Aku yang buta akan cinta malah berakhir sengsara. berawal saat kenal dengan denis lelaki yang mendekatiku saat duduk di bangku menengah atas dan dia memintaku menjadi pacarnya saat kelulusan. sejak menjalin asmara dengannya aku menjadi pembangkang. selalu melawan apa kata orang tua ku bahkan aku menikah dengan denis dengan memaksa bahkan membuatnya menjadi penerus perusahaan keluarga. orang tuaku yang hanya punya anak 1 terpaksa menyetujuinya. namun ternyata ini adalah awal kehancuranku. denis berselingkuh.. oh tidak justru aku. selingkuhannya. ternyata dia sudah bersama rere teman sekelasku sejak saat sma dia memanfaatkan kekayaan keluargaku untuk memperkaya dirinya juga kekasihnya. mereka bahkan yang menrencanakan pembunuhan orang tuaku dan juga aku sendiri.
tapi saat aku membuka mata setelah denis meminumkan racun kepadaku, aku kembali di saat aku berada di acara kelulusanku di jenjang Atas.
mendapat kesempatan kedua. aku berjanji untuk membalas dendam dan juga memperbaiki hidupku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
empat belas
Sudah 1 minggu bianca menjalani harinya tanpa anggasta. Dan kebetulan anggasta juga sedang melakukan perjalanan dinas ke luar negri. Jadi bianca tak perlu menghindar ketika bertemu anggasta yang sedang mengantar gisell.
"bi.. Nongkrong yuk... aku kesepian tau. Kamu udah ngga mau diajak jalan. Kak angga juga lagi dinas ke luar negri. Papa gantiin kak angga dikantor di bantu mama. Aku. Sendirian bi.." keluh gisell dengan wajah lesunya
bianca merasa tak enak karena mengabaikan gisell hanya karena masalahnya dengan angga.
"ok.. Hari ini bianca lagi baik jadi kita bisa nongkrong di cafe sampe sore" ucap bianca membuat wajah gisell senang
"ya udah hayu... kelas udah selesai ini kan.. Cafe biasa ya..."
Mereka pun pergi ke cafe langganan mereka. Gisell melakukan selfi dengan bianca dan mempostingnya. Di sana angga tak sengaja melihat postingan adiknya langsung mengSS foto gisell bersama bianca
Biar ngga langsung, kakak udah cukup seneng liat kamu baik-baik aja sayang. Entah sampai kapan kamu kaya gini. Kapan kamu mau ketemu dan maafin kakak. Kamu ngga tau gimana hari kakak tanpa kamu bi.
Angga mencoba melakukan panggilan video dengan adiknya berharap bisa melihat wajah bianca juga
"halo kak.. Tumben banget kakak nelpon gisell pake video call lagi" tanya gisell pada kakaknya
"kakak ngga boleh nelpon adek kakak sendiri.? Kamu dimana sell?" tanya angga basa- basi
"di cafe ka. Dirumah ngga ada orang mama ikut papa ke kantor soalnya."
"sendirian..?" tanya angga
"engga, gisell sama bianca, tapi lagi ke toilet barusan"
Angga tersenyum kecut mendengarnya, angga yakin kalau bianca sedang menghindarinya ketika tau dia menelpon gisell.
"loh.. Loh.. Itu bianca diapain ya..?" ujar gisell melihat ke arah depan. Mendengar nama bianca angga pun ikutan panik
"kenapa sell, bianca kenapa.?" tanya angga khawatir
"itu kak, bianca digangguin sama temen yang selalu manfaatin bian" gisell merubah kameranya menjadi kamera belakang dan terlihat bianca yang tangannya sedang ditarik oleh rere dan disana ada denis juga. Membuat angga mengepalkan tangannya.
"gisell bantuin bianca sana, kalo perlu panggil security buat bantu kalian."
