NovelToon NovelToon
Janda Berkarat

Janda Berkarat

Status: tamat
Genre:Single Mom / Janda / Anak Genius / Cerai / Mengubah Takdir / Trauma masa lalu / Tamat
Popularitas:40.9k
Nilai: 5
Nama Author: Miss Ra

Alika adalah seorang janda..
Alika menceraikan suaminya yang kasar dan tempramen.
Setelah sah menjadi seorang janda alika begitu sangat bahagia karena dirinya kembali merasakan kebebasan dan lepas dari siksaan tajudin yang sekarang sudah menjadi mantan suaminya.
Namun siapa sangka setelah menjadi janda yang seharusnya dirinya bahagia justru selalu menelan pahit karena beberapa kali saat akan menikah justru gagal sampai tiga kali hingga alika mengalami depresi sampai masuk rumah sakit jiwa.
Bagaimana kehidupan alika selanjutnya?
Apakah alika akan kembali sehat seperti sedia kala? atau justru selamanya berada di balik besi rumah sakit jiwa?
Simak terus kisah nya di Novel *Janda Berkarat*

*Kisah ini diambil dari kisah nyata*
Nama dan gambar disamarkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. ALIKA BELUM SIAP

"Keluarga pasien?" Tanya dokter dengan wajah datarnya.

"Saya dok!" Sahut alika dan nindia yang berdiri dan menjawab secara bersamaan membuat dokter bingung harus mengatakan nya pada siapa. "Bagaimana keadaan mama saya dok?" Tanya alika penasaran ingin segera. Mengetahui keadaan ibunya.

"Alhamdulillah pasien sudah normal kembali!" Sahut dokter yang menangani ema.

"Apa penyebab mama saya bisa seperti itu dok?" Tanya alika lagi.

"Pasien terkena diabetes! Dan diabetes pasien sangat tinggi di atas rata rata yang membuat pasien jadi terjatuh dan kejang!" Ujar dokter menerangkan penyebab ema terjatuh.

"Diabetes? Mama saya tidak terlalu suka manis dok! Bahkan minum teh saja gulanya hanya satu sendok teh saja!" Tanya alika yang tak mengerti kenapa ema terkena diabetes.

"Diabetes bukan karena dari manis saja! Dari makan nasi di atas jam 9 malam! Atau bahkan karena terlalu lelah hingga kadar gula jadi semakin tinggi itu juga bisa! Tidak semua yang terkena diabetes itu karena terlalu banyak makan atau minum yang manis!" Jelas dokter yang lebih tau tentang kesehatan. "Saya sarankan agar pasien istirahat yang cukup! Jangan memakan makanan yang manis dulu, dan jangan beri buah buahan yang mengandung kadar gula tinggi! Terutama nasi panas yang baru matang itu dihindari! Jika ingin makan nasi dinginkan lebih dulu satu jam sebelum makan!" Jelas dokter memberikan banyak aturan yang membuat alika bingung.

"Baik dok!" Sahut alika dan nindia hanya mengangguk anggukan kepalanya saja mencoba mencerna perkataan sang dokter.

"Kalau begitu saya permisi dulu!" Ucap dokter dengan senyum simpulnya namun saat akan melangkah kembali terhenti karena alika kembali bertanya.

"Ah dok! Apa mamaku sudah bisa dijenguk?" Tanya alika yang ingin melihat kondisi ema.

"Silahkan! Tapi jangan berisik yaa? Biarkan pasien istirahat!" Sahut dokter kemudian melangkah pergi.

Alika dan nindia saling pandang. Alika ingin sekali masuk namun matanya menawarkan nindia untuk masuk lebih dulu.

"Kakak saja dulu yang masuk! Biar aku nanti saja!" Ujar nindia yang mengerti dengan tatapan alika.

"Iyaa.. Aku masuk dulu!" Sahut alika menitipkan lala pada nindia.

Alika membuka pintu ruangan ema dan perlahan melangkah masuk ingin melihat kondisi ema sekarang. Alika yang sudah disamping ranjang tempat ema terbaring lemah membuat alika meneteskan air matanya dan menggenggam tangan ema yang tidak diinfus.

"Maah..! Kenapa mama terkena diabetes? Mama kan selalu hati hati dan selalu takut jika terkena diabetes! Sekarang justru mama terkena diabetes!" Ucap alika yang terisak. "Bangun mah! Alika masih belum siap kehilangan mama!" Ucap alika lagi yang memeluk tubuh ema seakan ingin melihat ema sehat kembali.

Alika terluka karena orang orang disekitarnya perlahan pergi meninggalkan nya. Alika tidak ingin ema juga pergi meninggalkan nya sendirian. Hanya ema yang alika punya saat ini. Dan hanya ema yang selalu ada untuk dirinya selama ini. Setelah dirasa cukup untuk mengeluarkan isi hatinya pada sang mama akhirnya alika kembali keluar dengan air mata yang masih membasahi pipinya. Alika membuka pintu ruangan ema dan menutupnya kembali. Alika yang melihat nindia dihadapan nya langsung berhambur ke pelukan nindia. Alika kembali menumpahkan airmatanya dipelukan nindia. Namun saat sedang menangis alika dikejutkan dengan kedatangan zaki yang baru datang karena tadi harus memanggil fahri ditempat kerja nya.

