KARMA SANG MANTAN TERINDAH

Mas,mas Mario si Lydia mau kabur!"teriak Karenina

Aku pun cepat cepat melarikan diri dari tempat ini,Karenina berusaha menggagalkan rencanaku,akan tetapi nasib baik berpihak padaku.

Aku pun berlari dari rumah Mario,

"Lydia,jangan kabur kamu!".Mario dan Karenina berlari mengejarku,aku berusaha sekuat tenaga agar tidak tertangkap kembali oleh mereka.

Aku tak memperdulikan kakiku,yang terkilir

sewaktu melompat tadi.

"Hei Lydia, berhenti kamu!!"teriak Mario dari kejauhan

Dari kejauhan terlihat lampu mobil yang menyala dan berhenti tepat di depanku

"Ayo naik!"

"Leo?"aku tersenyum karena Leo selamat

Aku pun segera naik ke mobil dan mereka berdua tak berhasil mengejarku.

"Leo,gimana keadaanmu?"

"Kamu lihat sendiri Lydia,aku bonyok seperti ini gara-gara mantan suamimu yang brengsek itu,sewaktu anak buah mereka mengantarku ke rumah ,aku menyuruh anak buahku untuk menghajarnya,dan kamu tahu anak buah mereka akan jadi saksi di kantor polisi atas kekerasan yang mereka lakukan padaku!"

Aku tersenyum kepada Leo dan berkata,"Leo ,you're so clever!mereka pasti tak akan lolos kali ini!"

"Sayang,apa bajingan itu menyiksamu?"ucap Leo

Aku menghela nafas kasar dan berkata,"Dia menyuruhku menjadi pembantu di rumah itu dan aku disuruh tidur di kamar Art,beruntung aku bisa melarikan diri dari mereka berdua,they are so crazy!"

Leo menyuruhku untuk beristirahat di dalam mobil,sepanjang perjalanan Leo berusaha menenangkanku karena kejadian yang terjadi hari ini.

"Lydia,malam ini kamu tidur di rumahku saja lebih aman dan aku sudah menyuruh anak buahku untuk perkuat penjagaan!"

Aku menolak permintaan Leo,dan menyuruhnya mengantarkanku ke rumah Mama

"Leo,antarkan saja ke rumah mamaku,aku harus ada di samping mama untuk saat ini!"

"Baiklah!"

----------

Setelah sampai di rumah Mama,aku pun turun dari mobil Leo dan berkata,"Leo aku sangat berterimakasih sebelumnya karena kamu telah banyak menolongku dan kamu juga ikut menderita karena aku!"

Leo memegang bahuku dan berkata,"Nggak apa-apa sayang,dan besok kamu nggak usah masuk kerja dulu,aku akan mengurus izinmu!"

"Terimakasih Leo!"

Leo pun pamit dan bergegas untuk pulang.

Aku akan menceritakan semua kejadian yang aku alami kepada mama, karena ini juga menyangkut dengan keselamatan mama.

"Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam,Lydia kamu lama sekali,mamamu menangis karena kamu belum pulang-pulang juga!"

"Tante ada sesuatu yang ingin Lydia bicarakan kepada mama,om dan Tante Arni

Aku,mama,Tante Arni dan om Hasan pun berkumpul di ruang keluarga

"Begini ma, sebenarnya aku tadi ke rumah Mario karena menyelamatkan temanku yang diculik Mario dan Karenina,lalu mereka juga menyekapku dan menyuruhku menjadi pembantu di rumah itu,rumah yang ku beli dengan Mario setelah menikah!"

Mama berdiri dan tak mampu menahan amarahnya,"Kurang ajar Mario itu,nggak pernah puas dia menyakiti kamu nak,kenapa dia selalu ingin menyiksamu dan membuat kamu terluka,tak puaskah dia membuat papa meninggalkan dunia ini untuk selamanya!"

Mama menangis histeris,aku sebenarnya tak tega bercerita kepada mama tentang hal yang aku alami,tapi mau bagaimana lagi,Mario dan Karenina semakin berbahaya,mereka tak bisa dibiarkan lagi.

"Kita harus memenjarakan mereka berdua ma,ini sudah termasuk tindakan kriminal dan mengancam nyawa orang lain,laki-laki dan perempuan itu harus menerima balasannya!"

"Om setuju Lydia,tapi om sarankan kamu harus mencari bukti sebanyak-banyaknya tentang kejahatan mereka berdua,om tidak menyangka Mario yang terlihat sangat baik itu berubah setelah berpisah denganmu Lydia!".