"iya kak.. Maaf gisell matiin dulu ya" tanpa menunggu gisell langsung mematikan panggilannya. Padahal angga masih ingin tau kejadian selanjutnya apalagi menyangkut bianca. Kalau saja dia tidak diluar negri pasti angga akan cepat dan segera datang membantu.
"bi.. Kenapa..?" tanya gisell yang sudah ada di samping bianca
"ngga tau nih dua orang tiba-tiba aja marah-marah" ucap bianca yang memang tidak tau ada masalah apa
"bi lo kan yang ngusulin kita kerja di perusahaan itu. Lo tau ngga gw sama rere disana beneran kerja, cape bi..." keluh denis
"loh.. Kalian ini aneh, awalnya minta kerjaan, udah aku kasih jalan siapa tau diterima, udah diterima malah ngeluh cape... Kalian sehat.? Dimana-mana kerja ya cape kawan.." bianca mulai mengerti masalahnya
"ya tapi ngga Secape ini bi.. Kalo bisa lo bilang lah sama kenalan lo, siapa tau kita bisa agak santai disana." rayu denis
"aku udah bilang dari awal, kalo bian hanya denger disana ada lowongan jadi bian ngga punya kenalan disana. Kalo kalian cape ya tinggal ngundurin diri aja kan beres" ucap bianca mengajukan usulnya
"andai segampang itu bi. Sayangnya dikontrak tertulis kalau kita mengundurkan diri secara pribadi kita harus ganti kerugian materi 10 kali lipat dari gaji yang kita dapat." jelas rere
"emangnya kalian ngga baca isi kontraknya, sampe perjanjian kaya gitu kelewat.?" tanya bianca
"kita terlanjur senang pas diterima jadi ngga perlu baca lagi kita langsung tanda tangan" jujur rere
"ya itu salah kalian donk, kenapa nyalahin bian. Dari awal bian engga ada salah. bian cuma bilang disana ada lowongan. Dan kalian sendiri yang datang kesana, tanda tangan tanpa baca isi poinnya, ya udah nikmatin aja ."
"koq kamu lepas tangan gini sih bi, paling ngga bantu kita bayar uang ganti ruginya gitu" ucap rere dengan santai
"hei... Situ sehat..? Ok.. Sebentar.. Mba bisa minta tolong sebentar" bianca menarik salah satu pelayan cafe yang sedang lewat.
"gini mba, menurut mba disini bian salah ngga..?" bian menceritakan semua kejadian sari awal sampai pada denis juga rere yang tak membaca poin isi kontrak dan menyalahkan bianca
"gimana mba..?" tanya bianca pada mba si pelayan
"maaf ya mba mas" ucap mba pelayan itu pada denis dan rere " mba ini memang tidak salah dia hanya memberitahu saja setelah itu menjadi urusan kalian. Kalian yang tidak membaca isi kontrak tapi minta ganti rugi sama orang yang sebenarnya udah nolong kalian" jelas mba pelayan membuat denis juga rere diam tak menyangka kalau bian akan menarik orang dalam masalah mereka
Denis dan rere yang tak terima langsung pergi karena kesal bagai manapun mereka masih harus ke perusahaan danuarta untuk bekerja kalau tidak mereka akan terkena hukuman.
"gila tuh orang bi, ngga terima kasih banget sih. Udah ditolongin malah ngelunjak" kesal gisell
"udah lah sell, bian udah bad mood. Bian pulang duluan ya..." pamit bianca yang entah merasa kalau hatinya benar-benar kacau dengan hadirnya denis dan rere.
Bianca langsung saja mengambil motor maticnya diparkiran dan segera berkendara menuju ke rumahnya. Sudah membayangkan kasur empuknya yang nyaman dirumah. Namun saat di perempatan lampu merah ketika bianca akan menggas motornya tiba-tiba saja...
BRAKKKKKKK......
Jangan lupa like juga vote nya teman-teman. Terimakasi
#Jangan jadi pembaca gelap ya tsay... Ditunggu absen jempolnya See U tomorrow
btw tor, td q bc nya angsata 😭