NovelToon NovelToon
Agen Cantik Dan Rahasianya

Agen Cantik Dan Rahasianya

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Duda / Dikelilingi wanita cantik / One Night Stand / Cinta Terlarang / Gadis nakal
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Danira16

Mengisahkan persahabatan ketiga nya dikampus dengan pekerjaaan sambilan mereka yang akhirnya mengantarkan mereka pada jodoh masing-masing.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Danira16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Pagi harinya mereka telah siap untuk pergi ke kampus, namun sebelum itu mereka bertiga memutuskan untuk sarapan bersama dulu.

"Laper gue." Ucap Nita.

"Gimana kalo makan bubur kacang ijo aja, kan enak. Lagi pula musim hujan gini enaknya makan yang anget-anget." Cetus Ayu.

"Salah kalian. Paling enak ya itu....."

"Chesty, mulai lagi Lo....." Galak Nita mengelengkan kepalanya pelan.

"Hehehe becanda gue, maklum ya belum bisa berhenti secepat ini." Jawab Chesty menggarukan kepalanya.

"Makanya di niatin, Lo gak takut ya kalo sampe kena penyakit kelam*n?" Ucap Nita.

"Tenang aja gue dah di suntik rabies kok." Jawab Chesty asal.

"Assalamualaikum....."

"Walaikumsalam....." Jawab Nita dan Ayu berbarengan.

"Eh ada pak ustad, ada apa pak?" Tanya Nita menghampiri ustad yang usianya telah kepala tiga itu.

"Apa benar semalam teman kalian menginap disini?" Tanya ustad itu ramah.

"Iya pak, ini teman saya?" Seru Ayu menunjuk pada Chesty yang ada di belakang Nita.

Cesty pun menoleh pada pak ustad yang tampilannya terlihat modern, dengan pecis warna putih diatasnya, serta kemeja koko berwarna navy blue.

"Gilee ini mah super ganteng." Bagi Chesty.

Ustad itu menatap Chesty dari ujung kepala hingga kaki, lalu ia menoleh ke samping.

"Astagfirullah bajunya." Batin ustad itu mengalihkan pandangannya.

Ya Chesty memang paling senang memakai pakaian yang menunjukkan onderdilnya, karena baginya itu ada nilai jualnya.

"Saya Chesty pak ustad." Ucap Chesty memperkenalkan dirinya.

Chesty pun mengulurkan tangannya, namun Nita dan Ayu yang paham sang ustad tidak mau bersalaman yang bukan muhrimnya pun langsung menurunkan tangan temannya itu.

"Bukan muhrim nya chez....!!" Celetuk Ayu.

Chesty yang paham lalu menunduk.

"Maaf ustad, karena saya tidak tahu." Jawab Chesty.

Ustad bernama Yusa itu tersenyum lalu mengangguk. "Tidak apa " jawabnya.

"Maklum pak, Chesty ini bukan muslim."

"Oh begitu, tidak apa. Bahkan yang satu muslim saja kadang hal begini tidak paham." Jawab ustad Yusa.

"Iya ustad." Jawab Nita.

"Mbak Chesty saya ustad Yusa, kemungkinan kamu bisa pindah ke kamar sebelah Ayu satu Minggu lagi." Lirih ustad tampan itu.

"Baik ustad, terima kasih." Jawab Chesty menampilkan senyuman cantiknya.

"Oke saya kira hanya itu saja saya memberi tahu kalian, saya permisi dulu."

"Silahkan ustad." Jawab Ayu kemudian.

Setelah ustad itu pamit, barulah Chesty menghela nafasnya dengan sangat lega, Ayu pun menaikan satu alisnya.

"Kenapa Lo?" Tanya Ayu.

"Sumpah gue gak berkutik didekat tuh ustad." Celetuk Chesty.

"Kenapa ganteng ya?" Imbuh Nita.

"Iya sih, eh gak deng.....ya gak tau juga kenapa gue jadi salting." Jawab Chesty.

"Gak usah naksir atau godain ustad Yusa, dia udah nikah dan punya anak juga." Celetuk Ayu.

"Ooh begitu, okelah gak jadi." Jawab Chesty dengan santainya.

Ya begitulah Chesty, dia bukan tipe yang menye menye. Cewek itu terlihat kuat aslinya sekaligus santai orangnya.

"Ya udah buruan kita cari makan." Ajak  Nita.

"Ayo....." Seru kedua temannya.

Dan akhirnya mereka bertiga memutuskan makan bubur kacang hijau ketan, tak lupa Nita membeli cakwe supaya mereka kenyang sampai jam istirahat tiba nanti.

Karena hari ini mereka sibuk sekali dikampus, dengan jadwal yang sangat padat dari pagi sampai nanti sore baru mereka pulang.

Sesampainya di kampus mereka bertiga langsung masik kedalam kelas, dan tak lama kemudian guru statistik yang dingin itu masuk kelas.

Suasana yang ramai pun menjadi hening seketika, Chesty, Nita dan Ayu langsung terdiam tak banyak bicara.

Dari pada nanti mereka dihukum karena rame dikelas.

"Kita akan adakan test." Ucap dosen tampan itu.

"Apa pak ..." Seru para mahasiswa nya panik dan terbengong.

"Apalagi, kerjakan nanti." Titah dosen itu yang kemudian ia berjalan memberikan kertas pertanyaan pada setiap mahasiswanya.

"Baik pak." Jawab para mahasiswanya dengan nada tak bersemangat.

Saat Eric memberikan kertas itu pada Nita, pria itu menyungingkan senyumannya. Dan Nita pun membalas senyuman dosen nya.

