NovelToon NovelToon
Pembalasan Lewat Tubuh Yang Ku Pinjam.

Pembalasan Lewat Tubuh Yang Ku Pinjam.

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Anara gadis 25 tahun mengalami kecelakaan setelah mengetahui perselingkuhan calon suaminya dengan kakak tirinya. Tubuhnya yang tidak berdaya dan dinyatakan koma, tetapi ternyata arwahnya gentayangan. Arwah bisu itu harus menyaksikan banyaknya kepalsuan yang terjadi selama hidupnya. Ibu diri yang dianggap sudah sebagai ibu kandungnya yang ternyata juga selama ini hanya berpura-pura baik kepadanya. Tetapi takdir berkata lain, Dokter tidak bisa menyelamatkan Anara.
Anara menangis meminta keadilan untuk hidupnya, meminta kesempatan agar diberi kehidupan kembali untuk membalaskan dendam pada orang-orang yang telah menyakitinya.
Siapa sangka di saat matanya terbuka, Anara
berubah menjadi anak kecil yang berusia 6 tahun, walau tubuh Itu tampak kecil, tapi sisi dewasanya masih ada. Anara gunakan kesempatan itu untuk membongkar kepalsuan ibu tirinya.

Jangan lupa untuk ikuti terus novel saya.

Follow Ig saya : Ainuncefenis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 28 Kebusukan Tami

Nara dan Sagara yang berada di dekat rumah sakit yang memang ada kebetulan cafe kecil di sana. Keduanya duduk bersebelahan dengan menu makanan yang sudah ada di atas meja.

"Dokter ternyata suka makanan pedas," ucap Nara yang melihat Sagara makan dengan lahap yang padahal dia tahu makanan itu rasanya pasti pedas sekali.

"Kamu sendiri bagaimana? Apa bisa makan makanan pedas?" tanya Sagara yang membuat Nara menggelengkan kepala.

"Anak kecil memang jarang sekali bisa makan makanan pedas. Tetapi entah kenapa jika sudah dewasa maka akan bisa memakannya dan lihatlah banyak anak-anak zaman sekarang jika makanan itu tidak pedas maka tidak akan enak," ucap Sagara.

"Tidak juga. Buktinya anak Om Haris sudah dewasa dan dia tidak suka makanan pedas," jawab Nara.

"Ara tahu dari mana jika dia tidak menyukai makanan pedas, bukankah Ara mengatakan baru saja tinggal di rumah tuan Haris dan putrinya bahkan sudah koma begitu lama?" tanya Sagara yang membuat Nara terdiam sesaat yang lagi-lagi dia ternyata keceplosan.

"Om Haris yang mengatakan kepada Nara," jawabnya yang pasti selalu mendapatkan alasan.

"Begitu," sahut Sagara yang percaya-percaya saja dan melanjutkan makannya.

"Dokter sudah punya pacar?" tanya Nara tiba-tiba membuat Sagara kembali menoleh ke arah Nara dengan mengerutkan dahi.

"Kenapa memperlihatkan ekspresi seperti itu? Apa pertanyaan Nara salah?" tanyanya.

"Tidak salah. Hanya pertanyaan kamu aneh sekali," jawab Sagara.

"Apa yang aneh?" tanyanya lagi.

"Anak kecil seusia kamu harus mempertanyakan seseorang memiliki pacar atau tidak. Memang kamu mengerti apa itu pacaran?" Sagara kembali bertanya yang membuat Nara menggelengkan kepala.

"Sudahlah! Kamu sebaiknya makan lagi dan jangan banyak bicara. Nanti rasa makanannya tidak bisa dinikmati, lagi pula kita harus buru-buru kembali ke rumah sakit nanti tuan Haris mencari kamu," ucap Sagara yang membuat Nara menganggukkan kepala.

"Isss, kenapa dia tidak menjawab saja kalau sudah memiliki pacar atau tidak," batin Nara yang ternyata sangat penasaran dengan status Dokter yang sering bersamanya itu.

Akhirnya Nara dan Sagara selesai juga menikmati makan tersebut yang membuat mereka berdua kembali ke rumah sakit.

