
bodoh dia saja tega memperkosa kau bodoh
Mizra May
kamu masih kecil lalu kenapa kau perkosa gadis remaja itu dasar manusia laknat
Mizra May
kalau dia tulus tidak mungkin dia perkosan kau bodoh di mana hati nuraninya
Elizabeth
lanjut
Fitriyani Aulina Yunarya
mantak ge tong main api Tia, lu yg selingkuh nyalah2 laki lu pedah nikah deui, nah lamun geus kieu Karek nyesel..
ajik juga ngapain si wanita kek gitu dipertahankan ajik, gedek aing KA awewe kang selingkuh th naudzubilah . author nya bisaan ni bikin emosi pembaca 😭😭 maaf ya Thor 🤭
Fitriyani Aulina Yunarya
part ngeunah seuri ini mah 😅😅 korban pelecehan jd liat org anu anu ge asa dilecehkan we . padahal mah heeh
Yuli Astuti
up nya kok lama bener tor
Dewi Ws: iya Kak. maaf ya ngga beraturan waktu up nya. nulisnya sempat2an. pinginnya nulis stiap hari tapi anak lagi aktiv2nya jadi kadang lupa nulisnya
total 1 replies
Ovi caem
lanjut Thor...
Elizabeth
lanjut
David Lumban Tobing
lanjut thor ceritanya.
David Lumban Tobing
lanjut lagi thor.
David Lumban Tobing
lanjutkan thor ceritanya.
David Lumban Tobing
mana kelanjutannya thor masih bab satu kok sdh putus ceritanya.
Elizabeth
lanjut
Kang cilok (HIATUS): Mampir kak ke hantu tampan 😄
total 1 replies
Yani Maria Hadiansyah Yani
lanjut thor
Yani Maria Hadiansyah Yani
giska kapan bahagianya thor
Elizabeth
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!