NovelToon NovelToon
Harus Menikah

Harus Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / One Night Stand / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:19.1k
Nilai: 5
Nama Author: xoxo_lloovvee

Penyesalan memang selalu datang terlambat, itulah yang dialami gadis cantik bernama Clara.

Efek mabuk dan ketampanan seorang pria bernama Dean, ia sampai kehilangan kesuciannya di malam itu dan mengandung.

Ia tak punya pilihan lain selain harus menikah kontrak dengan Dean.

Saat Clara berharap akan cinta Dean, masa lalu Dean terus mengganggunya.

Apakah ia bisa menggantikan posisi wanita pengisi hati Dean pada akhirnya?

Atau semuanya akan berakhir sesuai tanggal batas akhir kontrak pernikahan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xoxo_lloovvee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14

Gina sungguh menyesal memberi ide untuk mencari tahu tentang Bella dari teman kampus Dean. Sekarang ia kena batunya. Kalau bukan karena ia menganggap Clara sahabat baiknya, ia mana mau pergi seorang diri seperti ini.

"Awas aja mereka kalo minta bantuan," gerutu Gina karena Nindy dan Zira menolak untuk membantunya.

Ia sudah berada di depan kampus Dean. Dengan jeans panjang, baju t-shirt dan topi hitam. Gina sebisa mungkin tidak terlihat mencurigakan dan tetap menyembunyikan wajahnya. Bahaya bila teman Dean mengenalinya. Apalagi kalau Abad.

"Permisi, mau nanya, kenal Bella nggak?" tanya Gina mendekati kumpulan mahasiswi yang tampaknya menunggu taksi online.

"Bella? Angkatan berapa?" tanya salah satunya.

"Angkatan 2020," jawab Gina asal. Bisa saja kan Bella yang dimaksud teman seangkatan Dean.

"Nggak tahu sih kalo angkatan 2020," jawab yang lainnya.

"Kenal Bella selain angkatan 2020?"

"Aku kenalnya angkatan 2024 sih."

"Oh kayanya bukan orangnya deh. Makasih ya," ucap Gina menarik diri dari mereka. Ia tak yakin Bella yang ia cari angkatan 2024.

"Apa Dean suka sama yang lebih muda ya? Apa harusnya aku tetap nanya aja?" Pikir Gina, tapi terlambat karena ketiga mahasiswi tadi sudah pergi dengan taksi online.

Gina merapikan topinya dan beralih pada mahasiswi lain. Jawabannya sama. Sepertinya memang tidak ada yang bernama Bella yang seangkatan dengan Dean.

"Terakhir," Gina meyakinkan dirinya. Ia mendekati seorang pria yang sedang berdiri di bawah pohon sambil bermain handphone.

"Permisi," salam Gina.

"Ya?" Pria itu melepas headset. "Ada yang bisa dibantu?"

"Kenal Bella nggak?" tanya Gina untuk terakhir kalinya. Setelah ini ia pulang saja peduli amat dengan Bella.

"Bella? Nama panjangnya siapa?"

"Umm... kurang tau." Gina hanya tau namanya Bella.

"Well, aku cuma kenal satu Bella, mantannya Dean."

Gina yang terkejut mendengar nama Dean langsung menatap pria itu. Apa ia ketahuan?

Pria itu tersenyum pada Gina. Namun tak terlintas sedikitpun bayangan dalam pikiran Gina siapa laki-laki ini. Ia yakin seratus persen bahwa saat ia dan teman-teman bertemu di acara pernikahan, pria ini tidak ada. Mana mungkin ia bisa melupakan pria setampan ini.

"Oh maaf, salah orang." Gina buru-buru berbalik bermaksud pergi.

"Gina ya?"

Langkah Gina langsung terhenti. Ternyata ia memang ketahuan. "Kau mengenalku?" ia berbalik.

Pria itu mengangguk.

"Tolong... Jangan beritahu Dean aku menanyakan Bella," Gina memohon, berharap pria ini bukan teman dekat Dean.

"Baiklah." Ia mengangguk lagi.

"Terima kasih, kalau begitu saya permisi."

"Nggak mau nanya tentang Bella?"

Lagi-lagi langkah Gina terhenti. "Umm..."

Pria itu tersenyum manis.

"Mau ngopi bentar nggak, aku traktir," ucap Gina dengan suara hampir tak terdengar. Ia sudah tidak peduli dengan Bella tapi instingnya mengatakan untuk berbicara dengan pria ini.

"Oke, kalau kamu yang traktir."

Laki-laki itu membawa Gina menuju kafe yang berada di sebelah kampus. Suasana kafe itu tak terlalu ramai, mungkin karena saking banyaknya kafe di sekitaran itu.

"Dean nggak akan ke sini kan?" Gina memastikan. Ia bisa membayangkan Dean meledeknya bila memergokinya bersama salah satu temannya.

"Dean sama teman-temannya nggak pernah ke sini kok."

"Kamu dekat sama mereka?" Gina menyelidik.

"Dekat. Kami satu jurusan," jawab laki-laki itu dengan santai.

Gina mengangguk, merasa canggung setiap kali pria itu menatapnya. Ia menghindari kontak mata dengan pria itu dengan pura-pura mengamati kafe tempat mereka berada.

"Oh iya, nama kamu siapa? Aku belum pernah melihatmu."

"Padahal aku sering melihatmu."

"Hah, di mana?"

Gina mengutuk dirinya karena tidak menyadari pria tampan ini berada di sekitarnya selama ini. Mengapa matanya tak melihat keajaiban dunia satu ini.

