NovelToon NovelToon
Tumbal Musuh

Tumbal Musuh

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Horror Thriller-Horror / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Dendam Kesumat / Roh Supernatural
Popularitas:27.7k
Nilai: 5
Nama Author: Siti H

kisah seseorang yang berjuang untuk lepas dari perjanjian tumbal yang ditujukan kepadanya karena sebuah kedengkian. Ikuti kisahnya selanjutnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bibi

Ira celingukan, lalu menoleh ke arah belakang, dan ia bergegas pergi. Setelah melintasi kamar Munah sang kakak, ia berjalan melirik sang kakak yang sedang terbaring lemah menatapnya. "Bagaiamana, Kak? Sakit, ya?" tanyanya dengan nada sinis. Pandangannya penuh kebencian.

"Emmmm...," sapa Munah pada sang adik. Ia mencoba mengulas senyum disudut bibirnya meski itu sangat sulit. Hatinya begitu sangat bahagia saat melihat kehadiran sang adik yang menjenguknya saat sakit, dan sudah lama ia ingin dijenguk seperti ini.

"Emmmm.... Emmm... Apanya yang emmmm.. Emmmm... Makanya jangan sok kecantikan dan selama ayah selalu menyangi mu-kan, Mbak? Tetapi sekarang dia sudah tidak ada, dan tidak akan ada yang dapat membelamu," ucapnya dengan sangat bangga dan pu-as melihat penderitaan sang kakak.

Ira merasa jika saat ini dirinya ingin berlonjak girang saat membayangkan tubuh sang kakak akan berbalut kain kafan dalam sekejap lagi.

"Ya sudah, selamat menikmati penderitaan mu ya mbak!" ucap sang adik dengan perasaan yang sangat senang, lalu beranjak dari tempatnya dan berjalan menuju kearah pintu keluar.

Setelah kepergian Ira. Seketika ruangan rumah semakin terasa panas. Amdan merasakan jika ada sesuatu yang mengawasinya dan juga mengukutinya dari arah belakang, itu ia rasakan karena punggungnya seolah menebal.

Ia bergegas menuju tudung saji. Ia menyingkapnya. Sebenarnya ia sangat sayang dengan makanan itu, tetapi ia merasa curiga dan tak ingin terjadi sesuatu pada dirinya dan keluarganya.

Ia mengambil semua makanan tersebut, lalu membawanya ke arah belakang dan melemparkannya ke dalam comberan.

Tetapi hal yang sangat aneh ia rasakan ialah dibagian punggungnya terasa ada yang menempel dan itu sangat mengganggunya..

Ia mencari dan memeriksa dimana bibinya menyimpan sesuatu yang mencurigakannya, dan benar saja, ia melihat buntilan kain hitam yang diikat dengan seutas benang.

Lalu mengambil benda tersebut, dan menunggu lama, ia membawanya keluar rumah, membakarnya bersama dengan sampah.

Sesaat terdengar suara ledakan yang sangat dahsyat dilangit.

Duuuuuuuuaaaar.....

Sebuah petir yang menyambar dengan kilatan cahaya yang begitu menakutkan dan itu terjadi dengan tiba-tiba.

"Astaghfirullah," Amdan tersentak kaget hingga terjungkal kebelakang. Tampak kepulan asap hitam membumbung tinggi bersama dengan terbakarnya benda yang terbungkus kain hitam dan aroma yang sangat menyengat menguar diudara.

Bergegas ia masuk kedalam rumah dan mengunci pintu belakang.

Saat ia berjalan menuju ruang tengah yang bersebelahan dengan kamar, tampak beberapa ekor kalajengking masuk kedalam kamar sang ibu. Ia tersentak.kaget, lalu bergegas mencari sapu dan memburu kalajengking tersebut.

Munah sang ibu tidak menyadari akan hal tersebut, dan Amdan dengan cekatan memukul hewan tersebut hingga mati dan ia merasakan deguban didadanya sangat memburu.