"Bagaimana apa Ara senang diajak makan bersama saya?" tanya Sagara.

"Senang sekali dan lain kali Nara ingin diajak lagi oleh Dokter," ucap Nara.

"Baiklah saya akan mengajak Ara makan lain kali, tetapi makanannya harus habis seperti tadi. Saya tidak suka mengajak orang lain makan jika makanannya tidak habis dan itu akan mubazir," ucap Sagara memberikan ingat.

"Pasti!" Nara yang langsung meyakinkan Sagara.

"Dokter!" di tengah obrolan mereka Suster menghampiri mereka berdua.

"Jadwal operasi pasien pada kamar 16 setengah jam lagi akan segera dilaksanakan," ucap Suster tersebut memberikan ingat.

"Baiklah kalau begitu! Kamu dan yang lainnya mempersiapkan diri, saya beberapa menit lagi akan menyusul," ucap Sagara.

"Baik Dokter! Kalau begitu saya pamit dulu," ucap Suster tersebut menganggukkan kepala dan langsung pergi.

"Ara, Dokter harus melakukan operasi pada pasien. Ara tidak apa-apa jika harus ditinggal?" tanya Sagara.

"Tidak apa-apa. Nara hari ini sangat senang sekali diajak makan dan terima kasih Dokter, semoga operasi pasiennya berjalan dengan lancar," ucap Nara yang memberikan semangat kepada Sagara yang membuat Dokter tampan itu tersenyum.

"Terima kasih Ara!" ucap Sagara mengusap-usap pucuk kepala Nara.

"Baiklah! kalau begitu Dokter pergi dulu dan kamu tetap pada tempat kamu agar nanti tuan Haris tidak mencari kamu," ucap Sagara mengingatkan yang membuat Nara mengangguk dan Sagara langsung berlalu dari hadapan Nara.

Senyum gadis kecil yang cantik itu tampak lebar sekali melihat kepergian pria tersebut sampai sudah tidak terlihat lagi.

"Kenapa ada orang sebaik dan setulus itu di dunia ini. Anara seharusnya kamu dipertemukan dengan orang-orang seperti itu, kenapa di saat aku ingin pergi dari dunia ini dan Tuhan malah mempertemukan aku dengan orang setulus itu," ucapnya tampak terharu.

"Astaga! Dari tadi Papa tidak juga kembali. Apa yang sebenarnya dia bicarakan dengan Nesya. Aku benar-benar sangat penasaran, daripada aku hanya diam saja di sini dan sebaiknya aku segera mencarinya," ucap Nara mengambil tindakan yang juga langsung bergerak.

Nesya dan Haris terlihat serius saat keduanya duduk dengan posisi duduk mereka bersebelahan dan tampak begitu sangat dekat sekali dengan bahu yang saling bersentuhan.

"Ini yang saya katakan, Pak!" ucap Nesya menunjukkan dokumen kecil kepada Haris.

"Rudi mentransfer 800 juta ke rekening ini dan saya juga bingung kenapa Rudi harus mentransfer ke rekening ini. Tetapi setelah saya periksa kembali ternyata rekening ini pernah juga mentransfer ke rekening Nona Nindy dengan jumlah 100 juta," ucap Nesya memperlihatkan data-data tersebut dengan jelas kepada Haris.

"Apa kamu mengetahui ini rekening siapa?" tanya Haris.

"Setelah saya periksa dengan jelas dan ternyata ini rekening dari nyonya Tami," jawab Nesya yang sangat mengejutkan Haris.

"Apa kamu bilang?" pekik Haris yang benar-benar tidak percaya dengan pernyataan karyawannya itu.

"Saya tidak mungkin secara lancang memberikan informasi jika belum memeriksanya terlebih dahulu. Saya juga takut karena berhubungan dengan Nyonya Tami," jawab Nindy.

"Tami mengatakan tidak pernah ikut campur dengan urusan Perusahaan dan bahkan dia tidak pernah berkomunikasi dengan Rudi lagi. Tetapi kenapa Rudi mentransfer jumlah uang yang cukup banyak kepadanya?" tanya Haris.