"Kak! Bagaimana keadaan mama?" Tanya zaki yang sudah tidak sabar mendengar kabar ema.

"Mama terkena diabetes!" Sahut alika singkat karena ada fahri yang ikut mendengarkan.

"Apa mama sudah bisa dijenguk?" Tanya fahri dengan wajah khawatir.

Alika hanya meliriknya sekilas dan menatap zaki seakan membutuhkan zaki untuk menjawab pertanyaan fahri.

"Apa mama sudah bisa dijenguk kak?" Tanya zaki setengah berbisik dan Alika hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

Zaki kemudian menyerahkan ponsel alika yang tertinggal dirumah. Zaki juga mengatakan banyak pelanggan laundry yang menelfon menanyakan pesanan nya.

"Tadi ada beberapa orang yang datang untuk mengambil pesanan laundry nya! Dan ada juga yang menelfon untuk segera di antar! Semuanya sudah aku bereskan kak! Dan ini uangnya!" Ujar zaki menyerahkan beberapa lembar uang pada alika.

"Alhamdulillah! Makasih nong!" Sahut alika yang menjuluki adik lelakinya dengan sebutan onong.

Onong yang artinya anak lelaki terakhir satu satunya yang paling dimanja diantara anak yang lain. Fahri dan zaki melihat nindia keluar dari ruangan ema langsung menghampirinya.

"Bagaimana keadaan mama?" Tanya fahri pada nindia.

Nindia melirik ke arah alika meminta persetujuan dari alika. Namun alika hanya memalingkan wajahnya tak ingin fahri masuk menemui mamanya. Karena semua ini juga karena fahri yang tidak memberi ema uang nafkah dan akhirnya ema mau tidak mau membantu alika agar bisa ikut makan pada alika. Fahri adalah suami yang tidak punya tanggung jawab pada istrinya dan bahkan fahri tidak segan segan berteriak pada ema jika ema meminta uang nafkah padanya. Bahkan ema sudah menerima fahri selama ini. Nindia yang tidak tau harus menjawab apa akhirnya menyuruh fahri menanyakan nya pada suster untuk persetujuan.

"Tanya pada suster yang berjaga di dalam!" Sahut nindia tak ingin memberi jawaban pasti pada fahri.

Fahri yang mendengar jawaban dari nindia langsung membuka pintu ruangan ema dan melihat suster lebih dulu yang duduk dimeja untuk mendata siapa saja yang harus menjenguk pasien.

"Maaf sus apa pasien bisa di jenguk?" Tanya fahri di depan meja kerja suster dan menatap korden yang tertutup karena ada ema yang masih terbaring lemah dibalik korden itu.

"Maaf pak! Pasien harus istirahat! Pasien sudah tidak bisa dijenguk hingga nanti sore!" Sahut suster karena hanya 2 orang yang boleh menjenguk dalam satu waktu.

"Hanya sebentar sus! Saya ingin melihat keadaan istri saya!" Ujar fahri membujuk suster jaga.

"Maaf pak! Bapak bisa kembali menjenguk pasien sore nanti!" Sahut suster dengan nada tegas nya.

Fahri yang mendengar jawaban seperti itu hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar dan langsung melangkah keluar namun fahri terus menoleh ke arah korden ingin melihat ema meski hanya sekilas. Fahri keluar dari ruangan ema dengan wajah lesu dan sedih. Alika yang memainkan ponselnya menatap fahri sekilas dan tersenyum puas karena ema sudah tidak bisa dijenguk lagi. Fahri akhirnya berpamitan pada nindia untuk kembali ke tempat kerjanya dan akan kembali menjenguk ema di sore nanti.

"Aku pergi dulu untuk kembali kerja! Karena tadi aku hanya ijin keluar sebentar! Nanti sore aku balik lagi kesini!" Ujar fahri yang berpamitan pada nindia saja karena tau alika tidak akan pernah menjawab ucapan nya.

"Iyaa..!" Sahut nindia sambil menganggukan kepalanya.

Fahri menatap kearah zaki dan alika sekilas lalu melangkah pergi untuk kembali bekerja. Alika tidak memperdulikan fahri akan berbuat apa saja yang pasti alika sudah muak dengan semua apa yang dilakukan fahri. Alika yang sudah melihat fahri pergi akhirnya menyuruh zaki untuk masuk menjenguk mama nya.

"Sana masuk! Jenguk mama kamu didalam!" Titah alika mendorong lengan zaki perlahan.

Zaki yang mendengar ucapan alika celingukan menatap alika dan nindia secara bergantian. "Sudah sana jenguk mama kamu di dalam!" Titah alika lagi membuat zaki beranjak dari duduk nya.

"Tapi kata suster mama sudah tidak bisa dijenguk!" Ujar zaki tak mengerti dengan semuanya.