Ia membersihkan tiga bangkai hewan berbisa tersebut, lalu memanggangnya diatas kompor.

"A-apa ini? Mengapa harus seperti ini?" ia tidak pernah menduga jika sang bibi adalah dalang dari semua ini.

Saat ia masih berfikir akan hal mengerikan tersebut, tiba-tiba saja ada panggilan dari pak Udin yang mengatakan jika mendapat kabar kalau Rizki anak Fahri telah meninggal dunia secara tiba-tiba.

Seketika Amdan tersentak kaget. Bagaimana mungkin itu bisa terjadi.

Ia merasa sangsi untuk meninggalkan sang ibu, sebab Wardah sedang berada dirumah ibunya yang berbeda desa dengan Amdan.

"Tidak ada yang menjaga ibu, Pak, Wardah lagi dirumah ibunya," ucapnya dengan nada bingung.

Ia tidak mengerti mengapa sang bibi terus-menerus ditimpa musibah yang sangat mengerikan.

"Ya sudah, bapak pergi melayat dulu," ucap Pak Udin, lalu beranjak pergi.

Ira yang mendapat kabar jika cucunya meninggal dunia merasa ini sangat diluar akalnya. Ia mengjubungi Danang dan meminta penjelasannya.

"Danang, ini bagaimana? Mengapa cucuku yang meninggal dunia, apakah Ki Kliwon sudah salah memberi ramuan?!" cecar Ira yang saat ini sedang kesal. Ia tidak tahu apakah harus sedih atau kecewa, sebab Ki Pahing selalu salah dalam.memberikan targetnya.

"Wah, saya tidak tahu, Mbak. Coba tanya saja sama Ki Pahing nya langsung, agar semuanya jelas." Danang berkilah, ia tidak ingin ambil repot, yang penting uang sudah masuk ke kantongnya.

Sontak saja Ira merasa geram, lalu memutuskan panggilannya sepihak. Ia mencoba menghubungi Ki Pahing, ia merasa jika ia harus mendapatkan pernyataan dari pria tersebut tentang apa yang terjadi.

"Hallo!" ucap Ira dengan nada sedikit ngegas. "Ki, kenapa cucu saya yang meninggal? Bukannya seharusnya mbak Muna! Saya tidak bisa membiarkan ini semua terus-menerus terjadi!" ucap Ira semakin sengit.

"Sabar, Mbak! Si Amdan ini sudah menggunakan.dukun santet untuk menghabisi cucu Mbak Ira, sedangkan sihir yang sudah mbak Ira letak dirumah mereka akan bekerja dengan sendirinya," Ki Pahing berkilah, ia tidak ingin dituduh tidak sakti, sebab akan mempengaruhi citranya sebagai seorang du-kun.

"Apa maksud Ki Pahing? Apakah Amdan juga menggunakan santet?!" tanya Ira dengan sengit.

"Tentu saja. Ia juga dendam dengan Mbak Ira karena Fahri yang mengambil alih pekerjaannya," ucap sang dukun yang sudah menjadi pengadu domba diantara kedua bersaudara itu.

"Dasar Amdan sialan! Awas saja dia! Akan ku balas perbuatannya!" Ancam Ira dengan wajah kesal.

"Ya, sudah. Mbak Ira ke rumah Fahri saja untuk mengurus pemakaman Rizky, nanti kita bahas lagi," sahut Ki Pahing dan mengakhiri panggilannya.

Setelah panggilan itu terputus, ia tampak mengepalkan tinjunya, dan ini sungguh membuatnya sangat geram.

Sudah ketiga kalinya ia mengalami kegagalan untuk membuat keluarga itu menjadi tumbal dan tentunya sebagai jalan menuju kekayaannya.

Ia menuju kamar kosong miliknya, lalu duduk bersila dan merapalkan mantra untuk memanggil sosok bertubuh tinggi besar dan berwarna hijau. "Aaaarrrgggh...," sosok itu mengerang saat muncul dihadapannya.