"Kapan-kapan saja aku ceritakan, tunggu kita cukup dekat dulu."

Jika bukan karena terpesona pada wajah tampannya lebih dahulu, Gina mungkin akan merasa illfeel dengan gombalan halus ini. Apalagi kalau yang mengatakan itu adalah Abad, mungkin ia sudah pergi dari tadi.

"Jadi namamu siapa? Kau belum mengatakannya." Gina mengalihkan topik.

"Aku Felix."

Gina manggut-manggut merasa namanya cocok dengan wajahnya.

"Apakah kau datang di nikahan Dean?"

Felix menggeleng. "Aku ada urusan saat itu."

Gina merasa skeptis dengan pria ini. Jika ia teman dekat Felix tak mungkin ia tak datang, atau memang urusannya cukup penting.

"Jadi kau bukan mengenaliku saat itu?"

"Jauh sebelum itu."

"Kapan?"

Felix mengangkat bahu tak ingin menjawab.

Gina menyingkirkan masalah itu dari kepalanya. Ia akan menanyakannya lagi saat mereka sudah 'dekat'.

"Jadi... kau kenal Bella?"

Felix mengangguk. Ia meneguk kopi yang dipesankan Gina tadi.

"Bella kuliah di mana? Sejurusan dengan kalian?"

"Tidak. Dia mahasiswi manajemen di universitas lain."

"Bagaimana bisa mereka saling mengenal?" tanya Gina penasaran.

"Dari Verona."

"Verona?" Gina mengulang.

"Ya."

"Kenapa mereka putus?" selidik Gina tak berhenti. Ia butuh banyak informasi untuk Clara.

"Ceritanya panjang." Lagi-lagi Felix tak menjawab sesuai yang Gina harapkan.

"Kapan mereka putus?"

Felix tak menjawab, hanya tersenyum tipis pada Gina.

"Maaf aku banyak bertanya."

"Tak apa. Oh iya, maaf aku harus pergi lebih dulu, aku ada urusan lain." Felix bangkit dari tempat duduknya.

"Oh ya, silakan." Gina ikut bangkit berdiri.

"Kalau kau ingin tahu lebih banyak kau bisa mentraktirku secangkir kopi lagi." Felix tersenyum.

"Tentu. Oh iya," Gina mengeluarkan handphonenya. "Boleh aku minta nomormu? Siapa tahu aku nemu kafe bagus."

Untuk pertama kali dalam hidupnya, Gina meminta nomor seorang pria. Mungkin setelah ini ia akan menelpon Zira dan meminta tips darinya.

Felix meraih handphone Gina dan menulis nomornya. "Kabari saja kalau mau tau hal lain," ucapnya menyerahkan handphone Gina.

"Ya, tentu. Dan tolong... jangan beritahu Dean."

Felix memberi tanda isyarat mengunci mulut.

"Apa ini yang namanya serangan jantung?" bisik Gina pada dirinya sendiri saat Felix sudah keluar dari kafe.

Jantungnya seolah sedang di pukul dengan beduk dan sedang berlomba untuk menembus dada Gina. Tubuhnya terasa dingin saking gugupnya. Apalagi Felix terus tersenyum sepanjang mereka di kafe. Bagaimana ia bisa menolak pesona pria itu.

1
PonkPoi
sudah aku gift mawar biar tambah semangat thor ☺👌
Arvilia_Agustin
Cerita nya menarik, sampe disini dulu ya thor
OkitaNiken
Ngapain ke hotel? di kos aja, lagian kan cuma berduaa ekhem ekhem
R. Danish D
ku hamil duluan sudah tiga bulan gara2 main gelap2 an ~
asekkk
xoxo_lloovvee: pas banget nih lagunya 🤣🤣
total 1 replies
xoxo_lloovvee
iya hehe
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
wahhhh kayanya bahas masa depan nih plus praktek bikin anak nih
xoxo_lloovvee: 🤭🤭 apa iya yah
total 1 replies
Bilqies
ini pernikahan Verona bukan Thor...
Bilqies
bagus Clara...
yang tegas kau dengan Verona agar dia tidak semena mena terhadapmu
Bilqies
galau karna gina 😁
Bilqies
memangnya edho pernah berbuat salah apa Thor 🤔🤔
Bilqies: bikin penasaran aja niih 😁
xoxo_lloovvee: ada deh 🤭
total 2 replies
Bilqies
kaya nya diam diam edho suka Clara deh
Bilqies
cemburu kali dean
Bilqies
perlu ku belah kah dada ini agar kau tahu cuma ada dirimu saja di hati ini 🤣🤣🤣
Bilqies: butuh ga yaa 🤔🤔
butuh lah 🤣🤣
xoxo_lloovvee: butuh pisau bedah ga nih? 😂😂
total 2 replies
Bilqies
cemburu kaah 😀😀
Bilqies
ternyata ada udang di balik batu si edho
Bilqies
baguslah...
ternyata ada kemajuan juga dengan sikap Dean
Ucu Borneo.
izin like thor... smangat/Good//Pray/
Aiyuki
semangat thor !
OkitaNiken
apa itu lovey-dovey ?
Maizaa: aku td kepencet kotak hadiah nya makanya kesini 😗 tp seru kok pas ki baca
OkitaNiken: Padahal udah kemaren up nya, baru sekarang ku baca
total 5 replies
Arvilia_Agustin
Pertahankan janin yang ada di kandungan mu kasian dia tidak bersalah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!