"Kayaknya tuh dosen...."

"Udah berisik, kerjakan saja. Bawel." Celetuk Nita yang tahu temannya Ayu akan mengatakan bahwa dosen yang bernama Eric itu menyukai Nita.

Dan Nita bukanlah orang yang besar kepala, seperti cewek-cewek kampus yang selalu tersipu saat ditaksir dosen tampan di kampusnya.

"Udah ngerjain aja. Ntar singa nya ngamuk." Tawa Chesty.

Nita hanya memutar bola matanya kesal, lalu mereka bertiga mulai mengerjakan soal-soal yang cukup banyak dengan kerumitannya.

"Gila sudah amat." Bisik Ayu.

"Iya, gimana caranya ini." Balas Chesty.

"Ya dikerjakanlah." Imbuh Nita.

"Ya kerjainnya gimana? Gue gak bisa. Contekin dong." C0lek Cesty pada Nita temannya yang biasanya pinter dalam amat kuliah hitung-hitungan.

"Ogah, makanya Lo belajar dong." Kesal Nita.

"Iya gue nomer 3 apa sih jawabannya?" Cetus Ayu seraya memohon sangat.

"Iya Nita, Lo cantik deh." Rayu kedua temannya yang masing-masing menarik lengan kemeja yang dipakai Nita.

"Oke gue contekin, tapi ada syaratnya."

"Apa...."

"Apa...."

"Gue mau nonton bioskop sama makan enak. Gimana Lo berdua mau traktir gue gak?" Jawab Nita.

Baik ayu dan Chesty pun saling menatap, kemudian ia mengacungkan jempolnya pada Nita.

"Oke gue setuju." Jawab Chesty.

"Oke gue juga setuju." Seru Ayu.

"Baiklah, nih buruan disalin. Keburu dosen kita ngelihat." Titah Nita.

Keduanya pun buru-buru mengambil kertas jawaban Nita yang telah selesai itu, hingga mereka mulai menyalin semua isinya.

Namun sialnya saat mereka baru mencontek nomer delapan, tinggal dua nomer lagi kertas jawaban Nita diambil oleh Eric.

Membuat Chesty, Ayu, apalagi Nita yang punya kertas jawabannya terkejut.

"Pak Eric." Seru Nita.

Chesty dan Ayu pun terkejut, terlebih mata dosen tampan nan dingin itu mendelik pada mereka, lalu Eric melihat nama kertas jawaban yang tercantum nama Nita.

"Ini punya kamu?" Tanya Eric dengan tatapan tajamnya pada Nita.

"I_iya pak." Jawab Nita ketakutan.

"Kalo sudah selesai kenapa tidak langsung dikumpulkan ?" Tanya dosen itu.

"Itu, itu......" Ucapan Nita terhenti karena bingung memberikan alasannya.

"Saya yang salah pak." Seru Chesty yang tidak tega ketika nantinya Nita akan dihukum.

"Saya juga salah pak, saya meminjam jawaban Nita." Cetus Ayu.

"Jadi begitu ya?"

"Iya pak..." Seru Ayu dan chesty kompak.

"Baik jika begitu kalian berdua akan saya hukum, untuk tidak ikut mata kuliah saya selama sebulan dan akan mendapat nilai E." Jawab Eric yang ditujukkan pada kedua sobat Nita.

"Apa pak" seru mereka berdua.

Mereka berdua ketakutan saat dosen itu akan memberikan nilai tidak lulus di mata kuliahnya. Otomatis ia akan mengulang kembali mata kuliah itu tahun depan.

"Oh no...." Batin Nita yang merasa ketakutan akan nasib kedua temannya itu.

"Jangan pak, please....ini juga salah saya memberi jawaban kepada Ayu dan Chesty." Ucap Nita seraya memohon kepada dosen killer itu.

Bahkan kini kedua tangan Nita memegangi tangan Eric dan memohon atas nama kedua sahabatnya.

Eric menjadi tak tega melihat tatapan Nita itu, ia lalu menghela nafasnya saat itu juga.

"Baik saya akan mengampuni kalian." Ucap Eric.

"Benarkah pak?" Lirih Nita dan kemudian melepaskan genggaman tangannya.

"Iya...." Jawab Eric lagi.

Wajah Chesty dan Ayu pun langsung terlihat senang, karena hukumannya dicabut oleh Eric.

"Tapi syaratnya, salin halaman 35 sampai 50." Ucap Eric tegas.

"Apa...!!"

"Iya dan harus kalian tulis tangan, kumpulkan lusa."

"Lusa, artinya dua hari lagi dong pak." Cetus Ayu yang tanpa sadar bersuara.

"Iya, apa kamu keberadaan? Atau kalian berdua memilih hukuman saya yang pertama?"

Ayu dan Chesty langsung kompak mengelang. "Tidak pak Eric, nanti kami akan kerjakan tugas yang diberikan bapak." Ucap Ayu.

"Iya pak saya juga ikut Ayu saja." Sambung Chesty menimpali.

Akhirnya baik Chesty dan Ayu menyanggupinya, dari pada mereka harus mengulang kembali mata kuliah itu. Iya kalo yang ngajar beda dosen, kalo sama saja ya tentu akan sama saja.

Nita baru bisa bernafas dengan sangat lega. "Terima kasih pak Eric." Ucap Nita.

"Iya beri bimbingan pada kedua teman kamu."

"Baik pak." Jawab Nita kemudian.

Akhirnya malam itu Chesty dan Ayu lembur merangkum dan menyalin tugas dari pak Eric, sehingga lusa bisa dikumpulkan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!