"Ada apa kau memanggilku?" tanya sang iblis dengan aura wajah yang sangat mengerikan.

"Dasar tolololl! Mengapa mengurus bocah tengil begitu saja kau tidak mampu?!" maki Ki Pahing dengan sangat kesal.

"Aku buka tidak mampu, tetapi ia memiliki satu insting yang sangat kuat, dan semua ramuan itu habis dibakarnya, tentu saja berbalik arah pada yang mengirimnya!" jawab Sang Iblis menjelaskan.

"Hah?!" berarti ia membakar semua benda itu?" tanya Ki Pahing tak percaya.

"Iya! Tetapi tenang saja, aku masih masuk ke rumah itu, aku akan membuat Munah terus sakit dan menciptakan pertengkaran diantara Wardah dan Amdan, agar Munah ditelantarkan dan itu membuat semuanya akan berantakan bagi Amdan," sang Iblis mencoba memberi penjelasan.

"Baguslah, maka lakukan tugasmu dengan benar, aku akan memberimu makan jika kau sudah benar-benar melakukan tugasmu!" Ki Pahing menegaskan ucapannya, dan sang Iblis hanya dapat menganggukkan kepalanya dengan cepat.

"Pergilah!" titah pria itu dengan penekanan.

1
Krisna Adhi
ini jadinya kalau ke orang bodoh ,tambah pulak bodohnya ,,,/Skull/
V3
Novel nya Bagus Ceritanya , banyak Pelajaran dan Pengetahuan yg dapat kita ambil
V3
aku setuju dg kata-kata Bijak kak Siti ,,, Terimakasih kak Krn membaca novel mu sedikit banyak Pengetahuan Ku Dapat.
Sukses trs tuk semua Novel-novel nya. sllu Sehat Wal'afiat untuk Mu Beserta Keluarga 🤲 Aamiin 🤲
Terakhir di akhir Novel ni sdh aku beri Like + Hadiah Bunga + Vote yaa Akak Cantik 😘
V3
si Dog ngendus daging panggang / bakar nya si Danang , dan berhasil donk makan jari-jari kaki nya 🤣🤣🤣
V3
Fahri akhirnya metong jg 🤣👏
V3
ketiga nya mati bersamaan 🤦 tggl nggu si Fahri yg mati tersedak botol minuman nya 🤣🤣🤣
V3
si Wardah otak nya LG lempeng tuh ,,, bisa nolongin Amdan dr Ular Hitam dan membunuh ular itu 🤣🤣🤣
akhirnya Bu Ira meninggoi 🤦🤦🤦
V3
smg Amdan sllu di Lindungi dr Kejahatan Ki Pahing dan Antek-anteknya
V3
smg ja Ira selamat dan bisa sembuh. biar Tobat tuh orang 🤣
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
kannn mati bersamaan kan
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
nah kan mati juga toooo
mkne jgn kyk gtu
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
aduhh Fahri kenapa jadi begitu
hadehh klo nanti mati juga lama2
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
ohh bik Ira JD insaf ini dan membantu amdan
V3
hiiiiiiii ... apakah itu suara hantu 🤣🤣
V3
Good Job Santi ,, lelaki spt Fahri mah mending di buang ja ke lubang buaya 😡😡
Heri Wibowo
thor buat kelanjutan cerita anak anaknya mirna dong
❤Lembayung Jingga❤: ntat, ya. dicari idenya dulu
total 1 replies
V3
Bu Ira mau di buat mati sama iblis sekutu nya 🤣🤭
Ali B.U
dan akirnya "TAMAT" semoga pada bisa ngambil hikmahnya
Aris Setyawan
dah tamat ??
N Wage
aku sangat setuju sekali dg 4 poin terakhir yg disampaikan k othor.
Novel bagus,ada makna di dalamnya yg bisa jadi pelajaran buat kita.
Selalu bersyukur dg hidup kita,jangan iri dg hidup orang lain.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!