"Itu adalah sifat asli Mario om,dia tidak terima aku meminta bercerai darinya,dan dia menggunakan alasan itu untuk bertindak semena-mena terhadapku,tapi dia tidak tahu kalau aku bukanlah Lydia yang dulu,aku akan bangkit melawannya dan menghancurkannya!"ucapku

Mama memelukku dan menyuruhku untuk beristirahat, ponselku masih ditahan oleh mereka.

Semua bukti-bukti foto kekerasan mereka pasti telah mereka hapus,dan semoga saja Leo bisa menemukan cara untuk memasukkan mereka ke dalam penjara.

-------

Aku merebahkan tubuhku di tempat tidur,air mataku mengalir,mengingat memory indah bersama papa.

Papa yang selalu sabar dan tak pernah berkata kasar kepadaku,papa yang selama ini selalu membimbingku untuk menjadi wanita yang baik dan selalu ku ingat pesan papa untuk selalu menjaga sholatku agar aku selamat di dunia dan akhirat.

--------

Keesokan harinya,terlihat mama yang berusaha tegar di hadapanku.

"Sayang,sudah bangun nak gimana tidurnya tadi malam?"

"Alhamdulillah ma, aku bisa tidur nyenyak aku cuma masih keingat perlakuan Mario padaku ma!"

"Makanya sekarang kamu tinggal disini sama mama,dan jangan Ngekost lagi,mama sudah nyuruh Om Hasan untuk mencari security tambahan di rumah ini!"

"Mama cari security baru?"

"Iya biar pak Roy ada temen jaga kalau malam hari,kamu tau sendiri kelakuan mantan suamimu itu sudah di luar nalar,ayo sekarang kita sarapan!"

Aku pun duduk di meja makan bersama dengan mama dan Tante Arni,aku tahu mama masih sangat kehilangan papa.Mata mama menyembunyikan kesedihan yang begitu dalam.

Aku mengambil sepiring nasi dan lauk yang telah disiapkan mama

"Ma,Bi Irma pulang kampung ya,kok mama yang masak?"

"Iya nak,Bi Irma pulang kampung karena anaknya sakit!"

"Kenapa kita nggak cari art lagi mbak?tanya Tante Arni

"Emangnya Irma kenapa,kerjanya bagus kok!"

Tante Arni menghembuskan nafas kasar dan berkata,"Mbak nggak lihat ya,Irma itu sering minta izin terus,waktu itu pas saya dan mas Hasan kesini kan dia juga minta izin pulang!"

Terlihat mama yang kurang setuju dengan pendapat Tante Arni

"Jangan gitu Ar,bisa saja Irma saat itu memang dalam keadaan darurat,kita sebagai manusia harus memahami situasi dan kondisi seseorang,kita di mata Allah itu sama Ar!"

"Iya mbak,maafin Arni!"

Aku pun sedikit demi sedikit berusaha untuk menelan hidangan ini,tapi hati dan jiwaku masih teramat sangat terpukul mengingat kepergian papa kemarin.

Mama berusaha untuk cepat bangkit agar papa bahagia di sana,kata mama mengikhlaskan lebih baik daripada terus menangisi semuanya,Papa pasti bahagia di sana.

"Lydia,kenapa kamu nggak makan sih,ayo dimakan makanannya,Tante tahu kamu masih terpukul atas kepergian papamu,tapi kamu harus tetap bangkit dan melanjutkan hidup!"

Aku menatap tajam tante Arni dan berkata,"Tante ini apa-apaan sih,papa baru saja meninggal kemarin Tante,dan Tante menyuruhku bersikap biasa saja?Tante emang nggak punya perasaan!"

Aku pergi meninggalkan mama dan Tante Arni di meja makan,rasanya Tante tidak memiliki rasa simpati akan kepergian papa.Apa mungkin Tante bahagia karena papa meninggal?

Seandainya aku tak menikah dengan laki-laki biadab itu,pasti papa masih tetap disini bercanda dan bercengkrama denganku dan mama.

Mas Mario tujuh tahun bersamamu mengajarkanku arti tentang mencintai dan menyakiti.

Seandainya aku tak pernah bertemu denganmu,pasti tak akan kudapati luka seperti ini.

Bertemu denganmu adalah inginku,tapi mencintaimu adalah penyesalan terbesar dalam hidupku

"Lydia Maheswari"

---Bersambung