"Suster sudah tau kamu anaknya! Jadi lebih diutamakan daripada suaminya!" Ujar alika memberi jawaban yang masuk akal.

Zaki tak menyahut ucapan alika langsung melangkah masuk ke ruangan ema dan menanyakan pada suster jaga disana.

"Apa mamaku sudah bisa dijenguk?" Tanya zaki pada suster jaga.

"Silahkan! Apa mas nya adalah anak dari pasien?" Tanya suster yang hanya diangguki oleh zaki. "Baik silahkan masuk! Jangan membuat pasien terbangun yaa?" Titah suster dengan ramah dan memberi senyum simpulnya.

Zaki melangkah menuju ranjang pasien yang terlihat ibunya yang masih terlelap dan terbaring lemah. Sedangkan alika dan nindia yang diluar sibuk dengan pikiran masing masing. Alika kembali mengingat saat dirinya menjenguk ema dan melihat ada suster yang berjaga dan memberi sedikit perintah pada suster disana agar saat fahri masuk tidak diijinkan untuk menjenguk ema.

*FLASHBACK ON*

"Mmm sus! Bisa tidak jika nanti saat suami dari mamaku ingin menjenguk tolong dia jangan diijinkan untuk menjenguk!" Ujar alika didepan meja suster yang berjaga.

"Loh memangnya kenapa? Kan itu bapak nya mbak?" Sahut suster kembali menanyakan maksud alika.

"Justru mama saya sampai seperti ini itu karena ulah dia sus! Dia juga bukan bapak kandungku! Dia bapak tiriku yang selalu menyiksa mamaku! Aku gak mau mamaku sampai kembali kejang karena mendengar suaranya!" Ujar alika menjelaskan pada suster agar mengerti.

"Baik jika begitu! Siapa nama dari suami pasien?" Tanya suster untuk mencatat nama nya dan di blacklist.

"Nama nya fahri!" Sahut alika singkat.

"Baik! Kami usahakan yang terbaik yaa mbak?" Ucap suster dan memberi senyum simpulnya.

*FLASHBACK OFF*

...****************...

BERSAMBUNG

1
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
suami macam fahri ini satu kalimat yg akan muncul utk menutupi kekurangnnya, dia akan berkata istriku kurang bersyukur
Agatha cute🤍
😵‍💫😵
Teh Yantie
gak ad lnjutan nya tour sya suka bgt cerita nya 🫰
Miss Ra: Lanjutan nya mungkin nanti kalo Alika dikasih jodoh sama Allah..

untuk sekarang belum ada lanjutan nya kak..
trimakasih jika berkesan dengan cerita kisah nyata ini..

nanti kalo Alika udah nemu jodohnya pasti akan ada lanjutan nya..
total 1 replies
Oneng Hodijah
oh ini kisah nyata
Miss Ra: iyaa kak ini kisah nyata dari seorang Alika..
🥰🙏
total 1 replies
Oneng Hodijah
lanjut
Oneng Hodijah
lanjut thor
Miss Ra: siaaaap...
♥️
total 1 replies
Oneng Hodijah
kasiyan alika jadi defresi
Miss Ra: siap kak..
akan diusahakan 🥰🙏
Miss Ra: siap kak..
akan diusahakan 🥰🙏
total 4 replies
Oneng Hodijah
lanjut
Jumiati Mia
jgn putus asa penulis soalnya baru ketemu..semangat
Miss Ra: trimakasih atas dukungan nya kak..
🥰🙏
total 1 replies
Jumiati Mia
alika sebaiknya rawat anak aj sampe jd orang yg berguna baik agama.ortu dsb..jadilah janda yg mandiri tampa cowo2..kan udh biasa disakiti tuh jadilah sebagai pelajaran jgn tergoda akhirnya kucewa
Oneng Hodijah
lanjut
Sugiarti Habibi
.
𝐀⃝🥀୧⍣⃝sᷤʙᷛsᴜ'ʟᴜxɪᴀ◌ᷟ⑅⃝ͩ●ཽʙ⃟ʟ
itu uang muka atau emng uang mut'ah🤔🤔🤔🤔
Miss Ra: uang mut'ah
total 1 replies
luna violet☆
ohh itu
aku kira bisnis online hehe😆😆
luna violet☆
hmm bener sih
emaknya gk mikir dulu kalo mau nikah
luna violet☆
waduh ema ema🗿🗿
luna violet☆
mangat ya thor
luna violet☆
hah?! napa bisa begitu🗿🗿
ibu2 nikah sama bujangan apa gk takut ada apa apa🗿🗿
luna violet☆
aku mampir ya kak😊
luna violet☆: sama sama
bagus kok alurnya
Miss Ra: Trimakasih dukungan nya kak..
🥰🙏
total 2 replies
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌
sadar temparemen nya jelek, kenapa gak mau berubah 🙄
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌: padahal aku juga sama saja, pemarah
Miss Ra: sabar kak sabaarr..
😁🤭
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!