"Saya juga tidak tahu kenapa hal itu terjadi dan apa mungkin berkaitan dengan penggelapan dana yang dilakukan Rudi," jawab Nesya.

"Satu lagi! Data-data ini sudah diperiksa oleh Nindy dan saya rasa bapak sudah tahu tentang hal ini," ucap Nesya yang membuat Haris mengerutkan dahi.

"Nindy tidak mengatakan apapun kepada saya dan bahkan sebelumnya saya sudah meminta apakah dia sudah memeriksa data-data yang saya berikan kepadanya," ucap Haris.

"Mungkin Nindy juga sama seperti saya menjadi tanda tanya tentang rekening ini yang akhirnya membuatnya melapor kepada bapak," jawab Nesya.

"Bisa jadi karena itu menjadi alasannya. Jika sebenarnya Nindy sudah merasa ada sesuatu yang tidak beres dan dia memilih diam karena dia tahu siapa pemilik rekening ini dan atau mungkin Nindy juga mengetahui semua ini atau terlibat?" Haris penuh dugaan yang belum bisa menarik kesimpulan.

Nesya juga tidak bisa memastikan apapun saat Haris seolah ingin mempertanyakan semua kepada Nesya seberapa besar keyakinannya jika istri dan anak tirinya terlibat dalam hal itu.

"Oh Iya. Nesya saya ingin menanyakan suatu hal kepada kamu," ucap Haris.

"Apa itu. Pak?" tanyanya.

"Semenjak Arana yang memimpin Perusahaan dan kamu tahu sendiri bahwa saya jarang sekali datang Perusahaan kecuali hanya memimpin rapat besar dan itupun saya sering absen. Saya tidak tahu jelas bagaimana orang-orang yang ada di Perusahaan, karena selama ini Arana tidak pernah mengeluhkan apapun dan mengatakan jika semua orang yang di perusahaan benar-benar sangat positif. Tetapi akhir-akhir ini saya merasa ada yang aneh,"

"Termasuk Heri," lanjut Haris dengan pernyataannya yang serius.

"Kamu mengetahui sesuatu tentang Heri dan paling tidak apa yang kamu lihat belakangan ini?" tanya Haris memastikan.

"Apa Pak Haris curiga jika Heri memiliki hubungan dengan Nindy?" tanya Nesya langsung to the point yang membuat Haris mengerutkan dahi dengan pernyataan yang mengejutkan itu

Bersambung.....

1
Osie
penulisnya msh byk typo tapi gpp ceritanya bagus
Nur Adam
lnjut
Osie
msh awal awal moga ke depannya tdk mengecewakan
Osie
moga antara bisa balas dendam ke orang orang yg udah jahat dia
Osie
aku mampiiirrr..selalu suka ceeita transmigrasi..apalagi MC nya sosok tangguh n gak cengeng..
dan pastinya ku harap ini cerita sp end..sumpeh capek bgt baca cerita udah baca berbab" eh diujung malah diganting kayak jemuran...gariiinngggg bookk
ChikoRamadani
kenapa tiba" om haris menghilang?
ChikoRamadani
Akhirnya terbongkar sudah kebusukan tami, yang sudah menggelapkan uang perusahaan melalui perantara rudi yg sering sekali mentransfer ke rekening tami....
apa setelah ini ada kejutan lainnya yang akan terbongkar??? wah, pasti seru ini...
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
bagus sekali 🥰🥰🥰❤️❤️❤️
Naufal Affiq
lanjut thor
ChikoRamadani
Sangat menarik...
Ceritanya bagus, Konfliknya tidak terlalu bertele2 dan Sesuai alurnya jadi gak buat bosan ...
Penyampaian kosakatanya mudah dipahami....

Semoga sukses kakk othor❤️
ChikoRamadani
lanjut dong thor, seru nih ceritanya...
kasian anara dikeliling orang jahat yang suka berkhianat apalagi ibu tiri & kakak tirinya, ingin menguasai apa yg dimiliki anara... termasuk heri, berselingkuh dgn kakak tiri anara.
Angga Gati
cuz meluncur baca kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!